Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

INSTALASI RAWAT INAP


RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
PENYIAPAN OBAT PARENTRAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman
01.001/SOP.OK/RSCH/XII/2014 00 1/4
Ditetapkan Oleh :
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun
01 Desember 2014
PROSEDUR
OPERASIONAL
(dr. Dana Tyastri)
NIP. 14. 02.2.002
Pengertian Pemberian obat melalui jaringan atau pembuluh darah dengan menggunakan
spuit.
Tujuan 1. Mendapatkanreaksi yang lebih cepat dibandingkan dengna cara yang lain.
2. Memperoleh reaksi setempat (tes alergi).
3. Membantu menegakkan diagnosis (penyuntikan zat kontras).
4. Memberikan zat imunologi.
Kebijakan Menyiapkan obat parenteral yang akan diberikan ke pasien harus sesuai dengan
prinsip benar obat, sehingga tidak ada kesalahan dalam pemberian obat
parenteral.
Prosedur A. Tahap Pra Interaksi
1. Cek program terapi.
2. Cuci tangan.
3. Identifikasi pasien dengan benar (nama,nomor kamar)
4. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan letakan didekat pasien.
B. Menyiapkan Obat dari Ampul
1. Persiapan alat
a) Catatan pemberian obat atau kartu obat
b) Ampul obat sesuai resep
c) Spuit dan jarum yang sesuai
d) Jarum steril ekstra (jika perlu)
e) Kapas alkohol
f) Kasa steril
g) Baki obat
h) Gergaji ampul (jika perlu)
i) Label obat
j) Bak spuit
k) Bengkok
2. ProsedutPelaksanaan
a) Cucitangan.
b) Siapakanalat-alat
c) Periksa label obat dengan catatan pembeian obat sesuai dengan
prinsip “lima benar”.
d) Lakukan penghitungan dosis sesuai kebutuhan.
e) Pegang ampul dan turunkan cairan di atas leher ampul dengan cara
menjentikkan jari tangan pada leher ampul beberapakali atau
dengan cara memutar ampul dengan searah jarum jam.
f) Dengan cara ini seluruh obat pada ampul akan turun pada bagian
bawah dar iampul.
g) Letakkankasasteril di antara ibu jari tangan anda dengan ampul
kemudian patahkan leher ampul kearah menjauhi anda dan orang di
sekitar.
h) Kasa steril akan melindungi diri anda dari pecahan kaca ampul
dan menjaga bagian dalam ampul tetap steril.
i) Atau usapkan kapas alcohol di sekitar leher ampul kemudian
patahkan leher ampul kearah menjauhi anda dan orang di sekitar
anda. Jika ampul sulit dipatahkan dengan cara biasa, gunakan
gergaji ampul.
j) Buang leher ampul pada tempa tkhusus.
k) Buka penutup jarum spuit kemudian masukkan jarum ke dalam
ampul tepat di bagian tengah ampul.
l) Mencegah jarum menentuh bagian tepi dari botol ampul,
mengurangi risiko jarum terkontaminai.
m) Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesui dengan dosis yang
dibutuhkan.
n) Keluarkan jarum dari ampul, tutup kembali jarum spuit dengan
teknik yang benar.
o) Jika terdapat gelembung udara pada spuit:
 Pegang spuit secara vertical dengan jarum menghadap keatas.
 Tarik plunger kebawah dan jentikkan spuit dengan jari.
 Dorong punger perlahan ke atas untuk mengeluarkan udara
tetapi jaga agar tidak mengeluarkan larutan.
p) Periksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan
dengan volume yang dibutuhkan.
q) Bandingkan label obat dengan catatan pemberian obat.
r) Jika perlu, ganti jarum spuit yang baru jika obat dapat mengiritasi
kulit.
s) Beri label spuit dengan label obat yang sesuai.
t) Tempatkan spuit (dalambakspuit), kapas alkohol, dan kartuobat di
atas baki.
u) Buang atau simpan kembali peralatan yang tidak diperlukan
v) Cuci tangan.
C. Menyiapkan Obat Dari Vial
1. Persiapan alat
a) Catatan pemberian obat atau kartuobat
b) Vial obat sesuai resep
c) Spuit dan jarum yang sesuai
d) Jarum steril ekstra
e) Kapas alcohol
f) Baki obat
g) Label obat
h) Bak spuit
i) Aquades (jikaperlu)
j) Bengkok
2. Prosedur pelaksanaan
a) Cuci tangan
b) Siapkan perlatan
c) Periksa label vial dengan catatan obat atau kartu obat sesuai prinsip
“lima benar”
d) Hitung dosis yang diperlukan. Rotasikan cairan yang ada dalam vial
dengan menggunakan tangan agar tercampur sempurna.
Tidak boleh mengocok larutan dalam vial karena dapat menyebabkan
larutan menjadi berbuih.
e) Buka segel pada bagian tutup obat tanpa menyentuh bagian
karetnya.
f) Usap bagian karet tersebut dengan kapas alkohol.
g) Buka tutup jarum.
h) Masukkan udara ke dalam spuit sesuai dengan jumlah obat yang
dibutuhkan.
i) Dengan hati-hati, masukkan jarum secara tegak lurus tepat di
tengah-tengah karet dari vial.
j) Injeksikan udara ke dalam vial, jaga agar ujung jarum spuit berada
di atas permukaan cairanobat.
Udara yang dimasukan kedalam vial akan mempermudah penarikan
cairan keluar karena tekanan negative tidak akan terjadi di dalam
vial.
Ujung jaru mdijaga di atas pemukaan obat untuk mengindari
terjadinya gelembung udara pada obat saat udara dimasukan ke
dalam vial .
k) Aspirasi sejumlah obat yang diperlukan sesuai dosis dengan
menggunakan salah satu metode di bawah ini.
 Pegang vial menghadap keatas, gerakkan ujung jarum ke bawah
hingga berada pada bagian bawah cairan obat. Kemudian tarik
plunger hingga spuit terisi cairan obat sesui dengan dosis yang
dibutuhkan. Hindari pengisapan tetes terakhir dari vial.
 Dengan meletakkan vial tegak menghadap keatas pada saat
mengaspirasi obat dan menyisakan sedikit cairan obat, partikel-
partike lkecil atau benda asing tidak akan ikut masuk ke dalam
spuit.
 Pegang vial menghadap ke bawah (terbalik), pastikan ujung
jarum berada di bawah cairan obat dan secara bertahap aspirasi
cairan obat sesuai dengan dosis yang dibutuhkan
 Mempertahankan ujung jarum berada di bawah cairan obat
dan mencegah udara masuk kedalam spuit.
l) Pegang spuit dan vial setinggi mata.
m) Memastikan jumlah obat sesui dengan kebutuhan. Jika terdapat
udara pada bagian atas spuit, keluarkan udara yang ada dalam spuit
tersebut ke dalam vial.
n) Padasaat volume obatdalamspuitsudahtepat, maka cabut jarum dari
vial dan tutup jarum dengan penutup jarum.
o) Jika masih terdapat gelembung udara pada spuit:
 Pegang spuit secara vertical dengan jarum menghadap ke atas.
 Tarik plunger ke bawah dan jentikkan spuit dengan jari.
 Dorong plunger perlahan ke atas untuk mengeluarkan udara, tetapi
jaga agar tidak mengeluarkan larutan.
p) Periksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan
dengan volume yang dibutuhkan.
q) Bandingkan label obat dengan catatan pemberian obat.
r) Ganti jarum spuit yang baru.
s) Beri label spuit dengan label obat yang sesuai.
t) Tempat spuit (dalambakspuit), kapas alkohol, dan kartuobat di atas
baki.
u) Buang atausimpan kembali peralatan yang tidak diperlukan.
v) Cuci tangan.
Unit Terkait Seluruh Instalasi Terkait

Anda mungkin juga menyukai