Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA

Disusun Oleh Kelompok 7

1.Adela Dwi Lestari (P00340220001)

2.Agnes Destri Nara (P00340220003)

3.Septiyana (P00340220043)

4.Merti Surya Ningrum (P00340220029)

5.Enty Agustin (P00340220014)

Dosen Pembimbing :

Wenny Indah Purnama Eka Sari ,SST.M.KEB

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEBIDANAN

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan yang
membahas materi tentang “Pemberian Obat Melalui Vagina’’ dan Ibu Balita tepat pada
waktunya.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Desa Siaga. Penulis mengucapkan
terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak
diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun. Guna
dapat memperbaiki pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di
dalam tubuh. Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi pengobatan diantaranya absorpsi obat,
distribusi obat dalam tubuh, metabolism obat, dan ekskresi.

Obat memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik obat memiliki
kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai dengan kandungan obatnya seperti paliatif
(berefek untuk mengurangi gejala), kuratif (memiliki efek pengobatan), suportif (menaikkan
fungsi atau respon tubuh), subtitutif (sebagai pengganti), efek kemoterapi (berefek untuk
mematikan atau menghambat), restorative ( berefek pada memulihkan fungsi tubuh yang sehat).
Efek samping merupakan dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan
kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi, penyakit iatrogenic, kegagalan dalam
pengobatan, dan lain-lain.

Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya : oral,
parenteral, rectal, vaginal, kulit, mata, telinga, dan hidung. Dengan menggunakan prinsip enam
tepat dalam pengobatan yakni tepat pasien, obat, dosis, rute, waktu, dan dokumentasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pemberian obat Melalui vagina

2. Apa tujuan pemberian obat Melalui vagina

3. Apa indikasi dan kontraindikasi pemberian obat Melalui vagina

4. Apa macam-macam obat vagina

5. Apa keuntungan dan kerugian Pemberian Obat Melalui vagina

6. Bagaimana prosedur pemberian obat Melalui vagina


1.3 Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui pemberian obat Melalui vagina

2. Tujuan kusus

· Mengetahui pengertian pemberian obat Melalui vagina

· Mengetahui tujuan pemberian obat Melalui vagina

· Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian Obat Melalui vagina,

· Mengetahui macam-macam obat vagina.

· Mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat Melalui vagina

· Mampu melakukan tindakan pemberian obat Melalui vagina


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pemberian Obat Melalui Vagina Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina. Untuk bentuk
tidak jauh beda dengan pemberian secara rektal. Dan biasanya diberikan pada pasien-pasien yang
hamil dan mengalami pecah ketuban dan diberikan agar merangsang kontraksi.

2.2 Tujuan

Mendapat kan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks.

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi

a. Indikasi

Vaginitis, keputihan vagina dan serviks (leher rahim) karena berbagai etiologi, ektropia dan
parsio dan serviks. Servik sebagai hemoestasis setelah biopsy dan pengangkatan polip di serviks,
erosi uretra eksterna dan popiloma uretra kondiloma akuminata. Luka akibat penggunaan
instrument ginekologi untuk mempercepat proses penyembuhan setelah electron koagulasi.

b. Kontraindikasi

Jangan diberikan pada orang yang mempunyai kecenderungan hipersensitif atau alergi.

2.4 Macam-macam Obat Pervagina

Tersedia dalam bentuk krim dan suppositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi lokal.
Satu ovula dimasukan sedalam mungkin ke dalam vagina setiap hari sebelum tidur selama 1-2
minggu boleh dipakai sebagai pengobatan tersendiri atau sebagai terapi interval pada kontensasi.
Pamakaian selama masa haid (menstruasi) tidianjurkan.

Contoh Obat Suppositoria pervagina:

a. Flagil Suppositoria

b. Vagistin Suppositoria

c. Albotil Suppositoria
d. Mistatin Suppositoria

e. Tri Costatis Suppositoria

f. Neoginoksa Suppositoria

2.5 Keuntungan dan Kerugian Pemberian Obat Melalui vagina

a. Keuntungan

· Proses penyembuhan lebih cepat, dimana jaringan nekrotik dikoagulasi dan kemudian
dikeluarkan

· Mengobati infeksi pada vagina.

· Mengurangi peradangan

b. Kerugian

Dapat menimbulkan pengeluaran jaringan rusak, dan dalam vagina berupa bau dan rasa tidak
nyaman.

2.6 Prosedur Pemberian Obat Melalui Vagina

a. Persiapan Alat dan Bahan

1. Obat dalam tempatnya.

2. Sarung tangan.

3. Kain Kasa.

4. Kertas tisu.

5. Kapas Sublimat dalam tempatnya.

6. Pengalas.

7. Korentang dalam tempatnya.

b. Prosedur Kerja

1. Cuci tangan.

2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

3. Gunakan sarung tangan.


4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.

5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.

6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.

7. Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.

8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal
vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.

9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.

10. Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi.

11. Cuci tangan.

12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

Catatan: apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim yang
tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia dan masukkan aplikator kurang lebih 7,5 cm
dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat dan lanjutkan sesuai langkah nomor
8,9,10,11.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemberian obat pervagina merupakan cara pemberian obat dengan memesukkan obat melalui
vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran vagina atau
serviks. Tujuan pemberian obat pervaginam mengobati infeksi pada vagina dan menghilangkan
nyeri, rasa terbakar dan ketidaknyamanan pada vagina serta mengurangi peradangan. Pemberian
obat perrektum adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau
rektum dalam bentuk suppositoria.Tujuan pemberian obat suppositoria untuk memperoleh efek
obat lokal maupun sistemik dan untuk melunakkan feses sehingga mudah untuk dikeluarkan.
Pemberian obat topical cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan yang bertujuan
mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi
infeksi. Pemberian obat kulit dapat bermacam-macam seperti krim, losion, aerosol, dan sprei.

3.2 Saran

Diharapkan para pembaca makalah ini dapat lebih mengerti tentang apa itu pemberian obat
pervagina, perrektum dan topical sampai prosedur pelaksanaanya dan dapat menerrapkannya
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

· Musrifatul Uliyah dan A. Azis Alimul Hidayat.2008.Keterampilan dasar praktek klinik


untuk kebidanan.Jakarta : Salemba Medika

· Pamujiandri.2011.Pemberian obat pervagina dan Suppositoria.


https://pamujiandri.wordpress.com/2011/07/25/pemberian-obat-pervaginam-dan-suppositoria/.01
maret 2015

· Setian Raha.2014.Pemberian Obat melalui kulit.


http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-pemberian-obat-pada-kulit/.01

Anda mungkin juga menyukai