A. Landasan Teori
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan
yang terjadi di dalam tubuh . beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi pengobatan
diantaranya absorbsi obat distribusi obat dalam tubuh , metabolisme obat dan eksresi.
Obat memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping. Efek terapeutik
obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai dengan kandungan
obat nya seperti paliatif ( berefek untuk mengurangi gejala) ,kuratif (memiliki efek
pengobatan) suportif( menaikkan fungsi atau respon tubuh) subtitutif(sebagai
pengganti) efek kemoterapi((berefek untuk mematikan atau menghambat), restorative
( berefek pada memulihkan fungsi tubuh yang sehat). Efek samping merupakan
dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan dapat
membahayakan seperti adanya alergi, penyakit iatrogenic, kegagalan dalam
pengobatan, dan lain-lain.
Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya :
oral, parenteral, rectal, vaginal, kulit, mata, telinga, dan hidung. Dengan menggunakan
prinsip enam tepat dalam pengobatan yakni tepat pasien, obat, dosis, rute, waktu, dan
dokumentasi.
B. Tujuan umum
Mengetahui pemberian obat Melalui vagina
C. Tujuan Khusus
Mengetahui pengertian pemberian obat Melalui vagin
Mengetahui tujuan pemberian obat Melalui vagina
Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemberian Obat Melalui vagina,
Mengetahui macam-macam obat vagina.
Mengetahui keuntungan dan kerugian pemberian obat Melalui vagina
Mampu melakukan tindakan pemberian obat Melalui vagina
BAB II
METODE
A. Alat
Persiapan Alat dan Bahan
Obat dalam tempatnya.
Sarung tangan.
Kain Kasa.
Kertas tisu.
Kapas Sublimat dalam tempatnya.
Pengalas.
Korentang dalam tempatnya.
B. Prosedur kerja
Cuci tangan.
Gunakan sarung tangan.
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat.
Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbert.
Apabila jenis obat suppositoria maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang dinding kanal
vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.
Anjurkan untuk tetap dalam posisi kurang lebih 10 menit agar obat bereaksi..
Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
Catatan: apabila menggunakan obat jenis krim, isi aplikator krim atau ikuti petunjuk krim
yang tertera pada kemasan, renggangkan lipatan labia dan masukkan aplikator kurang
lebih 7,5 cm dan dorong penarik aplikator untuk mengeluarkan obat dan lanjutkan sesuai
langkah nomor 8,9,10,11.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Pemberian Obat Melalui Vagina Adalah cara pemberian obat yang melalui vagina.
Untuk bentuk tidak jauh beda dengan pemberian secara rektal. Dan biasanya diberikan
pada pasien-pasien yang hamil dan mengalami pecah ketuban dan diberikan agar
merangsang kontraksi.
BAB IV
KESIMPULAN
Musrifatul Uliyah dan A. Azis Alimul Hidayat.2008.Keterampilan dasar praktek klinik untuk
kebidanan.Jakarta : Salemba Medika
· Pamujiandri.2011.Pemberian obat pervagina dan Suppositoria.
https://pamujiandri.wordpress.com/2011/07/25/pemberian-obat-pervaginam-dan-
suppositoria/.01 maret 2015
· Setian Raha.2014.Pemberian Obat melalui kulit.
http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-pemberian-obat-pada-kulit/.01 maret 2015