Anda di halaman 1dari 21

PEMBERIAN OBAT

MENYIAPKAN OBAT INJEKSI DARI AMPUL DAN VIAL


Peralatan

a. Spuit dan dua jarum


b. Kapas alcohol
c. Kasa steril
d. Air steril/aquabidest

Pelaksanaan

1. Cuci tangan
2. Kumpulkan bahan dalam area medikasi dan periksa pesanan pada label ampul atau
vial.

AMPUL
a. Ayunkan bagian atas ampul dengan jari secara perlahan dan cepat sampai cairan
memasuki ruang bawah amapul.
b. Tempatkan bantalan kasa kecil dileher ampul atau swab alcohol
c. Patahkan leher ampul kearah menjauh dari tangan anda
d. Pegang ampul keatas atau miring kekanan. Masukan jarm filter kedalam lubang
ampul jangan menyentuh ujung jarum atau batang jarum menyentuh patahan
ampul.
e. Isap obat dengan cepat dg menggunakan jarum filter yg cukup panjang untuk
mencapai dasar ampul.
f. Isap obat kedalam spuit dengan menarik flungernya.
g. Pertahankan ujung jarum dibawh permukaan cairan . atur ampul agar semua cairan
dalam isapan jarum.
h. Bila gelembung udara teraspirasi jangan mengeluarkan udara kedalam ampul.
i. Untuk mengeluarkan gelembung udara, pegang spuit dengan jarum menghadap
keatas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
j. Bila spuit mengandung kelebihan cairan gunakan wastafel untuk membuangnya .
pegang spuit secara vertical dengan ujung jarum keatas dan sedikit miringkan kearah
wastafel.
k. Tutup jarum dengan penutupnya ganti jarum pada spuit.
VIAL
a. Lapskan penutup untuk mebuka penutup karet. Bila menggunakan vial multi dosis yg
telah terbuka penutup telah dilepaskan. Usap permukaan tutup secara kuat dan
cepat dg swab alcohol dan biarkan mongering.
b. Lepaskan penutup vial obat bubuk dan penutup vial dan penutup vial pengecernya.
Taik flunger untuk mendapatkan sejumlah udara yg sama dengan volume obat yg
diisap.
c. Dengan vial permukaan datar masukan ujung jarum melalui bagian tengah penutup
karet.
d. Injeksikan udara kedalam ruang udara vial dengan memegang flunger.
e. Balik vial sambil tetap memegang kuat spuit. Dan flungernya. Pegang ujung tabung
spuit dan flunger menggunakan ibu jari dan jari tengah tangan dominan untuk
menahan tekanan dalam vial.
f. Pertahankan ujung jarum dibawah tinggi cairan
g. Biarkan tekanan udara secara pertahap mengisi spuit dg obat. Tarik perlahan plunger
bila perlu.
h. Ketuk sisi tabung spuit dg hati-hati untuk menghilngkan gelembung udara. Keluarkan
udara yg masih ada diatas spuit ke dalam vial.
i. Bila volume yg tepat didaptkan, lepaskan jarum dari vial dengan menariknya pada
bagian tabung spuit.
j. Bila ada kelebihan gelembung udara, lepaskan jarum dari vial dg menarik tabung
spuit untuk menghilangkan gelembung . tarik flunger dengan perlahan dan dorong
plunger kearah keatas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
k. Bila obat diinjeksikan ke dalam jaringan klien ganti jarum dengan jarum baru
berukuran sesuai untuk rute pemberian.
l. Untuk vial multi dosis, buat label yg mencakup tanggal pembukaan, pencampuran,
konsentrasi obat per milliliter dan paraf perawat.
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL

INJEKSI INTRA DERMAL/INTRA KUTAN

Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit yang dilakukan pada lengan
bawah bagian dalam atau ditempat lain yang dianggap perlu.

Tujuan
1. Melaksanakan uji coba tertentu (skin test)
2. Memberikan obat tertentu yg pemberianya hanya dapat dilakukan dengan cara suntikan
intra kutan.
3. Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu.

STANDAR OPERASIONAL MEMBERIKAN OBAT INJEKSI INTRAKUTAN/INTRA DERMAL (IK/ID)

Nama Mahasiswa :

NPM :

NO ASPEK YANG DIKERJAKAN DILAKUKAN


YA TIDAK
A. FASE PRE INTERAKSI
1 Mengecek program terapi
2 Mempersiapkan Alat:
- Spuit ukuran 1 ml dg kalibrasi mililiter.
- Jarum dengan ukuran nomor 25, 26 atau gauge, panjang ¼ sampai 5/8.
- Kapas alcohol
- Bak suntik
- Pengalas
- Catatan dan pena
- Sarung tangan steril
- Bengkok
- Obat/Aquabidest.
B. FASE INTERAKSI
3 Mengucapkan salam terapeutik.
4 Melakukan validasi
5 Melakukan kontrak
6 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan
7 Jaga privacy klien
C. FASE KERJA
9 Mengambil obat yang benar, membaca label dan kadarluasa
10 Menghitung dosis obat
11 Melakukan dobel cek(oleh teman sejawat): nama obat, dosis, dan hasil perhitungan.
12 Memilih suntikan dan jarum yang sesuai
13 Menyiapkan obat, menarik obat dari ampul/vial.
14 Membaca lebel obat sekali lagi
15 Membawa obat ke klien
16 Menggergaji leher ampul bila diperlukan, membuka tutup yang melindungi vial
tanpa menyentuh karet, membersihkan dengan alcohol bila perlu
17 Menggunakan kasa atau kapas alcohol, meletakan disekeliling leher ampul lalu
mematahkan leher ampul. Pada vial mengocok obat bila diperlukan sesuai aturan
18 Memegang ampul dengan tangan non dominan dan alat suntik ditangan dominan.
Masukan jarum ke dalam ampul/vial dan menarik sesuai dengan kebutuhan.
19 Lepaskan jarum dari ampul/vial dan mengeluarkan gelembung udara yang ada
disuntikan
20 Membaca kembali lebel obat untuk ke tiga kalinya sebelum mengembalikan obat
kedalam lemari penyimpanan.
Membawa obat ke klien, menjelaskan tujuan pengobatan dan prosedur tindakan

21
22 Mengkaji identitas klien ( cek nama minta klien menyebutkan namanya)
23 Mengatur posisi yang nyaman dan membantu klien untuk memperoleh posisi yang
nyaman dan benar
24 Menggunakan sarung tangan dan melakukan pembersihan area suntikan dengan cara
berputar dari dalam keluar
25 Pegang erat lengan pasien dengan tangan kiri anda menggunakan tangan yang
dominan untuk memegang spuit
26 Tusukan spuit dengan sudut 10°-20° pada epidermis kemudian diteruskan sampai
dermis
27 Llalu didorong cairan obat. Obat ini akan menimbulkan tonjolan dibawah kulit
28 Cabut spuit, usap pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas antiseptic tanpa
memberikan massage ( massage dapat menyebabkan obat masuk kedalam jaringan
atau keluar melalui lubang injeksi)
29 Melepaskan sarung tangan
30 Rapihkan pasien dan bereskan peralatan
31 Mencuci tangan
32 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
D. FASE TERMINASI
33 Mengevaluasi respon pasien
34 Merencanakan tindak lanjut
35 Melakukan kontrak yang akan datang
INJEKSI SUB KUTAN
Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada lengan atas sebelah
luar, pada bagian luar daerah dada atau ditempat lain yang dianggap perlu.

STANDAR OPERASIONAL MEMBERIKAN OBAT INJEKSI SUBKUTAN(SC)

Nama Mahasiswa :

NPM :

NO ASPEK YANG DIKERJAKAN DILAKUKAN


YA TIDAK
A. FASE PRE INTERAKSI
1 Mengecek program terapi
2 Mempersiapkan Alat:
- Spuit ukuran 2 ml dg kalibrasi mililiter.
- Jarum dengan ukuran nomor 25, 26 atau gauge, panjang 5/8 – 1/2.
- Kapas alcohol
- Bak suntik
- Pengalas
- Catatan dan pena
- Sarung tangan steril
- Bengkok
- Vial atau ampula berisi obat yg diberikan

B. FASE INTERAKSI
3 Mengucapkan salam terapeutik.
4 Melakukan validasi
5 Melakukan kontrak
6 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan
7 Jaga privacy klien
C. FASE KERJA
9 Mengambil obat yang benar, membaca label dan kadarluasa
10 Menghitung dosis obat
11 Melakukan dobel cek(oleh teman sejawat): nama obat, dosis, dan hasil perhitungan.
12 Memilih suntikan dan jarum yang sesuai
13 Menyiapkan obat, menarik obat dari ampul/vial.
14 Membaca lebel obat sekali lagi
15 Membawa obat ke klien
16 Menggergaji leher ampul bila diperlukan, membuka tutup yang melindungi vial
tanpa menyentuh karet, membersihkan dengan alcohol bila perlu
17 Menggunakan kasa atau kapas alcohol, meletakan disekeliling leher ampul lalu
mematahkan leher ampul. Pada vial mengocok obat bila diperlukan sesuai aturan
18 Memegang ampul dengan tangan non dominan dan alat suntik ditangan dominan.
Masukan jarum ke dalam ampul/vial dan menarik sesuai dengan kebutuhan.
19 Lepaskan jarum dari ampul/vial dan mengeluarkan gelembung udara yang ada
disuntikan
20 Membaca kembali lebel obat untuk ke tiga kalinya sebelum mengembalikan obat
kedalam lemari penyimpanan.
Membawa obat ke klien, menjelaskan tujuan pengobatan dan prosedur tindakan

21
22 Mengkaji identitas klien ( cek nama minta klien menyebutkan namanya)
23 Mengatur posisi yang nyaman dan membantu klien untuk memperoleh posisi yang
nyaman dan benar dan tentukan lokasi injeksi.
24 Menggunakan sarung tangan dan melakukan pembersihan area suntikan dengan cara
berputar dari dalam keluar
25 Pegang spuit dengan salah satu tangan antara jempol dari jari-jari pada area injeksi
dengan telapak tangan menghadang kearah samping atau atas untuk miring 45° atau
dengan telapak tangan menghadap ke bawah untuk miring 45°. Gunakan tangan
yang tidak memegang spuit untuk mengangkat atau merentangkan kulit, lalu secara
hati-hati dan mantap tangan yang lain menusukan jarum.
26 Lakukan aspirasi, bila muncul darah maka segera cabut spuit untuk dibuang dan
diganti spuit dan obat baru. Bila tidak muncul darah, maka pelan-pelan dorong ke
dalam jaringan
27 Menarik suntikan, membuang pada tempat yang disediakan dan aman, memberikan
plester bila diperlukan dan membantu klien pada posisi yang nyaman
28 Melepaskan sarung tangan
29 Rapihkan pasien dan bereskan peralatan
30 Mencuci tangan
31 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
D. FASE TERMINASI
32 Mengevaluasi respon pasien
33 Merencanakan tindak lanjut
34 Melakukan kontrak yang akan datang
Gambar 35-17. Tempat yang umum digunakan untuk injeksi subkutan. Perhatik

Gambar 35-16. Menginjeksi heparin


subkutan di abdomen.
INJEKSI INTRA MUSKULER
Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan otot yang dilakukan pada otot pangkal
lengan atas, otot paha bagian luar atau pada otot bokong.

STANDAR OPERASIONAL MEMBERIKAN OBAT INJEKSI INTRA MUSKULER (IM)

Nama Mahasiswa :

NPM :

NO ASPEK YANG DIKERJAKAN DILAKUKAN


YA TIDAK
A. FASE PRE INTERAKSI
1 Mengecek program terapi
2 Mempersiapkan Alat:
- Spuit sesuai kebutuhan.
- Jarum
- Vial atau ampul obal
- Bak suntik
- Pengalas
- Catatan dan pena
- Sarung tangan steril
- Bengkok

B. FASE INTERAKSI
3 Mengucapkan salam terapeutik.
4 Melakukan validasi
5 Melakukan kontrak
6 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan
7 Jaga privacy klien
C. FASE KERJA
9 Mengambil obat yang benar, membaca label dan kadarluasa
10 Menghitung dosis obat
11 Melakukan dobel cek(oleh teman sejawat): nama obat, dosis, dan hasil perhitungan.
12 Memilih suntikan dan jarum yang sesuai
13 Menyiapkan obat, menarik obat dari ampul/vial.
14 Membaca lebel obat sekali lagi
15 Membawa obat ke klien
16 Menggergaji leher ampul bila diperlukan, membuka tutup yang melindungi vial
tanpa menyentuh karet, membersihkan dengan alcohol bila perlu
17 Menggunakan kasa atau kapas alcohol, meletakan disekeliling leher ampul lalu
mematahkan leher ampul. Pada vial mengocok obat bila diperlukan sesuai aturan
18 Memegang ampul dengan tangan non dominan dan alat suntik ditangan dominan.
Masukan jarum ke dalam ampul/vial dan menarik sesuai dengan kebutuhan.
19 Lepaskan jarum dari ampul/vial dan mengeluarkan gelembung udara yang ada
disuntikan
20 Membaca kembali lebel obat untuk ke tiga kalinya sebelum mengembalikan obat
kedalam lemari penyimpanan.
Membawa obat ke klien, menjelaskan tujuan pengobatan dan prosedur tindakan

21
22 Mengkaji identitas klien ( cek nama minta klien menyebutkan namanya)
23 Mengatur posisi yang nyaman dan membantu klien untuk memperoleh posisi yang
nyaman dan benar dan menentukan lokasi yang benar
24 Menggunakan sarung tangan dan melakukan pembersihan area suntikan dengan cara
berputar dari dalam keluar
25 Gunakan tangan yang tidak memegang spuit untuk membentangkan kulit pada area
yang akan ditusuk, pegang spuit antara jempol dan jari-jari kemudian tusukan
jarum secara tegak lurus pada sudut 90° dari permukaan kulit
26 Melakukan aspirasi, bila ditemukan darah maka tarik jarum keluar, bila tidak ada
darah maka injeksikan obat kedalam otot.
27 Menarik suntikan, membuang pada tempat yang disediakan dan aman
28 Melepaskan sarung tangan
29 Rapihkan pasien dan bereskan peralatan
30 Mencuci tangan
31 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
D. FASE TERMINASI
32 Mengevaluasi respon pasien
33 Merencanakan tindak lanjut
34 Melakukan kontrak yang akan datang
l

Vastus lateralis
Arteri Trokhanter femoralis mayor

Rektus*
femoris
Gambar 35-20. A, Tempat injeksi ke dalam otot ventrogluteus menghindari saraf dan pe
Tempat KuadranTrokhanter
INJEKSI INTRA VENA
Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan melalui pembuluh darah vena yang dilakukan vena
anggota gerak.

STANDAR OPERASIONAL MEMBERIKAN OBAT INJEKSI INTRAVENA (IV)

Nama Mahasiswa :

NPM :

NO ASPEK YANG DIKERJAKAN DILAKUKAN


YA TIDAK
A. FASE PRE INTERAKSI
1 Mengecek program terapi
2 Mempersiapkan Alat:
- Spuit sesuai kebutuhan
- Jarum
- Obat
- Tournikuet
- hansaplast
- Kapas alcohol
- Bak suntik
- Pengalas
- Catatan dan pena
- Sarung tangan steril
- Bengkok
B. FASE INTERAKSI
3 Mengucapkan salam terapeutik.
4 Melakukan validasi
5 Melakukan kontrak
6 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan
7 Jaga privacy klien
C. FASE KERJA
9 Mengambil obat yang benar, membaca label dan kadarluasa
10 Menghitung dosis obat
11 Melakukan dobel cek(oleh teman sejawat): nama obat, dosis, dan hasil perhitungan.
12 Memilih suntikan dan jarum yang sesuai
13 Menyiapkan obat, menarik obat dari ampul/vial.
14 Membaca lebel obat sekali lagi
15 Membawa obat ke klien
16 Menggergaji leher ampul bila diperlukan, membuka tutup yang melindungi vial
tanpa menyentuh karet, membersihkan dengan alcohol bila perlu
17 Menggunakan kasa atau kapas alcohol, meletakan disekeliling leher ampul lalu
mematahkan leher ampul. Pada vial mengocok obat bila diperlukan sesuai aturan
18 Memegang ampul dengan tangan non dominan dan alat suntik ditangan dominan.
Masukan jarum ke dalam ampul/vial dan menarik sesuai dengan kebutuhan.
19 Lepaskan jarum dari ampul/vial dan mengeluarkan gelembung udara yang ada
disuntikan
20 Membaca kembali lebel obat untuk ke tiga kalinya sebelum mengembalikan obat
kedalam lemari penyimpanan.
Membawa obat ke klien, menjelaskan tujuan pengobatan dan prosedur tindakan

21
22 Mengkaji identitas klien ( cek nama minta klien menyebutkan namanya)
23 Mengatur posisi yang nyaman dan membantu klien untuk memperoleh posisi yang
nyaman dan benar
24 Pilih tempat penusukan
25 Pasang tounikuet 5-15 cm diatas daerah penusukan (masih dalam keadaan longgar).
Klien anjurkan mengepalkan tangan
26 Menggunakan sarung tangan dan melakukan pembersihan area suntikan
27 Anjurkan pasien mengepalkan tangan dan membuka tangan beberapa kali, palpasi
dan pastikan daerah penususkan
28 Gunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5cm didaerah penusukan
29 Tusukan jarum dengan sudut 30° sejajar vena lalu tusuk perlahan dengan pasti
30 Melakukan aspirasi dengan cara menarik pengokang spuit. Bila terhisap darah, lepas
tournikuet dan dorong pelan-pelan ke dalam vena.
31 Menarik suntikan, membuang pada tempat yanga disediakan dan aman
32 Memberikan plester bila diperlukan dan membantu klien pada posisi yang nyaman.
33 Melepaskan sarung tangan
34 Rapihkan pasien dan bereskan peralatan
35 Mencuci tangan
36 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
D. FASE TERMINASI
37 Mengevaluasi respon pasien
38 Merencanakan tindak lanjut
39 Melakukan kontrak yang akan datang
STANDAR OPERASIONAL MEMBERIKAN OBAT MATA
Nama Mahasiswa :

NPM :

NO ASPEK YANG DIKERJAKAN DILAKUKAN


YA TIDAK
E. FASE PRE INTERAKSI
1 Mengecek program terapi
2 Mempersiapkan Alat:
- Obat mata (tetes atau salep).
- Kapas kering steril/tissue.
- Kapas basah steril
- Kapas/penutup mata dan plester
- Sarung tangan steril
- Bengkok
- Waskom berisi larutan chlorin 0,5%.
F. FASE INTERAKSI
3 Mengucapkan salam terapeutik.
4 Melakukan validasi
5 Melakukan kontrak
6 Menjelaskan tujuan & langkah tindakan
7 Jaga privacy klien
G. FASE KERJA
9 Memeriksa dan menyakinkan tentang adanya order pengobatan
10 Menyiapkan peralatan dan mendekatkan ke pasien
11 Memberitahu pasien tindakan yang aka dilakukan
12 Mengatur posisi pasien (tengadah, memiringkan kepala kearah mata
yang sakit)
13 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
14 Memakai sarung tangan steril
15 Mengkaji mata pasien (amati gangguan pada mata)
16 Membersihkan kelopak mata dan bulu mata dengan kapas yang
dibasahi cairan steril dengan arah dari kantus dalam menuju kantus
luar.
17 Mengulangi hingga bersih
18 Menganjurkan pasien untuk melihat keatas
19 Membuka mata dengan cara menarik kelopak mata bawah dengan
jempol atau jari-jari tangan yang tidak memegang obat.
20 Memegang obat tetes atau salep dengan tangan satunya.

Mendekatkan obat ke mata sampai jarak 1-2 cm lalu teteskan obat


21 sesuai kebutuhan pada konjungtiva bawah 1/3 dari luar.
22 Bila obat berupa salep, pegang pipa salep diatas kantung konjungtiva
atas dan oleskan sekitar 3 cm salep dari kantus ke luar.
23 Menganjurkan pasien menutup mata tanpa mengusap obat keluar.
Untuk obat cair anjurkan menutup mata selama 30 detik dan menekan
hati-hati duktus nasolakrimalis agar obat tidak masuk ke duktus
tersebut.
24 Membersihkan mata dengan kapas kering dari arah dalam keluar.
25 Menutup mata dengan kasa steril dan diplester, bila diperlukan.
26 Mengkaji respon pasien
27 Merapikan pasien dan mengatur dalam posisi yang nyaman
28 Membereskan peralatan
29 Melepas sarung tangan, merendam dalam larutan chlorin 0,5% selama
10 menit.
30 Mencuci tangan
31 Melakukan dokumentasi tindakan yang dilakukan.
H. FASE TERMINASI
32 Mengevaluasi respon pasien
33 Merencanakan tindak lanjut
34 Melakukan kontrak yang akan datang
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA
Adalah tindakan memasukan obat melalui vagina, yang bertjuan untuk mendapatkan efek
terapi obat serta mengobati saluran vagina dan serviks.

Persiapan alat dan Bahan:


1. Obat dalam tempatnya
2. Sarung tangan
3. Kain kasa
4. Kertas tisu
5. Kapas sublimat dalam tempatnya
6. Pengalas
7. Korentang dalam tempatnya.

Cara pelaksanaan:

1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Bersihkan sekitar alat elamin dengan kapas sublimat.
6. Anjurkan pasien tidur dalam posisi dorsal recumbent
7. Obat supositoria buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
8. Regangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukan obat sepanjang dinding kanal
vaginal posterior sampai 7,5-10 cm.
9. Setelah obat masuk, bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu.
10. Anjurkan pasien untuk tetap dalam posisi selama 10 menit agar obat bereaksi
11. Cuci tangan
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
MEMBERIKAN OBAT MELALUI REKTUM
Adalah tindakan memasukan obat melalui anus dan kemudian rektum, yang bertjuan untuk
mendapatkan efek lokal dan sistemik.

Persiapan alat dan Bahan:


1. Obat dalam tempatnya
2. Sarung tangan
3. Kain kasa
4. Kertas tisu
5. Pengalas
6. Korentang dalam tempatnya.

Cara pelaksanaan:

1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
5. Obat supositoria buka pembungkus dan berikan pelumas pada obat.
6. Regangkan glutea dengan tangan kiri dan masukan obat supositoria dengan
perlahan melalui anus, spinter anal interna serta mengenai dinding 10 cm pada
orang dewasa dan 5 cm pada bayi atau anak.
7. Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu.
8. Anjurkan pasien untuk tetap dalam posisi selama 10 menit agar obat bereaksi.
9. Setelah selesai, lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.
10. Cuci tangan
11. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
MEMBERIKAN OBAT MELALUI TELINGA
Adalah tindakan memasukan obat dengan cara memberikan tetes telinga atau salep

Persiapan alat dan Bahan:


1. Obat dalam tempatnya
2. Penetes
3. Spekulum telinga
4. Pinset anatomi dalam tempatnya.
5. Sarung tangan
6. Kain kasa
7. Kertas tisu
8. Pengalas
9. Korentang dalam tempatnya.

Cara pelaksanaan:

1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur poisis pasien dengan kepala miring kekanan atau kekiri sesuai dengan
daerah yg akan diobati, usahakan agar lubang telinga pasien diatas
5. Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas pd orang dewasa,
kebawah pada anaka.
6. Apabila obat berupa tetes, maka teteskan obat pada didnding saluran untuk
mencegah terhalang oleh gelembung udara, dengan jumlah tetesan sesua dosis.
7. Apabila obat berupa salep, maka ambil kapas lidi dan oleskan salep kemudian
masukan atau oleskan pada liang telinga.
8. Pertahankan posisi kepala kurang lebih selama 2-3 menit.
9. Tutup telinga dengan pembalut dan plester bila perlu.
10. Cuci tangan
11. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
MEMBERIKAN OBAT MELALUI HIDUNG
Adalah tindakan memasukan obat dengan cara memberikan tetes hidung yang dapat
dilakukan pada seseorang dengan peradangan hidung atau faring.

Persiapan alat dan Bahan:


1. Obat dalam tempatnya
2. Pipet
3. Spekulum hidung
4. Pinset anatomi dalam tempatnya.
5. Sarung tangan
6. Kain kasa
7. Kertas tisu
8. Pengalas
9. Korentang dalam tempatnya.

Cara pelaksanaan:

1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur poisis pasien dengan cara :
 Duduk di kursi dengan kepala menegadah kebelakang.
 Berbaring dengan kepala eksternal pada tepi tempat tidur
 Berbaring dengan bantal di bawah bahu dan kepala tengadah ke
belakang.
5. Berikan tetesan obat pada tiap lubang
6. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah kebelakang selama 5 menit
7. Cuci tangan
8. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SELANG INTRAVENA

Persiapan alat dan Bahan:


1. Obat dalam tempatnya
2. Spuit dan jarum sesuai ukuran
3. Selang intravena
4. Kapas alkohol
.

Cara pelaksanaan:

1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Periksa identitas pasien dan ambil obat kemudian kedalam spuit
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga
menembus bagian tengah dan masukan obat perlahan-lahan ke dalam
selang intravena
7. Setelah selesai tarik spuit
8. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian.

Anda mungkin juga menyukai