A. Landasan Teori
Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit. Wadah ini berisi obat
dosis tunggal dalam bentuk cair. Untuk mengunakan obat daari wadah ampul ini, harus
mematahkan leher ampul.
Vial adalah wadah dosis tunggal atau multi dosis dengan penutup karet di atasnya. Cap logam
melindungi penutup steril sampai vial siap digunakan. Vial berisi medikasi dalam bentuk cair
dan atau kering. Vial merupakan sistem tertutup dan harus menyuntikkan udara ke dalam vial
untuk memudahkan mengambil cairan di dalamnya. Suatu kegiatan pelayanan keperawatan
dalam menyiapkan injeksi untuk pengobatan / therapy bagi pasien yang sedang dirawat.
Sebelum memberikan obat kepada pasien, perawat perlu memahami rute pemberian obat
secara parenteral. Tiap rute memiliki kharakteristik tersendiri. Injeksi Intra Muskuler ( IM )
memposisikan jarum tegak lurus dengan sudut 90 derajat, sementara injeksi Intra Cutan,
kemiringan jarum sekitar 5-15 derajat. Dibawah ini merupakan variasi posisi jarum suntik
pada berbagai macam injeksi.
Selain itu, perawat terlebih dahulu perlu memahami bagaimana cara menyiapkan obat.
Untuk itu pokok bahasan pertama adalah menyiapkan obat, dilanjutkan dengan injeksi
subcutan,intra muskuler, Intra Cutan dan Intra Vena.
B. TUJUAN
1. Obat siap diberikan kepada pasien
2. Dosis obat tepat sesuai instruksi dokter
BAB II
METODE
B. Metode kerja
1. Cuci tangan.
4. Periksa seap kartu, format, atau huruf cetak nama obat pada label di setiap
ampul atau vial.
a. Ketuk bagian atas ampul dengan perlahan dan cepat dengan jari sampai cairan
meninggalkan leher ampul
b. Tempatkan bantalan kasa kecil atau swab alcohol kering di sekeliling leher ampul.
c. Patahkan leher ampul dengan cepat dan dengan mantap jauhkan dari tangan.
d. Isap obat dengan cepat. Pegang ampul terbalik atau letakkan di atas pada permukaan datar.
Masukkan jarum spuit ke dalam bagian tengah permukaan muara ampul. Jangan biarkan
ujung atau batang jarum menyentuh tepi ampul.
f. Pertahankan ujung jarum di bawah permukaan larutan. Miringkan ampul supaya semua
cairan di dalam ampul terjangkau oleh jarum.
h. Untuk mengeluarkan kelebihan gelembung udara pindahkan jarum. Pegang spuit dengan
jarum mengarah ke atas. Ketuk sisi spuit untuk membuat gelembung udara naik menuju
jarum. Tarik kembali penghisap sedikit dan dorong penghidap kea rah atas untuk
mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
i. Apabila cairan dalam spuit berlebihan, buang ke dalam bak cuci. Pegang spuit dalam posisi
vertical dengan ujung jarum di atas dan miringkan dengan tenang ke bak cuci. Keluarkan
kelebihan cairan ke bak cuci secara perlahan-lahan. Periksa kembali penunjukkan cairan pada
spuit dengan memegang spuit secara vertical.
j. Pasang tutup jarum. Ganti jarum spuit. Pastikan jarum terpasang aman pada spuit.
k. Buang bahan yang kotor. Letakkan ampul yang pecah di wadah khusus untuk bahan gelas.
a. Lepas penutup logam yang menutup bagian atas vial yang sudah tidak dipakai, sehingga
pengikat karet terlihat.
b. Usap permukaan penyekat karet dengan swab alcohol, jika vial sebelumnya telah di buka.
c. Ambil spuit, pastikan jarum terpasang kuat pada spuit. Lepas tutup jarum. Tarik penghisap
untuk mengalirkan sejumlah udara ke dalam spuit untuk dimasukkan ke dalam vial obat yang
eqivalen dengan volume obat yang akan diaspirasi dari vial.
d. Masukkan ujung jarum, dengan bevel mengarah ke atas, melalui bagian tengah pengikat
karet. Beri tekanan pada ujung jarum selama insersi.
f. Balik vial sementara spuit dan penghisap dipegang dengan kuat. Pegang vial dengan tangan
yang tidak dominan, diantara ibu jari dan jari tengah. Pegang bagian ujung spuit dan
penghisap dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dominan.
h. Biarkan tekanan udara membuat spuit terisi obat secara bertahap. Tarik penghisap sedikit,
jika diperlukan.
i. Ketuk sisi badan spuit dengan ha-ha supaya gelembung udara lepas. Keluarkan udara
sisa sdi bagian atas spuit ke dalam vial.
j. Setelah volume obat yang benar di peroleh pindahkan jarum dari vial dengan menarik
badan spuit.
k. Buang udara sisa dari spuit dengan memegang spuit dan jarum tetap tegak. Ketuk badan
spuit untuk menanggalkan gelembung udara. Tarik penghisap sedikit kemudian dorong
penghisap ke atas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
m. Untuk vial multi dosis, buat label yang memuat tanggal pencampuran, konsentrasi obat
permililiter berinisial anda.
8. Periksa jumlah cairan dalam spuit dan bandingkan dengan dosis yang diinginkan
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Internet Google :
Standar Operasional Prosedur Poltekkes Depkes Ponanak Jurusan Keperawatan Tahun
2009
Baughman dan Haskley. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. 2000.
Ester, Monica. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. 2001.
Hirlan. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Kega. Jakarta : FKUI. 2001.
Sineltzer dan Bare G. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. 2001.
utakak.info