1
1. Skrining Resep
Administrasi Ada Tidak ada
Nama dokter √
Nomor Izin Praktek √
Tanggal Penulisan Resep √
Tanda Tangan / Paraf Dokter √
Nama dan Umur Pasien √
Berat Badan Pasien √
Farmasetik
Nama obat √
Bentuk Sediaan √
Dosis Obat √
Kekuatan Obat √
Jumlah obat √
Cara penguunaan obat √
Stabilitas obat √
Inkompabilitas obat √
Klinis
Adanya alergi √
DRP √
2. Deskripsi Obat
Nama Obat Ka-En 1B
Isi natrium, kiorida, glukosida
Kekuatan 500 mL
Indikasi digunakan untuk membantu mengganti cairan dan elektrolit pada
kondisi, seperti: dehidrasi pada pasien yang kekurangan
karbohidrat, penyakit yang belum diketahui penyebabnya, pra dan
pasca operasi.
Kontra indikasi Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu
komposisi dari KA-EN 1B.
Efek samping Hipersensitif (gatal-gatal, terbentuk ruam)
Nyeri pada tempat injeksi
Pembengkakan paru-paru dan otak
2
Nama Obat Cefotaxim
Isi Sefotaksim
Kekuatan 1g
Indikasi Profilaksis infeksi pembedahan, Septicemia, Infeksi tulang dan
sendi, Infeksi sistem saraf pusat, Infeksi Genitourinari, Infeksi
Ginekologis, Infeksi intraabdomen, Infeksi saluran pernapasan,
Infeksi struktur kulit dan kulit, Gonore.
Kontra indikasi Alergi terhadap antibiotik golongan sefalosporin.
Efek samping diare berair atau berdarah
ruam, memar, kesemutan, mati rasa, nyeri, otot lemah
detak jantung tidak teratur
demam, menggigil, sakit pada tubuh, gejala flu
mudah memar atau berdarah, lemah lesu tidak biasa
demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala dengan kulit
melepuh, mengelupas, dan ruam
Kejang-kejang atau pingsan atau
mata atau kulit menguning
3
metoclopramide dan domperidone. Peningkatan konsentrasi serum
dengan probenesid. Dapat meningkatkan konsentrasi serum
kloramfenikol.
Interaksi Makanan:
Peningkatan risiko hepatotoksisitas dengan alkohol. Konsentrasi
serum menurun dengan St. John's wort.
Peringatan gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, ketergantungan
alkohol.
4
Peringatan Meningkatkan risiko hipotensi dan gangguan irama
jantung pada penggunaan phenytoin yang diberikan
melalui suntikan secara cepat.
Penggunaan phenytoin bagi penderita epilepsi kronis
dapat mengurangi kandungan mineral dalam tulang.
Phenytoin berisiko mengurangi vitamin D dari dalam
tubuh, sehingga menyebabkan rendahnya kadar kalsium
dan fosfat dalam darah.
Hati-hati bagi penderita aritmia, albumin rendah,
gangguan pada hati, hormon tiroid
rendah, agranulositosis, anemia, trombositopenia,
pansitopenia, diabetes, dan porfiria.
Phenytoin dapat meningkatkan dorongan untuk bunuh
diri, hati-hati terutama pada awal-awal konsumsi.
Jangan menghentikan penggunaan obat ini secara
mendadak karena berpotensi memperburuk kondisi.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah
menggunakan phenytoin, segera temui dokter.
5
Interaksi Meningkatkan risiko toksisitas dg bupropion. Meningkatnya
risiko kejang dg mefloquine. Peningkatan risiko defisiensi
karnitin dg pivmecillinam dan pivampicillin. Peningkatan risiko
hepatotoksisitas dan toksisitas carbamazepine dengan penurunan
kadar asam valproat bersamaan dengan carbamazepine.
Mengurangi asam valproik dan meningkatkan kadar serum
etosuksimida dg etosuksimid. Penurunan kadar asam valproik
dengan karbapenem, rifampisin, fenitoin, fenobarbital (atau
primidon) dan rejimen obat antineoplastik. Peningkatan kadar
asam valproat bersama felbamate dan aspirin. Peningkatan risiko
hepatotoksisitas dengan olanzepine. Penggunaan bersamaan
meningkatkan tingkat fenobarbital, nimodipine, nifedipine,
lamotrigin, AZT, amitriptyline, nortriptyline, dan benzodiazepin.
Penggunaan bersamaan menurunkan tingkat tigabine dan
clozapine. Peningkatan risiko status absen bersama clonazepam.
Peningkatan risiko hiperammonaemia dg topiramate. Peningkatan
konsentrasi asam valproat gratis dengan obat terikat protein
tinggi.
Berpotensi Fatal: Karbapenem bersamaan tidak dianjurkan karena
hal ini dapat menurunkan kadar valproat. Hindari salisilat
bersamaan pada anak <3 tahun karena terlalu beresiko
hepatotoksisitas. Peningkatan risiko hepatotoksisitas dg
cosyntropin. Hindari etanol karena ini dapat meningkatkan
depresi SSP.
Peringatan Harap berhati-hati dalam menggunakan asam
valproat jika menderita penyakit liver, gangguan
ginjal, pankreatitis, demensia, dehidrasi, kelainan bawaan
(seperti sindrom Alpers-Huttenlocher dan gangguan siklus
urea), perdarahan, serta infeksi HIV.
Beri tahu dokter jika memiliki riwayat hilangnya
kemampuan berpikir dan memahami sesuatu, koma, sulit
mengoordinasikan gerakan tubuh, atau
infeksi cytomegalovirus.
Informasikan pada dokter mengenai obat-obatan yang
rutin dikonsumsi, termasuk suplemen dan obat herba.
Pasien yang sedang menjalani pengobatan dengan asam
valproat berisiko mengalami perubahan kondisi mental,
terutama pada awal pengobatan, misalnya kecenderungan
untuk bunuh diri. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter
sesuai dengan jadwal kontrol selama mengonsumsi obat
ini.
6
Jangan mengendarai kendaraan atau mengoperasikan alat-
alat berat ketika sedang mengonsumsi obat ini.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah
mengonsumsi asam valproat, segera temui dokter.
Sumber :Drug Information Handbook 17thedition; IONI 2008, MIMS
139THEdition 2018, Indonesia
2. Parasetamol 250 mg
6–12 tahun 250– 500 mg setiap 4-6 jam sekali (IONI 2018)
1 x pakai = 250 – 500 mg
1 hari = (250-500) X (3-4) = 750-2.000 mg
DALAM R/
1x pakai = 250 mg
1 hari = 250 mg X 3 = 750 mg (sesuai dosis lazim)
3. Phenitoin 80 mg
Anak: 5-8 mg/kg BB/hari dalam 2-3 kali (IONI 2018)
Dosis untuk An. Bedu = 5-8 mg/kg bb/hari X 34kg
1 hari = 170-272 mg/hari 2-3 kali
1 x pakai = 85-91mg
Dosis dalam Resep = 80 mg
1 x pakai = 80 mg X 1 = 80 mg < 85-91 mg
1 hari = 2 x 80 mg = 160mg < 170-272 mg
7
4. Asam Valproat fls
Sirup Asam Valproat 100mL mengandung asam valproat 250 mg/5mL
(IONI 2018).
Dosis awal 15 mg/kg bb perhari
1 hari = 15 mg / kg x 34 kg = 510mg/hari
Dosis R/ =
1x pakai = 4 mL/5 mL X 250 mg = 200 mg
1 hari = 2 X 200 mg = 400 mg < 510 mg
Kesesuaian Dosis :
8
2. Parasetamol 250 mg
Paracetamol yang berada di pasaran = 100mg, 500mg
PCT untuk An. Bedu = 250mg X 10 = 2500mg
Jumlah tablet = 2500mg/500mg X 1 tab = 5 tab
3. Phenitoin 80 mg
Phenitoin yang berada di pasaran = 100mg
Phenitoin untuk An. Bedu = 80mg X 10 = 800mg
Jumlah kapsul = 800mg/100mg X 1 caps = 8 caps
4. Perhitungan Harga
PPn = 10%
Mark Up = 25%
HNA = Harga PBF (diambil dari HET tiap bahan)
HJA = HNA x 1,1 x 1,25
Biaya Racik = Rp 3.000,-
Biaya Non Racik = Rp 1.000,-
9
5. Drug Related Problem
6. Pembuatan Resep
10
7. Penyiapan Obat dalam Resep
Pencampuran Injeksi :
a. Disiapkan cefotaxime injeksi
b. Dilarutkan dengan aqua pro injeksi, kocok sampai homogen
c. Dimasukkan larutan cefotaxime ke dalam suntikan
d. Disuntikkan ke dalam kaen 1B
11
5) Bila terjadi efek samping dapat menghubungi apoteker yang ada di
RS.
TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER
12
Etiket As. Valproat Syrup :
No. : 03 10-19-2018
As. Valproat Syrup
An. Bedu
2 x sehari 4mL (30 menit-1 jam
sesudah makan)
13
berkomunikasi, sehingga dapat tercipta rasa percaya pasien terhadap
Apoteker dalam mendukung pengobatan mereka.
b. Pemberian informasi dan edukasi ini diberikan kepada pasien dengan
mempertimbangkan latar belakang dan pendidikan agar terjalin
komunikasi yang efektif.
c. Mengumpulkan dan mendokumentasikan data pasien yang meliputi
riwayat penyakit, riwayat pengobatan, makanan atau minuman yang
diberikan yang dapat berpengaruh kepada pengobatan.
d. Kepatuhan pasien dalam pengobatan akan lebih baik apabila :
1) Jumlah obat yang dipergunakan lebih sedikit.
2) Kejadian efek samping obat lebih jarang terjadi.
3) Ada pengertian dan kesepakatan antara dokter, pasien, dan apoteker.
e. Membantu pasien dalam menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi dalam penggunaan obat, jika perlu dengan melibatkan tenaga
kesehatan lain seperti dokter.
2. Konseling
Untuk pasien yang mendapat resep dokter dapat diberikan konseling
secara terstruktur dengan Tiga Pertanyaan Utama (Three Prime Questions)
kepada pasien sebagai berikut :
1) Apa yang dikatakan dokter tentang peruntukan/kegunaan pengobatan?
2) Bagaimana yang dikatakan dokter tentang cara pakai obat?
3) Apa yang dikatakan dokter tentang harapan terhadap pengobatan?
14