Anda di halaman 1dari 118

NO SOAL JAWABAN ALASAN

1 Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, a. Detur originale Detur originale : sudah diserahkan berdadarkan ressep aslinya
penderitaasma, datang ke apotek untuk menebus b. Ne detur est Ne detur est : belum diberikan
resep dengan obat tablet aminofilin 200 mg dan c. Det XV Det XV : sudah diberikan sebanyak 15 tablet
salbutamol 2 mg masing-masing sebanyak 30 d. Iter 1x Jumlah obat yang harus ditebus masing-masing sebanyak 30
tablet. Pasien tidak membawa uang yang cukup e. Iter 1,5x tablet.
untuk menebus semua resep, dan mengatakan Jika pasien menghendaki ditebus setengahnya maka obat yang
akan menebus setengahnya saja. Apoteker ditebus masing-masing 15 tablet (XV)
memberi kopi resep untuk pasien tersebut. Maka jawaban yang benar adalah det XV
Apakah tanda yang harus ditulis disamping
kanan resep obat dalam kopi resep tersebut?

2 Seorang pasien, laki-laki, usia 60 tahun, a. Ipratropium Salah satu efek samping dari codein adalah konstipasi
memiliki penyakit eksaserbasi akut PPOK dan b. Salbutamol/salbute (Medscape)
mendapatkan resep obat inhalasi bronkodilator rol
(ipratropium dan salbuterol/salbutamol, inhalasi c. Codein
fixotide) dan codein. Pasien juga menderita d. Eritromisin
infeksi dan diobati dengan eritromisin. Setelah e. Flixotid
beberapa hari dirawat inap, apoteker menerima
informasi dari pasien bahwa dia mengalami
konstipasi. Apakah obat yang perlu dievaluasi
untuk meminimalkan ESO tersebut?

3 Seorang pasien perempuan, usia 20 tahun, a. Obat tetap digunakan Menurut BNF 61, 201
didiagnosis dokter menderita konjuncvitis. sampai habis
Dokter selanjutnya meresepkan obat yang b. Penggunaan obat
harus dihentikan
mengandung steroid topical untuk mata.
c. Frekuensi
Apoteker menyampaikan informasi obat kepada penggunaan obat
pasien, termasuk apa yang harus dilakukan harus dikurangi
pasien jika gejala penyakitnya telah sembuh. d. Penggunaan obat
Apakah informasi yang tepat di sampaikan? dianjurkan selama 2
hari
e. Penggunaan obat
dianjurkan selama 1
minggu

1:Pemb
erian steroid sebaiknya dimulai dari dosis tinggi kemudian
apabila gejala membaik diturunkan secara perlahan menurut
tanda klinis inflamasinya. Penggunaan steroid jangka panjang,
penghentiannya harus dilakukan secara bertahap. 3 bahaya
dalam penggunaannnya :Menyebabkan “red eye”,Terjadi
glaucoma,dan Terjadi katarak

4 Sebuah industry akan membuat sediaan teets a. benzal konium klorida


mata tetryzolene/tetrahydrozoline HCl 0,05% b. HPMC
untuk mengatasi iritasi mata ringan hingga c. Asam Sitrat
d. Natrium sitrat
sedang. Bahan tambahan yang digunakan dalam
e. EDTA
formula adalah benzal konium klorida, HPMC,
asam sitrat, Na sitrat, dan EDTA. Apakah bahan
tambahan yang berfungsi sebagai pengental?

Menurut Handbook Of Pharmaceutical Excipients, 5thedition :Benzalkonium klorida :


HPMC

Asam sitrat :

EDTA
Natrium sitrat :

5. Seorang apoteker di industri farmasi sedang a. Suhu ruang D. Air untuk produksi
mengevaluasi prosedur produksi sediaan produksi
b. Kelembaban ruang Adanya cemaran mikroorganisme dapat ditimbulkan oleh
suspensi antasida. Hasil evaluasi menunjukkan bahan pembuat sediaan itu sendiri ataupun terjadi karena
produksi
bahwa sediaan obat tersebut tidak memenuhi terjadi kontaminasi saat pembuatan sediaan suspensi.
c. Debu diruang
syarat karena cemaran mikroba dalam sediaan produksi Kontaminasi ketika pembuatan itu terjadi karena lingkungan
melebihi ambang batas yang diperbolehkan d. Air untuk pembuatan adalah ruangan biasa.
CPOB. Apakah titik kritis yang harus produksi
Dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri yaitu
dikendalikan untuk memperbaiki kualitas e. Udara ruang
faktor lingkungan ( suhu, pH, oksigen dan tekanan osmotik)
suspensi antasida tersebut? produksi
dan zat hara (nitrogen, karbon, berbagai vitamin serta garam
mineral dan air).
(http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-9/20181336-S32940-
Christina%20Pratiwi.pdf)

6. Seorang pria berusia 58 tahun dating ke apotek a. Kencingnya merah B. Batuk kering
membawa resep berisi captopril 25 mg yang b. Batuk kering
diresepkan selama 30 hari. Pasien belum pernah c. Mengantuk ACE inhibitor mempengaruhi sistem renin angiotensin
d. Sering kencing aldosteron dan menghambat konveris angiotensin I menjadi
menggunakan obat tersebut. Apoteker angiotensin II yang terlibat dalam vasokonstriksi. ACEI
e. Ruam kulit
memberikan KIE kepada pasien termasuk efek dikaitkan dengan batuk kering dan persisten pada 5% - 35%
samping obat yang perlu diwaspadai. Apakah pasien yang meminumnya.
efek samping yang umum terjadi akibat
Mekanisme batuk kemungkinan multifaktorial, penghambat
penggunaan obat tersebut?
ACE mencegah kerusakan bradikinin dan zat P, yang
mengakibatkan akumulasi mediator protussif ini di saluran
pernapasan. Bradikini dapat merangsang produksi
prostaglandin. (medscape)

7. Apoteker yang bertugas pada bagian R&D suatu a. Uji absorpsi ex vivo Uji ekivalensi in vitro yang juga disebut uji disolusi
industri farmasi sedang mengembangkan terbanding adalah uji disolusi komparatif yang dilakukan
b. Uji absorpsi in situ untuk menunjukkan similaritas profil disolusi antara obat uji
sediaan copy tablet furosemid 20 mg dari
dengan obat innovator/ komparator. Obat copy wajib
sediaan furosemid 40 mg yang sudah dimiliki c. Uji absorpsi in vitro
dilakukan uji ekivalensi.Peraturan Kepala Badan Pengawas
oleh industri tersebut. Agar produk copy tablet
d. Uji bioavailabilitas in Obat Dan Makanan RI No.HK.03.1.23.12.11.10217 Tahun
furosemid 20 mg tersebut berdasarkan 2011 Tentan Obat Wajib Uji Ekivalensi.
vivo
permintaan bagian marketing. Sediaan tersebut Uji disolusi terbanding : digunakan untuk memastikan
harus melalui uji bioekivalensi agar dapat e. Uji disolusi terbanding kemiripan kualitas dan sifat – sifat produk obat dengan
didaftarkan dan diedarkan. Apakah uji perubahan monitor dalam formulasi atau pembuatan setelah
bioekivalensi yang tepat dilakukan oleh izin pemasaran obat. (contoh: produk obat copy yang hanya
Apoteker tersebut ? berbeda kekuatan)Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
Dan Makanan RI No. HK.00.05.3.1818 Tentang Pedoman Uji
Bioekivalensi.
8. Seorang Apoteker di bagian R&D sebuah a. 3 jam
industri farmasi sedang merancang protocol uji
bioekivalen in vivo untuk produk copy tablet b. 6 jam
furosemid 40 mg yang mempunyai t ½ eliminasi
selama 3 jam. Salah satu yang harus dilakukan c. 9 jam
dalam protocol tersebut adalah sampling time. d. 12 jam
Berapakah waktu sampling minimal untuk uji
tersebut ? e. 15 jam

FDA
9. Seorang apoteker yang bekerja di IKOT akan a. Pengumpulan- Tahap pembuatan simplisia :
memproduksi kapsul antidiare dari daun jambu pencucian-perajangan- 1. 1.pemanenan/pengumpulan bahan baku
biji. Untuk menjamin bahan baku yang pengeringan-sortasi 2. 2.sortasi basah
b. Pengumpulan-sortasi-3. 3.pencucian
digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
pencucian- 4. 4.perajangan/pengubahan bentuktanaman
ditentukan, maka apoteker melakukan proses perajangan- 5. 5.pengeringan
pembuatan simplisia. Bagaimanakah urutan pengeringan 6. 6.sortasi kering
proses yang dikerjakan untuk membuat simplisia c. Sortasi-pengumpulan- 7. 7.pengepakan
tersebut? pencucian-prajangan- 8. 8.penyimpanan
pengeringan
d. Pengumpulan- Daftar pustaka :
pencucian-pengeringan- Anonym, 2014. Buku praktikum :Pembuatan Simplisia.
perajangan-sortasi Semarang.
e. Sortasi-pencucian-
pengumpulan-
perajangan-pengeringan
10. Seorang pasien, perempuan, usia 38 tahun, a. Obat dikunyah, 15 Pengguna antasida adalah 1-2 jam sebelum makan dalam
penderita maag, datang ke apotek membeli tablet menit sebelum makan keadaan perut kosong. Antasida bersifat menetralkan asam
antasida untuk meringankan gejala penyakitnya b. Obat dikunyah, 30 lambung, sehingga digunakan dalam keadaan perut kosong.
menit sebelum makan
yang sedang kambuh. Apoteker menyerahkan
c. Obat dikunyah, 45
obat kepada pasien dan memberikan informasi menit sebelum makan Daftar Pustaka :
obat untuk mengoptimalkan efek terapi antasida d. Obat dikunyah, 60 Herman, Zuniga. 2008. Penggunaan Antisida.
tersebut. Apakah informasi yang tepat menit sebelum makan
disampaikan kepada pasien terkait dengan cara e. Obat dikunyah, 75
pakai obat tersebut? menit sebelum makan

11. Seorang apoteker melakukan visit bersama a. HCT dan Captopril


dengan dokter ke ruang rawat inap untuk
b. Atenolol dan Captopril
melakukan evaluasi efek terapi dari obat yang
telah diberikan kepada seorang pasien hipertensi c. Amlodipin dan
tanpa penyakit penyulit. Tekanan darah pasien Captopril
saat ini adalah 170/105 mmHg dan dokter akan
d. Valsartan dan Captopril
meresepkan kombinasi antihipertensi untuk
pasien tersebut. Apakah kombinasi e. Atenolol dan Valsartan
antihipertensi yang tepat untuk pasien tersebut?

(Pharmacotherapy handbook 7th edition


12. Seorang pasien, laki-laki usia 34 tahun, a. Menghambat Enzim Mekanismenya dapat menghambat absorpsi kolesterol diusus.
HMG-CoA reduktase
mendapatkan obat ezetimibe ( S.1.d.d) untuk
b. Meningkatkan
mengobati penyakit hiperkolesterolnya. aktivitas enzim LPL
c. Mengikat komplek
Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut?
asam empedu-
kolesterol
d. Meningkatkan
sintesis HDL
e. Menghambat
absorpsi
kolesterol diusus (Dipiro, Pharmacotheraphy 7th Ed., Section 2 :
Cardiovascular Disorders : Hyperlipidemia, Page 394)

13 Seorang pasien laki-laki 52tahun penderita a. Meredakan nyeri pada Unstable angina, non-ST-segment elevation MI (NSTEMI):
angina pektorismembawa & menunjukkan serangan angina 300 mg loading dose; initiating therapy without a loading dose
bungkus obat clopidogrel 75mg kepada b. Terapi pencegahan will delay establishment of antiplatelet effect by several days;
serangan angina
apoteker. Pasien menanyakan khasiat dan following the loading dose, administer 75 mg/day PO for up
c. Menghancurkan
kegunaan obat tersebut. Apakah informasi yang aterosklerosis to 12 months; may administer beyond 12 months if used in
disampaikan kepada pasien terkait dengan efek d. Mencegah agregasi combination with aspirin (75-100 mg/day); long-term
terapi dari obat tersebut? platelet combination therapy with aspirin, following stent placement,
e. Mencegah terbentuknya is individualized depending on how a patient tolerates long-
trombus term dual antiplatelet therapy (DAPT), whether they have
stable coronary artery disease, and do NOT have risk factors
(eg, TIA or stroke, age >75 years, bleeding risk, low body wt,
concurrent medications) (MEDSCAPE)
14 Seorang perempuan 42tahun didiagnosa dokter a. 50 tablet
di suatu rumah sakit mengalami rheumatoid b. 55 tablet
arthritis dan mendapatkan resep dengan obat c. 60 tablet
d. 65 tablet
kombinasi DMRD dan NSAID. Salah satu obat
e. 70 tablet
yang terdapat dalam resep adalah natrium
diklofenak 50mg tablet No. LX. Berapakah
jumlah obat yang harus disiapkan untuk pasien
tersebut?

15. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun penderita a. Obat diinjeksikan 1


diabetes datang ke apotek untuk membeli obat jam sebelum makan
insulin lispro dengan resep dokter. Pasien b. Obat diinjkesikan 15
menit sebelum makan
tersebut baru pertama kali memperoleh obat
c. Obat diinjeksikan
tersebut. Apakah informasi yang tepat bersama dengan
disampaikan terkait dengan waktu pemakaian makanan Dipiro hal.1217
obat ? d. Obat diinnjeksikan 1
jam setelah makan Onset dari insulin lispro adalah 15-30 menit, sehingga
pemberian insulin ini harus 15 menit sebelum makan.

16. Sebuah apoteker di industri farmasi akan a. 50 g Bobot acetosal tiap tablet nya 80 mg, sekali produksi
membuat sediaan tablet hisap untuk penurun b. 60 g menghasilkan 1000 tablet. Jadi, acetosal yang dibutuhkan
panas dengan formula acetosal 80 mg, PVP 2%, c. 70 g untuk sekali produksi adalah :
talcum 2%, aerosol 2%, aspartame 2%, dan d. 80 g
e. 90 g 80 mg x 1000 tablet = 80.000 mg = 80 gram
laktulosa. Bobot tablet tersebut adalah 250 mg
dan 1 bets produksi menghasilkan 1000 tablet. Jawaban : d
Berapakah jumlah acetosal yang harus
ditimbang dalam 1 kali siklus produksi ?

17 Seorang apoteker di industri farmasi akan a. +++/++/+/0 Pedoman CPOB edisi 2012merekomendasikan sistim korodor
memimpin produksi sediaan tablet untuk obat b. ++/+/0/++ bersih (untuk sediaan padat nonsteril) dimana tekanan udara
flu yang berisi paracetamol, fenilpropanolamin c. 0/+/0/+ dikoridor lbih tinggi dari pada tekanan udara diruang proses
dan CTM, sarana produksi haruslah didesain d. +/0/+/0 produksi, sehingga aliran udara terjadi dari koridor keruang
secara khusus untuk memenuhi aturan CPOB. e. ++/+/0/+ produksi semua barang yang dibawa melalui koridor tetap
Salah satunya adalah kaskade tekanan udara di tetap dalam keadaan bersih/ tidak terkontaminasi oleh
area pengemasan untuk mencegah kontaminasi. (partikel) bahan/ produk dari ruang-ruang produksi. Untuk
Baik di ruangan pengemasan primer- ruang sediaan steril direkomendasikan koridor bertekanan udara
antara- ruang pengemasan sekunder dan luar. negatif relatif terhadap ruang produksi demi perlindungan
Bagaimanakah kaskada tekanan udara antar terhadap proses kritis yang sensitif terhadap kontaminan
ruang untuk pengemasan produk tersebut? mikroorganisme.
http://www.pom.go.id/files/faq/faq_CPOB

18 Seorang apoteker pada bagian produksi sebuah a. Uji keseragaman


industri farmasi akan mmbuat tablet bobot
metilprednisolon dengan dosis 8 mg tiap b. Uji keseragaman
tabletnya. Dosis mtilprednisolon tersebut kandungan
sangata kecil dibandingkan dengan komponen c. Uji disolusi
eksipien lainnya sehingga penting dilakukan d. Uji kekerasan
beberapa pengujian pada produk tersebut. e. Uji waktu hancur
Berdasarkan hal tersebut, apakah nama uji yang
menjadi titik kritis dan perlu dimonitor secara
ketat pada pengujian sediaan metilprednisolon 8
mg tersebut?

19 Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke apotek a. memberikan obat Framiosetin dan gramisidin termasuk gol. Aminoglokosida
untuk membeli tablet hisap framiosetin dan yang diminta
gramisidin sebanyak 10 tablet untuk mengobati sesuai keinginan
pasien
sakit tenggorokan yang di deritanya. Sebagai
b. memberikanya
apoteker apakah tindakan yang tepat untuk karena obat
dilakukan? tersebut termasuk
OWA
c. memberikanya
karena obat
tersebut termasuk
obat bebas
d. tidak
memberikanya
karena obat
tersebut ternasuk
obat golongan G
e. tidak
memberikanya
dan meminta
pasian untuk
periksa ke dokter

20 seorang apoteker di industri farmasi sedang a. hasiluji Tujuan utama penilaian bioekivalensi adalah untuk
menyiapkan dokumen untuk mendaftarkan keseragaman menghitung perbedaan bioavailabilitas antara produk uji dan
produk tablet salut selaput clopidogrel 75 mg kandungan produk pembanding, dan untuk menunjukkan bahwa
b. hasil uji disolusi
yang sedang dikembangkanya. Dokumen tidak ada perbedaan yang bermakna secara klinik.
terbanding
tersebut digunakan sebagai persaratan regestrasi c. hasil uji waktu Sumber : BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
yang berupa hasil pengujian ketersediaaan hayati hancur PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT
tablet clopidogrel yang dibandingkan dengan d. hasil uji DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
bioekivalensi
produk tablet komparator. Apakah dokumen HK .00.05.3.1818 TENTANG PEDOMAN UJI
e. hasil uji klinik
pengujian yang di persaratkan tersebut ? BIOEKIVALENSI

21 Seorang pasien 65 thn datang ke apotek dengan a. 27,0 g Perhitungan bahan :


membawa resep sebagai brikut : b. 27,5 g Asam salisilat = 3/100 x 30 g = 0,9 g
Semarang, 9 juni 2017 c. 28,1 g Unguentum simplex = 30 g-0,9 g = 29,1 g
d. 29,1 g
R/ asam salisilat 3 %
e. 29,7 g
Unguentum Simplex ad 30
m.f.l.a. ungt
s.b.d.d UE
Berapakah jumlah unguentum simplex yang
harus ditambahkan?
22 Seorang apoteker di farmasi rumah sakit a. e-purchasing
kabupaten sedang mencari daftar obat tablet b. negosiasi
loperamid yang terdaftar di e catalog untuk c. tender terbuka
d. tender tertutup
pengadaan obat BPJS. Apakah metode
e. just in time
pengadaan obat yang sedang dilakukan apoteker
tersebut ?

a. e-purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik. (Perpres no 70 tahun 2012)
b. Pembelian dengan tawar menawar, dilakukan bila item tidak penting, tidak banyak dan biasanya dilakukan pendekatan langsung untuk item tertentu.
c. Tender terbuka, berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar, dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada penentuan harga metode ini
lebih menguntungkan. Untuk pelaksanaannya memerkukan staf yang kuat, waktu yang lama serta perhatian penuh.
d. Tender terbatas, sering disebutkan lelang tertutup. Hanya dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah terdaftar dan memiliki riwayat yang baik.
Harga masih dapat dikendalikan, tenaga dan beban kerja lebih ringan bila dibandingkan denan lelang terbuka.
e. Pembelian langsung (just in time), pembelian jumlah kecil, perlu segera tersedia. Harga tertentu, relatif agak lebih mahal
(Dirjen Binfar dan Alkes, 2010, Pedoman pengelolaan perbekalan farmasi di rumah sakit, Kemenkes RI)
23 Sebuah rumah sakit memiliki 200 buah tempat a. Unit dose dispensing Sistem distribusi obat di RS dibagi menjadi 2 yaitu :
tidur rawat inap dengan BOR 80 %. Kunjungan b. Indiviual prescribing
pasien rawat jalan adalah 150 pasien/ hari. c. Ward floor stok
Rumah sakit tersebut hanya memiliki 3 orang d. Sentralisasi
e. Push distribution
apoteker untuk melayani keseluruhan pasien.
Apakah jenis distribusi yang tepat dilakukan
pada rumah sakit trsbut ?

1.        Sentralisasi
Penyimpanan dan  pendistribusian perbekalan farmasidipusatkan pada  satu
tempat di Instalasi Farmasi (unit/bagiandistribusi perbekalan farmasi). Seluruh kebutuhan perbekalanfarmasi untuk unit pelayanan/ruang rawat
baik untukkebutuhan individu pasien maupun kebutuhan dasar ruangrawat disuplai langsung dari pelayanan farmasi pusat shingga tepat untuk
RS yang mempunyai apoteker terbatas.
2.        Desentralisasi
Pelayanan  farmasi  mempunyai  cabang  di  dekat  unitpelayanan/ruang  rawat yang disebut depo/satelit farmasi.Penyimpanan dan pendistribusian
perbekalan farmasi tidak langsung dilayani oleh pelayanan farmasi pusat tetapi disuplaidari depo/satelit tersebut.
Ada 4 sistem distribusi perbekalanfarmasi yaitu 

Sistem resep individu (Individual Prescription)

Resep individu adalah resep yang ditulis dokter untuk tiap penderita. Sistem ini biasanya digunakan oleh rumah sakit kecil dan atau rumah sakit
pribadi, karena memudahkan cara untuk menarik pembayaran atas obat yang digunakan pasien dan memberikan pelayanan kepada pasien secara
perorangan. Tapi meningkatkan kebutuhan personel bagian farmasi untuk tugas melayani resep perorangan.

Keuntungan sistem Individual Prescription :

Semua pesanan obat langsung diperiksa oleh farmasis.


Memungkinkan interaksi antara farmasis, dokter, perawat, dan pasien.
Meningkatkan pengawasan obat-obatan dengan lebih teliti.
Memberikan cara yang cocok melaksanakan pembayaran obat-obatan yang digunakan pasien (Ray, 1983).
Sistem persediaan lengkap di ruangan (ward floor stock)
Pada sistem ini hampir semua obat-obatan dapat di suplai, kecuali yang jarang dipakai atau yang sangat mahal sekali disediakan pada setiap pos
perawatan dan tidak ada pengembalian obat yang tidak terpakai. Akan tetapi pengawasan obat oleh farmasis menjadi sangat berkurang terutama dalam
hal penyimpanan obat yang baik, pemberian obat yang benar ke pasien dan sangat memungkinkan untuk terjadinya kerusakan bahkan pencurian obat.
Pada sistem ini pekerjaan dan tanggung jawab perawat menjadi lebih besar dalam menangani obat-obatan (Ray, 1983).

Keuntungan sistem floor stock :

Adanya persediaan obat-obatan yang siap pakai untuk pasien.

Pengurangan transkrip pesanan obat bagi farmasi.


Pengurangan jumlah personil farmasi yang dibutuhkan (Ray, 1983).
Sedangkan kerugian pada sistem floor stock :
Kesalahan pemberian obat bertambah besar karena farmasis tidak memeriksa ulang pesanan obat.
Meningkatkan persediaan obat disetiap pos perawatan.
Meningkatkan kemungkinan kerusakan obat dan pencurian obat.
Meningkatkan biaya dalam hal menyediakan fasilitas tempat penyimpanan obat yang memadai pada tiap pos perawatan.
Dibutuhkan tambahan waktu kerja bagi perawat untuk menangani obat-obatan (Ray, 1983).
Unit Dose Dispensing (UDD)

Pada sistem ini obat didistribusikan ke ruang perawatan untuk setiap pasien dalam kemasan persekali minum/per sekali pemakaian.
Keuntungan sistem Unit Dose Dispensing :
Interaksi antara farmasis dengan dokter dan perawat dapat lebih intensif,
Resep dapat dikaji oleh Farmasis,
Farmasis dapat melakukan Therapeutic Drug Monitor,
Farmasis mendapat profil pengobatan pasien dengan lengkap,
Efisiensi ruang perawatan dalam penyimpanan obat,
Mengurangi beban perawat dalam penyiapan obat, sehingga perawat mempunyai waktu lebih untuk merawat pasien,
Meniadakan obat berlebih dan menghindari kerusakan obat,Menciptakan sistem pengawasan ganda, yaitu oleh farmasis ketika membaca resep
sebelum dan sesudah menyiapkan obat, serta perawat ketika membaca formulir instruksi obat sebelum memberikan obat kepada pasien, hal ini akan
mengurangi kesalahan pengobatan,Pasien hanya membayar obat yang telah dipakai (Ray, 1983).

(Siregar, C.J.P., 2010, Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Penerapan, Jakarta: EGC.)
24 seorang pasien usia 32 tahun, mengalami a. meningkatkan melanosit Secara topikal; psoralens 1-5% (liquid atau cream)
vitilogo karena terdapat bercak putih pada kulit pada kulit methoxsalen, trioxsalen,
wajah nya semenjak 2 bulan yang lalu. Awalnya b. menurunkan melanosit pimecrolimus atau tacrolimus ointment 0,03-0,1%,
bercak tersebut kecil, namun lama kelamaan pada kulit calcipotriene, atau derivat lakton makrolid, digunakan
meluas. Dokter memberikan resep kepada pasien c. merangsang produksi bersamaan paparan ultraviolet-A (UVA). sinar ultraviolet
yang berisi losio metoksalen 1%. Bagaimanakah melanin menginduksi melanogenesis melalui impaired turnover
mekanisme obat tersebut? d. mencegah produksi membran fosfolipid akibat meningkatnya produksi
melanin prostaglandin, yang berperan penting dalam mengaktivasi
e. menurunkan produksi proses repigmentasi
kolagen sumber :Vitiligo and Clinical (PDF Download Available).
Available
from:https://www.researchgate.net/publication/313383550_Vi
tiligo_and_Clinical [accessed Jul 6, 2017]
25 seorang laki laki datang menebus resep di a. pilihan obat tidak
instalasi farmasi suatu rumah sakit dengan obat tepat
alprazolam 0,5 mg no LVI (s.2.dd. 1 tab.pc)
untuk orang tuanya (perempuan, usia 65 th) b. dosis obat terlalu tinggi
penderita generalized anxiety disorder/GAD. c. dosis obat terlalu rendah
Apoteker melakukan skrining pada resep pasien.
Apakah permasalahan pada resep diatas? d. aturan pakai obat tidak
tepat

e. waktu pakai obat tidak


tepat

Sumber : Dipiro et all sixt edition, 2005.


26 seorang laki laki datang menebus resep di a. reseptor GABA pembahasan :
instalasi farmasi suatu rumah sakit dengan obat
alprazolam 0,5 mg no LVI (s.2.dd. 1 tab.pc) b. reseptor seretonin
untuk orang tuanya (laki-laki, usia 50 tahun) c. reseptor histamin H1
penderita generalized anxiety disorder/GAD.
Apakah target aksi obat tersebut untuk d. reseptor dopamin
mengurangi kecemasan pasien
e. reseptor DMBA

Model reseptor GABA pada kecemasan (dijelaskan pada


bagian patofisiologi) bahwa benzodiazepin memperbaiki
kegelisahan melalui potensiasi aktivitas penghambatan
GABA.,Sumber : Dipiro et all, sixt edition, 2005.
27 Seoran gpasien perempuan usia 26 tahun A. Pengobatan kombinasi
penderita migraine sedang, datang ke apotek belum diperlukan
menebus resep dengan obat parasetamol 500mg B. Kombinasi pengobatan
No. XIV(S.2.ddtab.prn) ibuprofen 200mg No. tidak tepat
XXVII (S.4.dd.1tab.prn). Pasien mengatakan C. Dosis parasetamol
bahwa gejala migraine tidak berkurang stelah terlalu rendah
mengkonsumsi analgetik tunggal. Apoteker D. Dosis parasetamol
melakukan skrining terhadap resep tersebut. Apa terlalu tinggi
masalah yang ada pada resep tersebut ?? E. Waktu pakai ibuprofen
tidak tepat
28 Seorang pasien, perempuan, usia 27 tahun, hamil A. Aspirin Alasan : parasetamol nsaid untuk pregenancy kategori B
usia 35 minggu, datang ke apotek dengan B. Tramadol sumber :Medscape
nyeluhan nyeri pinggang. Apakah anelgetik C. Metampiron
yang tepat disarankan untuk mengatasi keluhan D. Parasetamol
pasien tersebut ? E. Asam mefenamat
29 Seorang apoteker dibagian RnD sebuah industri A. Newton Alasan : Aliran newton bersifat tekanan (shearing stress)
farmasi sedang melakukan riset untuk B. Pseudoplastik berbanding lurus terhadap kecepatan (sharing rate)
pembuatan cream clyndamicyn sebagai obat C. Plastik
jerawat. Agar sediaan cream hanya keluar dari D. Dilatan SUMBER : SILABUS RHEOLOGY oleh TRI YULIANTI,
wadah pada saat ditekan, perlu ditetapkan sifat E. Plastik antitiksotropik SF, Apt.
alir krim tersebut. Apakah tipe sifat alir yang
tepat untuk sediaan krim tersebut ?
30 Seorang Apoteker di industry farmasi sedang a. Buffer agent
melakukan pengembangan formula sediaan b. Sweetener
suspensi albendazol-simetikon, dengan formula c. Suspending agent
sebagai berikut : d. Preservatif
Albendazol 40,0 g e. Antioxidant
Simetikon 0,24 g
Tween 80 1,0 g ( wetting agent/surfaktan) Jawaban : d. Preservatif
Xanthan gum 3,0 g (suspending PERATURAN KEPALA
agent/pengental) BADAN PENGAWAS
Sukrosa 390,0 g (sweetener)
OBAT DAN MAKANAN
Sorbitol 130,0 g (sweetener)
Natrium benzoate 4,0 g REPUBLIK INDONESIA
Kalium sorbat 4,0 g NOMOR 36 TAHUN
Asam sitrat 0,6 g (penguat rasa) 2013 TENTANG BATAS
Flavor g.s (penguat rasa) MAKSIMUM
Air ad 1 L (pelarut) PENGGUNAAN BAHAN
Apakah fungsi Na. Benzoate dan Kalium Sorbat TAMBAHAN PANGAN
dalam formula tersebut ?
PENGAWET
31 Seorang apoteker di industri farmasi sedang a. Kelas A latar belakang Jawaban : b. Kelas A latar belakang B
menyiapkan ruang filling untuk produksi injeksi A
thiamin HCL yang dibuat secara aseptis b. Kelas A latar
berdasarkan CPOB . apakah jenis ruang yang belakang B
tepat untuk melakukan ruangan tersebut? c. Kelas B latar belakang
B
d. Kelas B latar belakang
C
Kelas C latar belakang D
Pada pembuatan produk steril dibedakan 4 Kelas kebersihan:

– Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian,
wadah tutup karet, ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis.
Umumnya kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar
(laminar air flow) di tempat kerja. Sistem udara laminar hendaklah mengalirkan
udara dengan kecepatan merata berkisar 0,36 – 0,54 m/detik (nilai acuan) pada
posisi kerja dalam ruang bersih terbuka. Keadaan laminar yang selalu terjaga
hendaklah dibuktikan dan divalidasi. Aliran udara searah berkecepatan lebih
rendah dapat digunakan pada isolator tertutup dan kotak bersarung tangan.
– Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah
lingkungan latar belakang untuk zona Kelas A.
– Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang
mengandung risiko lebih rendah.
Poin no 34 :

32 Seorang apoteker di bagian produksi sedang a. Avicel pH101 Jawaban : c. Laktosa


menyusun standar operasional prosedur untuk b. Talk
proses penimbangan bahan Tablet Asetosal 80 c. Laktosa
mg sesuai dengan formula yang telah ditetapkan. d. Mg stearat
Bahan yang ditimbang adalah Asetosal, Laktosa, e. Talk
Avicel pH 101, Talk, Mg Stearat. Apakah bahan
yang ditimbang terakhir ?

Keterangan:

 Avicel pH101
Stabilitas : Avicel stabil, meskipun higroskopis. Harus
disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat sejuk dan
kering.
 Talk
Stabilitas dan Penyimpanan : Stabil, dapat disterilkan dengan
pemanasan pada suhu 160°C tidak lebih dari sejam, juga dapat
disterilkan dengan otilen oksida atau penyinaran gamma
 Laktosa
Stabilitas : Pada kondisi lembab (RH>80%) dapat terjadi
pertumbuhan kapang. Selama disimpan, laktosa dapat berubah
warna menjadi kecoklatan. Reaksi ini dipercepat oleh panas
dan kondisi lembab. Harus disimpan dalam wadah tertutup
baik pada tempat sejuk dan kering.
 Mg stearat
Stabilitas dan Penyimpanan : Stabil dan disimpan di wadah
yang kering dan tertutup rapat.
33 Seorang apoteker di apotek baru saja menerima A. Amoksisilin Alasan : PERMENKES RI No.28/MENKES/PER/I/1978
pesanan obat dari PBF sebagai berikut, B. Vitmain c tentang tata cara penyimpanan narkotika dan
amoksisilin, vitamin C, kodein, guaifenesin dan C. Kodein psikotropika pasal 5.
amlodipin. Semua bentuk sediaan adalah tablet. D. Guaifenesin
Apakah obat yang harus disimpan dalam lemari D. Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau benda lain
khusus ? E. Amlodipin yang kuat
E. Harus mempunyai kunci yang kuat
F. Lemari dibagi 2 masing-masing dengan kunci yang
berlainan, bagian pertama dipergunakan untuk morfin,
petidin, dan garam-garamnya, serta persediaan
narkotika; bagian kedua dipergunakan untuk menyimpan
narkotika lainnya yang digunakan sehari-hari
G. Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran
kurang dari 40 x 80 x 100 cm, maka lemari tersebut harus
dibaut pada tembok atau lantai.
34 Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke A. 1 tablet Alasan : DOWA 2. PERMENKES 924 tahun 1993.
apotek untuk membeli obat omeprazole tablet B. 3 tablet Omeprazole maximal 7 tablet.
tanpa resep dokter untuk mengatasi gangguan C. 5 tablet
lambung. Pasien sebelumnya pernah
D. 7 tablet
mendapatkan obat yang sama atas resep dokter.
Berapakah jumlah maksimal obat yang dapat E. 10 tablet
diberikan kepada pasien ?
34 Seorang laki-laki datang menebus resep di A. 26 tablet Alasan : Angka romawi :
instalasi farmasi suatu rumah sakit dengan obat B. 36 tablet
alprazolam 0,5mg No. LVI (s.2.dd.1tab.pc) C. 46 tablet
untuk orang tuanya (laki-laki usia 50 tahun
D. 56 tablet I=1 V=5 X=10 L=50 C=100 D=500 M=1000
penderita generalized anxiety disorder/GAD).
Berapakah jumlah obat yang diminta dalam E. 66 tablet
resep tersebut ?
35 Seorang dokter mendiagnosa seorang pasien a. Aminofilin Jawab:
(perempuan, usia 40 tahun) di UGD suatu rumah Adrenalin (epinefrin) dapat mengembalikan kondisi
b. Epinefrin
sakit mengalami syok anafilaksis akut setelah fisiologik dari gejala darurat (seperti udem laring,
mengkonsumsi tablet amoxsisilin dengan gejala c. Salbutamol bronkospasme, dan hipotensi) yang disebabkan reaksi
ruam kulit, bengkak pada wajah, sesak nafas dan hipersensitif seperti anafilaksis dan angioedema.
d. Difenhidramin
lemas. Pasien juga mengalami hipotensi Anafilaksis
Syok anafilaktik berupa udem larings, bronkospasme dan hipotensi
apoteker menyiapkan obat untuk mengatasi e. Dimenhidrinat memerlukan terapi sesegera mungkin. Individu yang atopik mudah
syok anafilaksis tersebut untuk memperbaiki terkena syok anafilaksis. Sengatan serangga adalah salah satu
risiko (terutama sengatan tawon dan lebah). Makanan tertentu
kondisi pasien. Apakah obat yang tepat seperti telur, ikan, protein susu sapi, kacang-kacangan dan biji-
diberikan kepada pasien tersebut? bijian juga dapat menjadi penyebab anafilaksis.

Produk obat yang dihubungkan dengan anafilaksis antara lain


adalah produk darah, vaksin, preparat hiposensitisasi
(alergen), antibakteri, asetosal dan AINS lain, heparin, obat pelumpuh otot. Anafilaksis lebih sering terjadi setelah pemberian parenteral, sehingga
fasilitas resusitasi harus selalu tersedia untuk pemberian injeksi yang disertai risiko khusus. Reaksi anafilaksis mungkin juga dihubungkan dengan
bahan tambahan dan pengisi dari makanan dan obat. Beberapa minyak, seperti minyak kacang, yang mungkin terkandung dalam beberapa produk
obat, tidak mungkin menyebabkan reaksi alergi - meski demikian lebih baik memeriksa keseluruhan komposisi dari preparat yang mungkin
mengandung lemak atau minyak yang alergenik. Langkah awal terapi anafilaksis yaitu melancarkan saluran napas, memperbaiki tekanan darah (pasien
dibaringkan pada posisi datar dengan kaki lebih tinggi), dan pemberian injeksi adrenalin (epinefrin). Injeksi diberikan secara intramuskular dengan
dosis 500 mcg (0,5 mL injeksi adrenalin, 1 dalam 1000). Dosis 300 mcg (0,3 ml injeksi adrenalin 1:1000), mungkin sesuai untuk pemberian segera
yang dilakukan sendiri. Dosis ini diulangi setiap 5 menit tergantung tekanan darah, nadi dan fungsi pernapasan (penting: mungkin perlu pemberian
intravena dengan menggunakan larutan yang lebih encer). Pemberian oksigen juga sangat penting. Antihistamin, seperti klorfeniramin yang diberikan
sebagai injeksi intravena lambat dengan dosis 10–20 mg merupakan terapi tambahan yang bermanfaat, diberikan setelah injeksi adrenalin dan
dilanjutkan selama 24–48 jam untuk mencegah relaps. Pasien yang menerima beta bloker atau antidepresan perlu perhatian khusus. Keadaan yang
terus memburuk memerlukan terapi lebih lanjut termasuk cairan intravena, aminofilin intravena atau nebulisasi agonis adrenoseptor beta–2 (seperti
salbutamol atau terbutalin); di samping oksigen, pernapasan bantuan dan trakheotomi darurat mungkin diperlukan. Injeksi kortikosteroid intravena
seperti hidrokortison (sebagai natrium suksinat) dengan dosis 100–300 mg tidak begitu berguna pada tata laksana awal syok anafilaksis karena mula
kerjanya beberapa jam, tapi obat ini harus diberikan untuk mencegah memburuknya kondisi pasien yang parah

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-3-sistem-saluran-napas-0/34-antihistamin-hiposensitisasi-dan-kedaruratan-alergi/343
36 Seorang perempuan usia 28 tahun menikah a. Menekan sekresi FSH b.
memiliki 1 orang anak usia 2 tahun,datang ke Menekan sekresi LH
apotek ingin membeli pil KB kombinasi. Salah
c.Meningkatkan sekresi
satu hormone yang terdapat dalam pil kb tersebut
GRH
adalah ethiylestradiol 0,03 mg. Bagaimanakah
mekanisme aksi hormone tersebut dalam d. Meningkatkan sekresi
mencegah kehamilan? FSH

e. Meningkatkan sekresi
LH Li
terature: Medscape
37 Seorang pasien perempuan usia 35 tahun datang a. Suplemen penambah
ke apotek untuk membeli obat untuk mengatasi zat besi
penyakit anemia yang sedang dialaminya. Pasien
b. Asam folat
mengatakan pada apoteker bahwa dia diagnose
dokter mengalami anemia hipokromik mikrositik. c.Vitamin B12
Apakah obat yang tepat diberikan kepada pasien
d. Eritropoietein
untuk mengobati penyakitnya?
e. Vitamin c

1
. Anemia normokromik, normositik
a. Anemia penyakit-penyakit kronik
b. Anemia hemolitik (akibat kerusakan sel-sel darah merah)
c. Anemia perdarahan akut
d. Anemia aplastik (hilangnya precursor sel-sel darah merah
dalam sumsum
tulang)
2. Anemia hipokromik, mikrositik
a. Anemia defisiensi besi
b. Thalasemia
c. Anemia penyakit kronik (jarang) 3. Anemia normokromik, makrositik :
a. Defisiensi vitamin B12
b. Defisiensi asam folat
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted
ironstore) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang
39 Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke a. Epedrin Turunan dari epedrin yang merupakan dekongestan relative
b. pseudoepedrin
apotek ingin membeli obat flu. Pasien menderita aman untuk penderita flu dengan hipertensi
c. phenilpropanolamin
hipertensi dengan tekanan darah sistol mencapai d. fenileprin
e. levo-N-etilepedrin HCl Yulizekawati.wordpress.com
170 mmHg. Apakah dekongestan yang aman
untuk di rekomendasikan pada pasien?

40 Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun menderita a. Menghambat Pionas.pom.go.id


pembentukan endospora
infeksi saluran napas bagian bawah. Pada sampel
b. Menghmbat
mucus ditemukan bakteri multiple drug resistant pembentukan
peptidoglikan
pseudomonas aeruginosa. Dokter meresepkan
c. Menghambat sintesis
antibiotic Polymixin untuk pasien tersebut. theicoic acid
d. Merusak fosfolipid
Bagaimanakah mekanisme kerja antibiotic
membrane
tersebut? e. Berperan sebagai
immunizing agent
41 Sebuah industri farmasi akan memesan bahan a. Apoteker Yang berwenang menandatangani alah APJP pengadaan
penanggungjawab
baku pseudoepedrin HCl 30 mg untuk
dalam tim pengadaan
memproduksi obat flu dari importer terdaftar b. Apoteker
penanggungjawab
perkusor farmasi. Pemesanan bahan baku tersebut
produksi
harus melalui peraturan perundang-undangan yang c. Apoteker
penanggungjawab
berlaku. Siapakah yang berwenang menandatngani
gudang
surat pesanan tersebut? d. Apoteker
penanggungjawab QC
e. Apoteker
penanggungjawab QA
42 Seorang pasien laki laki usia 20 th penderita TBC a. Pasien tidak perlu PHARMACEUTICAL CARE UNTUK PENYAKIT
dan sedang menjalani pengobatan dengan obat kwatir, ini efek TUBERKULOSISDIREKTORAT BINA FARMASI
TBC datang ke apotekdengan keluhan mual dan samping biasa KOMUNITAS DAN KLINIK DIREKTORAT JENDERAL
sakit perutsetelah minum obat, apakah informasi b. Pasien tidak perlu BINA KEFARMASIAN DAN ALAT
yang tepat disampaikan kepada pasien terkait khawatir,minum obat KESEHATANDEPARTEMEN KESEHATAN RI 2005
dengan penanganan ESO tersebut? diteruskan saja
c. Pasien bisa minum
obat dimalam hari
sebelum tidur
d. Pasien pasien harus
segera konsultasi ke
dokter
e. Pasien harus
menghentikan minum
obat tersebut

43 Seorang ibu pergi ke apotek utnuk membeli obat a. 4 ml Ini soal pengenceran jadi menggunakan rumus ;
cacing untuk anaknya yang berusia 1,5 tahun b. 8 ml V1 x n1 = v2 x n2
berat badan 10 kg cairan obat yang tersedia di c. 12 ml 10mg/kgbb x 10 kg (bb) = v2 x 25 mg/ml
apotek 25 mg/ml sedangkan dosis yang harus d. 16 ml 100 mg = 25 mg/ml
diberikan 10 mg/kgbb berapakah volume cairan e. 24 ml V2 = 4 ml (jawaban A)
obat cacing yang tepat kepada pasien untuk
sekali pemberian
44 Seorang pasien 25 tahun dibawa ke igd hasil a. Reseptor asetil kolin Antimuscarinic; inhibits action of acetylcholine at
wawancara dengan keluarga pasien berhasil nikotinik parasympathetic sites in smooth muscle, CNS, and secretory
diketahui bahwa pasien mencoba melakukan b. Reseptor asetilkoline glands. Increases cardiac output and dries secretions
usaha bunuh diri dengan meminum obat nyamuk muskarinik (medscape)
cair yang mengandung senyawa golongan c. Enzim insektisida yang sering disalahgunakan untuk usaha bunuh diri
karbamat,apoteker menyiapkan atropin sulfat asetilkolinesterase adalah golongan karbamat. Organofosfat dan karbamat
untuk meminimalkan efek toksik racun tersebut d. Metabolit reaktif memiliki mekanisme yang sama yaitu menghambat enzim
apakah target aksi dari antidote tersebut. NAPQI asetilkolinesterase. Atropin sulfat merupakan antidotum lini
e. Enzim pertama yang digunakan untuk intoksikasi organofosfat dan
siklooksigenase karbamat (Lubis, 2007). Selain atropin sulfat dapat digunakan
pralidoksim sebagai antidotum untuk reaktivasi enzim
asetilkolinesterase (Marss, 1992).
45 Suatu industri farmasi akan membuat tablet a. Kepala Bagian Gudang Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggungjawab penuh
metilprednisolon 4 mg. Untuk mengurangi b. Kepala Bagian dalam seluruh tugas pengawasan mutu mulai dari bahan awal,
ketergantungan terhadap satu supplier yang lain, Produksi produk antara, produk ruahan, dan produk jadi.
sehingga perlu dilakukan revalidasi proses c. Kepala Bagian Riset (sumber: pekerjaan apoteker di Industri oleh Rika Febriyanti,
produksi. Dalam pelaksanaannya, dibentuk dan Development via wordpress.com).Bagian Pemastian Mutu
komite validasi yang terdiri dari semua bagian d.Kepala Bagian bertanggungjawab penuh dalam seluruh tugas pengawasan
yang terkait dan harus dipimpin oleh seorang Pemastian Mutu mutu mulai dari bahan awal, produk antara, produk ruahan,
apoteker. Siapakah yang menjadi ketua komite e. Kepala Bagian dan produk jadi.
tersebut?industri farmasi akan membuat tablet Pengawasan Mutu (sumber: pekerjaan apoteker di Industri oleh Rika Febriyanti,
metilprednisolon 4 mg. Untuk mengurangi via wordpress.com).
ketergantungan terhadap satu supplier yang lain,
sehingga perlu dilakukan revalidasi proses
produksi. Dalam pelaksanaannya, dibentuk
komite validasi yang terdiri dari semua bagian
yang terkait dan harus dipimpin oleh seorang
apoteker. Siapakah yang menjadi ketua komite
tersebut?
46 Seorang apoteker di industri obat tradisional a. Spektroskopi Validasi metode analisis yang telah dilakukan dalam sebuah
melakukan analisis kadar timbal dalam ekstrak ultraviolet-visibel penelitian menunjukkan bahwa metode spektroskopi serapan
kental jambu biji untuk indikasi diare. Preparasi b.Spektroskopi serapan atom (SSA) dapat digunakan untuk menganalisa logam timbal
sampel yang digunakan dengan metode atom (pb). Spektrofotometri serapan atom juga merupakan metode
dekstruksi basah. Apakah instrument yang tepat c. Spektroskopi analisa kuantitatif yang populer di gunakan untuk menganalisa
digunakan oleh apoteker tersebut? inframerah logam timbal karena sangat sederhana, selektif dan sensitif
d. Spektroskopi Massa (Harmita, 2000)
e. Spektroskopi C-NMR Sumber : (Sanusi, Asih mahmudah; Rahayu, wiranti sri;
Utami, Tri iswati. 2010. Identifikasi Cemaran Logam Timbal
dengan metode spektroskopi serapan atom)(Sanusi, Asih
mahmudah; Rahayu, wiranti sri; Utami, Tri iswati. 2010.
Identifikasi Cemaran Logam Timbal dengan metode
spektroskopi serapan atom)
47 Seorang apoteker yang bertugas di bagian RnD a. Wet Granulation 
suatu industri farmasi merencanakan untuk b. Dry Granulation
mengembangkan tablet acetosal 80 mg. Berdasar c. Direct Compresion
literatur, asetosal merupakan kristal berwarna d. Fast melt Granulation
putih, tidak kompresibel, tidak free flowing, e.FoamGranulationGranu
terurai oleh air. Apakah metode pembuatan lation
tablet yang tepat untuk produksi tablet asetosal
tersebut?

 Granulasi basah (Wet Granulation) : zat berkhasiat, pengisi, dan penghancur dicampur homogen, lalu dibasahi dengan larutan pengikat, bila perlu
ditambahkan pewarna. Diayak menjadi granul dan dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-50oC. Setelah kering diayak lagi untuk
memperoleh granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan pelicin dan dicetak dengan mesin tablet. Metode ini bisa dilakukan
apabila zat aktif tahan lembab dan tahan panas dan sifat alirnya buruk (Anief, 1994). Keuntungan dari metode ini adalah memperoleh aliran yang
lebih baik, meningkatkan kompresibilitas, mendapatkan berat jenis yang sesuai, mengontrol pelepasan, mencegah pemisahan komponen selama
proses, meningkatkan distribusi keseragaman kandungan (Siregar dan Wikarsa, 2010).
 Granulasi kering (Dry Granulation) : proses pembuatan tablet dengan cara mencampurkan zat aktif dan bahan dalam keadaan kering, untuk
kemudian dikempa, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar, lalu dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi
persyaratan. Prinsipnya membuat granul yang baik dengan cara mekanis, tanpa pengikat dan pelarut. Metode ini digunakan pada zat aktif yang
memiliki sifat aliran yang buruk (tidak amorf), zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab, kandungan zat aktif dalam tablet tinggi. Keuntungan
metode ini adalah peralatan lebih sedikit dibanding granulasi basah, cocok digunakan pada zat aktif tidak tahan panas dan lembab, mempercepat
waktu hancur obat dalam tubuh karena tidak menggunakan pengikat (Lachman dkk, 1994).
 Cetak langsung (Direct Compresion) : Proses pembuatan tablet dengan cara pengempaan zat aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa
perlakuan awal terlebih dahulu.Metode ini digunakan pada beberapa bahan obat yang bersifat alirnya baik, dosis kecil, rentang dosis terapi zat
tidak sempit, zat aktif tidak tahan pemanasan dan lembab (Ansel, 1989). Keuntungan dari metode ini adalah lebih ekonomis karena validasi
proses lebih sedikit, lebih singkat prosesnya karena proses yang dilakukan lebih sedikit maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode
ini lebih singkat tenaga dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit, dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan
lembab, waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. Modifikasi lanjut dari
proses cetak langsung adalah penggunaan penggerusan pencampur zat aktif keras dengan satu atau lebih pengisi dan penambahan pengisi dan
pengikat lain sebelum campuran akhir dicetak langsung (siregar dan wikarsa 2010
48. Seorang apoteker dibagian R & D suatu industri a. Binder sudut diam adalah sudut yang terbentuk oleh serbuk pada
farmasi sedang menguji granul formula tablet b. Diluents permukaan horizontal. Biasanya sudut diamyang dibentuk
amoxicillin 500 mg dan memeperoleh sudut c. Disintegrant oleh serbuk farmasetik berkisar antara 20o-40o, dan secara
diam granul sebesar 500. Untuk memeperbaiki d. Filler umum serbuk semakin rendah sudut diam maka serbuk
kondisi tersebut perlu dilakukan evaluasi e. Glidant semakin baik sifat alirnya (free flowing).
terhadap bahan tambahan yang digunakan . Glidant adalah bahan yang memperbaiki aliran dan campuran
apakkah bahan tambahan yang harus dievaluasi serbuk, bahan-bahan ini selalu ditambahkan pada lubrikan
untuk memperbaiki karakteristik fisik granul kering terutama untuk pencetakan (selama lubrikasi).
tersebut? Fudholo A., 2013,sediaan solida, pustaka pelajar, yogyakarta

49. Seorang apoteker dibagian produksi industry a. 12% Persyaratan mutu (kadar air ≤10%, kecuali untuk efervesen
obat tradisional sedang menganalisis mutu b. 10% ≤5%)
simplisia rimpang meniran yang akan diproduksi c. 8% 1. Rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
menjadi agen imunomodulator. Salah satu d. 6% digunakan
parameter mutu yang diuji adalah kadar air e. 4% 2. Rajangan yang direbus sebelum digunakan
simplisia. Berapa persenkah kadar maksimal 3. Serbuk simplia yang diseduh dengan air panas sebelum
untuk parameter tersebut?apoteker dibagian digunakan
produksi industry obat tradisional sedang 4. Sediaan lainnya (serbuk instan, granul, serbuk efervesen,
menganalisis mutu simplisia rimpang meniran pil, kapsul lunak, tablet/kaplet, tablet efervesen, tablet
yang akan diproduksi menjadi agen hisap, pastiles, dodol/jenang, film strip dan cairan obat
imunomodulator. Salah satu parameter mutu dalam. (BPOM nomor 12 tahun 2014. Persyaratan Mutu
yang diuji adalah kadar air simplisia. Berapa Obat Tradisional)
persenkah kadar maksimal untuk parameter Direktur Jendran POM. Parameter Standarisasi Umum
tersebut? ekstrak Tumbuhan Obat.Jakarta:DEPKES RI:2000

50. Seorang apoteker diindustri farmasi ssedang a. Bahan pengikat kering Capping/Laminating
melakukan formulasi tablet vitamin c dengan terlalu banyak Capping : bagian atas tablet terpisah dari bagian utamanya
metode granulasi kering. Setelah dikempa tablet b. Kekurangan fines Laminating : tablet memisah dan menjadi 2 bagian saat proses
tersebut mengalami capping. Apakah penyebab didalam granul pengeluaran dari die
dari rusaknya tablet vitamin c tersebut? c. Posisi punch bawah Penyebab :
saat ejection terlalu Terjebaknya udara dalam granul sehingga tertekan dalam die
rendah. selama pengempaan dan kemudian mengembang pada saat
d. Bahan lubrikan dalam gaya kempa dilepaskan (Jeratan udara disebabkan jumlah fine
formula terlalu banyak dalam granul)
e. Permukaan punch Kadar air granul terlalu tinggi
terlalu datar dan Terlalu banyak/ terlalu sedikit lubrikan
kecepatannya rendah Punch dan die masih baru sehingga menyatu sangat rapat pada
saat pengempaan (gaya tekan terlalu besar)
Zat pengikat yang kurang tepat.
Fudholo A., 2013,sediaan solida, pustaka pelajar, yogyakarta
51. Seorang pasien laki-laki usia 42 tahun, penderita a. 1 kali sehari 1 tablet s.d.d = semel de die  sekali sehari
gangguan jantung, dating ke apotek membawa sesudah makan b.d.d = bes de die  dua kali sehari
resep sebagwi berikut: b. 1 kali sehari 1 tablet t.d.d = ter de die  tiga kali sehari
Semarang, 9 juni 2017 sebelum makan pc = post coenam  setelah makan
Iter 3x c. 1 kali sehari 1 tablet ac = ante coenam
R/ asipilet 80 mg No XV bersama makan
S sdd tab 1 pc d. 2 kali sehari 1 tablet S bdd tab 1 pc = 2 kali sehari 1 tablet sesudah
R/ captopril 12.5 mg No XXX sesudah makan makanbdd tab 1 pc = 2 kali sehari 1 tablet sesudah makan
S bdd tab 1 ac e. 2 kali sehari 1 tablet
R/Lasik 10 mg No XV sebelum makan
S sdd tab 1
R/ kalium sustained Release (KSR) 600 mg No
XLV
S tdd tab 1
Bagaimanakah penandaan aturan pakai dalam
etiket pada obat captopril?penandaan aturan
pakai dalam etiket pada obat captopril
52. Seorang apoteker sedang melakukan a. Vital
perencanaan pengadaan injeksi adrenalin 1 mg b. Esensial
bolus. Obat ini harus tetap terjaga tingkat c. Nonesensial
ketersediaannya karena injeksi adrenalin d. Prioritas
merupakanlife saving drugs untuk cardiac e. Utama
arrest. Berdasarkan prespektif patient oriented,
termaksuk kedalam golongan apakah obat
tersebut?apoteker sedang melakukan
perencanaan pengadaan injeksi adrenalin 1 mg
bolus. Obat ini harus tetap terjaga tingkat
ketersediaannya karena injeksi adrenalin
merupakan life saving drugs untuk cardiac arrest.
Berdasarkan prespektif patient oriented,
termaksuk kedalam golongan apakah obat
tersebut?
a.Vital merupakan obat vital, obat-obatan yang harus ada dan penting untuk kelangsungan hidup antara lain:obat penyelamat jiwa, obat untuk
pelayanan kesehatan pokok, obat untuk mengatasi penyakit penyebab kematian terbesar, dibutuhkan sangat cepat, tidak dapat digantikan obat lain.
b. Esensial merupakan obat-obat penting yang dapat melawan penyakit tapi tidak vital. Obat esensial yang bekerja kausal yaitu obat yang
bekerja pada sumber penyebab penyakit, tidak untuk mencegah kematian secara langsung/kecacatan.
c.Non esensial merupakan obat-obat yang kurang penting, dan diadakan hanya sebagai penunjang kelengkapan saja. Obat penunjang yaitu obat yang
kerjanya ringan dan biasa digunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan.
d. Prioritas : harus diadakan tanpa memperdulikan sumber anggaran. Pada analisis ABC-VEN termasuk dalam kelompok AV, BV dan
CV (kategori vital A, vital B,vital C).
Utama : Dialokasikan pengadaannya dari sumber dana tertentu. Pada analisis ABC-VEN termasuk dalam kelompok AE, BE, CE (kategori
essensial A, essensial B, essensial C)

Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Cetakan kedua, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

53. Seorang apoteker sedang melakukan a. Krim fluticasone 0,05% f. Krim fluticasone 0,05%
perencanaan pengadaan injeksi adrenalin 1 mg b. Krim betametason 0,1% Indikasi : untuk mengatasi peradangan dan gatal-gatal dari
bolus. Obat ini harus tetap terjaga tingkat c. Krim hidrokortison 1% dermatitis yang respontif terhadap kortikosteroid
ketersediaannya karena injeksi adrenalin d. Lotion calamine g. Krim betametason
merupakanlife saving drugs untuk cardiac e. Salep miconazole Indikasi : ekzema, termasuk ekzema atopic, infantile, stasis,
arrest. Berdasarkan prespektif patient oriented, nitrat 2% diskoid, dan prurigo
termaksuk kedalam golongan apakah obat h. Krim hidrokortison
tersebut?pasien, laki-laki usia 43 tahun datang Indikasi : dermatitis atopic, alergi ; pruritus anogenital,
ke poli kulit suatu rumah sakit dan didiagnosa neurodermatitis.
mengalami panu (pityriasis vesikolor) dengan i. Lotion calamine
gejala bercak-bercak putih bergerombol dan Indikasi : terapi tambahan untuk ruam popok, luka minor,
terasa gatal pada kulit punggungnya. Obat kulit kering, luka bakar pada kulit akibat paparan sinar
apakah yang tepat untuk mengobati penyakit matahari, iritasi dan inflamasi pada kulit.
pasien? j. Salep miconazole nitrat
Indikasi : dermatofitosis, mikosis, dan berbagai infeksi
jamur, superinfeksi karena bakteri gram positif. Sumber :
Buku MIMS
54 Seorang pasien,perempuan,usia 31 a. Zidovudin + Populasi Pilihan yang Catatan
tahun,menikah,penderita HIV AIDS selama 2 Lamivudine + Target direkomendasikan
tahun,berkonsultasi ke dokter di suatu rumah Nevirapine Dewasa dan zidovudine atau Merupakan pilihan
sakit untuk pengobatan penyakitnya. Saat ini, b. Zidovudin + anak tenofovir + paduan yang
pasien tengah hamil usia 3 minggu. Dokter Lamivudine + Evafirenz lamivudine (atau sesuai untuk
meminta pendapat apoteker mengenai kombinasi c. Tenofovir + emtricitabine) + sebagian besar
ARV yang akan digunakan untuk pasien ini. Zidovudin + Evafirenz efavirenz atau pasien
Apakah ARV yang tepat untuk rekomendasikan d. Zidovudin + nevirapine
kepada dokter untuk pengobatan pasien tersebut? Nevirapine + Tenofovir Perempuan zidovudine + Tidak boleh
e. Tenofovir + hamil lamivudine + menggunakan
Nevirapine + efavirenz atau efavirenz pada
Emtricitabine nevirapine trimester pertama
tenofovir bisa
merupakan pilihan
Ko-infeksi zidovudine atau Mulai terapi ARV
HIV/TB tenofovir + segera setelah
lamivudine terapi TB dapat
(emtricitabine) + ditoleransi (antara
efavirenz 2 minggu hingga 8
minggu)

Ko-infeksi tenofovir + Pertimbangkan


HIV/Hepatitis lamivudine pemeriksaan
B kronik aktif (emtricitabine) + HBsAg terutama
efavirenz atau bila tenofovir
nevirapine merupakan paduan
lini pertama.
Diperlukan
penggunaan 2
ARV yang
memiliki aktivitas
anti-HBV
SUMBER : TATALAKSANA KLINIS
INFEKSI HIV DAN TERAPI
ANTIRETROVIRAL, Kemenkes RI
tahun 2011

55 Seorang pasien, wanita, usia 25 tahun, a.Dosis tablet Acyclovir Pengobatan minimal 7 hari
mengalami infeksi herpes zoster. Pasien terlalu tinggi Acyclovir tablet diminum 5 kali sehari
mendapatkan resep dengan obat : b. Jumlah tablet Kebutuhan acyclovir tablet seharusnya
R/ Acyclovir tablet 400 mg NO. X Acyclovir kurang 5 tablet/hari X 7 hari = 35 tablet
S. 5 dd 1 tablet d.c Dihabiskan c. Frekuensi pemberian Acyclovir yang dibutuhkan untuk terapi pasien tersebut
R/ Acyclovir Cream NO. I Acyclovir terlalu adalah 35 tablet
S.U.E banyak
Pengobatan infeksi virus herpes zoster minimal d. Waktu pemberian
dilakukan 7 hari. Permasalahan klinik apakah Acyclovir kurang tepat
yang terdapat dalam resep ? e. Cara pemakaian
Acyclovir cream tidak
tepat
56 Seorang apoteker di rumah sakit akan melakukan a.Dekstrose 5% Analisa ABC
pengadaan obat, akan tetapi mengalami kendala b. Amoksisilin tablet a)      A (Always)
di dalam pemenuhan anggaran, sehingga harus c. Vitamin C Obat harus ada karena berhubungan dengan pengendalian
melakukan skala prioritas di dalam d. Vitamin B dalam pengadaannya. Persentase kumulatifnya antara 75%-
pengadaannya. Berikut adalah analisis ABC- e. Epinefrin injeksi 80%. Kategori A tersebut menunjukkan 10%-20%  macam
VEN yang telah dilakukan oleh apoteker persediaan memiliki 70%-80% dari total biaya persediaan.
tersebut. Hal ini berarti persediaan memiliki nilai jual yang tinggi
sehingga memerlukan pengawasan ekstra dan pengendalian
yang harus baik (Quick, 1997).
b)      B (Better)
Kategori B, 20-40% item obat di rumah sakit dengan alokasi
V E N dana 10-15% dari keseluruhan anggaran obat.Persentase
A Dekstrose 5% Amoksisili Vitamin kumulatifnya antara 80-95% (Quick, 1997).
infus n tablet C c)       C (Control)
B Epinefrin Ceftriakso Vitamin Obat mempunyai nilai yang rendah, yaitu  sekitar 5%
injeksi n injeksi B namun jumlah obat sangat banyak, yaitu mencapai 60%.
C Cetirizine Dapson Vitamin Karena obat selalu tersedia maka pengendalian pada tingkat
tablet tablet A ini tidak begitu berat. Persentase kumulatifnya antara 95%-
Dari daftar obat tersebut, obat apakah yang dapat 100% (Quick, 1997). 
ditunda terlebih dahulu dalam pengadaannya?
Analisa VEN
Kategori V atau vital yaitu obat yang harus ada yang
diperlukan untuk menyelamatkan kehidupan, kategori E
atau essensial yaitu obat yang tergolong efektif untuk
menyembuhkan penyait, dan kategori N atau non essensial
yaitu meliputi berbagai bacam obat yang digunakan untuk
penyakit yang dapat sembuh sendiri, obat yang diragukan
manfaatnya dibandigkan obat lain yang sejenis.
Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC)
adalah benar-benar yang diperlukan untuk menanggulangi
penyakit terbanyak dan obat tersebut statusnya harus E dan
sebagain V (dari analisa VEN) sehingga perlu dikendalikan
secara ketat. Sebaliknya jenis obat dengan status N harusnya
masuk dalam kategori C dan menjadi prioritas pertama
untuk dikurangi atau dihilangkan dari rencana kebutuhan.
(- Depkes RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Perbekalan
Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.
- Quick,J. The Selection, P, Distribution and use of
pharmaceuticals. In Managing Drug Supply. Second
Edition. Kumarian Press Book on International
Development. 1997)

* Yang prioritas untuk di adakan adalah obat Vital dan


berkategori A
*yang bisa ditunda pengadaannya adalah obat Non esensial
dan berkategori C
( karena dalam pilihan jawaban tidak terdapat pilihan
Vitamin A yang merupakan obat Non esensial dan
berkategori C, maka obat yang bisa di tunda pengadaanya
adalah obat Non esensial dan berkategori B )
57 Seorang pasien perempuan didiagnosa menderita a. Docetaxel
kanker payudara stadium 1B pemeriksaan b. Tamoksifen
patologi anatominya menunjukkan kankernya c. Metotreksat
positif reseptor hormone yaitu (ER+) pasien d. Carboplatin
akan diberikan terapi adjuvant sistemik setelah e. Trastuzumab
terapi radiasi. Apakah terapi yang tepat
58 Seorang pasien laki laki usia 48 tahun BB 68 kg a. 19.96 mg/menit GFR= (140-USIA) X BB
dirawat di suatu rumah sakit dan didiagnosa b. 20.69 mg/menit 72X serum creatinine
dokter mengalami gagal ginjal akut dengan c. 12.96 mg/menit = (140- 48)x 68
gejala berkurangnya produksi urine (output 200 d. 22.69 mg/menit 72x 4,2
ml/hari) nyeri pada daerah punggung dan e. 23.69 mg/ ment = 6256
mengalami udem pada daerah mata betis dan 302,4
kaki. Serum kreatinin adalah 4.2 mg/dl. = 20,687 mg/menit
Berapakah nilai gfr pasien ?
59 Seorang pasien laki laki usia 54 tahun dibawa ke a. N-asetil sistein
igd dengan keluhan lemas dada berdebar dan b. Lidokain
detak jantung tak beraturan pasien diketahui c. Asam folinat
rutin mengkonsumsi digoksin sejak 3 tahun d. Defenipron
terakhir untuk pengobatan gagal jantung yang e. Calcium glukonas
dideritanya. Pasien didiagnosa mengalami
keracunan digoksin. Apakah antidote yang
tepat ?

60 Seorang perempuan datang ke apotek untuk a. 2,5 ml Pembahasan:


membeli sirup parasetamol 120 mg/5ml untuk b. 5,0 ml Diketahui:
anaknya (laki-laki, usia 8 tahun) yang sedang c. 7,5 ml - usia anak 8 tahun
sakit gigi. Dosis parasetamol untuk anak berusia d. 10,0 ml - dosis PCT usia 6-8 tahun = 240 mg 3-4 kali/hari
6-8 tahun adalah 240 mg, 3-4 kali sehari. e. 12,5 ml - sirup PCT yang tersedia adalah 120 mg/ 5ml
Apoteker menyerahkan obat kepada pasien dan Ditanya:
memberikan informasi mengenai dosis dan Volume sirup yang harus di minum pasien untuk sekali
aturan pakai obat. Berapakah volume sirup yang minum?
harus diminum pasien tersebut untuk tiap kali Jawab:
minum obat agar dosis terapinya dapat terapai? 240 mg
x 5 ml=10 ml
120 mg
61 Seorang perempuan, usia 25 tahun, sedang haid, a. Care giver
datang ke apotek untuk membeli obat dengan b. Teacher
keluhan keluhanlemas dan nyeri hebat pada c. Communicator
perut. Apoteker selanjutnya memilihkan asam d. Manager
mefenamat untuk meredakan nyeri yang dialami e. Decision maker
dan memberikan informasi cara pakai obat (3 x
sehari 1 tablet setelah makan). Berdasarkan
aktivitas tersebut, apakah perana yang telah
dilakukan apoteker tersebut?
WHO juga menjelaskan peran apoteker dalam pelayanan kesehatan yaitu:
1) Care giver, artinya apoteker dapat memberi pelayanan kepada pasien,memberi informasi obat kepada masyarakat dan kepada tenaga kesehatan
lainnya.
2) Decision maker, artinya apoteker mampu mengambil keputusan, tidakhanya mampu mengambil keputusan dalam hal manajerial namun
harusmampu mengambil keputusan terbaik terkait dengan pelayanan kepadapasien, sebagai contoh ketika pasien tidak mampu membeli obat yangada
dalam resep maka apoteker dapat berkonsultasi dengan dokter ataupasien untuk pemilihan obat dengan zat aktif yang sama namun harganyalebih
terjangkau.
3) Communicator, artinya apoteker mampu berkomunikasi dengan baikdengan pihak ekstrenal (pasien atau customer) dan pihak internal
(tenagaprofesional kesehatan lainnya).
4) Leader, artinya apoteker mampu menjadi seorang pemimpin di apotek.Sebagai seorang pemimpin, apoteker merupakan orang yang terdepan
diapotek, bertanggung jawab dalam pengelolaan apotek mulai darimanajemen pengadaan, administrasi, manajemen SDM serta bertanggungjawab
penuh dalam kelangsungan hidup apotek.
5) Manager, artinya apoteker mampu mengelola apotek dengan baik dalamhal pelayanan, pengelola manajemen apotek, pengelolaan tenaga kerjadan
administrasi keuangan. Apoteker harus mempunyai kemampuanmanajerial yang baik, yaitu keahlian dalam menjalankan prinsip-prinsipilmu
manajemen.
6) Life long learner, artinya apoteker harus terus-menerus menggali ilmupengetahuan, senantiasa belajar, menambah pengetahuan
danketerampilannya serta mampu mengembangkan kualitas diri.
7) Teacher, artinya apoteker harus mampu menjadi guru, pembimbing bagistafnya, harus mau meningkatkan kompetensinya, harus mau
menekuniprofesinya, tidak hanya berperan sebagai orang yang tahu saja, namunharus dapat melaksanakan profesinya dengan baik.
8) Researcher, artinya Seorang farmasis harus bisa menggunakan sesuatuberdasarkan bukti (ilmiah, praktek farmasi, sistem kesehatan) yangefektif
dalam memberikan nasehat pada pengguna obat secara rasionaldalam tim-tim pelayanan kesehatan.
9) Entrepreneur yaituSeorang farmasi/apoteker diharapkan terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta membantu
mensejahterakan masyarakat. misalnya dengan mendirikan perusahaan obat, kosmetik, makanan, minuman, alat kesehatan, baik skala kecil maupun
skala besar, mendirikan apotek, serta bisnis tanaman obat dan lai lainnya.

62 Seorang pasien rawat inap disebuah rumah sakit, a. Individual prescribing Ada 2 bentuk distribusi perbekalan farmasi di rumah sakit:
mendapat resep obat sebagai berikut: b. Ward floor stock 1.Sentralisasi
c. Automatic dispensing Penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi
R/ Furosemid inj ampl 1 d. Unit dose dispensing dipusatkan pada satu tempat di Instalasi Farmasi
S 1 dd 1 e. Once daily dose (unit/bagian distribusi perbekalan farmasi). Seluruh
dispensing kebutuhan perbekalan farmasi untuk unit pelayanan/ruang
R/ Kaptopril 50 mg tab III rawat baik untuk kebutuhan individu pasien maupun
S 3 dd 1 kebutuhan dasar ruang rawat disuplai langsung dari
pelayanan farmasi pusat.
Apoteker mengemas obat dalam kemasan 2. Desentralisasi
terpisah untuk penggunaan 1 kali dosis, yaitu Pelayanan farmasi mempunyai cabang di dekat unit
Furosemid 1 ampul dalam 1 kantong dan pelayanan/ruang rawat yang disebut depo/satelit farmasi.
kaptopril 50 mg 1 tablet dalam 1 kantong. Penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi tidak
Apakah jenis metode distribusi obat yang langsung dilayani oleh pelayanan farmasi pusat tetapi
dilakukan oleh apoteker tersebut? disuplai dari depo/satelit tersebut. Ada 4 sistem distribusi
perbekalan farmasi yaitu :
a. Sistem persediaan lengkap di ruang rawat (Ward Total
Floor Stock)
Seluruh persediaan obat kebutuhan pasien disimpan di ruang
rawat, dan pengelolaannya menjadi tanggung jawab
perawat. Kebutuhan obat pasien langsung dilayani oleh
perawat di ruang rawat, sehingga farmasis tidak terlibat
sama sekali dalam proses pengkajian resep sebelum obat
disiapkan.
b. Sistem resep individual (pesanan obat secara individual)
Sistem ini memberikan pelayanan kepada pasien secara
individual dan cara ini memudahkan penarikan pembayaran
atas obat yang diberikan kepada pasien.
c. Kombinasi sistem resep individual dengan Total Floor
Stock
Pada sistem ini distribusi obat terutama dilakukan
berdasarkan resep individual dikombinasikan dengan total
floor stock untuk perbekalan farmasi tertentu dan dalam
jumlah terbatas. Sistem ini umumnya digunakan pada rumah
sakit yang menarik biaya pengobatan secara individual.
d. Sistem dosis unit
Pada sistem dosis unit, permintaan obat pada instruksi
pengobatan tidak diserahkan seluruhnya tetapi disiapkan
hanya untuk kebutuhan 24 jam, dan obat dikemas dalam
bentuk satuan dosis unit/ wadah plastik kecil untuk satu
waktu pemberian (satu kemasan untuk satu waktu
pemberian, yaitu pagi, siang, sore, dan malam).
63 Seorang apoteker pengelola apotek menghitung a. Rp. 3.600.000 Laba kotor = 𝑅𝑝.40.000.000 1,1
laba kotor untuk obat bebas pada bulan Mei b. Rp. 3.700.000 = 36.363.636,364 – 40.000.000 =
2017. Omset apotek pada bulan itu untuk obat c. Rp. 3.800.000 Rp. 3. 636. 363,636
bebas sebesar Rp. 40.000.000,00 dengan index d. Rp. 3.900.000
1,1. Berapakah laba kotor obat bebas apotek e. Rp. 4.000.000
tersebut pada bulan Mei 2017 tersebut?
64 Seorang apoteker di instalasi farmasi rumah sakit a. Amlodipin 5 mg- Menurut Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
hendak melakukan penataan obat-obat berikut Amlodipin 10 mg- Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, LASA masuk
ini. Amlodipin tablet 5 mg, Amlodipin tablet 10 Atorvastatin 10 kedalam obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert
mg, Atorvastatin tablet 10 mg, Atorvastatin mgAtorvastatin 20 mg- medications), yaitu obat yang sering menyebabkan terjadi
tablet 20 mg dan Captopril tablet 12,5 mg. Captopril 12,5 mg kesalahan/kesalahan serius (sentinel event) dan Obat yang
Apoteker hendak membuat sistem penyimpanan b. Atorvastatin 10 mg- berisiko tinggi menyebabkan Reaksi Obat yang Tidak
berdasarkan alfabetis dan LASA (Look Alike Amlodipin 5 mg- Diinginkan (ROTD) (Menkes RI, 2011).
Sound Alike). Bagaimanakah urutan yang tepat Atorvastatin 20
berdasarkan sistem penyimpanan tersebut? mgAmlodipin 10 mg- Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Captopril 12,5 mg Medis Habis Pakai yang penampilan dan penamaan -21-
c. Amlodipin 5 mg- yang mirip (LASA, Look Alike Sound Alike) tidak
Captopril 12,5 mg- ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus
Amlodipin 10 mg- untuk mencegah terjadinya kesalahan pengambilan Obat.
Atorvastatin 10 mg-
Atorvastatin 20 mg • LASA
d. Atorvastatin 10 mg- (Look Alike Sound Alike) merupakan sebuah peringatan
Captopril 12,5 mg- (warning) untuk keselamatan pasien (patient safety) : obat-
Atorvastatin 20 mg- obatan yang bentuk / rupanya mirip dan pengucapannya /
Amlodipin 5 mg- namanya mirip TIDAK BOLEH diletakkan berdekatan. •
Amlodipin 10 mg Walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama harus
e. Amlodipin 5 mg- diselingi dengan minimal 2 (dua) obat dengan kategori
Atorvastatin 10 mg- LASA diantara atau ditengahnya.
Amlodipin 10 mg-
Atorvastatin 20 mg-
Captopril 12,5 mg
65 Seorang apoteker di puskesmas sedang a. 0 0C-2 0C dengan penyimpanan vaksin, aturan umum untuk sebagian
melakukan penyimpanan vaksin harus dilakukan b. 2 0C-8 0C besar vaksin, bahwa vaksin harus didinginkan pada
dengan cara yang benar agar kualitas vaksin c. 8 0C-15 0C temperature 2-8° C dan tidak membeku. Sejumlah vaksin
terjaga dan tidak rusak saat diberikan pada d. 15 0C-25 0C (DPT, Hib, Hepatitis B dan Hepatitis A) akan tidak aktif
pasien. Kualitas vaksin dijaga dengan e. 25 0C-30 0 bila beku.
memperhatikan suhu dalam penyimpanan. Salah
satu vaksin yang harus dijaga suhunya adalah Pada setiap tahapan rantai dingin maka transportasi vaksin
DPT-Hib. Berapakah suhu penyimpanan vaksin dilakukan pada temperature 0°C sampai 8°C. Vaksin polio
yang tepat untuk vaksin tersebut boleh mencair dan membeku tanpa membahayakan potensi
vaksin. Vaksin DPT, DT, dT, hepatitis-B dan Hib akan
rusak bila membeku pada temperature 0° (vaksin hepatitis-B
akan membeku sekitar -0,5°C). Lemari es adalah tempat
menyimpan vaksin BCG, Td, TT, DT, hepatitis B, Campak
dan DPT-HB-Hib, pada suhu yang ditentukan +20C s.d.
+80C dapat juga
difungsikan untuk membuat kotak dingin cair (cool pack).

http://www.indonesianpublichealth.com/managemenpenyim
panan-vaksin/

66 Seorang apoteker sedang melakukan monitoring a. Bradikardia Bradikardia adalah kondisi di mana jantung penderita
efek samping obat pada seseorang pasien anak b. Takikardia berdetak lebih lambat dari kondisi normal.
(laki-laki, usia 5 tahun, penderita asma akut) di c. Aritmia jantung Takikardia adalah kondisi di mana detak jantung seseorang
ruang rawat inap suatu rumah sakit. Pasien sudah d. Ischemia jantung di atas normal dalam kondisi beristirahat
menggunakan nebulizer salbutamol 2,5 mg 2 kali e. Vibrilasi ventrikel Aritmia adalah suatu tanda atau gejala dari gangguan detak
sehari selama 3 hari. Perawat mengatakan bahwa jantung atau irama jantung
pasien mengalami peningkatan denyut jantung Ischemia jantung adalah kondisi penyempitan pembuluh
(145 x per menit). Apakah efek samping obat darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah koroner.
yang dialami pasien tersebut? Vibrilasi ventrikel adalah kelainan ritme jantung, di mana
jantung akan berdenyut secara sangat cepat

67 Pasien laki-laki berusia 22 tahun selama 12 jam a. Sefadroksil 2 x sehari alternatif untuk alergi penisilin dapat diberikan clindamisin
merasakan nyeri saat menelan, pusing, demam 500 mg atau erytromisin,
(40oC) dan muntah sebanyak 2 kali. Dokter b. Sulfametoksasal 2 x Alternatives in Penicillin Allergic Patients
•allergic
Oral erythromycin
to penicillin.or clindamycin is acceptable for patients
mendiagnosa pasien mengalami acute sehari 480 mg Guadline, Guideline for The Diagnosis and Management of
Acute Pharyngitis
pharyngitis akibat infeksi bakteri karena hasil c. Ampisilin 4 x sehari
pemeriksaan laboratorium menunjukkan 500 mg
leukositosis dan neutrophilia. Pasien juga d. Metronidazole 3 x
memiliki alergi obat golongan penisilin. Apakah sehari 500 mg
antibiotika yang tepat diresepkan dokter untuk e. Eritromisin 3 x
pasien tersebut ? sehari 500 mg

68 Seorang pasien berusia 40 tahun datang ke a. 1 kali Pada orang dewasa diberikan vaksin hepatitis b sebanyak 3
dokter dan ingin berkonsultasi terkait b. 2 kali kali, yaitu pada bulan 0, 1, dan 6. Dosis pemberian adalah 0,5
kekhawatiran penularan penyakit hepatitis B c. 3 kali cc setiap kali pemberian dengan suntikan ke dalam otot pada
yang saat ini sedang dialami oleh suaminya. d. 4 kali lengan atas.
Dokter spesialis berencana memberikan vaksin e. 5 kali
Hepatitis B rekombina pada pasien tersebut.
Berapakah frekuensi pemberian vaksin yang
tepat direkomendasikan untuk diberikan kepada
perempuan tersebut?
69 Seorang perempuan usia 35 tahun, hamil usia 6 a. Domperidon
minggu, datang ke apotek ingin membeli obat b. Piridoksin
untuk mengatasi keluhan mual dan muntah. c. Omeprazole
Keluhan dirasakan sejak 3 hari ini, terutama saat d. Metoklopramid
bangun tidur dan mencium bau tidak sedap. e. Betahistin Manajemen Awal Untuk Mengatasi Mual Dan Muntah Pada
Apakah obat antimual lini pertama yang tepat Ibu Hamil Sering Kali Dengan Perubahan Pola Makan Dan
diberikan pada perempuan tersebut? Gaya Hidup.
Sebagai Terapi Lini Pertama Adalah Piridoksin (10-25 Mg
Satu Sampai Empat Kali Kali Sehari). Jika Masih Gejala,
Dapat Ditambah Histamin-1 Reseptor Antagonis (H1RA),
seperti dimenhydrinate, dimenhydramine atau meclizine.
Sumber : dipiro ed 7 (hal 304)
70 Seorang perempuan usia 35 tahun, datang a. Antasida Penatalaksanaan terapi GERD :
keapotek ingin membeli obat untuk keluhan b. Ranitidin
nyeri perut, mual, muntah, dan dada terasa c. Omeprazole
terbakar. Diketahui saat ini pasien hamil d. Misoprostol
trimester pertama, dan memiliki riwayat e. Sukralfat
dyspepsia sejak 3 tahun yang lalu. Satu minggu
yang lalu pasien didiagnosa mengalami GERD.
Apakah obat yang tepat untuk mengatasi keluhan
pasien tersebut?
Terapi GERD dengan perubahan gaya hidup dan terapi
menggunakan antasida atau H2 Reseptor Antagonis (H2RA)
atau PPIs. Sumber : Dipiro ed 7 (hal 263)
Antasida : Penggunaan pada kehamilan termasuk dalam
kategori C
Ranitidin: Penggunaan pada kehamilan termasuk dalam
kategori B
Omeprazole : Penggunaan pada kehamilan termasuk dalam
kategori C. Sebaiknya menghindari penggunaan omeprazole
pada ibu hamil terutama pada trimester pertama.
Misoprostol : Penggunaan pada kehamilan termasuk dalam
kategori C. Dapat menyebabkan keguguran.
Sukralfat : kategori B. Melapisi dinding usus dengan
membentuk polimerasi pada pH dibawah 4 untuk
menghasilkan gel yang sangat lengket.
Sumber : medscape

71 Seorang pasien, perempuan berusia 45 tahun, a. Valsartan Lisinopril Obat Antihipertensi Golongan ACE Inhibitor.
datang ke klinik dengan keluhan batuk kering. b. Lisinopril Mekanisme : Ace Inhibitor Mempengaruhi Sistem Renin-
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan sedang c. Candesartan Angiotensin-Aldosteron Dan Menghambat Pembentukan
mengkonsumsi antihipertensi. Apakah d. Hidroklortiazid Angiotensin 1 Menjadi Angiotensin 2, Yang Terlibat Dalam
antihipertensi yang mengakibatkan efek samping e. Amlodipin Vasokonstriksi. Apabila Pembentukan Angiotensin 2
obat pada pasien tersebut? Dihambat, Maka Kadar Bradikinin Dalam Tubuh Akan
Meningkat Dan Terakumulasi Dalam Saluran Pernafasan
Yang Menyebabkan Batuk Kering. Ace Inhibitor Dapat
Menyebabkan Batuk Kering Dan Presisten Pada 5 – 35 %
Pasien Yang Meminumnya.
Sumber : Jurnal “Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor
Induced Cough” ACCP evidence based clinical practice
guidelines
72 Seorang apoteker bekerja pada bagian control a. Uji organoleptis Uji kandungan senyawa aktif : untuk menentukan
kualitas IOT akan melakukan standarisasi non b. Uji kadar sari larut kandungan senyawa aktif dari produk obat
spesifik terhadap ekstrak seledri yang dgunakan air Uji disolu nvsi terbanding : digunakan untuk memastikan
sebagai bahan baku untuk pembuatan kapsul anti c. Uji kadar logam kemiripan kualitas dan sifat-sifat produk obat dengan
hipertensi. Apakah uji yang tepat dilakukan berat perubahan minor dalam formulasi atau pembuatan setelah
untuk tujuan tersebut? d. Uji profil izin pemasaran obat (Contoh : Dosis obat)
kromatogafi Uji Bioavailabilitas in vitro : untuk menetap kan bahwa
e. Uji kadar kadar obat sama dengan obat pembandingnya, yang
kandungan aktif ditetapkan dengan uji kadar obat di dalam darah
Uji permeabilitas in vitro : berpengaruh terhadap tingkat
penyerapan obat, profil kelarutan obat terhadap pH
Uji absorbsi in situ : digunakan untuk mempelajari
absorbsi/penyerapan obat di usus. Untuk mengetahui
berbagai factor yang mempengaruhi permeabilitas diding
usus
73 Seorang Apoteker diapotek menerima resep dari a. Menambahkan Surfaktan adalah substansi yang dalam kadar rendah suatu
seorang perempuan, usia 17 tahun untuk alkohol sistem dapat teradsorpsi pada permukaan dan dapat
pengobatan jerawat. Obat tersebut berisi sediaan b. Menambahkan menurunkan tegangan muka atau energy bebas permukaan.
gel yang berisi klindaisin HCL yang harus surfaktan Bentuk antar muka ditunjukkan suatu batas antar dua fase
dicampur dengan vitamin E yang terlebih dahulu c. Menambahkan yang  tidak saling campur, sedang permukaan biasanya
dilarutkan dalam pelarut minyak. Ketika diracik preserfatif menunjukkan antar muka dimana salah satu fase adalah fase
oleh apoteker sediaan tersebut mengalami d. Menambahkan basis gas atau udara. Surfaktan sering digunakan sebagai bahan
inkompabilitas fisik. Apakah tindakan yang tepat gel tambahan karena kemampuannya mengemulsi,
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut? e. Menambahkan air mensuspensi, dan melarutkan obat serta kecenderungan
menambah adsorpsi obat.
Sifat dari surfaktan adalah menambah kelarutan senyawa
organik dalam sistem berair. Sifat ini tampak hanya pada
cairan dan di atas konsentrasi misel kritis. Ini menunjukkan
bahwa misel adalah bersangkutan dengan fenomena ini.
Berbagai bahan tambahan dalam produk obat juga dapat
mempengaruhi kinetika kelarutan obat itu sendiri.
Surfaktan memiliki struktur molekular yang terdiri dari
suatu gugus yang mempunyai afinitas sangat kecil untuk
pelarut berair dinamakan gugus lipofilik dan mempunyai
afinitas sangat kuat terhadap solven berair dinamakan gugus
hidrofilik. Keadaan kedua gugus tersebut dalam molekul
surfaktan disebut gugus amfifil.
Ditinjau dari sudut biofarmasetika, pelarutan dengan
surfaktan dapat menaikkan atau menurunkan penyerapan zat
aktif. Miselisasi dapat berupa pembentukan kompleks yang
dapat menghambat penyerapan senyawa tertentu. Misel
tidak dapat melintasi pori-pori membran biologi, namun
misel dapat menembus membran secara difusi pasif, karena
adanya karakter polar. Dengan demikian zat aktif yang
bermisel tidak secara langsung tersedia dalam darah.
 Anief. 1987. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University
Press: Yogyakarta

74 Seorang apoteker dibagian RnD suatu industry a. Anti adherent a.Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah
farmasi sedang mengembangkan formula tablet b. Binders melekatnya (sticking) permukaan tablet pada punch atas dan
asam mefenamat 500mg. saat dilakukan c. Diluent punch bawah. Talk, magnesium stearat dan amilum jagung
pengempaan, ditemukan tablet yang lengket d. Disintegrant merupakan material yang memiliki sifat antiadherent sangat
pada dinding cetakan. Berdasarkan hal tersebut e. Filler baik
apoteker perlu melakukan evaluasi terhadap b. Binders :Bahan pengikat berfungsi memberi daya adhesi
bahan tambahan yang digunakan dalam pada massa serbuk pada granulasi dan kempa langsung serta
formulasi. Apakah bahan tambahan yang perlu untuk menambah daya kohesi yang telah ada pada bahan
dievaluasi untuk mengatasi permasalahan pengisi. Contoh dari bahan pengikat adalah selulosa,
tersebut? Mikrokristalin selulosa (Avicel), Polimer (CMC Na, HPC,
dan HPMC), PVP, gelatin, gom alam, tragakan, guar, pektin,
amilum, PEG, Na alginat, magnesium dan aluminum silikat.
c. Diluent :pelarut
d. Disintegrant: Bahan penghancur akan membantu hancurnya
tablet menjadi granul, selanjutnya menjadi partikel-partikel
penyusun, ketika tablet kontak dengan cairan lambung
sehingga akan meningkatkan disolusi tablet. Contoh dari
bahan penghancur adalah amilum, Avicel (Mikrokritalin
selulosa), solka floc, asam alginat, Explotab (sodium starch
glicolate), gom guar, Policlar AT (Crosslinked PVP),
Amberlite IPR 88, Metilselulosa, CMC, HPMC.
e. Filler: pengisi
Pengisi berfungsi untuk mendapatkan suatu ukuran atau
bobot yang sesuai sehingga layak untuk dikempa menjadi
tablet. Contoh dari bahan pengisi adalah laktosa, sukrosa,
dekstrosa, manitol, kalsium sulfat, kalsium fosfat, kalsium
karbonat,dan amilum.
75 Seorang apoteker di industri farmasi sedang A. Kosolvensi Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengembangkan bentuk sediaan larutan dengan B. Solubilisasi meningkatkan kelarutan suatu bahan obat, antara lain:
bahan aktif ibuprofen. Ibuprofen memiliki sifat C. Kompleks inklusi pembentukan kompleks, penambahan kosolven, penambahan
sukar larut dalam air. Oleh karna itu, untuk D. Dispersi padat surfaktan, manipulasi keadaan padat, dan pembentukan
meningkatkan kelarutannya, ditambahkan E. Pembentukan prodrug (Widyaningsih, 2009).
polimer hidrofilik. Metode apakah yang garam
digunakan oleh apoteker tersebut? Solubilisasi adalah suatu bentuk sediaan yang berupa
cairan atau semi padat, jernih dan bersifat isotrop yang terdiri
dari inkorporasi atau larutan di dalam air suatu zat yang tidak
larut atau sedikit larut dalam air dengan bantuan suatu
surfaktan (Swarbrick & Boylan, 1996).

Surfaktan mampu berperan dalam solubilisasi (Ansel, 1989).


Salah satu sifat pentingnya adalah kemampuan untuk
meningkatkan kelarutan bahan yang tidak larut atau sedikit
larut dalam medium dispersi. Surfaktan pada konsentrasi
rendah menurunkan tegangan permukaan dan menaikkan laju
kelarutan obat (Martin, Swarbick, & Cammarata, 1993).

Kosolven adalah pelarut yang ditambahkan dalam suatu


sistem untuk membantu melarutkan atau meningkatkan
stabilitas dari suatu zat. Dimana penggunaan kosolven dapat
mempengaruhi polaritas sistem yang dapat ditunjukkan
dengan pengubahan tetapan dielektriknya (Swarbrick &
Boylan, 1996).

(Noviza, D., Nine, Febriyanti., dan Salman Umar. 2015.


Jurnal solubilasi parasetamol dengan ryot sugar ester dan
propilen glikol).

76 Seorang Apoteker di rumah sakit menyerahkan a. 3 hari Untuk produk sirup kering antibiotik digunakan in-use
sirup kering komboinasi amoksisilin dan asam b. 7 hari stability selama 7 hari setelah rekonstitusi dan 14 hari
klavulanat yang telah direkonstitusi dengan c. 14 hari disimpan dalam lemari pendingin.
aquades kepada seorang ibu untuk anaknya (laki- d. 21 hari
laki usia 12 tahun). Apoteker memberikan e. 28 hari
informasi obat kepada ibu tersebut, termasuk
stabilitas obat selama disimpan. Berapa lamakah
obat ini akan stabil bila disimpan pada lemari BPOM. 2011.Kriteria dan tata laksana registrasi obat
pendingin?
77 Seorang Apoteker di suatu industry melakukan a. 1,2% Y = 0,1x-1
pengukuran kadar meloxicam dari produk tablet b. 1,4%
meloxicam 15mg yang baru selesai di produksi. c. 1,6% 0,600 = 0,1x-1
Kurva baku yang telah ditetapkan sebelumnya d. 1,8%
menghasilkan persamaan regresi linier Y = 0,1x- e. 2,0%
1, dimana x adalah kadar (%) dan Y adalah 0,1x = -0,600-1
absorbansi. Faktor pengenceran sampel adalah
10. Hasil pengukuran absorbansi sampel yang 0,1x = 1,6
didapatkan adalah 0,600. Berapakah kadar
meloxicam dalam sampel obat tersebut? X = 16 ppm/mg/ml

% kadar = 16 ppm/mg/ml x 10 x 100%


% kadar = 1,6 %

Sumber : Panduan UKAI Sumatif 2017

78 Seorang pasien, perempuan, usia 27 tahun, a. Diminum 1 kali


datang ke klinik dengan keluhan nyeri seperti sehari, pagi hari
terbakar pada area epigastrum. Dari hasil sebelum makan
pemeriksaan, dokter mendiagnosis pasien b. Diminum 1 kali sehari,
mengalami gastritis. Dokter kemudian pagi hari sesudah
meresepkan obat omeprazol 40 mg (S 1 dd ac). makan
Apakah informasi yang tepat ditulis pada etiket c. Diminum 1 kali sehari,
obat? siang hari sebelum
makan
d. Diminum 1 kali sehari,
malam menjelang tidur
e. Diminum 1 kali sehari,
malam hari sebelum
makan
79 Seorang pasien, laki-laki, usia 35 tahun, a. Minum 1 tablet di
mengalami diare dan membawa obat loperamid awal, kemudian 1
yang diresepkan dokter untuknya. Akan tetapi, tablet setiap habis
pasien lupa dengan aturan pakai obat yang telah BAB. Maksimal 4
dijelaskan oleh apoteker sebelumnya. Apakah tablet/hari
informasi yang tepat terkait pemakaian obat b. Minum 2 tablet di
tersebut? awal, kemudian 1
tablet setiap habis
BAB. Maksimal 8
tablet/hari
c. Minum 2 tablet,
kemudian setiap 6 jam
minum 1 tablet, pada
hari tersebut
d. Minum tablet 2x
sehari, yaitu pagi dan
sore
e. Minum 1 tablet di
awal, kemudian setiap
6 jam minum 1 tablet
pada hari tersebut
80 Seorang pasien, perempuan, usia 23 tahun, a. Pagi hari
mengalami konstipasi, datang ke apotek, b. Siang hari
menebus resep dengan obat tablet salut enterik c. Sore hari
bisacodyl 5 mg (S 1 dd). Apoteker menyerahkan d. Malam hari
obat kepada pasien dan memberikan informasi e. Sewaktu-waktu
obat. Apakah informasi yang tepat disampaikan
kepada pasien terkait waktu yang tepat untuk
minum obat tersebut?

(Sianipar, N.B,. 2015. Konstipasi pada pasien geriatri.


Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Malang)

Bisacodyl adalah laksatif stimulan derivat diphenylmethane


yang efektif dalam waktu 6-8 jam, agar tidak menggangu
aktifitas di siang hari sebaiknya obat diminum malam hari.

81. Seorang pasien, laki-laki, usia 50 tahun, a. kaptropil sebaiknya Aturan pakai                       :
penderita hipertensi, mendapatkan terapi rutin diminum langsung
dengan obat kaptropil 12,5 mg (S b dd ac) dan setelah makan ·    Diberikan dalam keadaan perut kosong (1 jam sebelum
HCT 12,5 mg/hari (S s dd). Apoteker b. HCT sebaiknya makan atau 2 jam setelah makan) ·    Captopril digunakan
menyerahkan obat kepada pasien disertai dengan diminum saat malam setelah penggunaan antihipertensi lain dihentikan selama 1
pemberian informasi obat. Apakah informasi hari sebelum tidur minggu, kecuali pada pasien dengan accelerated or malignant
obat yang tepat disampaikan kepada pasien c. konsumsi kaptropil hypertension atau hipertensi yang sulit dikontrol Pasien yang
terkait dengan waktu yang tepat untuk meminum dan HCT sebaiknya tidak dapat menggunakan sediaan padat secara oral dapat
captropil? diminum bersamaan dibuat larutan oral Captopril dengan cara menyerbuk 25 mg
d. kaptropil diminum tablet Captopril yang dilarutkan dalam 25 atau 100 ml air dan
1 jam sebelum diaduk hingga bercampur lalu segera diminum tidak lebih dari
makan, saat perut 10 menit karena sifat Captopril yang tidak stabil dalam bentuk
kosong larutan
e. HCT diminum saat
perut kosong untuk Anonim, 2006, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, edisi
menghindari interaksi 2006-2007, 39-43, PT InfoMaster lisensi dari CMPMedica,
Jakarta

82. Seorang pasien perempuan, usia 45 tahun, pasien a. Administratif administratif meliputi:
rawat inap dan menderita pancreatitis akut b. Farmasetik 1. informasi pasien (nama pasien, umur, jenis kelamin, berat
dengan intensitas nyeri 7/10. Salah satu obat c. Klinik badan, alamat)
yang terdapat dalam resep adalah morphin d. Ketidaksesuaian 2. informasi dokter penulis resep (nama dokter, nomor Surat
kapsul 20 mg SR No. VI (S 2 dd). Apoteker indikasi Izin Praktik (SIP), alamat, nomor telepon dan paraf)
melakukan skrining pada resep pasien. Apakah e. Efek samping obat 3. tanggal penulisan resep
jenis permasalahan yang terdapat pada resep
pasien? farmasetik meliputi:
1. bentuk dan kekuatan sediaan
2. stabilitas
3. kompatibilitas (ketercampuran obat)

klinis meliputi:
1. ketepatan indikasi dan dosis obat
2. aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. duplikasi dan/atau polifarmasi
4. reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping
obat, manifestasi klinis lain)
5. kontra indikasi
6. interaksi

Wiedyaningsih, C dan Oetari, R, 2004, Tinjauan Terhadap


Bentuk Sediaan Obat : Kajian Resep-Resep di Apotek
Kotamadya Yogyakarta, Majalah farmasi Indonesia 14(4) hal :
201-207.

83. Seorang pasien perempuan, usia 45 tahun, pasien a. Pilihan Analgesik


rawat inap dan menderita pancreatitis akut tidak tepat
dengan intensitas nyeri 7/10. Salah satu obat b. Dosis morphin
yang terdapat dalam resep adalah morphin terlalu tinggi
kapsul 20 mg SR No. VI (S 2 dd). Apoteker c. Dosis morphin
melakukan skrining pada resep pasien. Apakah terlalu rendah
masalah yang terdapat pada obat yang terdapat d. Sediaan kapsul SR
dalam resep pasien tersebut? tidak tersedia
e. Aturan pakai
morphin tidak tepat
84. Seorang apoteker di bagian kontrol kualitas a. 7 Berdasarkan FI IV, data uji kesesuaian sistem dari hasil
industri farmasi akan menyusun protokol b. 6 penyuntikan (HPLC/KCKT) berulang 5-6 kali, baik larutan
penetapan kadar aminofilin dalam sediaan tablet c. 5 baku maupun larutan uji.
dengan metode KCKT. Agar memenuhi d. 4
persyaratan ICH, apoteker tersebut harus e. 3
menetapkan jumlah seri konsentrasi yang
digunakan untuk pembuatan kurva baku sebagai
salah satu tahap metode kuantifikasinya.
Berapakah jumlah seri konsenterasi minimum
yang harus ditetapkan dalam protokol tersebut?
85 Seorang pasien laki-laki, usia 42 tahun, penderita a. Det orig
gangguan jantung, datang ke apotek membawa b. Det xv tab
resep obat sebagai berikut: c. did det xv artinya diserahkan 15 tablet
Semarang, 9 Juni 2017 d. det iter 1x
Iter 3x e. det iter 1x + xv tab
R/ Aspilet 80mg No.XV
S. sdd tab 1 pc
R/ Captopril 12,5mg No.XXX
S. bdd tab 1 ac
R/ Lasik 10mg No.XV
S. sdd tab 1
R/ Kalium Sustained Release (KSR) 600mg
No.XLV
S. tdd tab 1
Bagaimana penandaan yang harus dituliskan
dalam copy resep apabila Kalium Sustained
Release yang diminta pasien sebanyak 15 tablet

86 Seorang apoteker di industri farmasi sedang a. Tablet salut gula


melakukan formulasi tablet omeprazol. Sifat dari b.Tablet salut enteric
bahan aktif omeprazol yaitu tidak tahan terhadap c. Tablet salut film
lingkungan asam dan memiliki pKa:4. Apa jenis d. Tablet salut selaput
sedian tablet yang tepat untuk formulasi sediaan e. Tablet salut kempa
tersebut?
 Tablet salut enteric : 

Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan
lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet
melewati lambung. Bahan yang sering digunakan adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.

 Tablet salut gula :

Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula
berasal dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium dioksida yang disuspensikan
dengan gom akasia atau gelatin.
 Tablet konvensional :
Tablet yang dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan eksipien.
 Tablet salut film :

Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air
yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil selulosa, hidroksi
propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air.

(Farmakope Edisi III)


87. Seorang apoteker pada bagian kontrol kualitas a. 600 lux Jawaban : A
suatu industri farmasi akan menguji tingkat b. 500 lux
kejernihan sediaan injeksi ranitidin 25 mg/ml c. 300 lux
dalam vial dan memerlukan pengaturan d. 200 lux
intensitas pencahayaan ruangan untuk pengujian e. 100 lux
tersebut. Berdasarkan CPOB, berapakah syarat
intensitas pencahayaan ruangan yang harus
ditetapkan oleh apoteker tersebut?

Intensitas pencahayaan untuk ruangan industri farmasi


dalam pembuatan sediann injeksi steril (CPOB, 2012).
88. Suatu industri farmasi membuat beberapa produk a. Ketercampurbauran Jawaban : A
obat generik berlogo (OGB) untuk penyakit b. Kontaminasi silang  Sebelum pencetakan dilakukan hendaklah dilakukan proses
hipertensi. Penandaan dan desain kemasan c. Pengolahan ulang desain untuk suatu produk, dimana suatu desain yang
produk-produk OGB tersebut telah diatur dengan d. Kegagalan proses sederhana dan menarik akan membuat daya tarik
desain yang sederhana, sehingga memungkinkan produksi konsumen, kemudian Perhatian khusus hendaklah diberikan
terjadi kemiripan antara produk satu dengan e. Kesalahan pengujian kepada suatu bahan cetak dalam suatu produk. Bahan cetak
yang lainnya, dan dapat beresiko menimbulkan tersebut hendaklah disimpan dengan kondisi keamanan
permasalahan. Apakah faktor resiko mutu yang yang memadai dan orang yang tidak berkepentingan
dapat terjadi karena kondisi tersebut? dilarang masuk. Untuk penandaan produk obat yang sama
khasiatnya, Label lepas dan bahan cetak lepas lain
hendaklah disimpan dan diangkut dalam wadah tertutup
dan dibedakan letak penempatan penataannya untuk
menghindari campur baur.
 Untuk menghindari campur baur, hanya satu jenis bahan
pengemas cetak atau bahan cetak tertentu saja yang
diperbolehkan diletakkan di tempat kodifikasi pada saat
yang sama. Hendaklah ada sekat pemisah yang memadai
antar tempat kodifikasi tersebut. Bahan pengemas
hendaklah diserahkan kepada orang yang berhak sesuai
prosedur tertulis yang disetujui.
 Tiap penerimaan atau tiap bets bahan pengemas primer
hendaklah diberi yang spesifik atau penandaan yang
menunjukkan identitasnya sesuai dengan produk obat.

Faktor resiko mutu penandaan dan desain pada produk obat


generic berlogo (CPOB, 2012)
89. Seorang apoteker disuatu industri farmasi yang a. Menghilangkan bakteri Jawaban : C
memproduksi infus NACl sedang menyiapkan b. Menghilangkan bau Tabung resin pada proses pengolahan Water For Injection
Water For Injection (WFI) untuk produk c. Menghilangkan ion merupakan proses untuk menghilangkan kandungan kapur
tersebut. Salah satu tahapan pengolahan air terlarut (CaCO3), Magnesium (Mg), Calsium (Ca) dll, dimana
tersebut adalah melalui tabung resin. Apakah d. Menghilangkan partikel tabung berisi resin anionic yang berfungsi untuk
fungsi tahapan tersebut ? e. Menghilangkan warna menghilangkan dan atau menurunkan kesadahan air dengan
mengikat ion Ca++ dan Mg++ yang menyebabkan
tingginya tingkat kesadahan.
Fungsi Tabung resin pada pembuatan Water For Injection
(WFI). (CPOB, 2006)
90 Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, a. atropin Pembahasan :
dilarikan ke UGD suatu RS karena mengalami b. Dopamin N-asetilsistein merupakan antidotum terpilih untuk keracunan
mual dan muntah setelah mengkonsumsi 12 c. Esmolol Parasetamol. N-asetil-sistein bekerja mensubstitusi glutation,
tablet paracetamol. Sepuluh jam kemudian hasil d. Propanolol meningkatkan sintesis glutation dan meningkatkan konjugasi
laboratorium menunjukkan nilai SGPT 200 U/I. e. N-asetilsistein sulfat pada parasetamol. N-asetilsistein sangat efektif bila
Apakah antidotum yang tepat untuk pasien diberikan segera 8-10 jam yaitu sebelum terjadi akumulasi
tersebut? metabolit.
Sumber : Tjay, T.H. dan K. Rahardja. 2002. Obat-Obat
Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya
Edisi Kelima Cetakan Pertama. Penerbit PT Elex Media :
Jakarta
91 Seorang apoteker akan mencampur 2 ampul a. 76 tetes/menit Pembahasan :
furosemide (20 mg/2 ml) dengan pelarut yang b. 78 tetes/menit Jumlah tetesan permenit = Jumlah kebutuhan cairan x faktor
sesuai sebanyak 500 ml untuk pengobatan c. 80 tetes/menit tetes
seorang pasien (laki-laki, usia 48 tahun, BB 68 d. 82 tetes/menit Waktu (jam) x 60 menit
Kg, penderita gagal ginjal akut) di suatu rumah e. 84 tetes/menit = 500 ml x 20
sakit untuk menghilangkan gejala udem pada 2 jam x 60
daerah mata, kaki, dan betis akibat kegagalan = 83,33 tetes/menit
fungsi ginjalnya. Infus obat akan diberikan
selama 2 jam dengan faktor tetes 20 tetes/ml.
Berapakah kecepatan tetes infus yang tepat
untuk ditetapkan untuk pasien tersebut?
92 Seorang pasien, laki-laki, usia 48 tahun, BB 68 a. Glukosa 5% Pembahasan :
k, dirawat di suatu RS dan didiagnosa dokter b. Asering
mengalami gagal ginjal akut. Saat ini, pasien c. Ringer Laktat
akan menjalankan pengobatan dengan d. Ringer Asetat
furosemide 40 mg yang diberikan melalui infus e. KA-EN1B
intravena selama 2 jam untuk menghilangkan
gejala udem pada daerah mata, kaki, dan betis
akibat kegagalan fungsi ginjalnya. Apakah
pelarut yang tepat digunakan untuk membuat
infus furosemide tersebut?
Sumber : Buku Pedoman Pencampuran Obat Suntik Dan
Penanganan Sediaan Sitostatika. Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2009
93 seorang pasien, perempuan, usia 32 tahun, a. 30 menit sebelum
mengalami mula dan muntah untuk makan
menghilangkan efek samping obat bromokriptin b. pada saat makan
yang rutin dikonsumsinya dalam pengobatan c. 15 menit setelah makan
kanker payudara. Pasien mendapatkan resep d. 30 menit setelah makan
dengan obat domperidone tablet 10 mg. profil e. 1 jam setelah makan
absorpsi obat sangat baik dalam keadan perut
kosong. Kapankah sebaiknya obat diminum Sumber :http://halofarmasi. /domperidone-mekanisme-kerja-
indikasi.html
94 seorang pasien 32 tahun didiagnosa mengalami a. kombinasi artesunat
penyakit malaria Karena infeksi plasmodium dan primakuin
falciparum, setelah berlibur dari daerah endemis b. kombinasi artesunat,
malaria dengan gejala demam, mengigil dan amodiakuin dan
nyeri otot. Dokter ingin meresepkan antimalaria primakuin
lini pertama, apakah obat antimalaria yang tepat c. kombinasi kina,
untuk kasus tersebut ? dosisiklin dan primakuin
d. kombinasi kina dan
dosisiklin
e. kombinasi artesunat,
tetrasiklin dan
amiodiakuin
PENGOBATAN MALARIA FALSIPARUM
Malaria falsiparum (malaria ganas) disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Di sebagian besar wilayah dunia, Plasmodium falciparum telah resisten
terhadap klorokuin, sehingga obat ini tidak boleh digunakan untuk malaria falsiparum.
Di Indonesia, pengobatan lini pertama malaria falsiparum adalah kombinasi artesunat, amodiakuin dan primakuin. Pemakaian artesunat dan
amodiakuin bertujuan untuk membunuh parasit stadium aseksual, sedangkan primakuin bertujuan membunuh gametosit yang berada di dalam darah.
Obat kombinasi diberikan per oral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian.
Dosis dewasa maksimal artesunat dan amodiakuin masing-masing 4 tablet, primakuin 3 tablet.
Pengobatan efektif apabila sampai dengan hari ke-28 setelah pemberian obat, ditemukan keadaan sebagai berikut: klinis sembuh (sejak hari ke-4) dan
tidak ditemukan parasit stadium aseksual sejak hari ke-7. Pengobatan tidak efektif apabila dalam 28 hari setelah pemberian obat, gejala klinis
memburuk dan parasit aseksual positif atau gejala klinis memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali
(rekrudesensi).
Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, jika pengobatan lini pertama tidak efektif di mana ditemukan: gejala klinis tidak memburuk
tetapi parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi).
Pengobatan lini kedua adalah kombinasi kina, doksisiklin/tetrasiklin dan primakuin. Kina diberikan per oral, 3 kali sehari dengan dosis sekali minum
10 mg/kgbb selama 7 hari. Doksisiklin diberikan 2 kali per hari selama 7 hari, dengan dosis dewasa adalah 4 mg/kg bb/hari, sedangkan untuk anak
usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kg bb/hari. Bila tidak ada doksisiklin, dapat digunakan tetrasiklin yang diberikan 4 kali sehari selama 7 hari, dengan
dosis 4-5 mg/kg bb. Doksisiklin maupun tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak dengan umur di bawah 8 tahun dan ibu hamil. Primakuin
diberikan dengan dosis seperti pada pengobatan lini pertama.
Sumber :http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/55-infeksi-protozoa/551-antimalaria
95 seorang apoteker memimpin sterilisasi beberapa a. meminimalkan cemaran Sterilisasi, adalah suatu proses mematikan segala bentuk
paket peralatan bedah sebelum digunakan oleh mikroba berbahaya kehidupan mikro organisme yang ada dalam sample/contoh,
dokter untuk operasi pengangkatan kanker b. menignkatkan mutu peralatan-peralatan atau lingkungan tertentu. Dalam bidang
payudara dikamar operasi suatu rumah sakit. pelayanan rumah sakit bakteriologi, kata sterilisasi sering dipakai untuk
Apakah tujua utama dari kegiatan sterilisasi alat c. mencegah terjadinya menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan
bedah tersebut ? infeksi nosocomial meniadakan atau mematikan semua bentuk kehidupan
d. mengelola limbah mikroorganisme.
berbahaya rumah sait Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang
e. efisiensi biaya Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 31 / 50.
pennggunaan alat Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua
mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi.
96 Seorang pasien, laki-laki, usia 30 tahun A. Melalui makanan
didiagnosa dokter menerima penyakit TBC. B. Melalui udara
Ketika datang ke apotek untuk menebusobat, C. Melalui sentuhan
pasien mendapatkan KIE dari apoteker mengenai D. Melalui hubungan
tata cara untuk mencegah penularan TBC pada seksual
oran lain. Bagaimana cara penularan bakteri E. Melalui vector
penyebab penyakit tersebut? serangga
97 Seorang pasien, laki-laki, usia 35 tahun, A. Tiap 8 jam 1 jam 24 jam : 3 = 8 jam
penderita epilepsy tonik klonik mendapatkan sebelum makan Dc = durante coenam = pada saat makan
resep dengan obat Asam Valporat tablet 250 mg B. Tiap 8 jam pada saat
(S.3. dd. Dc). Setelah menyiapkan obat tersebut, makan
apoterker menyerahkan obat kepada pasien dan C. Tiap 8 jam 1 jam B.Tiap 8 jam pada saat makan
memberikan informasi obat. Kapankah obat setelah makan
tersebut harus diminum pasien? D. Tiap 12 jam 1 jam
sebelum makan
E. Tiap 12 jam pada
saat makan
98 Seorang apoteker yang bertugas dibagian R&D A. Wet granulation Syarat granulasi kering
suatu saat sedang mengembangkan tablet B. Dry granulation Senyawa tidak tahan panas dan lembab, Sifat alir jelek
Amoksisilin 500g. Berdasarkan data amoksisilin C. Direct compresion
tidak stabil terhadap panas dan lembab, tidak D. Fast melt
kompresibel, tidak free flowing. Apakah metode granulation
pembuatan tablet yang tepat untuk pembuatan E. Foam granulation
tablet amoksisilin tersebut?
99 99. seorang apoteker di industry farmasi akan a. flocculating agent D. suspending agent
memproduksi sediaan farmasi suspensi b. flavouring agent HPMC merupakan derivate selulosabyang banyak digunakan
ibuprofen. Dalam formulasi suspense tersebut , c. preservative agent dalam formulasi farmasetik oral maupun topical. Umum
terdapat bahan berupa hidroksi propil metil d. suspending agent digunakan sebagai bahan penstabil maupun bahan
selulosa (HPMC). Apakah fungsi bahan e. thickening agent pensuspensi.
tersebut? Sumber:Melissa alviany, FMIPA departemen farmasi UI,
2008, formulasi suspensi kering yang mengandung ekstrak
akar kucing (acalypha indica linn)
100 . seorang apoteker di bagian R&D industry a. kolesterol dan lilin C. lilin putih dan vaselin putih
mengembangkan formulasi sediaan pelembab putih Kolesterol berfungsi sebagai pembantu dasar salep untuk
kulit dari ekstrak lidah buaya dengan b. kolesterol dan stearil menyerap air, stearil alcohol berfungsi sebagai pembantu
menggunakan basis hydrophilie potralatum usp alkohol pengemulsi, malam putih dan vaselin putih sebagai basis.
yang terdiri dari vaselin putih, kolesterol, stearil c. lilin putih dan vaselin Sumber: Ansel, 2005, pengantar bentuk sediaan farmasi, UI
alcohol, dan lilin putih. Basis tersebut diketahui putih Press, Jakarta.
stabil dalam panas. Apakah komponen yang d. stearil alcohol dan lilin
dimaksud dalam basis hydrophilie potralatum putih
usp tersebut? e. vaselin putih dan
kolesterol.
101 seorang apoteker di bagian R&D industry a. metil paraben C. propilen glikol
mengembangkan formulasi salep hidrokortison b. Na lauril sulfat Penambahan bahan humektan dalam sediaan kosmetik
dengan menggunakan basis hydrophilic ointment c. propilen glikol berfungsi sebagai agen pelembab untuk mengurangi ataupun
usp yang terdiri dari stearil alcohol, vaselin d. stearil alkohol mengatasi kekeringan kulit. Bahan yang biasa digunakan
album, metil paraben, propil paraben, na. lauril e. vaselin album sebagai humektan antara lain propilen glikol, gliserin, sorbitol,
sulfat, propilen glikol, dan aquadest. Apakah dan polietilenglikol (PEG). Bahan humektan ini larut dalam
bahan yang berfungsi sebagai humektan? air mempunyai fungsi menjaga kulit agar lembut, halus serta
dapat memperlambat proses penguapan air dari kulit (Ditjen
POM, 1985)
Sumber :ditjen POM. (1985). Formularium kosmetik
indonesia. Jakarta : departemen kesehatan RI
102 Seorang apoteker dibagian R&D suatu industry a. Pencampuran Tujuan pencampuran adalah sebagai berikut:
farmasi sedang melakukan pengembangan b. Pengayakan 1. Untuk memastikan bahwa ada keseragaman bentuk
formula tablet asam mefenamat 500 mg c. Pengempaan antara bahan tercampur yang dapat ditentukan dengan
menggunakan granulasii basah. Pada saat d. Pengeringan mengambil sampel dari bagian terbesar bahan dan
dilakukan ujikeseragaman sediaan versi e. Penyalutan menganalisisnya, yang harus mewakili komposisi dari
farmakope Indonesia edisi V, tablet ternyata keseluruhan campuran.
tidak memenuhi keseragaman bobot. 2. Untuk memulai atau meningkatkan reaksi fisika atau
Berdasarkan hal tersebut. Apoteker perlu kimia seperti difusi, disolusi, dll (Madinah, 2008).
melakuakan evaluasi untuk mngatasi Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang
permasalahan tersebut? akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok.
Dengan demikian, dapat dipisahkan antara partikel lolos
ayakan (butir halus) dan yang tertinggal diayakan (butir
kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih bisa melintasi
ayakan, dinyatakan sebagai butiran batas (Voigt, 1994).
Teknik pemisahan dengan menggunakan pengayakan,
merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat dilakukan
untuk campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa
padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran
partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan
memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori
dinyatakan dalam satuan mesh (Zulfikar, 2010),
Pengeringan merupakan cara menghilangkan sebagian besar
air dari suatu bahan dengan bantuan energi panas.
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai
batas perkembangan mikroorganisme yang menyebabkan
pembusukan terhambat, sehingga bahan yang dikeringkan
tersebut dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Teknik
pengeringan mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya antara lain bahan menjadi lebih tahan lama,
volume bahan mengecil, mempermudah transport. Sementara
itu, kerugiannya yaitu memungkinkan sifat dasar bahan yang
dikeringkan dapat berubah (bentuk, penampilan fisik,
penurunan mutu). Pengeringan buatan menggunakan alat
pengering dinilai lebih baik dikarenakan temperatur,
kelembaban udara, kecepatan udara dan waktu dapat diatur.
Proses pengeringan terjadi bila bahan yang dikeringkan
kehilangan sebagian ataupun seluruh air yang 10
dikandungnya . Proses utama yang terjadi pada pengeringan
adalah penguapan, dimana penguapan terjadi apabila air yang
dikandung oleh bahan teruap saat panas diberikan pada bahan
tersebut. Pengeringan juga dapat berlangsung melalui proses
pemecahan ikatan molekulmolekul air yang terdapat dalam
bahan. Apabila ikatan molekul air yang terdiri dari unsur
oksigen dan hydrogen dipecah, maka molekul tersebut akan
keluar dari bahan dan mengakibatkan bahan tersebut
kehilangan air yang dikandungnya . Sebelum proses
pengeringan berlangsung, tekanan uap air pada bahan berada
dalam keseimbangan dengan tekanan uap air di udara
sekitarnya. Pada saat proses ini terjadi, perpindahan massa
dari bahan ke udara dalam bentuk uap air berlangsung. Setelah
itu, tekanan uap air pada permukaan bahan akan menurun.
Setelah kenaikan temperatur terjadi pada seluruh bagian
bahan, maka terjadi pergerakan air secara difusi dari bahan ke
permukaannya dan seterusnya proses penguapan pada
permukaan bahan diulangi lagi. Akhirnya setelah air pada
bahan berkurang, tekanan uap air pada bahan akan menurun
sampai terjadi keseimbangan dengan udara sekitarnya
103 Seorang pasien. Laki-laki usia 35 tahun a. Antibakteri pada Contoh kortikosteroid inhalasi
didiagnosa dokter mengalami PPOK dengan saluran nafas Nama
keluhan sesak nafas dan batuk berdahak. Dokter b. Bronkodilatasi pada dagang
meresepkan obat inhaler yang berisi budesonide saluran nafas di
untuk terapi pemeliharan. Apakah efek c. Mengencerkan dahak Nama Indonesi Bentuk Dosis dan
farmakologi dari obat tersebut? pasin generik a Sediaan Aturan pakai
d. Meningkatkan
sekresi mucus Beclome
disaluran nafas nt(beclo Inhalasi
e. Antiinflamasi pada methaso aerosol:
saluran nafas ne 200μg , 2
Beclometha dipropio kali
sone nate seharianak:
dipropionat 200μg/ Inhalasi 50-100 μg 2
e dosis) aerosol kali sehari
Budesonide Pulmico Inhalasi Inhalasi
rt  (budes aerosolSerb aerosol: 200
μg, 2 kali
sehariSerbuk
inhalasi:200-
1600 μg /
onide
hari dalam
100 μg,
dosis
200 μg,
terbagianak:
400 μg /
200-800 μg/
dosis)
hari dalam
uk inhalasi dosis terbagi
Dewasa dan
Flixotide  anak > 16
(flutikas tahun: 100-
on 250 μg, 2
propiona kali
te50 μg , sehariAnak
125 4-16 tahun;
μg Inhalasi 50-100 μg, 2
Fluticasone /dosis) aerosol kali sehari

Kortikosteroid inhalasi bekerja dengan memblok


enzim fosfolipase-A2, sehingga menghambat pembentukan
mediator peradangan seperti prostaglandin dan leukotrien.
Selain itu berfungsi mengurangi sekresi mukus dan
menghambat proses peradangan. Kortikosteroid tidak dapat
merelaksasi otot polos jalan nafas secara langsung tetapi
dengan jalan mengurangi reaktifitas otot polos disekitar
saluran nafas, meningkatkan sirkulasi jalan nafas, dan
mengurangi frekuensi keparahan asma jika digunakan secara
teratur.
104 Seorang pasien laki-laki, usia 58 tahun a. Inhibitor enzim Pilokarpin HCl 2% golongan Agen kolinergik
didiagnosa dokter mengalami penyakit glaucoma kolinesterase Pilocarpine adalah suatu chlolinergic parasympathomimetic
dengan keluhan pandangan berkabut, fotophobia b. Inhibitor enzim yang bekerja secara langsung melalui stimulasi terhadap
dan sakit kepala. Dokter meresepkan obat tetes karbonic anhydrase reseptor syaraf muscarinic dan otot halus seperti iris dan
mata yang mengandung pilokarpin HCl 2%. c. Agonis reseptor kelenjar sekresi. Pilocarpine menghasilkan miosis melalui
Bagaimanakah mekanisme aksi obat tersebut asetilkolin kontraksi pada iris sphincter, menyebbkan menngkatnya
untuk mengurangi gejala penyakit pasien? d. Antagonis reseptor tekanan pada scleral spur dan membuka ruang trabecular
beta adrenergic meshwork yang mana menimbulkan aliran keluar pada
e. Agonis reseptor alfa aqueous humor. Dengan demikian resistensi terhadap aliran
adrenergic keluar dikurangi, sehingga menghasilkan turunnya tekanan
intra okular.
Pilocarpine HCl adalah amiotic (para sympatomimetic)
digunakan untuk mengendalikan tekanan intra okular. Juga
dapat digunakan secara kombinasi dengan miotik-miotik
lainnya, ?-blocker,inhibitor karbonik anhidrase,
simpatomimetik atau agen hiperosmotik.
105 Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun datang a. antasida Sukralfat
ke puskesmas dan terdiagnosa PUD. Dokter b. famotidine Mechanism of action: forms ulcer-adherent complex; protects
mengatakan bahwa pasien membutuhkan obat c. lanzoprazole ulcer from acid, pepsin, and bile salt, thus allowing it to heal.
yang mampu melapisi ulcer untuk melindungi d. sukralfat (medscape)
dinding lambung dari asam lambung. Apakah e. metoklopramide
obat yang tepat direkomendasikan untuk pasien
tersebut?
106 Seorang pasien perempuan usia 40 tahun, a. Menurunkan dosis Kaptopril merupakan antihipertensi golongan ACE inhibitor
penderita hipertensi, rutin menggunakan kaptopril yang dapat menyebabkan batuk kering. ACE inhibitor bekerja
kaptopril 12,5 mg tiap 12 jam untuk memelihara b. Menambahkan obat menurunkan tekanan darah dengan memblok pembentukan
tekanan darahnya. Akhir-akhir ini, pasien sering batuk angiotensin II dari angiotensin I. Angiotensin II dapat
mengeluhkan batuk kering setelah c. Mengganti kaptopril menghancurkan bradikidin (substansi yang diproduksi tubuh
mengkonsumsi obat tersebut. Apakah saran yang dengan HCT secara alami), yang menstimulasi batuk kering. Apabila
tepat disampaikan kepada dokter yang menagani d. Mengganti kaptopril angiotensin II dihambat pembentukannya, maka kadar
pasien tersebut terkait dengan rekomendasi dengan valsartan bradikidin dalam tubuh meningkat dan terakumulasi di saluran
terapi lanjutan untuk pasien? e. Mengganti kaptopril pernapasan sehingga menyebabkan batuk kering.
dengan amlodipine Valsartan merupakan antihipertensi golongan Antagonis
reseptor angiotensin II (ARB). Obat golongan ini tidak tidak
menghambat pemecahan bradikidin sehingga tidak
menimbulkan batuk kering.
(pionas.pom.go.id)
107 Seorang pasien prempuan usia 50 tahun, masuk a. Ada riwayat
IGD suatu rumah sakit, setelah 2,5 jam yang lalu perdarahan intracarnial
mengalami gangguan bicara dan gerak secara b. Ada indikasi
mendadak. Dari hasil pemeriksaan CT scan, perdarahan di otak
dokter mendiagnosis pasien mengalami serangan c. Dapat diberikan
strok iskemik. Dokter berencana memberikan sewaktu-waktu
injeksi alteplase kepada pasien sebagai agen d. Diberikan sebelum
trombolitik. Apakah syarat pemberian obat 4,5 jam dari onset
tersebut? serangan (dipiro ed 9, hal 121)
e. Diberikan setelah 4,5
jam sejak onset
serangan
108. Seorang pasien perempuan 60 tahun, diabetes a. Jantung koroner Spironolacton merupakan diuretika hemat kalium, dengan
mellitus selama 15 tahun, saat ini mengalami b. Nefropati kronis mekanisme antagonis aldosteron pada reseptor tubulus ginjal
jantung koroner, nefropati kronis, retinopati, c. Retinopati distal, meningkatkan natrium klorida dan ekskresi air sambil
neuropati perifer, dan dyspepsia. Pasien d. Neuropati perifer menahan kalium dan hidrogen ion, dapat menghalangi efek
mendapatkan resep dokter dengan obat e. Dispepsia aldosteron pada arteriol otot polos.
spironolakton100 mg (S.1.dd). apoteker
menemukan bahwa obat tersebut
dikontraindikasikan dengan keadaan pasien.
Apakah kondisi yang merupakan kontraindikasi
dari pemberian spironolakton pada pasien
tersebut?

(DIH, edisi 17th


109. Seorang apoteker disebuah rumah sakit a. Dilakukan oleh Menurut permenkes No.3 tahun 2015 tentang peredaran,
menemukan tablet kombinasi Metamizol dan instalasi limbah dan penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika,
diazepam mengalami kadaluarsa. Setelah disaksikan oleh psikotropika, dan prekusor farmasi :
dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap Direktur RS
semua obat yang ada, angka kadaluarsa b. Dilakukan oleh
terbanyak ditemukan adalah obat-obatan untuk Apoteker dan
penyakit system saraf. Apoteker di instalasi disaksikan oleh
farmasi berencana akan melakukan pemusnahan Direktur RS
obat yang kadaluarsa tersebut. Bagaimana cara c. Dilakukan oleh
pemusnahan yang tepat terhadap obat-obatan Apoteker dan
tersebut? disaksikan oleh DKK
d. Dilakukan oleh
Apoteker dan
disaksikan oleh
BBPOM
e. Dilakukan oleh CSSD
dan disaksikan oleh
Direktur RS
110. Seorang apoteker di apotek mendapatkan a. Amoksisilin Haloperidol merupakan obat anti psikosis, termasuk golongan
kiriman beberapa obat dari PBF sebagai berikut : b. Sefadroksil Psikotropik. Obat dengan golongan psikotropik dalam
amoksisilin, sefadroksil, haloperidol, ranitidine c. Haloperidol penyimpanannya harus disimpan dilemari khusus.
dan lansoprazol. Semua bentuk sediaan obat d. Ranitidine (PERMENKES No. 3 tahun 2015)
adalah tablet. Manakah obat yang harus e. lansoprazol
disimpan dalam lemari khusus?

111 Seorang apoteker di suatu industri farmasi a. Lulus uji disolusi oleh 6.182 Pelulusan akhir produk hendaklah didahului dengan
menyerahkan satu bets produk kapsul piroxicam bagian pengawasan penyelesaian yang memuaskan dari paling tidak hal sebagai
10 mg (no. Bets 012017) ke gudang produk jadi mutu berikut:
untuk proses distribusi, setelah sebelumnya b. Lulus uji stabilitas a) produk memenuhi persyaratan mutu dalam semua
melewati proses karantina. Apakah persyaratan oleh bagian spesifikasi pengolahan dan pengemasan;
yang harus dipenuhi untuk proses tersebut ? pengawasan mutu b) sampel pertinggal dari kemasan yang dipasarkan dalam
c. Lulus uji kadar oleh jumlah yang mencukupi untuk pengujian di masa
bagian pengawasan mendatang;
mutu c) pengemasan dan penandaan memenuhi semua persyaratan
d. Lulus validasi proses sesuai hasil pemeriksaan oleh bagian Pengawasan Mutu;
oleh bagian pemastian d) rekonsiliasi bahan pengemas cetak dan bahan cetak dapat
mutu diterima; dan
e. Lulus evaluasi oleh e) produk jadi yang diterima di area karantina sesuai dengan
bagian pemastian jumlah yang tertera pada dokumen penyerahan barang.
mutu 6.183 Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh bagian Manajemen
Mutu (Pemastian Mutu), produk tersebut hendaklah
dipindahkan dari area karantina ke gudang produk jadi.
6.184 Sewaktu menerima produk jadi, personil gudang
hendaklah mencatat pemasukan bets tersebut ke dalam kartu
stok yang bersangkutan.
Sumber:
PerKBPOM NOMOR HK.03.1.33.12.12.8195 TAHUN 2012
Tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
112 Seeorang ibu datang ke apotek membawa sebuah a. Disimpan dalam Cara pembuatan suspensi amoxcicilin:
resep untuk anaknya yang berusia 4 tahun. freezer maksimal Tuangkan air minum sampai sedikit di bawah tanda. Tutup
Dalam resep tertulis pasien mendapat selama 7 hari botol erat-erat. Balikkan botol, kocok dan diamkan 5 menit
amoxicillin sirup 60 mL (S. 2. Dd. 1 cth). b. Disimpan dalam agar terdispersi sempurna. Tambah lagi air minum
Apoteker memberikan informasi obat kepada ibu lemari pendingin secukupnya sampai tanda (60 ml) dan kocok baik-baik.
tersebut, termasuk informasi penyimpanan obat. maksimal selama 7 Setelah pencampuran dengan air minum, sirup harus
Apakah informasi yang tepat disampaikan hari digunakan tidak lebih dari 7 hari. Simpan di lemari es.
kepada ibu tersebut terkait penyimpanan obat ? c. Disimpan dalam Sumber:
wadah tertutup Brosur amoxcicilin suspense
maksimal selam 7 hari
d. Disimpan dalam
freezer maksimal
selama 14 hari
e. Disimpan di tempat
sejuk maksimal selama
14 hari
113 Seorang apoteker di Puskesmas hendak a. Konsumsi a. Metode Konsumsi
melakukan perencanaan obat untuk kebutuhan b. Epidemiologi Metode konsumsi adalah metode yang didasarkan atas analisa
periode mendatang. Salah satunya adalah c. Kombinasi data konsumsi obat tahun sebelumnya. Untuk menghitung
kebutuhan obat program OAT Kombipak (Obat d. Proxy konsumsi jumlah obat yang dibutuhkan berdasarkan metode konsumsi
Antituberkulosis) yang disesuaikan dengan e. Budget sevice level perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
jumlah angka kesakitan di wilayah tersebut. 1) Pengumpulan dan pengolahan data.
Apakah metode perencanaan obat yang tepat 2) Analisa data untuk informasi dan evaluasi.
untuk pengadaan obat tersebut ? 3) Perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
4) Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi
dana.
b. Metode Morbiditas (Epidemiologi).
Dinamakan metode morbidotas karena dasar perhitungan
adalah jumlah kebutuhan perbekalan farmasi yang digunakan
untuk beban kesakitan(morbidity load) yang harus dilayani.
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat
berdasarkan pola penyakit. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan adalah perkembangan pola penyakit, waktu
tunggu, dan stok pengaman.
Langkah-langkah perhitungan metode morbiditas adalah :
1) Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan
kelompok umur - penyakit.
2) Menyiapkan data populasi penduduk.
3) Menyediakan data masing-masing penyakit pertahun
untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.
4) Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit
pertahun untuk seluruh populasi pada kelompok umur
yang ada.
5) Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama
pemberian obat menggunakan pedoman pengobatan
yang ada.
6) Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun
anggaran yang akan datang
c. Kombinasi metode konsumsi dan metode morbiditas
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Acuan yang digunakan yaitu:
1) DOEN, Formularium Rumah Sakit, Standar Terapi
Rumah Sakit (Standard Treatment Guidelines/STG),
dan kebijakan setempat yang berlaku.
2) Data catatan medik/rekam medik
3) Anggaran yang tersedia
4) Penetapan prioritas
5) Pola penyakit
6) Sisa persediaan
7) Data penggunaan periode yang lalu
8) Rencana pengembangan
Sumber :
Kemenkes NOMOR : 1121/MENKES/SK/XII/2008 Tentang
Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar
Binfar, 2010, Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di
Rumah Sakit
114 Seorang Apoteker di bagian penjaminan mutu a. Spektrofotometri UV Karena kromatografi cair kinerja tinggi merupakan
suatu Industri Farmasi akan mengukur kadar pemisahan zat satu per satu berdasarkan waktu retensi dan
b. Spektrofotometri
paracetamol dalam sediaan suspensi sampel nya berupa campuran cairan, selain itu dalam
paracetamol. Untuk dapat mengukur kadar serapan atom Farmakope Indonesia Edisi IV menyatakan bahwa obat
paracetamol dengan akurat, apoteker harus obat yang penetapan kadarnya dengan metode KCKT
c. Kromatografi gas
memilih metode analisa yang tepat karena terdapat 278 jenis obat/bahan obat salah satu nya adalah
sediaan tersebut juga mengandung bahan d. Kromatografi Cair suspense paracetamol.
tambahan seperti pewarna, pemanis, dan (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,
Kinerja Tinggi
pengawet. Apakah metode analisa yang tepat Farmakope Indonesia Edisi IV 1995, Departemen
digunakan oleh apoteker tersebut ? e. Kromatografi infra Kesehatan R.I Jakarta)
merah
115 Seorang apoteker di industri farmasi akan a. Lidokain hidroklorida Dalam formulasi sediaan injeksi lidokain yang berfungsi
memproduksi sediaan injeksi lidokain. Formula sebagai pengatur tonisitas adalah Natrium klorida
b. Natrium klorida
sediaan tersebut terdiri dari lidokain Tonisitas mengacu pada tekanan osmotik yang diberikan
hidroklorida, Natrium klorida, Asam klorida, c. Asam klorida oleh larutan atau padatan terlarut ini. Cairan/ air mata dan
Natrium hidroksida dan aqua pro injeksi. Apakah cairan tubuh lainnya mengerahkan tekanan osmotik sama
d. Natrium hidroksida
bahan dalam formula tersebut yang berfungsi dengan normal saline atau 0,9% larutan natrium klorida. 
sebagai pengatur tonisitas sediaan tersebut ? e. Aqua pro injeksi (Turco, S.,dkk.,, Sterile Dosage Forms, Lea and Febiger,
Philadelphia.)
116. Seorang Apoteker di industry farmasi akan a. Laktosa Dalam pembuatan tablet natrium diklofenak bahan
memproduksi tablet natrium diklofenak dengan b. Magnesium stearat penghancur yang dipilih adalah sodium starch glycolate
eksipien laktosa, magnesium stearate, talcum, Sodium starch glycolate berfungsi sebagai disintegran atau
c. Talcum
polyvinyl pirrolidone, dan sodium starch penghancur pada tablet dan kapsul. Mekanisme sebagai
glycolate. Salah satu spesifikasi produk yang d. Polivinyl pirrolidone disintegran dengan menarik air di sekelilingnya secara cepat
diinginkan adalah waktu hancur tablet kurang dan akan mengambang sehingga pecah.
e. Sodium starch
dari 15 menit. Apakah bahan tambahan yang (Handbook of Pharmaceutical Excipients)
harus di optimasi untuk memenuhi spesifikasi glycolate
produk tersebut ?
117 Seorang apoteker di bagian QC suatu industri a. Kurang dari 15 Basis PEG merupakan basis air yang melarut dan
farmasi akan menguji waktu leleh sediaan menit bercampur dengan cairan tubuh lebih lambat dibandingkan
suppositoria paracetamol sebagai persyaratan b. Kurang dari 30 dengan oleum cacao sehingga cocok untuk sediaan lepas
kualitas sediaan. Suppositoria tersebut dibuat menit lambat. Basis ini menyerap air karena bersifat higroskopis.
dengan basis laru air PEG 6000 : PEG 400 c. Kurang dari 45 Oleh karena itu, saat akan dipakai, suppo harus dibasahi
dengan perbandingan 3 : 2. Berapakah waktu menit terlebih dahulu dengan air.
leleh suppositoria yang baik untuk basis d. Kurang dari 60 Suppo hancur dalam waktu tidak lebih dari 30 menit untuk
tersebut? menit suppo basis lemak dan tidak lebih dari 60 menit untuk
e. Kurang dari 120 suppo basis larut air, kecuali dinyatakan lain. (BP2002,
menit A237, FI IV hal 1087-1088)

118 Seorang apoteker di suatu industri farmasi a. Inspeksi diri Pengolahan produk yang berbeda hendaklah tidak
sedang melakukan proses granulasi untuk b. Kesiapan ruang dilakukan secara bersamaan atau bergantian dalam ruang
pembuatan tablet paracetamol 500 mg. Selain timbang kerja yang sama kecuali tidak ada risiko terjadinya campur
itu, apoteker juga melakukan proses pengeringan c. Kesiapan area baur ataupun kontaminasi silang. Maka diperlukan area
terhadap granul asam mefenamat di ruang pencampuran pencampuran
produksi yang sama. Hal tersebut menjadi serbuk CPOB 2012
temuan saat ada audit di perusahaan. Apakah d. Kesiapan ruangan
daftar periksa yang harus diperbaiki untuk pencetakan tablet
mencegah temuan tersebut terulang kembali? e. Kesiapan jalur
pengemasan
119 Seorang apoteker pada bagian RnD suatu a. Meningkatkan Fungsi Bahan :
industri farmasi sedang mengembangkan sediaan konsentrasi gel Piroksikam : zat aktif (anti inflamasi)
gel piroksikam dengan formula sebagai berikut : metil selulosa Polisorbat : wetting agent (zat pembasah)
R/ Piroksikam 0,5% b. Meningkatkan Metil paraben : zat pengawet
Polisorbat 0,5% jumlah basis gel Metil selulosa : gelling agent (pengental)
Metil Paraben 0,15% metil selulosa
Gel metil selulosa (15%) ad 100% c. Menurunkan
Ketika dilakukan kontrol kualitas, gel memiliki konsentrasi gel Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas.
daya sebar yang sangat kecil. Apakah tindakan metil selulosa Semakin kental suatu gel, semakin kecil daya sebarnya.
yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal d. Meningkatkan Kekentalan dipengaruhi oleh gelling agent. Kekentalan
tersebut? konsentrasi diperlukan untuk menjaga stabilitas sediaan. Tetapi
polisorbat 80 kekentalan tidak boleh terlalu tinggi agar mudah
e. Menurunkan digunakan.
konsentrasi Semakin tinggi konsentrasi basis maka daya sebar semakin
polisorbat 80 rendah, karena viskositasnya meningkat.
maka perlu menurunkan konsentrasi gel metil selulosa.

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 1(2), 121-126, 2015


“FORMULASI GEL PATI BENGKUANG (Pachyrhizus
erosus (L.) Urb.) DENGAN GELLING AGENT
METILSELULOSA”
120 Seorang pasien, perempuan usia 22 tahun, a. etambutol Paket kombipak adalah paket obat lepas yang terdiri dari
penderita TBC , Mendapatkan terapi antibioyik b. INH Isoniasid, Rifampisin, Pirasinamid dan Etambutol yang
kombipak. apoteker memberikan informasi c. Pirazinamid dikemas dalam bentuk blister.
bahwa salah satu komponen dari paket obat d. rifampisin
yang diterima dapat menyebabkan gangguan e. streptomisin Efek samping yang sering terjadi yaitu ganguan
pengelihatan. apalah antibiotik dalam paket penglihatan biasanya bilateral yang merupakan neuritis
tersebut yang menyebabkan efek samping retrobular yaitu penurunan ketajaman
tersebut? penglihatan,hilangnya kemampuan membedakan warna
merah-hijau terjadi pada beberapa penderita yang
diberikan etambutol
(Katzung,1997).
Katzung, Bertram, G. 1997. Farmakologi Dasar dan Klinik
, Edisi Ke 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC,

121 Seorang pasien anak anak usia 2 tahun, BB 13 a. 37,5 ml Jika 125 mg di encerkan dengan air sebanyak 50 mg maka
kg menderita demam batuk dan pilek. dokter b. 50,0 mL per ml nya mengandung 2,5 mg/ml amoksisilin.
menghendaki peberian suspensi amoksisilin c. 62,5 mL
dengan kekuatan 100mg/5ml. sediaan sirup d. 70,0 mL 125 ml = 50 ml
kering amoksisilin yang tersedia di apotek e. 75,0 mL 100 ml = x
adalah dengan kekuatan 125 mg./5ml setelah di x = 40 ml
tambahkan air sebanyak 50 ml. berapa jumlah air Jika yang di butuhkan 100 mg dalam sediaan. maka air
yang haus ditambahkan pada sirup kering yang di tambahkan 40 ml – 2,5 ml = 37,5 ml
amoksisilin untuk memperoleh kekuatan
100mg/5ml?
122 Seorang dokter akan memberikan antiepilepsi a. A Kehamilan & Laktasi
dengan obat asam valproat 250 mg 1 x sehari b. B Kategori Kehamilan: D untuk episode kejang atau manic
kepada pasiennya (perempuan, usia 40 tahun, c. C yang terkait dengan gangguan bipolar yang tidak responsif
hamil usia 2 minggu, penderita epilepsi tonik d. D terhadap perawatan lainnya.
klonik)obat tidak aman bagi pasien hamil e. X Kategori kehamilan: X untuk pencegahan sakit kepala
sehingga apoteker mengusulkan menambahkan migrain
asam folat 600 mikrogram/hari dalam Hasil dari studi epidemiologi menyimpulkan bahwa anak-
pengobatan. apakah golongan obat antiepilepsi anak yang lahir dari wanita yang mengkonsumsi natrium
tersebut untuk ibu hamil? valproate atau produk terkait (valproic acid, divalproex
sodium) selama kehamilan memiliki peningkatan risiko
untuk nilai tes kognitif yang lebih rendah, dibandingkan
dengan anak-anak yang terpapar obat antiseizure lainnya
selama kehamilan.
Dikenal menyebabkan cacat tabung saraf; Bukti
menunjukkan bahwa suplementasi asam folat sebelum
pembuahan dan selama trimester pertama menurunkan
risiko cacat tabung neural bawaan.
Laktasi: Ekskresi dalam susu; Hati-hati (AAP dan ACOG
mengatakan kompatibel)
Kategori Kehamilan

J: Umumnya bisa diterima. Studi terkontrol pada wanita


hamil tidak menunjukkan bukti adanya risiko janin.
B: Bisa diterima Studi hewan menunjukkan tidak ada
risiko namun penelitian manusia tidak tersedia atau
penelitian hewan menunjukkan risiko kecil dan studi
manusia dilakukan dan tidak menunjukkan risiko.
C: Gunakan dengan hati-hati jika manfaat lebih besar
daripada risiko. Studi pada hewan menunjukkan bahwa
studi risiko dan manusia tidak tersedia atau tidak dilakukan
baik hewan maupun manusia.
D: Gunakan dalam darurat keadaan darurat bila tidak ada
obat yang lebih aman. Bukti positif risiko janin manusia.
X: Jangan gunakan pada kehamilan. Risiko yang terlibat
lebih besar daripada manfaat potensial. Alternatif yang
lebih aman ada.
NA: Informasi tidak tersedia.
123 Seorang pasien perempuan (usia 45 tahun), a. Reseptor opioid
pasien rawat inap dan penderita pancreastitis µ1
akut dengan intensitas nyeri 7/10. Salah satu b. Reseptor opioid
obat yang terdapat dalam resep adalah morphin µ2 Untuk pembahasan soal nomer 123 , mohon bersedia
kapsul 20 mg SR No.VI (S.2.dd). Apakah c. Reseptor opioid temen yg bisa jawab bisa dibantuin jawab pembahasannya.
protein yang menjadi target aksi dari obat K1 Terimakasih.
tersebut? d. Reseptor opioid
K2
e. Reseptor opioid ᵟ
124 Seorang dokter meminta apoteker untuk a. Asam mefenamat Berdasarkan algoritma
mengevaluasi pengobatan pasiennya b. Natrium terapi Dipiro
( perempuan usia 30 tahun, penderita migran). diklofenak pengobatan migren lini
Pasien sering mendapatkan serangan migren bila c. Asetosal pertama menggunakan
sedang melakukan perjalanan jauh. Pasien juga d. Ergotamin simpel analgetik
mengatakan bahwa paracetamol tidak mampu e. Amfetamin ( acetaminopen/
mengurangi gejala migran tersebut. Apoteker caffeine) dan NSAID
menyarankan bahwa pasien memerlukan (aspirin, ibuprofen dan
tambahan obat lain untuk dikombinasikan naproxen) ketika lini
dengan parasetamol. Apakah obat yang tepat pertama tidak
untuk disarankan? memberikan respon
maka digunakan
kombinasi analgetik
midrin, acetaminophen
atau aspirin/butalbita/caffein.
125 Seorang ibu datang e apotek untuk membeli obat a. Memberikan terapi Berdasarkan kondisi
bagi anaknya yang berusia 18 bulan. Ibu tersebut kotrimoksasol yang dialami oleh
mengatakan kepada apoteker bahwa anaknya b. Memberikan terapi pasien, apoteker
mengalami diare dengan frekuensi 5 kali dalam oralit dan menyarankan untuk
sehari dan sudah berlangsung selama 2 hari. kotrimoksasol memberikan oralit dan
Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan? c. Memberikan terapi obat antidiare,
oralit dan misalnya seperti
menyarankan ke Attapulgit atau Kaolin
doter. pektin, mengingat
d. Memberikan terapi bahwa usia pasien
oralit, masih dibawah 2
kotrimoksasol, dan tahun, dan gejala yang
vitamin. dialami oleh pasien
e. Memberikan masih kategori diare
terapi oralit dan ringan ( jadi belum memerlukan antibiotik) . Untuk aturan
antidiare. pakai oralit bisa dilihat digambar atas.
126 Seorang pasien, laki-laki, usia 37 tahun, a. Pagi hari Furosemide termasuk dalam kelompok obat yang disebut
penderita hipertensi tanpa penyakit penyulit b. Siang hari loop-diuretics dimana obat tersebut obat meningkatkan
dengan data TD 150/95 mmHg mendapatkan c. Sore hari jumlah urin yang dikeluarkan oleh ginjal1. Furosemide
obat Furosemid tablet 40 mg. Kapan sebaiknya d. Malam hari akan membuat buang air kecil lebih sering, jadi dokter atau
pasien meminum obat ini? e. Sebelum Tidur Apoteker biasanya akan menyarankan untuk minum obat
di pagi hari, sehingga tidak perlu mengalami gangguan
tidur karena bangun di malam hari untuk buang air kecil2.

Sumber:
1. www.parksmed.co.uk/wp-
content/uploads/2013/09/Furosemide.pdf
(Milton Keynes Hospital, National Health Services)
2. medical.azureedge.net/pdf/3359.pdf
(patient.info/medicine/furosemide)
127 Seorang pasien, perempuan, usia 50 tahun, a. Langsung Pada pasien yang menggunakan terapi dengan
masuk IGD suatu rumah sakit, setelah 2,5 jam diberikan saat Fibrinolitik/trombolitik (rtPA/ recombinant tissue
yang lalu mengalami gangguan bicara dan gerak serangan plasminogen activator) intravena (salah satunya alteplase)
secara mendadak.Dari hasil pemeriksaan CT b. 12 jam setelah usahakan untuk menghindari penggunaan bersama obat
Scan, dokter mendiagnosis pasien mengalami serangan antikoagulan dan antiplatelet dalam 24 jam pertama
serangan stroke iskemik. Dokter juga akan c. 12 jam setelah setelah terapi untuk menghindari risiko perdarahan.
memberikan antiplatelet setelah pasien menjalani pemberian
terapi dengan alteplase. Kapankah waktu yang Alteplase Sumber :
tepat untuk pemberian antiplatelet tersebut? d. 24-48 jam setelah 1. http://repository.ubaya.ac.id/21378/1/Rasional%20Vol
serangan %2012%20No%201.pdf
e. 24-48 jam setelah (Penatalaksanaan Farmakologi Stroke Iskemik Akut,
pemberian Rasional vol. 12 no. 1)
Alteplase
128 Seorang apoteker di apotek sedang menghitung a. 100 tablet Diketahui : - Permintaan rata-rata per bulan 1000
kebutuhan obat captopril 12,5 mg. Rata-rata b. 200 tablet tablet
permintaan captopril 12,5 mg per bulan adalah c. 330 tablet - Lead time 3 hari
1000 tablet. Waktu yang dibutuhkan untuk sekali d. 500 tablet
pemesanan 3 hari. Apoteker harus memastikan e. 1.000 tablet Jawab : SS = (LT x CA)
tidak terjadi kekosongan captopril 12,5 mg LT = Lead Time
karena merupakan obat pemakaian terbesar di CA = Consumption Average (Rata-rata
apotek tersebut. Berapakah stok penggunaan sehari atau sebulan)
pengaman/safety stock yang dibutuhkan agar
ketersediaan obat tetap terjaga? SS = 3 hari x (1.000 tablet : 30 hari )
= 3 x 33,3 tablet
= 100 tablet

Sumber : Satibi, 2015, Manajemen Obat di Rumah Sakit,


Gadjah Mada University Press, Jogjakarta, 69)
129 Berdasarkan analis keuangan pada akhir tahun a. 16% (ROI) *ROE merupakan perbandingan laba bersih(net.keuntungan)
2016, apoteker di suatu apotek membuat laporan b. 18% dibandingkan ekuitas (asset bersih/modal perusahaan.
keuangan dan didapatkan laba bersih apotek c.. 31,1% *Rumus ROE
sebesar Rp. 28.000.000.Modal pemilik d. 35% ROE = laba bersih/modalx100%
adalahRp.90.000.000.Total aktiva e. 51% = 28.000.000/ 90.000.000x100%
Rp.175.000.000 dan Total penjualan =31,1%
Rp.500.000.000.Berapakah nilai Return on Pelajari juga analisis keuangan lainnya!!!
Equity apotek tersebut? Sumber: Anief,2001

130 Seorang apoteker pada bagian kontrol kualitas a.Keseragaman IPC tablet meliputi (Depkes,1995)
suatu industri farmasi melakukan in process kandungan 1.keseragaman bobot
control pada tiap tahapan produksi tablet b.Keseragaman bobot 2.kekerasan
metilprednisolon 4 mg untuk menjamin mutu c.Waktu hancur 3.kerapuhan
obat dengan dosis tersebut. Apakah parameter d.Tingkat kerapuhan 4.kandungan zat aktif
kritis yang harus dikontrol secara ketat pada e.Laju disolusi 5.waktu hancur
produksi obat tersebut
131 Seorang apoteker di industri farmasi ingin a.Tablet salut gula * Tablet salut gula: sering disebut dragee ,penyalutan dengan
memproduksi tablet natrium diklofenak. Salah b.Tablet salut enterik larutan gula untuk menutupi rasa yg tidak enak .
satu karakteristik yang diinginkan adalah tablet c.Tablet salut selaput *Tablet salut enterik:tablet yang disalut dengan zat penyalut
tersebut tidak hancur di dalam lambung namun d.Tablet salut film yang relatif tidak larut dalam asam lambung, tetapi larut
pecah di usus. Apakah jenis tablet yang akan e.Tablet salut tipis dalam usus halus
diproduksi oleh apoteker tersebut? *Tablet salut selaput: Tablet yang dilapisi selaput tipis dan zat
penyalutnya disemprotkan pada tablet
*Tablet salut film: Tablet kempa yang disalut dengan lapisan
tipis berwarna/tidak berwarna tidak larut air dari larutan bahan
polimer yang hancur dengan cepat dalam saluran pencernaan.
*Tablet salut tipis: Tablet inti yang disalut dengan lapisan
relative tipis dari material yang cocok.
Hapalkan juga proses tahapan penyalutan,
Manfaat/tujuan penyalutan!!!
Sumber: Syamsuni,A.,2007.Ilmu Resep.Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
132 seorang apoteker di industri farmasi akan a. ibuprofen Varma V., 2016, Excipients used in the Formulation of
memproduksi tablet ibu profen. Formula tablet b. laktosa Tablets, Research and Review International Journals,
tersebut terdiri dari ibu profen, povidon, laktosa, c. povidon 5, 144
magnesium stearat dan explotab. Apakah bahan d. Mg Stearat
yang berfungsi sebagai bahan pelicin dalam e. explotab
formula tersebut ?

133 seorang apoteker pada bagian QC suatu industri a. mempunyai atom


farmasi harus melakukan uji kualitatif untuk fosfor dan flour
memastikan kebenaran bahan baku obat b. mempunyai gugus
ibuprofen yang datang dari suplier dg karbonil
menggunakan instrumen spektroflourometri. c. mempunyai gugus
Apakah alasan yang mendasari bahwa obat kromofor dan coplanar
tersebut bisa di ukur dengan instrumen tsb ? d. mempunyai gugus
karbonil dan koplanar
e. mempunyai gugus
kromofor dan halogen
134 seorang apoteker di industri kosmetik sedang a. adeps lanae
mengembangkan formula sediaan pelembab kulit b. lanolin
dari lidah buaya. Sediaan tersebut diharapkan c. PGE
dapat meningkatkan kelembutan kulit dan d. vaselin
kecepatan penguapan air sehingga kulit ttap e. vinishing cream
lembab. Apakah basis salep yang tepat untuk
sediaan tersebut ?
135. Seorang perempuan usia 38 tahun baru saja a. Amlodipin
terdiagnosa mengalami hipertensi dengan b. Valsartan
tekanan darah 150/95 mmHg. Apakah c. Furosemide
antihipertensi yg tepat untuk pasien ini? d. Captopril
e. HCT

Sumber : Pharmacotherapy Handbook 7th Edition, 114-


116 (Dipiro)

136. Seorang pasien laki laki, usia 50 tahun penderita a. Aspirin


angina pectoris dengan profil EKG abnormal dan b. Propanolol
adanya elevasi segmen ST. Pasien memiliki c. Simvastatin
riwayat dislipidemia dan hipertensi selama 5 d. ISDN
tahun. Obat apakah yang harus diberikan kepada e. Verapamil
pasien untuk mencegah perburukan profil EKG?

1. Alwi Idrus, 2006. Infark Miokard Akut Dengan


Elevasi ST. Dalam: Sudoyo AW, Setiohadi Bambang,
Alwi Idrus, Simadibrata MK, Setiati Siti, 2006. Ilmu
penyakit dalam: Edisi ke 4. Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta, 1615-1625
2. Pharmacotherapy Handbook 7th Edition, 116 (Dipiro)
137. Seorang pasien laki laki, usia laki laki, usia 57 a. Simetikon
tahun mengalami penyakit jantung koroner dan b. Misoprostol 
mendapat terapi obat rutu. aspirin 75mg/hr dan c. Ranitidin
klopidogrel 75mg/hr. Kedua obat ini memiliki d. Sukralfat
efek samping pada saluran cerna. Sementara e. Antasida
pasien memiliki riwayat penyakit ulkus
peptikum. Dokter meminta saran kepada
apoteker mengenai obat untuk meminimalkan
ESO pada pasien. Apakah obat yabg tepat
direkomendasikan kepada dokter tersebut?
1. Berardy, R., & Lynda, S., 2005, Peptic Ulcer Disease
dalam Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach,
Sixth Edition, McGraw-Hill, Medical Publishing
Division by The McGraw-Hill Companies, 629–648.
2. http://cdn.dupagemedicalgroup.com/userfiles/file/patie
ntForms/nsaid-list.pdf
138 Seorang pasien, laki-laki usia 55 tahun penderita a. Parasetamol
osteoarthris, tidak mengalamai perbakan gejala b. Glucosamine Berdasarkan dipiro edisi 9
setelah mengkonsumsi kondroitin sulfat selama sulfat
2 minggu. Pasien datang ke rumah sakit c. Celexocib
menemui dokter untuk tindak lanjut penyakitnya. d. Natrium
Pasien juga memiliki riwayat penyakit peptic diklofenak
ulcer. Dokter menghendaki penggantian obat e. ibuprofen
untuk terapi pasien tersebut. Apakah obat yang
tepat untuk direkomendasikan kepada dokter
tersebut?
139 Seorang pasien (perempuan, 58 tahun) penderita a. 1 kali sehari S = signa (tandai)
osteoporosis dengan nilai T-score -3,00. Salah sebelum makan bdd = bis de die (dua kali sehari)
satu obat yang diresepkan dokter untuk pasien b. 2 kali sehari pc = post coenam (setelah makan)
adalah suplemen kalsium 500 mg (S.b dd 1 tab sebelum makan
pc). Apoteker melakukan skrining pada resep c. 3 kali sehari S.b dd 1 tab pc = tandai 2 kali sehari 1 tablet setelah makan
tersebut. Apakah informasi yang tepat dituliskan sebelum makan
pada etiket pasien tersebut? d. 1 kali sehari
setelah makan
e. 2 kali sehari
setelah makan
140 Seorang pasien (perempuan, 58 tahun) penderita a. Penggunaan Berdasarkan dipiro ed.9 hal. 18
osteoporosis dengan nilai T-score -3,00. Dokter suplemen kalsium
meresepkan obat yang berisi kombinasi untuk pasien tidak
alendronat dan vitamin D sebanyak 8 tablet (S.1 diperlukan
dd dc 1 tab). Dokter juga meresepkan suplemen b. Penggunaan
kalsium (S1 dd1 tab pc). Apoteker melakukan vitamin D dalam
skrining pada resep tersebut. Apakah obat kombinasi
permasalahan yang terdapat dalam resep tidakdiperlukan
tersebut? c. Aturan pakai
obat kombinasi
alendronat+vit D
harusnya
1xseminggu
d. Waktu pakai obat
kombinasi
aleandronat+vit D
harusnya sebelum
makan
e. Waktu pakai
suplemen kalsium
tidak tepat
harusnya sebelum
makan
141 Seorang pasien, perempuan, usia 47 tahun, a. Kecepatan absorbsi obat Menurut Rao et al, (2001), tujuan utama dari sediaan lepas
penderita rheumatoid arthritis akut, datang ke menurun lambat adalah mempertahankan kadar terapeutik obat dalam
apotek dengan membawa resep racikan berupa b. Obat mengalami darah atau jaringan selama waktu yang diperpanjang.
puyer karena tidak bisa menelan tablet. Salah kerusakan di lambung Fluktulasi konsentrasi obat dapat menimbulkan overdosis
satu obat yang tertulis dalam resep adalah c. Obat banyak di absorbsi sehingga toksisitas obat meningkat.
sebagai berikut” di lambung
d. Obat tidak memberikan
R/ Natrium Diklofenak SR 75 mg 15tab efek
m.f. Pulv. D.t.d. No. XV e. Toksisitas obat
s.1.d.d 1 pulv meningkat

apakah permasalahan yang akan terjadi jika


sediaan dalam resep tersebut diminum oleh
pasien?
142 Seorang perempuan datang ke apotek untuk a. 0,5-1 bungkus
membeli oralit sebanyak 10 bungkus untuk dilarutkan dalam air 50-
anaknya (laki-laki, usia 6 tahun) yang mengaami 100 ml setiap habis
diare. Perempuan tersebut juga mengatakan BAB
bahwa anaknya juga terlihat lemas dan b. 1-2 bungkus dilarutkan
mengalami dehidrasi. Pada saat penyerahan obat, dalam air 100-200 ml
perempuan tersebut menanyakan tentang cara setiap habis BAB
dan aturan pakai oralit kepada apoteker. c. 2-3 bungkus
Bagaimana cara dan aturan pakai obat yang tepat dilarutkan dalam air
disampaikan kepada perempuan tersebut? 200-300 ml setiap
habis BAB
d. 3-4 bungkus dilarutkan
dalam air 300-400 ml
setiap habis BAB
e. 4-5 bungkus dilarutkan
dalam air 400-500 ml
setiap habis BAB
143 Seorang pasien, perempuan, usia 18 tahun, a. 5 ml 3%/10% x 50ml = 15 ml
mendapatkan resep hydrogen peroksida 3% b. 10 ml
sebanyak 50 ml untuk pengobatan jerawat. Di c. 15 ml
apotek tersedia sediaan hydrogen peroksida d. 7 ml
10%. Berapakah jumlah larutan hydrogen e. 10 ml
peroksida 10% yang disiapkan untuk membuat
resep tersebut?
144 Seorang pasien laki – laki berusia 10 tahun, baru a. Salep dan pelembab Penggunaan emollient (pelembab) pada waktu yang berbeda
saja didiagnosis mengalami dermatitis atopik dioleskan cukup dengan dengan penggunaan steroid. Steroid sebaiknya
datang ke apotek untuk menebus resep dokter tebal digunakan 30 menit setelah emolient diberikan (Artikel
berupa salep kortikosteroid dan pelembab dalam b. Pelembab diberikan kesehatan oleh dr. Moh. Ifnudin. SpKK, penggunaan
dua sediaan terpisah. Informasi apakah yang setelah diolesi salep pelembab pada dermatitis atopik
tepat disampaikan kepada pasien terkait dengan c. Salep dan pelembab
penggunaan obat tersebut? dioleskan bersamaan
d. Salep diberikan
setelah pelembab
dioleskan
e. Salep dan pelembab
dioleskan tipis-tipis

145 Seorang apoteker Industri Obat Tradisional a. CH3COOH Jawaban = diuapi amonia sebelum dan sesudah dideteksi
sedang melakukan identifikasi senyawa b. FeCl3 dengan sinar UV 366, maka akan mengahisalkan flourosensi
golongan flavonoid dengan metode KLT dari c. H2SO4 (Markham, 1988)
daun seledri yang berkhasiat sebagai d. KOH
antihipertensi. Pereaksi yang digunakan pada e. NaOH
pereaksi semprot akan membentuk senyawa
kompleks dengan flavonoidnya. Apakah pereaksi
yang tepat digunakan untuk tujuan identifikasi
tersebut?
146 Seorang Apoteker di bagian R&D suatu industri a. Binders Binder ( pengikat) = bahan tambahan yang dimaksudkan agar
farmasi sedang melakukan pengembangan b. Diluent mengikat partikel serbuk dalam granulasi tablet (Ansel, 1989)
formula tablet parasetamol 500 mg. Pada saat c. Disintegran Diluent (Pengisi) = ditambahkan bila obat tidak cukup untuk
dilakukan in process control, ternyata tablet d. Filer mebuat bulk, menjamin tablet memiliki ukuran dan massa
hancur dalam waktu 20 menit dan tidak sesuai e. Glidant yang dibutuhkan (Voigt, 1984)
dengan standar. Berdasarkan hal tersebut, Disintegran (penghancur) = ditambahkan agar tablet dapat
apoteker perlu melakukan evaluasi terhadap segera hancur bila kontak dengan lingkungan berair (Lachman
bahan tambahan yang terkait dengan waktu dkk., 1994)
hancur tablet. Apakah bahan tambahan yang Filer (Pengisi) = (Pengisi) = ditambahkan bila obat tidak
perlu dievaluasi untuk mengatasi permasalahan cukup untuk mebuat bulk, menjamin tablet memiliki ukuran
tersebut ? dan massa yang dibutuhkan (Voigt, 1984)
Glidant (pelicin) = sebagai pengatur aliran dengan
memperbaiki daya luncur granul yang ditabletisasi, sehingga
menjamin terjadinya keteraturan aliran dari corong pengisi
melalui corong pengisi ke dalam lubang ruang cetak dan
meningkatkan ketepatan takaran tablet (Voigt, 1984)
147. seorang apoteker memberikan penyuluhan pada a. Long life learning
warga masyarakat di sebuah desa dengan materi b. Teacher
tentang resistensi antibiotika. Apakah peran yang c. Communicator
dilakukan oleh apoteker tersebut? d. Manager
e. Researcher

Peran apoteker disimpulkan melalui konsep yang disusun oleh WHO dan FIP (International Pharmaceutical Federation) yang disebut “Seven-Star
Pharmacist” di mana seorang apoteker digambarkan sebagai:
1) Caregiver : Apoteker menyediakan layanan pengasuhan. Mereka harus beranggapan bahwa praktik mereka terintegrasi berkesinambungan
dengan sistem pelayanan kesehatan dan profesional kesehatan lainnya.  Layanan tersebut harus berkualitas tertinggi.
2) Communicator : Apoteker berada dalam posisi ideal untuk menjelaskan resep kepada pasien, dan untuk mengkomunikasikan informasi
mengenai kesehatan dan obat-obatan kepada masyarakat. Dia harus berpengetahuan dan percaya diri saat berinteraksi dengan profesional
kesehatan lainnya dan masyarakat. Komunikasi melibatkan verbal, non-verbal, mendengarkan dan keterampilan menulis.
3) Decision-maker : Penggunaan sumber daya yang tepat, berkhasiat, aman dan hemat biaya (misalnya, tenaga kerja, obat-obatan, bahan kimia,
peralatan, prosedur, praktek) harus menjadi landasan kerja apoteker. Pada tingkat lokal dan nasional, apoteker berperan dalam menetapkan
kebijakan obat-obatan. Pencapaian tujuan ini memerlukan kemampuan untuk mengevaluasi, menyatukan data dan informasi dan memutuskan
tindakan yang paling tepat tindakan.
4) Teacher : Apoteker memiliki tanggung jawab untuk membantu pendidikan dan pelatihan generasi masa depan apoteker dan masyarakat umum.
Berpartisipasi sebagai pengajar tidak hanya menanamkan pengetahuan kepada orang lain, tapi juga  menawarkan kesempatan bagi praktisi untuk
mendapatkan pengetahuan baru dan untuk mempersiapkan  keterampilan yang ada.
5) Livelong learner : Di sekolah farmasi, tidak mungkin untuk memperoleh semua pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan untuk meniti
karir seumur hidup sebagai seorang apoteker. Konsep, prinsip dan komitmen untuk belajar seumur hidup harus dimulai saat kuliah farmasi dan
harus didukung sepanjang karir apoteker. Apoteker harus belajar bagaimana menjaga pengetahuan dan keterampilan agar selalu up to date.
6) Leader : Dalam multidisiplin, kepedulian di daerah di mana penyedia layanan kesehatan sangat minim atau tidak ada, apoteker wajib
memposisikan diri sebagai pemimpin dalam kesejahteraan seluruh pasien dan masyarakat. Kepemimpinan yang dimaksud termasuk kasih
sayang dan empati serta visi dan kemampuan untuk membuat keputusan, berkomunikasi, dan mengatur secara efektif.
7) Manager : Apoteker harus mampu mengelola sumber daya (manusia, fisik dan keuangan) dan informasi secara efektif. Mereka juga harus
bersedia diatur oleh orang lain, baik oleh pemberi kerja, manajer atau pemimpin tim pelayanan kesehatan. Semakin banyak informasi dan
teknologi yang terkait akan memberikan tantangan sebagai apoteker, memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk berbagi informasi tentang
obat-obatan dan produk-produk terkait dan memastikan kualitasnya.
Dan sebagai fungsi tambahan :
8) Researcher : Apoteker harus dapat menggunakan evidence base (misalnya, saintifik, praktek farmasi, sistem kesehatan) secara efektif untuk
menyarankan tentang penggunaan obat yang rasional. Apoteker dapat juga berkontribusi terhadap evidence base dengan tujuan mengoptimalkan
layanan kepada pasien dan hasil yang diperoleh. Sebagai peneliti, apoteker dapat meningkatkan aksesibilitas kesehatan dan pemberi informasi
obat-obatan kepada masyarakat dan profesional kesehatan lainnya.(Handbook on Developing pharmacy practice - A focus on patient care, First
edition 2006)

148. Sebuah rumah sakit memiliki keterbatasan dalam a. Individual


jumlah tenaga kefarmasian, sehingga di dalam prescribing
pelayanan resep pasien rawat inap yang akan b. Ward floor stock
pulang, pasien diminta untuk mengambil obat di c. Automatic dispensing
ruang instalasi farmasi rumah sakit. Pasien d. Unit dose dispensing
menebus resep obat ke instalasi farmasi untuk e. Once daily dose
dibawakan pulang yang terdiri atas kassa steril, dispensing
hypafix, cepadroksil tablet, dan mederma.
Apakah metode distribusi obat yang dilakukan
oleh instalasi farmasi rumah sakit tersebut?

Sistem distribusi di unit pelayanan dapat dilakukan dengan cara:


a. Sistem persediaan lengkap diruangan ( floor stock)
1) Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh
Instalasi Farmasi.
2) Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat
dibutuhkan.
3) Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan kepada
penanggung
b. Rresep peorangan (Individual prescribing)
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap
melalui Instalasi Farmasi.
c. Sistem unit dosis (Unit dose dispensing)
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai berdasarkan Resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis
tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/pasien. Sistem unit dosis ini digunakan untuk pasien rawat inap.
d. Sistem Kombinasi
Sistem pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai bagi pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi a +
b atau b + c atau a + c.(PMK 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit)
149. Seorang apoteker di apotek hendak a. 750 kapsul Pemakaian sefadroksil 500 mg perbulan = 1.000 kapsul
merencanakan pengadaan sefadroksil 500mg b. 950 kapsul Sisa stok = 150 kapsul
untuk kebutuhan bulan depan. Pemakaian c. 1. 050 kapsul Stok pengaman = 100 kapsul
sefadroksil 500 mg perbulan adalah 1.000 d. 1. 150 kapsul Jumlah persediaan sefadroksil 500 mg bulan depan,yaitu:
kapsul. Sisa stok sefadroksil 500 mg adalah e. 1. 250 kapsul » (kebutuhan perbulan + stok pengaman) – sisa stok
sebanyak 150 kapsul. Apoteker tidak » (1000 + 100) – 150 = 1100 – 150
menginginkan terjadi kekosongan obat, sehingga = 950
ditetapkan jumlah stok pengaman sebanyak 100 Jadi, pengadaan sefadroksil 500 mg untuk bulan depan
kapsul. Berapakah jumlah obat yang tepat untuk sebanyak 950 kapsul
pengadaan sefadroksil 500 mg bulan depan?

150. Seorang pasien, usia 37 tahun, dibawa kerumah a. Rp. 475.000 Direct medical cost: biaya yang dikeluarkan secara langsung
sakit dengan keluhan nyeri pinggang dan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Contoh: biaya obat,
punggung. Diagnosa dokter adalah neprolitis, b. Rp. 575.000 biaya konsultasi, lab, dll
dan pasien mendapatkan resep dengan obat Ciprofloxacin 500mg ( S. 2 dd) selama 10 hari Rp2500/tablet
ciprofloxacin 500 mg (S.2. dd) dan tramadol c. Rp. 675.000 2 x 10 = 20
( S.3. dd) untuk penggunaan 10 hari. Harga d. Rp. 775.000 20 x 2500 = 50.000
ciprofloxacin Rp 2500/tablet; tramadol Rp e. Rp. 875.000 Tramadol ( S. 3 dd) selama 10 hari Rp 7500/tablet
7500/tablet; jasa dokter Rp. 150.000; 3 x 10 = 30
administrasi RS Rp. 50.000; pemriksaan 30 x 7500 = 225.000
Laboratorium Rp. 200.000. berapa total direct Harga ciprofloxacin + harga tramadol + jasa dokter +
medical cost yang harus dibayarkan pasien administrasi + LAB
tersebut ? 50.000 + 225.000+ 150.000 + 50.000 + 200.000 = 675.000
Jadi total direct medical cost yang dibayarkan sebesar Rp
675.000

151. Seorang pasien, laki-laki, usia 60 tahun, a. pencegahan


menderita hipertensi dan angina pectoris,
makroalbuminuria
mengalami 3 kali serangan angina dalam setahun
ini. Dokter meresepkan antihiertensi untuk b. penurunan
pasien berupa valsartan dengan dosis 1 x 80mg.
kontraktilitas jantung
Apakah efek tambahan yang diberikan valsartan
selain sebagai antihipertensi ? c. inhibisi renin secara
langsung
d. Remondeling sel
Sumber : dipiro edisi 9
kardiovaskuler
e. Penghambatan
prostaglandin sintesis

152. Seorang pasien, laki-laki, usia 55 tahun, a. mengurangi rasa


menderita osteoarthris dan peptik ulcer nyeri pada
mendapatkan resep dokter dengan kombinasi persendian pasien
NSAIDS dan PPI. Salah satu obat yang terdapat b. mengurangi
dalam resep adalah omeprazole. Apakah tujuan inflamasi pada
penggunaan obat tersebut ? persendian pasien
c. menambah cairan
pelumass sendi
d. mencegah nyeri Sumber: MIMS
pada lambung
pasien
e. merangsang sintesis
proteoglycan

SUMBER MI MS
153 Seorang pasien, perempuan, usia 45 tahun, a. Piroksikam Obat NSaid yang hanya untuk nyeri sama seperti paracetamol,
penderita rheumatid arthritis semenjak 5 tahun b. Triamsinolon bukan untuk Osteopororsis (Medscape )
yang lalu, baru saja terdiagnosa mengalami c. Asetaminofen
osteoporosis pada saat melakukan check up rutin d. Glukosamin
karena dinyatakan memiliki densitas tulang e. Celexocib
dibawah normal. Apakah obat Reumathid
arthritis yang dikontraindikasikan dengan
keadaan pasien?

154 Seorang perempuan, usia 42 tahun, didagnosa a. Dosis methotrexat


dokter di suatu RS mengalami rheumatid kurang
arthritis dan mendapatkan resep dengan obat b. Dosis methotrexat
kombinasi methotrexat tablet 2,5 mg No. XV (1 berlebih
x 2 hari 1 tablet ac) dan Natrium diklofenak No. c. Terdapat
LX (2 x 1 hari). Apoteker melakukan skrining interaksi obat
terhadap resep pasien. Apakah permasalahan d. Aturan pakai
yang terdapat dalam resep pasien tersebut? Natrium
diklofenak tidak
tepat
e. Dosis natrium
diklofenak
berlebihan

155 Seorang pasien, perempuan, usia 62 tahun, a. Allupurinol tidak


penderita gout arthritis, memiliki gangguan tepat obat
fungsi ginjal ringan (CLcr = 60 mg/menit) b. Piroxicam tidak
datang ke apotek membawa resep dengan obat tepat obat
allupurinol tablet 300 mg N0. XXX 1 kali sehari c. Dosis allupurinol
dan piroxicam tablet 20 mg N0. XXX 1 kali berlebihan
sehari. Apoteker melakukan skrinning resep d. Dosis allupurinol
pasien. Apakah permasalahn yang terdapat kurang
dalam resep pasien? e. Terdapat
interaksi obat

156 Seorang apoteker di instalasi farmasi sebuah a. melakukan pengecekan


rumah sakit bedah akan melakukan pengadaan kualitas SDM dari PBF
obat anestesi. terdpt beberapa suplier/PBF tersebut
(Pedagang Besar Farmasi) baru yang b. melakukan pembelian
mengajukan diri untuk melakukan proses dalam jumlah besar agar
pengadaan tersebut. Apakah yang harus mendapat diskon
dipertimbangkan oleh apoteker rumah sakit c. melakukan pengecekan
dalam menghadapi hal tersebut? track record PBF dari
institusi lainnya
d. melakukan pembelian
dalam jumlah kecil hanya
obat vital saja
e. langsung melakukan
negosiasi harga dengan
PBF
157 Seorang pasien laki-laki, usia 40 tahun, baru a. Bersamaan dengan
saja terdiagnosa mengalami HIV-AIDS dengan pemberian obat TBC
infeksi oportunistik berupa infeksi TBC. dokter b. 1 hari setelah
meminta rekomendasi dari apoteker mengenai pemberian obat TBC
kapan terapi dengan antivirus (ARV) dimulai c. 3 hari setelah
untuk pasien ini. Rekomendasi apakah yang pemberian obat TBC
tepat diberikan terkait waktu yang tepat untuk d.7 hari setelah pemberian
memulai terapi antiretrovirus tersebut? obat TBC
e. 14 hari setelah http://www.spiritia.or.id/Dok/pedomanart2011.pdf
pemberian obat TBC Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi
Antiretroviral pada orang Dewasa
158 Seorang pasien wanita usia 23 tahun datang ke a. mengatasi infeksi
apotek membawa resep yang berisi krim bakteri pada kulit
hiodrofilik urea 10 % untuk mengobati b. mengatasi infeksi jamur
dermatitis atopi. Apakah informasi yang tepat pada kulit
disampaikan kepada pasien mengenai kegunaan c. mengatasi peradangan
krim tersebut? pada kulit
d. mengatasi gatal pada
kulit
e.mengatasi kekeringan
Putu Gizha Satrya Gautama. M, Igk Darmada, Luh Made Mas
pada kulit.
Rusyati Bagian, Dermatitis Atopik Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah,
Denpasar
http://erepo.unud.ac.id/17002/1/1002006004-2-Publikasi-
Laporan%20Kasus-Dermatitis%20Atopik.pdf

159 Seorang pasien laki-laki, usia 30 tahun, a) 2 hari


mengalami demam tifoid. Dokter meresepkan b) 4 hari
antibiotic ciprofloksasin 500mg (s2dd) dan c) 21 hari
meminta saran apoteker mengenai durasi d) 7 hari
pengobatan. Berapa lamakah antibiotic tersebut e) 14 hari
disarankan kepada dokter untuk pengobatan
pasien?

(Kalra, SP, Current Trends in the Management of Typhoid


Fever, 2003)
160 Seorang pengusaha usaha UMOT (Usaha Mikro a) Meredakan batuk - Ekstrak jahe =
Obat Tradisional) membuat sediaan obat batuk kering Minyak jahe berisi
yang mengandung ekstrak jahe, ekstrak daun b) Meredakan batuk gingerol yang berbau
sirih, sari jeruk nipis dan madu. Klaim apa yang karena debu harum khas jahe,
dapat dituliskan pada leaflet dan kemasan c) Membantu berkhasiat mencegah
sediaan tersebut? meredakan batuk dan mengobati mual
d) Menghilangkan dan muntah, serta
dahak meredakan batuk dan
e) Menyembuhkan menghangatkan
batuk karena flu tenggorokan
- Ekstrak daun sirih
=Sirih yang nama
latinnya Piper betle L
mempunya
kandungan kimia
minyak
atsiri(kadinen,kavikol,
sineol,eugenol,karvak
ol),za t samak.
meredakan batuk dan
melegakan
tenggorokan
(Ir.Arif Aliadi et.al ,1996 )
- Sari jeruk nipis =
meredakan batuk dan
tenggorokan gatal
- Madu = Batuk.
Beberapa penelitian
menyebutkan bahwa
rasa manis pada madu
bisa memicu produksi
air liur dan lendir. Hal
tersebut bisa
membasahi
tenggorokan sehingga
meredakan batuk.
Mengonsumsi madu
sebelum tidur
mungkin bisa
mengurangi batuk
pada orang dewasa
dan anak-anak yang
berusia dua tahun ke
atas. Khasiat madu
sepertinya bisa
disamakan dengan
obat batuk yang
mengandung
dextromethorphan
161 Seorang pasien, laki-laki usia 55 tahun, penderita a) Menghambat aktivitas Meloxicam adalah enolcarboxamide dengan aktivitas yang
osteoarthritis dan peptic ulcer mendapatkan enzim phospholipase lebih baik dalam inhibisi COX-2. Studi in vitro dengan
resep dokter dengan obat kombinasi NSAID dan A2 jaringan manusia telah mengkonfirmasi afinitas tinggi
PP. Salah satu obat yang terdapat dalam resep b) Menghambat aktivitas meloksikam untuk COX-2, sedangkan COX-1 dihambat
adalah meloxicam yang digunakan sebagai enzim COX-1 hanya pada konsentrasi tertinggi.
antiinflamasi. Bagaimana mekanisme aksi obat c) Menghambat aktivitas (Del tacca, M, Efficacy and Tolerability of Meloxicam, a
tersebut? enzim COX-2 COX-2 Preferential Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drug,
d) Menghambat aktivitas 2002)
enzim COX-1 dan
COX-2
e) Agonis reseptor oploid
kelas 𝜇1

162 Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun, berat a. 165 mg 3 mg/kg X 58 Kg = 174 mg
badan 58 Kg mengalami rheumatoid arthritis b. 174 mg
yang parah dan mendapatkan terapi dengan c. 180 mg
infliximab 3mg/kg IV pada minggu ke 0, 2, 4, 6 d. 204 mg
dan tiap 8 minggu berikutnya. Berapakah dosis e. 240 mg
infliximab yang diterima pasien untuk satu kali
pemberian?
163 Seorang pasien perempuan usia 62 tahun, baru a. 100 mg/hari
saja terdiagnosa mengalami serangan gout b. 200 mg/hari
arthritis. Hasil pemeriksaan laboratorium c. 300 mg/hari
menunjukan bahwa pasien juga terdeteksi d. 400 mg/hari
mengalami gangguan fungsi ginjal ringan (ClCr e. 600 mg/hari
= 60 mg/menit). Dokter merencanakan akan
meresepkan allopurinol untuk pasien dan
meminta saran apoteker mengenai dosis obat (dipiro, hal 7)
yang tepat untuk pasien tersebut. Berapakah
dosis allopurinol yang tepat untuk pasien
tersebut?
164 Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun, penderita a. Insulin aspart Insulin aspart (rapid acting/kerja cepat)
DM tipe II sejak 10 tahun yang lalu, dibawa ke b. Insulin NPH
IGD RS dengan kondisi tidak sadar dan c. Insulin lispro Sumber: panduan UKAI
ditemukan gula darah sewaktu 550 mg/dL. protamine
Dokter akan meresepkan insulin untuk d. Insulin detemir
menurunkan kadar glukosa darah pasien e. Insulin glargine
tersebut. Apakah insulin yang tepat untuk
penanganan hiperglikemia pasien tersebut?
165 Seorang pasien (perempuan, usia 62 tahun, a. Propanolol
didiagnosis dokter baru saja mengalami b. Lisinopril
hipertiroid. Pasien juga memiliki penyakit gagal c. Valsartan
jantung dengan kompensasi takhikardi. Dokter d. Klonidin
memutuskan untuk memberikan aritmia kepada e. Doksasozin
pasien dan meminta apoteker untuk memutuskan
obat apa yang akan diberikan kepada pasien.
Apakah obat yang tepat disarankn kepada
dokter?

166 Seorang pasien (perempuan, usia 56 tahun) , a. Obat diminum 30 Dosis: 


penderita osteoporosis dengan nilai T-score -300 menit setelah dosis yang direkomendasikan adalah 70 mg sekali seminggu
. salah satu obat yang diresepkan dokter untuk mkan dengan atau 10 mg sekali sehari. Obat diberikan harus diberikan
pasien adalah kombinasi aleandronat dan vitamin posisi berdiri sekurang-kurangnya setengah jam sebelum makan. Tidak
D. Obat ini mampu berikatan dengan berbagai b. Obat diminum 30 diperlukan penentuan dosis untuk pasien dengan gangguan
mineral dan memiliki efek samping utama iritasi menit setelah fungsi ginjal ringan hingga sedang dan untuk manula.
lambung. Apakah informasi yang tepat makan dalam http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-endokrin/66-
disampaikan kepada pasien saat meminum obat kondisi berbaring gangguan-metabolisme-tulang/662-bifosfonat-dan-obat-
ini? c. Pasien tubuh lain/bisfosfonat
pasien harus tegak
selama 10 menit
setelah minum
obat
d. Pasien tubuh
pasien harus tegak
selama 20 menit
setelah minum
obat
e. Pasien tubuh
pasien harus
tegak selama 30
menit setelah
minum obat
167 Seorang pasien, laki-laki berusia 40 tahun, baru a. 1 bulan
terdiagnosis rheumatoid arthitis mendapatkan b. 1,5 bulan
resep dengan obat metrotreksat. Dokter meminta c. 2 bulan
informasi kepada apoteker mengenai durasi d. 2,5 bulan
minimal penggunaan obat tersebut. Untuk e. 3 bulan
memperoleh efek terapi maksimal dan
meminimalisir efek samping obat. Berapa
lamakah obat ini harus diminum oleh pasien?

http://reference.medscape.com/drug/trexall-methotrexate-
343201

168 seorang pasien, laik-laki berusia 40 th datang ke a. obat diminum 1 jam


apotek untuk menebus obat metformin atas resep sebelum makan
dokter. Pasien tersebut mengalami diabetes b. obat diminum 0,5 jam
melitussertamemiliki riwayat gangguan sebelum makan
lambung. Apoteker memberikan informasi obat c. obat diminum
pada saat meyerahkan obat kepada pasien. bersamaan dengan
Apakah informasi yang tepat disampaikan makanan
kepada pasien terkait dengan waktu yang tepat d. obat diminum 1 jam
meminum obat tersebut? setelah makan
e. obat diminum 2 jam
setelah makan
169 seorang pasien, perempuan usia 28 tahun dastang a. memberikan obat sesuai Sumber: Permenkes no.347/MenKes/SK/VII/1990 tentang
ke apotek ingin membeli asam mefenamat permintaan karena Obat Wajib Apotek
sebanyak 50 tablet untuk pengobatan jerawat termasuk OWA
pada wajahnya.sebagai apoteker, apakah b. memberikan obat
tindakan yang tepat untuk dilakukan? sesuai permintaan tidak
peduli keperluannya
c. memberikan obat
sebanyak 20 tablet sesuai
d. tidak memberikan obat
dan meminta pasien
e. tidak memberikan
obat yang diminta dan
memberikan edukasi
170 seorang laki-laki datang menebus resep di a. obat hanya diminum 1
instalasi farmasi suatu rumah sakit dengan obat jam setelah makan
alphrazolam 0,5 mg No. LVI (s 2 dd. 1 tab pc) b. obat ini diminum pada
untuk orang tuanya (laki-laki usia 50 th, saat akan tidur malam
penderita Generalized Anxiety Disorder/GAD). c. pasien tidak boleh
Obat tersebut mempunyai efek mendepresi mengendarai kendaraan
susunan syaraf pusat sehingga apoteker harus sendiri
memberikan informasi obat kepada pasien. d. pasien disarankan
Apakah informasi penting yang harus sering mengkonsumsi
disampaikan kepada pasien terkait efek samping kopi
obat tersebut? e. pasien disarankan
sering mengkonsumsi
buah-buahan
171 seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun, a. pengobatan
penderita migraine ringan, datang ke apotek kombinasi belum
menebus resep dengan obat paracetamol 500 mg diperlukan
No. XIV (S.2 dd 2 tab. Prn), ibuprofen 200 mg b. kombinasi pengobatan
No. XXVII (S.4 dd 1 tab. Prn). Pasien baru tidak tepat
perta,ma kali mengalami serangan migraine c. dosis paracetamol
tersebut . apoteker melakukan screaning terlalu rendah
terhadap obat yang terdapat dalam resep. Apakah d. dosis paracetamol
permasalahan yang terdapat dalam resep terlalu tinggi
tersebut? e. waktu pakai ibuprofen
tidak tepat

172 seorang pasien rawat inap, laki laki, usia 40 a. Menetralkan asam Efek samping obat celecoxib adalah GERD (5%)
tahun datang kesuatu rumah sakit dengan lambung Pasien telah mengalami riwayat hipertensi dan gangguan
keluhan nyeri punggung bagian bawah. Dokter b. Li obat mencegah lambung.
ingin meresepkan analgetik dan meminta saran terjadinya hipertensi Omeprasol adalah obat yang dapat mencegah efek samping
apoteker mengenai pilihan obat yang tepat c. Mencegah perdarahan tersebut.
mengingat pasien mempunyai riwayat hipertensi lambung Medscape.
dan gangguan lambung. Apoteker kemudian d. Menormalkan tekanan
menyarankan kombinasi obat celecoxib dan darah
omeprazol. Apakah fungsi omeprazol pada e. Mencegah efek
kombinasi pengobatan pasien tersebut? samping dari
celecoxib
173 seorang pasien perempuan usia 27 tahun, a. Topiramat tidak
penderita epilepsy tonik klonik sejak 1 tahun dimetabolisme di hati
yang lalu, dan rutin menggunakan asam valproat b. Ikatan topiramat –
250 mg setiap 12 jam. Saat ini,pasien masuk RS protein rendah
karena hepatitis dengan peningkatan c. Topiramat tidak
SGOT/SGPT 5 x lipat. Apoteker memiliki metabolit
merekomendasikan pergantian terapi epilepsy aktif
pasien dengan obat topiromat 25 mg/hari. d. Topiramat tidak
Apakah pertimbangan yang mendasari bersifat inductor enzim
rekomendasi apoteker tersebut? e. Topiramat tidak
bersifat hepatotoksik Dipiro edisi 9th
174. Seorang pasien wanita tengah hamil usia 8 bulan a. Sefadroksil
mengalami gejala nyeri perut bagian bawah
b. Kotrimoksazol
karena infeksi saluran kemih. Pasien mengalami
disuria selama 48 jam tanpa demam dan dari c. Penisilin
hasil urin terdapat bakteri gram negatif. Dokter
d. Amoxicillin Tata Laksana dan Pencegahan
meminta apoteker untuk memilihkan antibiotik
yang tepat dan aman untuk pasien. Apakah e. Sefadroksil Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan (2012)
antibiotik yang diusulkan kepada dokter untuk
pasien tersebut ?
175. Seorang pasien DM tipe 2, ibu menyusui usia 34 a. Tolbutamid Glipizide di eksresikan melalui urine sebanyak (63-90%) dan
tahun berkonsultasi dengan dokter di suatu klinik lewat feses sebesar (10%) (medscape), jika obat tidak
b. Klorpropamid
untuk pengobatan penyakitnya. Dokter ingin dieksresikan melalui air susu ibu maka obat tersebut aman
meresepkan antidiabetes oral atas permintaan c. Glipizide untuk dikonsumsi ibu yang menyusui karena tidak akan
pasien dan meminta pendapat dokter. Apakah berdampak pada bayinya.
d. Acarbose
antidiabetes yang aman disarankan kepada
dokter untuk pengobatan pasien tersebut ? e. Tolazapamid
176. Seorang apoteker akan melarutkan serbuk kering a. 15,0 mL 1 g = 1000 mg
untuk injeksi Ceftazidime 1 g menjadi 1000 mg / 40 mg x 1 ml = 25 ml
b. 17,5 mL
konsentrasi 40 mg/mL dalam NaCl 0,9% untuk Jadi NaCl yang dibutuhkan adalah 25 ml
pengobatan pasien bayi (laki-laki usia 1,5 bulan c. 20,0 mL
penderita bronkopneumonia yang diakibatkan
d. 22,5 mL
karena infeksi bakteri). Berapakah jumlah
volume NaCl 0,9% yang dibutuhkan untuk e. 25,0 mL
membuat larutan injeksi ceftazidime tersebut ?
f.

177 Seorang ibu datang ke apotek menebus resep A. 1 tablet


dokter untuk anaknya (perempuan usia 5 tahun) B. 2 tablet Ditanyakan berapa tablet paracetamol yang dibutuhkan untuk
yang mengalami batuk dan demam dengan obat C. 3 tablet mengerjakan resep tersebut :
sebagai berikut: D. 4 tablet
R/ Paracetamol 125 mg E. 5 tablet Sediaan yang dibutuhkan dalamresep
X Jumlah puyer yg diberika
CTM 2 mg Sediaan yang tersedia
Codein 10 mg
125
m.f.pulv.dtd.No.XX ¿ X 20
500
S.d.d.pulv.I
Sediaan paracetamol yang tersedia di apotek = 5 Tablet
adalah tablet paracetamol 500 mg. Berapakah
tablet paracetamol yang di butuhkan untuk
mengerjakan resep
178 Seorang pasien perempuan (usia 45 tahun), A. Obat hanya di minum
penderita pancreatitis akut dengan intensitas 1 jam setelah makan Efek samping dari morphin adalah halusinasi, euforia,
nyeri 7/10, mendapat resep dengan obat yang B. Obat ini diminum somnolen, konstipasi, mual, muntah, konfusi, hipoventilasi.
berisi morphin untuk mengatasi nyeri dari gejala pada saat akan tidur
penyakit yang di deritanya. Selain menghasilkan malam Efek samping morfin dapat menyebabkan halusinasi maka
efek analgetik, obat ini juga akan mendepresi C. Pasien tidak boleh pasien tidak di sarankan untuk mengendarai kendaraan
system syaraf pusat. Apakah informasi yang mengendarai sendiri karena dapat membahayakan dirinya.
harus di sampaikan kepada pasien terkait dengan kendaraan sendiri
efek samping obat tersebut? D. Pasien disarankan
sering mengkonsumsi
kopi
E. Pasien di sarankan
sering mengkonsumsi
buah-buahan

179 Seorang pasien perempuan, usia 49 tahun, baru A. EK 0,3 mg/hari + Berdasarkan Dipiro Ed.9 Hal.281
saja terdiagnosa mengalami perimonopause. MPA 5 mg/hari
Dokter akan meresepkan kombinasi obat B. EK 0,3 mg/hari +
estrogen konjugasi (EK) dan medroksi MPA 10 mg/hari
progesteron asetat (MPA) dan meminta saran C. EK 0,625 mg/hari +
apoteker untuk regimen dosisnya. Apakah MPA 5 mg/hari
regimen yang tepat di sarankan kepada dokter D. EK 0,625 mg/hari +
untuk pasien tersebut ? MPA 2,5 mg/hari
E. EK 1,25 mg/hari +
MPA 5 mg/hari

Kondisi pasien perempuan tersebut baru saja terdiagnosa


mengalami perimonopause. Maka kombinasi obat estrogen
konjugasi (EK) 0,3 mg/hari dan medroksi progesteron asetat
(MPA) 5 mg/hari.
180 Seorang pasien laki-laki, usia 48 tahun, BB 68 a. 2 ampul Dosis furosemid yang dibutuhkan =
kg, dirawat di suatu rumah sakit dan didiagnosa b. 3 ampul 60 mg + 40 mg = 100 mg
dokter mengalami gagal ginjal akut. Pasien c. 4 ampul
mendapatkan pengobatan dengan Furosemid d. 5 ampul Dosis furosemid dalam 1 ampul =
injeksi sebanyak 60 mg dan dilanjutkan dengan e. 6 ampul 2 ml x 10 mg/ml = 20 mg
infus intra vena 40 mg selama 2 jam. Sediaan
yang tersedia adalah kemasan ampul 2 ml yang Jumlah furosemid yang dibutuhkan =
berisi furosemid 10 mg/ml. berapakah jumlah 100 mg : 20 mg = 5 ampul
sediaan furosemide injeksi yang disediakan
untuk kebutuhan pengobatan pasien tersebut?
181 Seorang pasien laki-laki, usia 25 tahun, dibawa a. Natrium Thiosulfat Pertolongan pertama pada keracunan organofisfat dan
ke IGD rumah sakit. Hasil wawancara dengan b. Nalokson karbamat adalah dengan memberikan injeksi atropine sulfat
keluarga pasien berhasil diketahui bahwa pasien c. Dimerkaprol 2 mg. Dosis ini diulang 10-15 menit sampai terlihat gejala-
mencoba bunuh diri dengan meminum obat d. N-asetilsistein gejala keracunan hilang (mulut kering, kulit kering,
nyamuk cair yang mengandung senyawa e. Atropin Sulfat midriasis, takikardi).
golongan karbamat. Apoteker di IGD Kemudian atropinisasi ringan harus dipertahankan selama
manyiapkan antidote yang dibutuhkan untuk 24-48 jam, karena gejala-gejala keracunan biasanya muncul
meminimalisir efek toksik racun tersebut. kembali.pada hari pertama mungkin dibutuhka 50 mg
Apakah antidote yang tepat disiapkan untuk atropine, kemudian atropine dapat diberikan oral 1-2 mg
pasien tersebut? selang beberapa jam tergantung kebutuhan.
Atropine akan mneghilangkan gejala-gejala muskarinik
perifer (pada otot polos dan kelenjar ensokrin) maupun
sentral. Pernafasan diperbaiki karena atropine melawan
bronkokonstriksi, menghambat sekresi bronkus dan melawan
depresi pernafasan di otak, tetapi atropine tidak dapat
mawalan gejala kolinergik pada otot rangka yang berupa
kelumpuhan otot-otot rangka termasuk kelumpuhan otot-otot
pernafasan.
182 Seorang pasien laki-laki, usia 48 tahun, penderita a. Indometasin oral Lini pertama pengobatan gout arthritis akut adalah
gout arthritis datang menemui dokter untuk b. Injeksi Colchicine NSAID :Indomethasin, Naproxen, dan Sulindac
memeriksakan keadaan penyakitnya. Pasien c. Oral Colchicine
mengatakan bahwa pemberian Allopurinol 300 d. Prednisone oral (Dipiro edisi 9)
mg 2 kali sehari sudah tidak mampu e. Methylprednisolon
menghilangkan gejala nyeri dan bengkak pada asetat injeksi i.m
persendian jari kakinya. Apakah obat yang tepat
direkomendasikan kepada dokter untuk
pengobatan lanjutan pasien tersebut?
183. Seorang pasien, perempuan (usia 45 tahun), a. Pasien tidak patuh Analgesik opioid (morfin) digunakan untuk mengurangi
pasien dirawat inap dan penderita pancreatitis minum obat nyeri sedang sampai berat, terutama yang pada bagian
akut dengan intensitas nyeri 7/10. Salah satu b. Efek toleransi visceral (nyeri yang berasal dari organ dalam). Penggunaan
obat yang terdapat dalam resep adalah morphin morphin pada berulang dapat mengakibatkan ketergantungan dan toleransi.
kapsul 20 mg SR. pada awalnya, obat mampu reseptor http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/47-
mengurangi rasa nyeri pasien dan setelah c. Efek sensitifitas analgesik/472-analgesik-opioid
menggunakan obat tersebut selama 5 hari, pasien morphin pada reseptor
mengatakan bahwa khasiat analgetik obat d. Berkurangnya kadar Kapsul Extended-Release Morphine Sulfate diindikasikan
tersebut berkurang. Apakah yang menyebabkan obat dalam darah untuk penanganan nyeri yang cukup parah sehingga
berkurangnya efektifitas morphin dalam e. Obat terikat kuat pada memerlukan pengobatan opioid jangka panjang setiap hari
pengobatan pasien tersebut ? protein plasma dan pilihan pengobatan alternatif yang tidak memadai.
Kapsul Extended-Release Morphine Sulfate harus diresepkan
hanya oleh profesional kesehatan yang memiliki pengetahuan
dalam penggunaan opioid potensial untuk penanganan rasa
sakit kronis. Pasien yang dianggap toleran opioid adalah
mereka yang minum, selama satu minggu atau lebih.
Toleransi Obat adalah peristiwa dimana dosis obat harus
dinaikkan terus menerus untuk mencapai efek terapeutik
yang sama.

https://www.drugs.com/pro/morphine-extended-release-
capsules.html

184. Seorang pasien anak, laki-laki berusia 2,5 tahun, a. Pasien usia 2 - 3 tahun Fenitoin adalah obat dengan waktu paruh yang panjang. Pada
di diagnosa epilepsi jenis tonik klonik. Dokter mengalami anak-anak obat antiepilepsi dimetabolisme lebih cepat
berencana meresepkan obat phenitoin kapsul. perlambatan absorpsi dibanding orang dewasa. Interaksi obat antiepileptik bersifat
Apoteker merekomendasikan pemberian dosis phenitoin kompleks dan toksisitas dapat meningkat tanpa peningkatan
yang lebih tinggi, namun masih dalam rentang b. Pasien usia 2 - 3 tahun efek antiepileptik. Interaksi disebabkan oleh induksi atau
dosis lazim. Apakah dasar ilmiah yang memiliki Vd phenitoin penghambatan enzin hati.
mendasari rekomendasi apoteker tersebut ? lebih besar
c. Pasien usia 2 - 3 http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-
tahun aktivitas enzim epilepsi/481-antiepilepsi
hepatik tinggi
d. Pasien usia 2 - 3 tahun
memiliki eksresi renal
tinggi
e. Pasien usia 2 - 3 tahun
memiliki aktivitas
eliminasi tinggi

185. Seorang pasien, perempuan, usia 26 tahun, a. Pengobatan kombinasi


penderita migraine ringan, datang ke apotek belum diperlukan
menebus resep dengan obat parasetamol 500 mg b. Kombinasi pengobatan
No. XIV (S.2.dd.2 tab.prn), ibuprofen 200 mg tidak tepat
No. XXVII (S.4.dd.1 tab.prn). pasien baru c. Dosis parasetamol
pertama kali mengalami serangan migraine terlalu rendah
tersebut. Apoteker melakukan skrining terhadap d. Dosis parasetamol
obat yang terdapat dalam resep. Apakah terlalu tinggi
permasalahan yang terdapat dalam resep tersebut e. Waktu pakai ibuprofen
? tidak tepat
(Dipiro J.T., Robert L.T., Gary C.Y., Gary R.M.,
Barbara G.W., Posey L.M., 2008, Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach 7th Edition, United States of
America: The McGraw-Hill Companies, Inc.)

Berdasarkan algoritma terapi Dipiro pengobatan migren lini


pertama menggunakan simpel analgetik ( acetaminopen/
caffeine), karena paisen baru mengalami migraine untuk
pertama kali sebaiknya diberikan terapi lini pertama saja
yaitu parasetamol.
186 Seorang perempuan, usia 28 tahun, menikah dan a. Mencegah sekresi FSH
mempunyai seorang anak usia 2 tahun, datang ke b. Menekan sekresi LH
apotek ingin membeli pil KB kombinasi, salah c. Meningkatkan sekresi
satu hormon yang terdapat dalam pil KB tersebut GRH
adalah Levonelgestrel 0,15 mg. bagaimana d. Meningkatkan sekresi
mekanisme aksi hormone tersebut dalam FSH
mencegah kehamila? e. Meningkatkan sekresi
LH http://search.medscape.com/search/?q=Levonorgestrel

https://www.mims.com/indonesia/drug/info/levonorgestrel/?
type=brief&mtype=generic

187 Seorang bayi berusia 9 bulan, didiagnosa dokter a. Vitamin c dapat


mengalami anemia defiesi besi. Dokter meningkatkan
selanjutnya merepkan obat berupa seuplement absorsi besi
makan yang mengandung supplement besi dan b. Vitamin c dapat
vitamin c, apakah tujuan pemberian obat meningkatkan
kombinasi tersebut? distribusi besi
c. Vitamin c dapat
meningkatkan
metabolisme besi
d. Vitamin c dapat
meningkatkan
eleminasi besi
e. Vitamin c dapat
meningkatkan ekresi
besi https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2507689
188 Seorang apoteker sedang mengevaluasi a. 3 x sehari 1,0 ml Diketahui
penggunaan obat pada pasien rawat inap anak b. 3 x sehari 2,0 ml  Syrp Amoksisilin sirup 125 mg/5 ml
(usia 2, BB 13 kg, penderita ISPA dengan gejala c. 3 x sehari 2,5 ml  Dosis lazim amoksisilin 20-50 mg/kg BB
demam batuk dan pilek) pasien mendapatkan d. 3 x sehari 3,0 ml  Aturan minum 8-12 jam
obat amoksisilin sirup 125 mg/5 ml. diketahui e. 3 x sehari 5,0 ml
dari literature dosis lazim untuk pasien anak JAWAB
dengan berat badan <40 kg adalah 20-50 mg/kg
BB setiap 8-12 jam. Bagaimanakah aturan pakai  20 mg x 13 kg BB = 260 mg (dosis lazim)
yang tepat agar dosis lazim amoksisislin pada
pasien tersebut dapat JADI

 125 mg : 260 mg = 0.480 mg


0.480 mg x 5 ml = 2.4 ml
189 Seorang pasien, perempuan, usia 40 tahun a. Kombinasi sulfadoksin
mendapatkan pengobatan dengan kombinasi – pirimentamin
klorokuin dan primakuin selama 28 hari untuk b. Kombinasi doksisiklin
mengobati penyakit malaria vivaks yang dan primakuin
dideritnya. Hasil pemeriksaan lanjutan c. Kombinasi kina,
menunjukkan bahwa kombinasi antimalaria doksisiklin dan
tersebut tidak efektif membunuh Plasmodium primakuin
vivax penyebab penyakit pasien. Apakah d. Kombinasi kina dan
antimalaria yang tepat direkomendasikan sebagai primakuin
terapi lanjutan untuk pengobatan pasien e. Kombinasi tetrasiklin
tersebut? dan amodiakuin
Lini Kedua untuk Malaria Vivaks
Kina + Primakuin
Kombinasi ini digunakan untuk pengobatan maalria vivaks
yang tidak
respon terhadap pengobatan ACT.

Sumber: Menkes RI, 2013, Pedoman Tatalaksana Malaria,


Jakarta, Hal. 19 & 46

190 Seorang pasien, perempuan, usia 35 tahun, a. Radio iodine a. Radio iodine berfungsi untuk menghancurkan sel-sel
datang menemui dokter di suatu rumah sakit b. Propanolol tiroid yang overaktif
karena mengalami tremor yang cukup parah c. Propiltiourasil b. Golongan obat penyekat beta dapat mengontrol
akibat gejala penyakit hipertiroid yang d. Methymazole takikardia, palpitasi, tremor, kecemasan, dan mengurangi
dideritanya. Dokter meminta saran apoteker e. Levotiroksin
mengenai obat yang tepat untuk mengatasi gejala aliran darah ke kelenjar tiroid.
tersebut. Apakah obat yang tepat untuk
disarankan kepada dokter tersebut? c. Propiltiourasil berfungsi sebagai agent anti tiroid
d. Methymazole berfungsi sebagai agent anti tiroid
e. Levotiroksin merupakan hormon tiroid buatan.

Antono D, Kisyanto Y. Penyakit Jantung Tiroid. In: Sudoyo


AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II (Edisi Kelima).
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam, 2009; p.
1798-1800.

191 Seorang pasien, perempuan, usia 21 tahun a. Nifedipin Calsium Channel Blocker non dihydropiridine (CCB) oral
mengalami hipotiroid dengan keluhan sering b. Furosemid seperti diltiazem atau verapamil dapat digunakan untuk
berkeringat, tidak tahan panas, lemah otot, c. Piroksikam mengontrol respon ventrikel. CCB intravena harus dihindari
palpitasi. Dokter berencana akan meresepkan d. Verapamil karena menyebabkan penurunan SVR dan hipotensi. Jika
beberapa obat untuk mengatasi gejala klinik e. Diazepam keadaan eutiroid telah tercapai, penderita dapat kembali ke
yang dialami pasien dan meminta apoteker untuk irama sinus tergantung pada umur penderita, durasi fibrilasi
memberikan pertimbangan. Apakah obat yang atrial, ukuran atrium kiri dan adanya penyakit jantung
tepat diusulkan kepada dokter untuk mengatasi lainnya. Pada 2/3 penderita yang mengalami fibrilasi atrial
keluhan palpitasi yang dialami pasien tersebut? akan kembali ke irama sinus setelah keadaan eutiroid telah
tercapai.
Sumber: Klemperer JD, Ojamaa K, Klein I: Thyroid
Hormone Therapy in Cardiovascular Disease. Progress in
Cardiovascular Diseases 1996: Vol XXXVIII No 4, 329-336

192 Seorang pasien laki-laki berusia 36 tahun datang a. Amitriptilin Sakit kepala tipe tension kronik atau sakit kepala tipe
ke klinik dokter dan didiagnosis mengalami sakit b. Propanolol ketegangan adalah sakit kepala spesifik yang bukan vaskular
kepala tipe tension kronik. Selain terapi akut, c. Sumatriptan atau migrain dan tidak berkaitan dengan penyakit organik.
dokter juga akan memberikan obat untuk d. Ibuprofen Tanda dan gejala:
pencegahan sakit kepala tersebut karena pasien e. Ergotamin 1. Nyeri kepala tumpul
mengalami serangan sebanyak 4 kali seminggu 2. Sensasi rasa sesak atau tekanan di dahi atau
dengan durasi sekitar 4 jam tiap serangan. disamping dan belakang kepala
Apakah obat yang tepat direkomendasikan untuk 3. Perih pada kulit kepala, leher atau otot bahu
terapi pencegahan tersebut? 4. Sesekali, kehilangan nafsu makan.

Sakit kepala tipe tension kronik terjadi setidaknya 15 hari


setiap bulan selama setidaknya 6 bulan. Pasien dengan
dengan sakit kepala tipe tension kronik sering memiliki
keluhan somatik lainnya, mereka juga sering konstan
melaporkan sakit kepala, mialgia generalista dan artralgia,
kesulitan tidur, kelelahan kronis, sangat membutuhkan
karbohidrat, penurunan libido, cepat marah, dan gangguan
memori serta konsentrasi. Oleh karena itu gangguan ini mirip
dengan depresi. Sehingga diperlukan obat pencegah
kekambuhan golongan antidepresan. Cara kerjanya
memblokade pengambilan kembali nor adrenalin dan
memblokade aktivitas kolinergik dan reseptor obat-obatan
yang dapat digunakan misalnya:
 Amitriptilin 10/25 mg tablet dengan dosis 150-300
mg/hr 
 Maprotiline 25/50/75 mg tablet dengan dosis 25-75
mg/hr 
 Amineptine 100 mg tablet dengan dosis 200 mg/hr

Laporan simulasi kasus tension headache


https://www.scribd.com/document/349602444/119145143-
Tension-Headache-doc
193 Seorang pasien perempuan berusia 48 tahun a. Epinephrin dapat Epinephrin (adrenalin) adalah obat yang biasa digunakan
hendak menjalani operasi pencabutan gigi mencegah reaksi untuk menangani reaksi alergi akut yang bisa menyebabkan
geraham belakang. Dokter berencana alergi akibat pembengkakan di mulut dan lidah, gangguan pernafasan,
menggunakan anestesi lokal lidokain yang lidokain kolaps, dan kehilangan kesadaran.
dikombinasikan dengan epinephrin. Apakah b. Epinephrin dapat
tujuan pemberian kombinasi obat tersebut? memperpanjang
durasi kerja
lidokain http://www.informasiobat-alodokter.html
c. Epinephrin dapat
mengurangi
perdarahan pasca
operasi gigi
d. Epinephrin dapat
mengurangi
kecemasan saat
operasi gigi
e. Epinephrin dapat
mengurangi
kebutuhan dosis
lidokain

194 Seorang pasien perempuan (usia 45 tahun), a. Histamin Dopamin merupakan neurotransmiter yang mirip dengan
pasien rawat inap dan penderita pancreatitis akut b. Serotonin adrenalin dimana mempengaruhi proesotak yang mengontrol
dengan intensitas nyeri 7/10. Salah satu obat c. Substance P gerakan, respon emosional dan kemampuan untuk merasakan
yang terdapat dalam resep adalah morphin. Obat d. Nor Epinefrin kesenangan atau rasa sakit.
ini akan menaktivasi reseptor opioid dan e. Dopamin
mengakibatkan berkurangnya sekresi
neurotransmitter sehingga persepsi nyeri ke
system syaraf pusat akan berkurang. Apakah
neurotransmitter yang sekresinya dihambat oleh http://macam-macam-neurotransmitter.html
obat tersebut?

195 Seorang pasien perempuan usia 23 th, penderita Lamotrigin merupakan obat anti epilepsi alternatif aman
epilepsy, datang ke RS untuk berkonsultasi a.Diazepam untuk wanita hamil, akan tetapi level lamotrigin harus
dengan dokter untuk terapi penyakitnya. Saat ini b.Lamotrigin dimonitoring dan dosisnya disesuaikan dengan keadaan
pasien sedang hamil dengan usia 4 minggu. c.Gabapentin pasien .
Dokter memilihkan antiepilepsi yang aman d.Phenobarbital Carbamazepin kategori D
untuk pasien tersebut. Apakah obat epilepsy e.Karbamazepin. Natrium Valproat kategori D
yang tepat disarankan kepada dokter yang Lamotrigin kategori C
menangani pasien tersebut? Topiramate kategori D
Fenitoin kategori D

(MIMS, 2014)
(South Australian Perinatal Practice Guidelines, Clinical
Guideline Epilepsy and Pregnancy Management, 2014)
Pelajari mekanisme aksi masing2 obatnya!!!
197 Seorang dokter akan memberikan Asam Perhitungan:
Valproat kepada pasiennya (perempuan usia 40 a.Tablet 250 mg 1x sehari BB = 50 kg
th, BB 50 kg, penderita epilepsy tonik klonik) b.Tablet 250 mg 2x sehari Dosis = 15mg/kg BB/hari
dengan dosis 15mg/kg BB/hari dan meminta c.Tablet 250 mg 3x
apoteker menetapkan regimen terapinya. sehari = 50 x 15 = 750 mg per hari
Bagaimana regimen terapi obat tersebut yang d.Tablet 500 mg 2x sehari
tepat disarankan kepada dokter? e.Tablet 500 mg 3x sehari

197 Seorang pasien perempuan usia 26 th, penderita


migran sedang , datang ke apotek menebus resep a.Pengobatan kombinasi
dengan obat parasetamol 500 mg No.XIV (S.2 belum diperlukan
dd. 2 tab.prn), ibuprofen 200 mg No. XXVII b.Kombinasi pengobatan
(S.4.dd.1tab. Prn.)Pasien mengatakan bahwa tidak tepat
gejala migran tidak berkurang setelah c.Dosis parasetamol terlalu
mengkonsumsi analgetik tunggal. Apoteker rendah
melakukan skrining terhadap resep tersebut. d.Dosis parasetamol
Apakah permasalahan yang terdapat dalam resep terlalu tinggi
tersebut? e.Waktu pakai ibuprofen
tidak tepat.

Sumber: Dipiro, Tj ., et al,2008. Pharmacotherapy


Aphatopysiologycal Approach seventh edition, New York ;
Mc Graw -Hill
198 Seorang pasien, laki-laki, usia 52 tahun, a. Absorbsi obat menurun
didiagnosa dokter mengalami HAP (hospital bila diminum bersamaan
acquried pneumonia). Selanjutnya dokter makanan
meresepkan antibiotik eritromisin. Apoteker b. Absorbsi obat
menympaikan informasi obat kepada pasien, meningkat bila
bahwa obat ini harus diminum dengan segelas air diminum bersamaan
putih, 1 jam sebelum makan (pada saat perut makanan
kosong). Apakah alasan yang mendasari c. Kelarutan obat
informasi obat tersebut? menurun bila dimunum
bersama makanan
d. Obat sulit
terdisintegrasi bila
diminum bersama
makanan
e. Obat sulit
terdisintegrasi bila
diminum dengan susu
atau teh Aminah Dalimunthe: Interaksi Pada Obat Antimikroba, 2009.

199 Seorang perempuan berusia 43 tahun datang a. Amoksisilin Indikasi


kedokter dengan keluhan diare berlendir. Hasil b. Metronidazol Metronidazole terutama digunakan untuk amoebiasis,
pemeriksaaan feses menunjukan pasien terinfeksi c. Cefadroksil trichomoniasis dan infeksi bakteri anaerob.
bakteri amuba. Dokter merencanakan akan d. Eritromisin Metronidazole efektif untuk amoebiasis intestinal
memberikan antibiotik, namun diketahui pasien e. Tetrasiklin maupun ekstraintestinal. Efeknya terlihat lebih jelas
alergi obat golongan beta laktam. Apakah pada jaringan karena sebagian besar metronidazole
antibiotik yang tepat untuk pengobatan infeksi diabsorbsi di usus halus.
pasien
200 Sebuah apoteker diapotek mendapatkan kirimn a. Metronidazol
antibiotic yang dipesan dari PBF sebagai berikut: b. Sefadroksil
metronidazol, sefadroksil, eritromisin, c. Eritromisin
kloramfenikol dan gentamisin. Dari ke lima d. Kloramfenikol
antibiotik tersebut, manakah yang termaksud e. Gentamisin
derivad makroklid?

Derivat atau turunan


dari golongan
makrolida yaitu
eritromisin,
roksitromisin,
spiramisin,
oleandomisin fosfat,
azitromisin.

(Siswandono dan Bambang Soekardjo, 2008. Kimia


medisinal)

Anda mungkin juga menyukai