Anda di halaman 1dari 12

Komponen Bioaktif Pangan,

dan parameter biokimia darah


dalam menentukan penyakit

1. Egie Nurfurqan
2. Nisa Amalia
3. Nurul Afni
4. Talitha Salsabila
Pengertian
Komponen bioaktif adalah senyawa aktif dalam pangan
fungsional yang bertanggung jawab atas
berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme yang
menguntungkan kesehatan.

The Japanese of Health and Welfare telah mengidentifikasi


ingredien yang memperbaiki kesehatan yaitu: serat pangan,
oligosakarida, gula alkohol, asam-asam amino, peptida dan
protein, glikosida, alkohol, isoprenoid dan vitamin, kolin,
bakteri asam laktat (BAL), mineral, polyunsaturated fatty
acids (PUFA), fitokemikal dan antioksidan
Berikut ini dijelaskan beberapa contoh
komponen bioaktif :
1. Serat pangan
2. Pati resisten
3. Inulin
4. Fruktooligosakarida (FOS)
5. Antioksidan
6. PUFA
7. Probiotik dan prebiotik
8. Simbiotik
Serat pangan

Serat pangan merupakan bagian dari tanaman


yang tidak bisa dicerna oleh enzim pencernaan
dalam usus halus manusia.

Serat pangan meliputi polisakarida, karbohidrat


analog, oligosakarida, lignin, dan bahan yang
terkait dengan dinding sel tanaman (waxes,
cutin, suberin).
Karbohidrat analog yang dimaksudkan
dalam definisi sebelumnya meliputi
dekstrin tak tercerna, pati resisten dan
senyawa karbohidrat sintetis
(polydekstrosa, metil selulosa dan hydroxy
propyl methyl selulosa).
• Efek kesehatan dari makanan fungsional
sumber serat dan pati resisten sangat
berhubungan dengan efek fisiologis serat
pangan.

• Serat pangan memberikan viskositas yang


tinggi pada digesta. Sifat ini dapat mengurangi
absorpsi glukosa dan kolesterol, sehingga
konsumsi serat pangan yang tinggi dapat
mencegah diabetes maupun hiperkolesterol.
• Serat pangan di dalam kolon akan terfermentasi
menghasilkan asam lemak rantai pendek [short chain
fatty acids (SCFA)], diantaranya asetat, propionat dan
butirat yang dapat mencegah kenaikan kolesterol
(propionat) atau mencegah kanker kolon (butirat).

• Kapasitas pengikatan air yang besar dari serat pangan


dapat mengakibatkan digesta (isi usus) ruah dan
berkadar air tinggi sehingga mencegah konstipasi
maupun divertikulosis.

• Kemampuan mengikat molekul organik dapat


mengakibatkan terikatnya empedu dan akhirnya dapat
menurunkan kolesterol
• Dengan demikian serat pangan dapat mencegah
diabetes type II, mencegah hiperkolesterolemia
serta menyehatkan kolon (mencegah konstipasi,
divertikulosis dan kanker kolon)

• Pangan sumber serat pangan antara lain


bekatul, sayur, buah, serealia, dan rumput laut.
Inulin dan FOS
• Inulin merupakan oligosakarida yang mengandung
fruktosa yang terdapat dalam tanaman. Senyawa
tersebut terdiri dari unit-unit fruktosa (dengan
ikatan â (2-1) glikosida dan gugus terminal berupa
glukosa. Inulin tanaman mengandung 2-150 unit
fruktosa.

• FOS adalah oligosakarida mengandung 2-10 unit


fruktosa, dihubungkan dengan ikatan glikosidik.
Inulin dan FOS tidak dicerna dalam usus halus,
sehingga nilai kalorinya rendah dan difermentasi
oleh mikroflora di dalam kolon serta menstimulir
bifidobacteria.
• Ikatan â (2-1) glikosida ini tahan terhadap
pencernaan enzim, dan merupakan sifat yang
spesifik pada inulin.

• Efek kesehatan inulin dan FOS antara lain:


mengurangi konstipasi, menambah frekuensi ke
belakang, melunakkan feses, menaikkan kadar
air feses, meningkatkan bifidobakteri,
laktobasili serta menurunkan Enterobakteri dan
Clostridium perfringen.

• Inulin dan FOS banyak terdapat dalam : bawang


merah, bawang putih, pisang dan asparagus
PUFA

Yang tergolong sebagai asam lemak omega-3 adalah


linolenat (LNA) yang banyak terkandung dalam minyak
nabati seperti kedelai, jagung, dan biji bunga matahari,
serta eikosapentaenoat (EPA) dan dokosaheksaenoat
(DHA) yang banyak terdapat dalam lemak ikan laut.

Asam lemak omega-3 terdapat pula di dalam ASI. Selain


itu, asam lemak omega-3 telah dibuktikan pula dapat
meningkatkan kemampuan belajar bayi dan anak kecil,
berpotensi untuk mengurangi resiko penyakit jantung
koroner, dan memabantu memperbaiki kesehatan
mental dan fungsi penglihatan

Anda mungkin juga menyukai