KULIT, HIDUNG DAN TELINGA DISUSUN OLEH: VIRA SEPTIANA ASRYYANTY AMELINDA ANNISA DEWITA P SRI DIAH RAHAYU LATIFAH INDAH R TYA ANGGUN M Prinsip Pemberian Obat Dalam Pemberian Obat, terdapat prinsip yang terdiri dari enam hal yang benar, yaitu : benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara/rute dan benar dokumentasi. 1. Benar Pasien Sebelum obat diberikan kepada pasien, identitas pasien harus kita cek kembali yaitu papan identitas yang ada di tempat tidur dan gelang identitas atau bisa langsung ditanyakan kepada pasien atau keluarganya. Setiap perawat harus memastikan identitas pasien sebelum setiap obat diberikan. Implikasi dalam perawatan mencakup : • Memastikan pasien dengan memeriksa gelang identifikasi • Membedakan dua pasien dengan nama belakang yang sama Lanjutan… 2. Benar Obat Obat yang benar berati pasien menerima obat yang telah diresepkan. Perintah pengobatan diresepkan oleh dokter atau pemberi asuhan kesehatan yang memiliki izin praktik dengan wewenang dari pemerintah untuk memerintahkan pengobatan. Komponen dari perintah pengobatan adalah : • Tanggal dan saat perintah ditulis • Nama obat • Dosis obat • Rute pemberian • Frekuensi pemberian • Tanda tangan dokter atau pemberi asuhan kesehatan 3. Benar Dosis Dosis yang benar adalah dosis yang diresepkan untuk klien tertentu. Dalam kebanyakan kasus, dosis diberikan dalam batas yang direkomendasikan untuk obat yang berdosis obat secara akurat, dengan mempertimbangkan variable berikut : tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan. Dalam keadaan tertentu, berat badan klien juga harus dipertimbangkan. Lanjutan… 4. Benar Cara/ Rute Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi. 5. Benar Waktu Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat. Lanjutan… 6.Benar Dokumentasi Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan. Pemberian Obat Melalui Anus/ Rektum Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk medapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar. Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui anus atau rektum. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat terapetik yang bersifat local atau sistematik. Suppositoria merupakan obat luar karena penggunaannya tidak melewati mulut dan tidak menuju ke arah lambung, hanya dimetabolisme dalam darah dan dinding usus. Tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh: efek local untuk melunakkan faeces dan merangsang/melancarkan defekasi, efek sistemik untuk dilatasi bronkus. Manfaat memberikan obat melalui rektuk yaitu tidak menimbulkan iritasi pada saluran bagian atas, mempunyai tingkatan aliran pembuluh darah yang besar (pembuluh darah di rectum tidak ditransportasikan melalui liver), dan pada obat tertentu diabsorpsi dengan baik melalui dinding rectum. Lanjutan…. Alat dan bahan Prosedur kerja Obat suppositoria dalam Cuci tangan dan bersihkan daerah sekitar tempatnya anal dengan tisu. Jelaskan prosedur yang akan Sarung tangan dilakukan Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring Kain kassa Gunakan sarung tangan selama kurang lebih 5 menit. Atur posisi pasien Vaselin/pelicin/pelumas Setelah selesai lepaskan sarung Buka pembungkus obat dan tangan ke dalam bengkok Kertas tisu pegang dengan kain kassa Cuci tangan Bengkok Oleskan ujung pada obat Catat obat, jumlah dosis, dan suppositoria dengan pelicin cara pemberian. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan suppositoria dengan perlahan melalui anus, sfinger anal interna dan mengenai dinding rektal kurang lebih 10 cm pada orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak. Setelah selesai tarik jari tangan Pemberian Obat Melalui Mata Cara memberikan obat pada mata dengan tetes mata atau salep mata obat tetes mata. Obat yang biasa digunakan oleh klien ialah tetes mata dan salep, meliputi preparat yang biasa dibeli bebas , misalnya air mata buatan dan vasokonstrikstor • Obat mata dapat digolongkan menjadi: a) Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi b) Obat mata golongan kortikosteroid • Tujuan pemberian obat pada mata diantaranya: a) Digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata b) Digunakan untuk menghilangkan iritasi mata. c) Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba d) Obat mata kortikosteroid digunakan untuk radang atau alergi mata atau juga bengkak yang bisa disebabkan oleh alergi itu sendiri atau oleh virus. e) Gabungan antiseptik dengan kortikosteroid digunakan untuk masalah mata yang disebabkan oleh mikroba dan dengan keluhan bengkak/ radang juga gatal atau alergi. f) Digunakan untuk keluhan mata karena habis operasi. Prinsip Pemberian Obat Mata 1. Kornea mata banyak disuplai serabut nyeri sehingga menjadi sangat sensitif terhadap apapun yang diberikan ke kornea. Oleh karena itu, perawat atau bidan menghindari obat mata apapun secara langsung ke kornea. 2. Resiko penularan infeksi dari satu mata ke mata lain sangatlah tinggi. Perawat atau bidan menghindari menyentuh kelopak mata atau struktur mata yang lain dengan alat tetes mata atau tube salep. 3. Perawat atau bidan menggunakan obat mata hana untuk mata yang terinfeksi. Indikasi Dan Kontra Indikasi Pemberian Obat Pada Mata Indikasi Kontra Indikasi Meredakan sementara Obat tetes mata yang mata merah akibat iritasi mengandung nafazolin ringan yang dapat hidroksida tidak boleh disebabkan oleh debu, digunakan pada sengatan sinar matahari, penderita glaukoma atau pemakaian lensa kontak, penyakit mata lainnya alergi atau sehabis yang hebat, bayi dan berenang. anak. Kecuali dalam Antiseptik dan antiinfeksi. pegawasan dan nasehat dokter. Radang atau alergi mata. Persiapan Alat dan Bahan 1. Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep. 2. Pipet. 3. Pinset anatomi dalam tempatnya. 4. Korentang dalam tempatnya. 5. Plestier. 6. Kain kasa. 7. Kertas tisu. 8. Sarung tangan. 9. Air hangat/kapas pelembab. Prosedur Pemberian Obat Tetes Mata Prosedur 1. Cuci tangan 2. Pakai sarung tangan jika terdapat secret 3. Bersihkan mata dengan kapas basah lebih dulu jika ada secret 4. Jelaskan prosedur kepada klien 5. Cek nama obat, dosis dan tanggal kadaluwarsa obat 6. Anjurkan klien tengadah dan melihat keatas 7. Tarik kelopak bawah ke bawah melalui tulang pipi, pegang kulit palpebra bawah dengan ibu jari dan jari telunjuk serta tarik ke depan 8. Pegang tetes obat seperti memegang pensil dengan ujung di bawah 9. Letakkan pergelangan tangan yang memegang botol pada pipi klien 10.Tekan tetes mata secara pelan pada fornix inferior 11.Secara pelan lepaskan palpebra bawah 12.Instruksikan klien untuk menutup mata secara perlahan, jangan menekannya 13.Tunggu 5 – 10 menit sebelum meneteskan obat tetes yang lain Pemberian Obat Melalui Kulit Pemberian obat pada kulit merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Pemberian obat topikal pada kulit merupakan cara memberikan obat pada kulit dengan mengoleskan obat yang akan diberikan Penetrasi obat topical pada kulit, melalui: stratum korneum epidermis papilla dermis aliran darah. Proses penyerapan obat topikal jika diberikan pada kulit, yaitu: • Lag phase - hanya di atas kulit, tidak masuk ke dalam darah • Rising - dari stratum korneum diserap sampai ke kapiler dermis darah • Falling - obat habis di stratum korneum. Jika terus diserap kedalam, khasiatnya akan semakin berkurang Tujuan Pemberian obat topikal pada kulit bertujuan untuk mempertahankan hidrasi atau cairan tubuh untuk mencapai homeostasis, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, menghilangkan gejala atau mengatasi infeksi. Jenis Pemberian obat topikal pada kulit dapat bermacam-macam seperti Krim Salep (ointment) Lotion Lotion yang mengandung Suspensi Bubuk atau powder Spray Aerosol Alat Dan Bahan • Troli • Baki dan alas • Perlak dan alas • Bengkok (nierbekken) • Air DTT dalam kom • Kapas • Sarung tangan • Kassa kecil steril (sesuai kebutuhan)Kassa balutan, penutup plastik dan plester (sesuai kebutuhan) • Lidi kapas • Obat topikal sesuai yang dipesankan (krim, salep, lotion, lotion yang mengandung suspensi, bubuk atau powder, spray aerosol) • Buku obat (ISO) • Baskom • Larutan klorin 0.5% dalam tempatnya • Sabun cuci tangan • Lap handuk • Tempat sampah basah dan kering Prosedur Kerja 1. Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja, tempat pemberian 2. Jelaskan prosedur tindakan (lakukan Informed Consent) 3. Setelah disiapkan pada baki dalam troli, dekatkan alat dan bahan 4. Susun alat tersebut secara secara ergonomis, berurutan sesuai dengan pemakaian 5. Cuci tangan 7 langkah (sesuai dengan standar pencegahan infeksi) dengan sabun dan air mengalir, lalu keringkan dengan lap handuk 6. Persiapkan posisi klien dengan tepat dan nyaman 7. Identifikasi klien secara tepat 8. Pakai sarung tangan Untuk pencegahan infeksi 9. Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kerak pada kulit 10.Keringkan atau biarkan area kering oleh udara 12.Bila kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen topicalOleskan agen topical : • Krim, salep dan lotion yang mengandung minyak a) Letakkan satu sampai dengan dua sendok teh obat di telapak tangan kemudian lunakkan dengan menggosok lembut diantara kedua tangan b) Usapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan gerakan memanjang searah pertumbuhan bulu c) Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa berminyak setelah pemberian Lanjutan… • Lotion yang mengandung suspensi a) Kocok wadah dengan kuat b) Oleskan sejumlah kecil lotion pada kassa balutan atau bantalan kecil c) Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan kering • Bubuk atau powder a) Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara menyeluruh b) Regangkan dengan baik lipatan bagian kulit seperti diantara ibu jari atau bagian bawah lengan c) Bubuhkan secara tipis pada area yang bersangkutan • Spray aerosol a) Kocok wadah dengan keras b) Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauhi area (biasanya 15-30cm) c) Bila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta klien untuk memalingkan wajah dari arah spray d) Semprotkan obat dengan cara merata pada bagian yang sakit Lanjutan… 13.Rapikan klien, kembalikan peralatan yang masih dapat dipakai, buang peralatan yang sudah tidak digunakan pada tempat yang sesuai dan dekontaminasi alat 14.Cuci tangan 7 langkah (sesuai dengan standar pencegahan infeksi) dengan sabun dan air mengalir, lalu keringkan dengan lap handuk 15.Buat laporan mengenai tindakan yang telah dilakukan 16.Beritahukan pada klien tentang pengobatan yang telah dilakukan Indikasi dan Kontra Indikasi
indikasi
Psoriasisring Paruthipertr Alopesiaar Aknekistikd
Infeksilokal dermatitis Keloid an ofik eata anparurigo Pemberian Obat Melalui Hidung Pemberian obat melalui hidung adalah cara memberikan obat pada hidung dengan tetes hidung yang dapat dilakukan pada seseorang dengan keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring. Mukosa hidung yang memiliki sifat absorpsi yang baik seperti mukosa mulut, cocok untuk pemakaian obat menurunkan pembengkakan mukosa secara topikal pada rinitis. Cara pemberian obat melalui hidung a) Inhalasi Inhalasi adalah alat pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya. Macam-macam jenis obat secara inhalasi yaitu, Metered Dose Inhaler (MDI) tanpa Spacer, Dry Powder Inhaler (DPI), Nebulizer. b) Absorbsi Obat Absorbsi obat lewat mucus hidung terkadang baik atau lebih baik dari oral. Rute intranasal nampaknya ideal karena menghasilkan efek langsung ke vascular dan mudah pemberiannya. Namun demikian cara ini jarang dijumpai sehari-hari. Lanjutan… c)Obat tetes hidung Obat tetes hidung adalah pemberian obat pada hidung di lakukan dengan cara memberikan tetes pada bagian hidung. Tujuan Pemberian Tetes Hidung adalah untuk mengencerkan sekresi dan memfasilitasi drainase dari hidung, serta mengobati infeksi dari rongga hidung dan sinus. Keuntungan dalam Pemberian obat tetes hidung Metabolisme melalui enterohepatik dan dinding usus dikurangi, penguraian di saluran pencernaan dihindari, dan lain-lain. Kekurangan dalam Pemberian obat tetes hidung adalah metode dan teknik pemberian sulit karena memerlukan alat bantu yang dapat digunakan untuk ukuran yang tepat, serta lokasi disposisi obat yang tepat, sulit dicapai. Pemberian Obat Melalui Telinga
Obat yang berupa cairan diteteskan pada liang telinga untuk
memperoleh pengaruh local seperti melembutkan lilin telinga, mengurangi rasa sakit, mengefektifkan anastesi local, membunuh organisme yang mengganggu pada organ telinga. Liang telinga pasien yang akan di instilasi diluruskan, dan obat tetes dijatuhkan pada bagian sisi liang telinga. Pasien diposisikan berbaring pada posisi miring dengan telinga yang akan di instilasi berada di bagian atas. Pasien tetap berbaring beberapa menit setelah instilasi guna mencegah tumpahnya obat dari liang telinga. Memberikan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes telinga atau salep. a.Persiapan alat dan bahan: 1) Obat dalam tempatnya. 2) Penetes. 3) Speculum telinga. 4) Pinset anatomi dalam tempatnya. 5) Korentang dalam tempatnya. 6) Kertas tisu. PROSEDUR KERJA
Cuci tangan. Apabila obat berupa obat tetes,
Jelaskan pada pasien mengenai maka teteskan obat dengan prosedur yang akan digunakan. jumlah tetesan sesuai dosis pada Atur posisi pasien dengan kepala dinding saluran untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara. miring kekanan atau kekiri sesuai Apabila berupa salep, maka dengan daerah yang akan ambil kapas lidi dan masukan diobati, usahakan agar lubang atau oleskan salep pada liang telinga pasien ke atas. telinga. Luruskan lubang telinga dengan Pertahankan posisi kepala ±2-3 menarik daun telinga ke menit. atas/kebelakang pada orang Cuci tangan. dewasa dan kebawah pada Catat jumlah, tanggal, dan dosis anak-anak. pemberian. THANK YOU