Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KETERAMPILAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

SUPPOSIITORIA VAGINAL

KELOMPOK 3 :

1. ADELA DWI LESTARI (P00340220001)


2. AGNES DESTRI NARA (P00340220003)
3. FHANY MAININDA UTAMI (P00340220018)
4. FINA MAISE NANDA PUTRI (P00340220019)
5. GEVINELA MULYANINGSI (P00340220020)
6. GUSWINARTI (P00340220021)
7. JENNI SULISTIA (P00340220023)
8. JESA FRANSISCA (P00340220024)
9. JUWINDA DAMAYANTI (P00340220026)
10. MUTIARA BA’ES KHAIRANI (P00340220031)
11. MUTIARA SHAUMI (P00340220032)
12. SEPTIYANA (P00340220043)

DOSEN PENGAJAR : WENNY INDAH PES, SST, M.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEBIDANAN CURUP

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
Keterampilan Praktik Klinik Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Supposiitoria Vaginal bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bunda wenny selaku dosen keterampilan klinik
praktik kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Curup, 23 februari 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................................


B. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................................
C. TUJUAN ...................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................

A. PENGERTIAN ..........................................................................................................................
B. JENIS ........................................................................................................................................
C. CARA PEMBERIAN ................................................................................................................

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................

A. KESIMPULAN .........................................................................................................................
B. SARAN .....................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh
semuamahluk hidup bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan,
maupunmenyembuh penyakit. Secara umum menurut bentuk sediaannya, obat
terbagi atas 3macam yaitu sediaan cair, sediaan semi padat dan sediaan padat. Dalam
makalah kali ini kami membuat tentang suppositoria vagibal. .Suppositoria adalah
sediaan padat dalam berbagai bobot dalam bentuk, yangdiberikan melalui
rektal,vaginal atau uretra. Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupasehingga dengan
mudah dapat dimasukkan ke dalam lubang atau celah yang diingankantanpa
menimbulkan kejanggalan dalam penggelembungan begitu masuk dan
harusbertahan untuk suatu waktu dan suhu tertentu (Dirjen POM, 1995). Ovula atau vaginal
suppositoria merupakan sediaan padat yang digunakan melalui vagina, umumnya berbentuk
telur dan dapat juga memiliki bentuk lonjong seperti kerucut, dapat melarut, melunak dan
meleleh pada suhu tubuh dengan berat umum sekitar 5 gram.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari supposiitoria vaginal ?
2. Apa saja jenis dari supposiitoria vaginal ?
3. Bagaimana cara pemberian dari supposiitoria vaginal ?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari supposiitoria vaginal
2. Untuk mengetahui jenis dari supposiitoria vaginal
3. Untuk mengetahui cara pemberian dari supposiitoria vaginal

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Ovula atau vaginal suppositoria merupakan sediaan padat yang digunakan melalui vagina,
umumnya berbentuk telur dan dapat juga memiliki bentuk lonjong seperti kerucut, dapat melarut,
melunak dan meleleh pada suhu tubuh dengan berat umum sekitar 5 gram. Setelah masuk ke dalam
vagina, suppositoria akan larut dan melepaskan obat untuk mengobati penyakit pada vagina
(misalnya infeksi ragi) maupun seluruh tubuh (misalnya perawatan hormon).
Suppositoria vagina digunakan terutama untuk efek lokal, walaupun harus tetap diingat bahwa
permukaan epitel mukus dalam saluran vagina terisi dengan sirkulasi jadi obat dapat diabsorpsi dan
mempunyai efek sistemik. Suppositoria Vagina dimaksudkan disisipkan untuk efek lokal dan
umumnya sebagai kontrasepsi , antiseptik dalam kebersihan kewanitaan dan sebagai bahan spesifik
untuk menghadapi invasi patogen. Umumnya kebanyakan obat yang digunakan adalah nonoxynol-
9 untuk kontrapsi dan trichomonas vaginalis untuk menghambat vaginitas karena trichomonas
vaginalis,candida (monilia) albinalis.

B. Macam - Macam
1. Vagistin merupakan obat yang mengandung metronidazole dan nystatin sebagai zat aktifnya
dalam bentuk ovula (suppositoria yang digunakan ke dalam vagina).
2. Nystatin ovula merupakan obat yang mengandung metronidazole dan nystatin. Metronidazole
adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala injeksi bakteri seperti keputihan, digunakan
untuk terapi post-operasi serta penyakit seperti amoebiasis, tricomoniasis, vaginosis bakterial.
Metronidazole bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dari bakteri dan protozoa yang
sedang menginfeksi tubuh kita sehingga keluhan-keluhan dapat berkurang. Nystatin sebagai anti-
jamur, bekerja dengan cara menghambat laju pertumbuhan dan merusak sel jamur Candida.
3. Fladystin adalah sediaan obat yang mengandung Metronidazole dan Nystatin dan dikemas dalam
bentuk sediaan ovula. Ovula merupakan sediaan obat yang penggunaannya dimasukkan ke dalam
vagina. Fladystin digunakan untuk mengobati vaginitis (peradangan pada vagina) yang
disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan / atau jamur Candida albicans (monilia).
4. Flagystatin adalah obat yang mengandung Metronidazole dan Nystatin. Obat ini tersedia dalam
bentuk ovula (cara penggunaannya di masukkan ke dalam vagina). Flagystatin merupakan jenis
obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati infeksi vagina campuran akibat
parasit Trichomonas vaginalis dan jamur Candida albicans.
5. Neo gynoxa ovula merupakan obat dengan kandungan Metronidazole 500 mg dan Nistatin
100000 IU. Obat ini berbentuk ovula yang digunakan untuk pengobatan vaginitis yang
disebabkan oleh infeksi campuran dari Trichomonas vaginalis dan Candida albicans.

5
C. Cara Pemberian

No Kegiatan yang dilakukan Gambar


PERSIAPAN
1. Persiapan Alat dan bahan
1. Obat dalam tempatnya
2. Air hangat atau air
mengalir
3. Handuk
4. suppositoria
5. aplikator plastik

Prosedur
1. Cuci tangan 6 langkah

6
2. Bersihkan vagina.
 Gunakan sabun lembut
untuk membersihkan
bagian luar vagina dan area
sekitarnya. Namun, jangan
mencuci bagian dalam
vagina. Pastikan untuk
mencuci tangan hingga
bersih, kemudian
membasuh area vagina dan
tangan Anda untuk
membersihkan seluruh sisa
sabun. Tepuk-tepuk kulit
Anda hingga kering dengan
lap katun bersih.
3.
siapkan suppositoria
 Untuk memasukkan
krim ke dalam aplikator
suppositoria, tempelkan
tube krim dengan aplikator.
Setelah itu, tekan tube krim
hingga mengisi takaran
sesuai dosis pada aplikator.
Lepaskan tube krim dan
simpan untuk dosis
berikutnya.
 Aplikator yang
digunakan untuk
memasukkan krim
suppositoria biasanya
dilengkapi tanda ukuran
dosis misalnya 1 gram, 2
gram, dll.
 Untuk tablet atau
suppositoria.Letakkan obat
di ujung aplikator. Entah
sambil posisi berdiri atau
berbaring seperti yang
sudah dijelaskan di atas.
Masukan aplikator ke
dalam vagina secara
perlahan sejauh yang Anda
bisa dan rasa nyaman.

7
4. Posisi memasukkan
Pilih posisi paling nyaman
 Pertama, Anda bisa
berbaring di atas tempat
tidur dengan lutut ditekuk
dan kaki sedikit
diregangkan. Jangan lupa,
alasi seprai dengan handuk
untuk mencegah krim
menodai seprai Anda.
 Atau,Anda bisa
melakukannya sambil
berdiri dengan kaki kanan
berada di posisi lebih tinggi
dan kaki kiri menapak di
atas lantai.
5. Buka bibir vulva.
 Gunakan tangan
nondominan Anda untuk
memisahkan bibir vulva
(labia). Dengan begitu,
vagina akan terbuka.
Pertahankan posisi ini
kemudian masukkan
suppositoria ke dalam
lubang vagina dengan
tangan dominan Anda.

6. Dorong suppositoria ke dalam


vagina.
 Masukkan aplikator
suppositoria, atau gunakan
jari telunjuk untuk
memasukkan suppositoria
ke dalam vagina. Dorong
suppositoria hingga masuk
ke dalam vagina tetapi
masih terasa nyaman untuk
Anda. Jika Anda
menggunakan aplikator,
tekan pendorongnya
sehingga seluruh
suppositoria masuk ke

8
dalam vagina.
 Suppositoria seharusnya
telah masuk ke dalam
vagina apabila sekitar
separuh aplikator atau
satu buku jari telunjuk
Anda telah masuk ke
dalam lubang vagina.

7. Buang aplikator suppositoria.


 Tarik keluar aplikator
suppositoria kemudian cuci
hingga bersih dengan sabun
lembut dan air jika masih
bisa digunakan lagi, atau
buang jika hanya sekali
pakai.

8. Cuci tangan
 Setelah itu, cuci tangan
Anda menggunakan sabun
dan airuntuk membersihkan
obat yang mungkin masih
menempel di tangan.

9. Waktu yang dibutuhkan hingga


seluruh suppositoria larut paling
lama satu jam. Pada saat itu, Anda
mungkin merasakan ada cairan
yang keluar saat berjalan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Vaginal suppositoria merupakan sediaan padat yang digunakan melalui vagina, umumnya berbentuk
telur dan dapat juga memiliki bentuk lonjong seperti kerucut, dapat melarut, melunak dan meleleh
pada suhu tubuh dengan berat umum sekitar 5 gram.
Macam-macam supposiitoria vaginal
 Vagistin merupakan obat yang mengandung metronidazole dan nystatin sebagai zat aktifnya
dalam bentuk ovula (suppositoria yang digunakan ke dalam vagina).
 Nystatin ovula merupakan obat yang mengandung metronidazole dan nystatin. Metronidazole
adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala injeksi bakteri seperti keputihan, digunakan
untuk terapi post-operasi serta penyakit seperti amoebiasis, tricomoniasis, vaginosis bakterial.
Metronidazole bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dari bakteri dan protozoa yang
sedang menginfeksi tubuh kita sehingga keluhan-keluhan dapat berkurang. Nystatin sebagai anti-
jamur, bekerja dengan cara menghambat laju pertumbuhan dan merusak sel jamur Candida.
 Fladystin adalah sediaan obat yang mengandung Metronidazole dan Nystatin dan dikemas dalam
bentuk sediaan ovula. Ovula merupakan sediaan obat yang penggunaannya dimasukkan ke dalam
vagina. Fladystin digunakan untuk mengobati vaginitis (peradangan pada vagina) yang
disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan / atau jamur Candida albicans (monilia).
 Flagystatin adalah obat yang mengandung Metronidazole dan Nystatin. Obat ini tersedia dalam
bentuk ovula (cara penggunaannya di masukkan ke dalam vagina). Flagystatin merupakan jenis
obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati infeksi vagina campuran akibat
parasit Trichomonas vaginalis dan jamur Candida albicans.
 Neo gynoxa ovula merupakan obat dengan kandungan Metronidazole 500 mg dan Nistatin
100000 IU. Obat ini berbentuk ovula yang digunakan untuk pengobatan vaginitis yang
disebabkan oleh infeksi campuran dari Trichomonas vaginalis dan Candida albicans.

B. Saran

Ketika hendak menggunakan obat supposiitoria vaginal lebih baik harus dengan petunjuk
dari dokter, agar mencegah terjadinya kesalaahan dalam penggunaan obat baik dosis maupun
cara penggunaannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aiache, J. M., dan Devissaguet, J. Ph., 1993, Farmasetika 2 Biofarmasi diterjemahkan oleh Dr. Widji
Soeratri, Edisi kedua, Hal 405-433, Airlangga University Press, Surabaya American Society of Health,
2008, Biopharmaceutical Classification System, (online)

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Edisi IV, Hal
576-595, Universitas Indonesia Press, Jakarta Coben, L. J., dan Lieberman, H. A., 1994, Supositoria, Teori
dan Praktek Farmasi Industri II diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Hal 1147-1194, Universitas Indonesia

Press, Jakarta Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Hal 43, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta Depkes RI, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Hal 143, 160, 504, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai