SERAT PANGAN
” Kacang Merah”
Disusun Oleh:
Kelompok 13
Kacang merah
Perendaman 12 jam
Penggilingan menggunakan
perbandingan air 1:8
Perebusan
Penyaringan
Perebusan
Pendinginan
c. Pembuatan yogurt
Sari kacang
merah
Penambahan susu
skim
Pasteurisasi (80°C, 30
menit)
Pendinginan
Inkubasi (42°C,7jam)
Kesimpulan
Pemanfaatan kacang merah cukup luas dibidang pangan, khusunya pada
pembuatan minuman yoghurt kacang merah yang dapat memberikan efek positif
bagi tubuh. Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan bahwa kacang merah
dapat menurunkan kadar gula darah pada manusia hal ini diakibatkan indeks
glikemik pada kacang merah cukup rendah. Kadar serat kasar pada kacang merah
yaitu sebesar 3,8%,untuk kadar serat kasar tepung kacang merah adalah sebesar
9,0078%, begitu juga pada flak formulasi 70 gr tepung kacang merah dan 30 gr
tepung jagung memiliki kandungan serat sekitar 10% dan untuk kadar serat kasar
pembuatan baksosebesar 6,29% lebih besar dari bakso hewani.Sehingga dalam
penyembuhan diabetes dapat memperlambat penyerapan glukosa, meningkatkan
kekentalan isi usus yang secara tidak langsung dan menurunkan kecepatan difusi
permukosa usus halus. Serat pangan dalam tepung kacang merah dapat
memberikan fungsi sebagai serat yang larut, seperti pektin dan guar gum. . Oleh
karena mengkonsumsi olahan kacang merah dapat menurunkan kadar gula darah
dalam tubuh
DAFTAR PUSTAKA
Atawan, Made. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Khan, A.R., S. Alam, S. Ali, S. Bibi, dan I. A. Khalil. 2007. Dietary Fiber Profile
of Food Legumes. Sarhad J. Agric. Vol. 23, No. 3, 2007.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen. 2007. Sehat dengan
pangan indeks glikemik rendah. Bogor: Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Piliang, W.G. dan S. Djojosoebagio, Al Haj. 2002. Fisiologi Nutrisi. Vol. I. Edisi
Ke-4. Bogor: IPB Press.
Prosky, L and J.W. De Vries. 1992. Controlling Dietary Fiber in Food Product.
New York: Van Nostrand Reinhold.
Rimbawan. 2004. Indeks glikemik pangan ‘cara mudah memilih pangan yang
menyehatkan’. Jakarta: Penebar Swadaya.
Smith JL, 1995.Gropper SS. Dietary fiber: advance nutrition and human
metabolism. Los Angeles: Wadsworth.