Anda di halaman 1dari 9

Piroksikam, Benoxicam 20, Bitrafarm, Brexin, Campain, Dains, Dains D, Denicam,

Emelden, Faxiden, Felcam, Feldco, Feldene, Feldene D, Feldene Flash, Fosamax,


Grazeo, Indene, Infeld, Kifadene, Lanareuma, Licofel, Maxicam, Mepirox, Miradene,
Novaxicam, Omeretik, Pirocam, Pirodene, Pirofel, Pirox, Proxalyoc, Pyden, Rexicam,
Rheumaden

KANDUNGAN

Piroxicam / Piroksikam Tablet 5 mg


Piroxicam / Piroksikam Kaplet 10 mg
Piroxicam / Piroksikam Kaplet 20 mg
INDIKASI

Artritis reumatoid, osteoartritis, ankylosing spondylitis, kelainan muskuloskeletal


akut, gout akut.

KONTRA INDIKASI

Ulkus peptikum,
riwayat serangan asma,
rinitis, angioedema atau urtikaria (biduran/kaligata) yang dipicu oleh Aspirin.
Riwayat polip hidung.
PERHATIAN

Riwayat ulserasi lambung,


Gangguan jantung
Hipertensi
Kerusakan hati atau ginjal

Retensi cairan.
Interaksi obat : antikoagulan.
EFEK SAMPING

Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, iritasi & ulkus lambung (pada dosis
lebih dari 20 mg/hari).

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL

C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali pada wanita
atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat seharusnya diberikan
bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan terhadap bahaya potensial
pada janin.

DOSIS

Artritis reumatoid, osteoartritis, ankylosing spondylitis : 20 mg sekali sehari.


Kelainan muskuloskeletal akut : 40 mg sehari selama 2 hari dalam dosis tunggal
atau dalam dosis terbagi, kemudian 20 mg sehari selama 7-14 hari.
Gout akut : diawali dengan 40 mg sehari sebagai dosis tunggal kemudian 40 mg
dalam dosis tunggal atau dosis terbagi selama 4-6 hari.
Tidak diindikasikan untuk penanganan jangka panjang gout.
PENYAJIAN

Dikonsumsi bersamaan dengan ma


Rifampicin

Obat Bermerek :

Corifam, Lanarif, Merimac, RIF, Rifamtibi, Rimactane.

Penyakit Terkait : TBC

KOMPOSISI

Rifampicin 300 mg : Setiap tablet mengandung Rifampicin 300 mg.


Rifampicin 450 mg : Setiap tablet mengandung Rifampicin 450 mg.
Rifampicin 600 mg : Setiap tablet mengandung Rifampicin 600 mg.
FARMAKOLOGI

Rifampicin (rifampisin) merupakan antibiotik semisintetik yang mempunyai efek


bakterisid terhadap mikobakteri dan organisme gram positif. Pada dosis tinggi,
rifampisin juga efektif terhadap organisme gram negatif. Mekanisme kerja
Rifampisin dengan menghambat sintesa RNA dari mikobakterium.

INDIKASI

Untuk pengobatan tuberkulosis atau TBC dalam kombinasi obat tuberkulosis


lainnya.
Untuk pengobatan lepra, digunakan dalam kombinasi dengan senyawa leprotik lain.
KONTRAINDIKASI

Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini,


Penderita jaundice,
Penderita porfiria.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Dewasa : 10-12 mg/kg berat badan/hari.


Anak-anak : maksimal 600 mg/hari.
Tuberkulosa :
dewasa : dosis tunggal sebesar 600 mg/hari.
anak-anak : 10-20 mg/kg berat badan/hari sebagai dosis tunggal.
Tidak boleh melebihi 600 mg/hari jika dikombinasikan dengan antituberkulosa
lainnya.
Lepra :
dewasa : dosis tunggal sebesar 450-600 mg/hari.
anak-anak : 10-15 mg/kg berat badan/hari sebagai dosis tunggal.
Tidak boleh melebihi 600 mg/hari jika dikombinasikan dengan antilepra lainnya.
Sebaiknya obat Rifampisin diminum 30 menit 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan.

EFEK SAMPING

Gangguan saluran pencernaan seperti mual dan muntah.


Gangguan fungsi hati.
Pernah dilaporkan timbulnya ikterus, purpura, reaksi hipersensitivitas atau alergi.
Trombositopenia, leukopenia.
Dapat terjadi abdominal distress (ketidaknyamanan pada perut) dan pernah
dilaporkan terjadinya kolitis pseudo membran
Juga pernah dijumpai keluhan-keluhan seperti influenza (flu syndrome), demam,
nyeri otot dan sendi.
PERINGATAN DAN PERHATIAN

Pemberian rifampisin pada penderita gangguan fungsi hati hanya jika diperlukan.

Pada pengobatan jangka panjang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan fungsi


hati dan hitung jenis darah secara periodik
Apabila ada tanda-tanda komplikasi serius, seperti gagal ginjal, anemia hemolitik,
thrombositopenia atau kelainan fungsi hati maka pengobatan harus dihentikan.
Keamanan penggunaan pada wanita hamil dan ibu menyusui belum jelas diketahui.
Rifampisin menyebabkan warna urin, feses, air mata, air ludah, keringat menjadi
kemerah-merahan terutama pada permulaan pengobatan, sehingga perlu
diberitahukan sebelumnya kepada pasien.
Rifampisin juga dapat menyebabkan pewarnaan yang menetap pada lensa kontak
yang lunak.
INTERAKSI OBAT

Rifampisin menurunkan respons antikoagulan, antidiabetik, kinidin, preparat


digitalis, kortikosteroid, siklosporin, fenitoin, analgesik.
Penggunaan bersama PAS akan menghambat absorbsi, sehingga harus ada selang
waktu 8 -12 jam.
Rifampisin mengganggu efektivitas absorbsi tolbutamid, ketoconazole.
KEMASAN

Rifampicin Tablet, kotak, 10 strip x 10 kaplet.


Rifampicin Tablet, kotak, 10 strip x 10 kaplet.
Obat Generik :

Ranitidin

Obat Bermerek :

Acran, Aldin, Anitid, Chopintac, Conranin, Fordin, Gastridin, Hexer, Radin, Rancus,
Ranilex, Ranin, Ranivel, Ranticid, Rantin, Ratan, Ratinal, Renatac, Scanarin, Tricker,
Tyran, Ulceranin, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantadin, Zantifar

KOMPOSISI

Ranitidin 150 mg : Tiap tablet Ranitidin 150 mg mengandung Ranitidin HCl 168 mg
yang setara dengan ranitidin 150 mg.

Ranitidin 300 mg : Tiap tablet Ranitidin 300 mg mengandung Ranitidin HCl 336 mg
yang setara dengan ranitidin 300 mg.

FARMAKOLOGI

Ranitidin HCl merupakan sediaan dari Ranitidin HCl dengan bentuk tablet salut
selaput yang mengandung Ranitidin 150 mg dan kaplet tablet salut selaput yang
mengandung Ranitidin 300 mg.
Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja dengan cara
menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi
sekresi asam lambung.
Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma
dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorbsi tidak dipengaruhi secara
signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paru ranitidin 2,5 3 jam pemberian
oral. Ranitidin diekskresi melalui urin.
INDIKASI

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif,
mengurangi gejala refluks esofagitis.
Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung.
Pengobatan keadaan hipersekresi patologis, misal sindroma Zollinger Ellison dan
mastositosis sistemik.
KONTRAINDIKASI

Ranitidin kontraindikasi bagi pasien yang yang hipersensitif atau alergi terhadap
Ranitidin.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Kondisi tukak usus 12 jari aktif (ulkus duodenum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari
(pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum
tidur, selama 4 8 minggu.
Kondisi tukak lambung aktif (ulkus peptikum) : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari (pagi
dan malam) selama 2 minggu.
Terapi pemeliharan pada penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung :
Ranitidin 150 mg, malam sebelum tidur.
Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger Ellison, Mastositosis Sistemik) : Ranitidin
150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan
gejala klinis yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masingmasing penderita. Dosis hingga 6 gram sehari dapat diberikan pada penyakit yang
berat.
Kondisi refluks gastro esofagitis (gastroesophageal reflux, GER) : Ranitidin 150 mg,
2 kali sehari.
Kondisi esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 4 kali sehari.
Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif : Ranitidin 150 mg, 2 kali sehari.
Hemodialisis menurunkan kadar ranitidin yang terdistribusi.
EFEK SAMPING

Sakit kepala
Efek samping pada susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing,
mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi.
Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia,
atrioventricular block, premature ventricular beats.
Gastrointestinal : konstipasi / susah buang air besar, diare, mual, muntah, nyeri
perut, jarang dilaporkan : pankreatitis.

Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : atralgia, mialgia.


Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia. Kasus jarang terjadi
seperti agranulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah
dilaporkan.
Endokrin : ginekomastia, impoten, dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada
penderita pria.
Kulit, jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia.
Lain-lain : kasusu hipersensitivitas / alergi yang jarang terjadi.
PERINGATAN DAN PERHATIAN

Umum : pada penderita yang memberikan symptomatic response terhadap


ranitidin, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung.
Karena ranitidin diekskresi terutama melalui ginjal, dosis ranitidin harus disesuaikan
pada penderita gangguan fungsi ginjal.
Hati-hati pemberian ranitidin pada gangguan fungsi hati karena ranitidin
dimetabolisme di hati.
Hindarkan pemberian ranitidin pada penderita dengan riwayat porfiria akut.
Hati-hati penggunaan ranitidin pada wanita menyusui.
Khasiat dan keamanan penggunaan ranitidin pada anak-anak belum terbukti.
Waktu penyembuhan dan efek samping ranitidin pada usia lanjut tidak sama
dengan penderita usia dewasa.
Pemberian ranitidin pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.
INTERAKSI OBAT

Ranitidin tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati.


Pemberian ranitidin bersama dengan warfarin dapat meningkatkan atau
menurunkan waktu protrombin.
KEMASAN

Ranitidin, tablet salut selaput 150 mg, dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput.
Ranitidin, kaptab salut selaput 300 mg, dus, 10 strip @ 10 kapt

Anda mungkin juga menyukai