SERAT PANGAN
PENDAHULUAN
1. Pengertian Serat Pangan
a. Menurut Hipley (1953)
Komponen yg tidak dapat dicerna yang terdiri dari
dinding sel tanaman.
b. Menurut the American Association of Cereal Chemists
(AACC.2000)
bagian tanaman dapat dimakan atau analog
karbohidrat yg tidak dapat dicerna dan diserap oleh
usus halus manusia, tetapi dapat dicerna (difermentasi)
sebagian atau seluruhnya dalam usus besar.
Komponen Serat Pangan
Komponen Serat Golongan Contoh atau sumber
Pangan Karbohidrat
selulosa Selulosa tanaman (sayuran,bit,gula,bermacam-macam dedak)
Hemiselulosa Arabinogalaktan,β-glukan,
arabinoksilan,glukuronoksilan,siloglukan,galaktomanan,senyawa pektik
Pektin Biji tanaman (guar, locust bean), ekstrak rumput laut (karagenan,
alginat), ekstrak tanaman (gum arab/akasia, gum karaya, gum
tragakan), gum mikroba (xanthan,gellan)
Difermentasi Inulin Chicory, Jerusalem artichoke, bawang merah, gandum
dengan baik
Oligosakarida / Bermacam-macam oligosakarida tanaman dan sintetik
analog (polidekstrosa, maltodekstrin resisten, fruktooligosakarida,
galaktooligosakarida, laktulosa)
Asal hewan Chondroitin
PENGARUH DALAM SALURAN PENCERNAAN
β-glukan Serealia (barley, oats) Difermentasi dlm kolon, memproduksi asam butirat
dlm jumlah tinggi, memberikan efek pd lipida
darah.
Pektin Sayuran dan buah-buahan (apel, jeruk, Menurunkan laju pengosongan perut dan waktu
bunga matahari, bit glukan) transit di dlm usus kecil (bsifat hipoglikemik).
Difermentasi dlm usus besar, tidak berpengaruh pd
berat feses, dpt menurunkan kadar kolestrol dlm
darah.
Gum Guar oligo- Diproduksi melalui hidrolisis parsial guam Difermentasi oleh mikrobiota kolon, dapat
sakarida guar menurunkan kadar lipid dan glukosa plasma darah.
Oligosakarida Transfruktosilasi menggunakan enzim β- Propionat dan butirat dalam jumlah tinggi, yg
fruktosidase. Aspergillus niger dari sukrosa. diperlukan untuk kesehatan usus besar, serta dapat
Diproduksi secara degradasi parsial mempengaruhi kadar gula dan lipid darah.
enzimatik dari inulin
Selulosa Reaksi kimia dengan basa, diikuti oleh Defermentasi secara parsial dalam kolon.
termodifikasi (MC, reaksi dengan pereaksi pensubtitusi
CMC, MHPC)
Polidekstrosa Polimerisasi termal vakum glukosa, sobitol Difermentasi menghasilkan SCFA, meningkatkan
dan asam sitrat jumlah mikrobiota dlm usus besar serta
meningkatkan kekambaan dan melunakkan feses.
Karagenan Diekstraksi dari algae merah (Rhodophy- Meningkatkan viskositas, menurunkan laju
ceae) pengosongan perut dan waktu transit dalam usus
kecil (bersifat hipoglisemik). Difermentasi dalam
usus besar menghasilkan SCFA.
EFEK FISIOLOGIS
1. Pati Resisten
Pati resisten dapat di fermentasi oleh mikrobia usus besar (Heijnen
et al., 1998) dan percobaan in vitro menggunakan slurry feses
manusia mendukung hal tersebut (Botham et al.,1998).
konsumsi pati resisten atau maltodekstrin resisten, dapat
menstimulir pertumbuhan bakteri spesifik yg menguntungkan bagi
kesehatan yaitu bakteri Bifidus dan Lactobacillus (Tungland dan
Meyer,2002).
Manfaat pati resisten untuk kesehatan, antara lain :
a.mengontrol kadar gula darah dan kolestrol
b.mengontrol berat badan dan manajemen konsumsi energi
c. mencegah terjadinya kelainan usus serta mencegah timbulnya
kanker kolon.
2. Pektin
Penggunaan pektin dalam pengolahan pangan
adl sbg gelling dan thickening agents.
Pektin yg digunakan berasal dr buah jeruk & apel,
krn sifatnya dapat membentuk gel, polisakarida
larut air ini dapat menurunkan laju pengosongan
perut dan mempengaruhi waktu transit dalam
usus kecil.
Pektin dapat difermentasi dalam usus besar,
tidak berpengaruh thd feses, tetapi dapat
menurunkan kadar kolestrol dalam serum darah.
3. Gum Guar
Hidrolisis parsial gum guar oleh enzim menghasilkan
suatu produk yg dapat digunakan sebagai serat
pangan larut, oleh karena itu efek fisiologis gum
guar sama dengan serat pangan larut.
Gum Guar dapat memperbaiki fungsi usus besar dan
mengurangi diare, serta menyembuhkan konstipasi.
Gum Guar dapat menurunkan kadar kolestrol
maupun trigliserida, serta mengurangi glisemia
postprandial. (Wolever et al.,1979).
4. Gum Arab
Efek fisiologis gum arab pada manusia dapat
difermentasi secara sempurna dalam usus besar
dan memberikan efek bifidogenik, serta mampu
menurunkan kadar trigliserida & kolestrol serum
darah (McLean-Rose et al.,1983)
5. Fruktan
Dibagi menjadi 2 kelas, yaitu
a.Levans
b.Inulin
Levans tidak dapat diperoleh secara komersial.
Inulin diproduksi dengan cara ekstraksi umbi akar Chicory,
sedangkan frukto-oligosakarida (FOS) diproduksi baik dengan
cara hidrolisis enzimatik dari inulin maupun dengann cara
transfruktosilasi dari sukrosa.
Efek fisiologis inulin dan FOS identik, krn kedua molekul
tersebut sampai ke usus besr dalam keadaan utuh, yg
kemudian difermentasi secara selektif oleh bakteri bifidus dan
laktobasilus.
6. Galakto-Oligosakarida
Galakto-oligisakarida tidak dapat dicerna dalam
saluran pencernaan manusia dan bersifat
sebagai serat pangan larut (soluble dietary fiber,
SDF).
Efek fisiologis Galakto-oligosakarida yaitu
mereduksi patogen dalam usus sehingga terjadi
perubahan mikrobiota dalam usus besar.
7. Laktulosa
merupakan disakarida yang tidak dapat dicerna
dalam saluran pencernaan manusia, dan dapat
meningkatkan jumlah bakteri bifido dalam usus
besar.
Laktulosa di daerah Eropa digunakan sebagai
obat untuk mencegah konstipasi dan
portosystemic encephalopathy.
Implikasi Terhadap Kesehatan
1. Kanker Kolon