1. AMLODIPIN
Golongan obat : kalsium antagonis
Struktur kimia :
Mekanisme kerja : mekanisme aksi obat ini menghambat influks ion kalsium
pada kanal ion kalsium di pembuluh darah dan otot jantung. Penurunan ion
kalsium intraseluler menyebabkan penurunan kontraksi otot. Pada pembuluh
darah, penurunan ion kalsium intraseluler menurunkan kontraksi otot polos
pembuluh darah, lalu meningkatkan diameter pembuluh darah arteri namun tidak
pada vena, sehingga menimbulkan vasodilatasi. Vasodilatasi menyebabkan
penurunan resistensi perifer. Pada jantung, penurunan ion kalsium intraseluler
menyebabkan penurunan kontraksi sel otot jantung, sehingga menurunkan curah
jantung. Penurunan baik curah jantung maupun resistensi perifer menyebabkan
penurunan tekanan darah. Secara klinik, obat ini digunakan dalam terapi
hipertensi dan angina pectoris (menurunkan beban akhir jantung sehingga
menurunkan kebutuhan oksigen)
Indikasi:
hipertensi, profilaksis angina.
Interaksi:
antagonis kalsium
Kontraindikasi:
syok kardiogenik, angina tidak stabil, stenosis aorta yang signifikan, menyusui
Efek Samping:
nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema, gangguan tidur, sakit
kepala, pusing, letih;
Jarang terjadi, gangguan saluran cerna, mulut kering, gangguan pengecapan,
hipotensi, pingsan, nyeri dada, dispnea, rhinitis, perubahan perasaan, tremor,
paraestesia, gangguan kencing, impoten, ginekomastia, perubahan berat badan,
mialgia, gangguan penglihatan, tinitus, pruritus, ruam kulit (termasuk adanya
laporan eritema multiform), alopesia, purpura dan perubahan warna kulit;
Sangat jarang, gastritis, pankreatitis, hepatitis, jaundice, kolestasis, hiperplasia
pada gusi, infark miokard, aritmia, vaskulitis, batuk, hiperglikemia,
trombositopenia, angioedema dan urtikaria.
Dosis:
hipertensi atau angina, dosis awal 5 mg sekali sehari; maksimal 10 mg sekali
sehari.
Nama obat paten
2. BISOPROLOL
Golongan obat : beta blocker
Struktur kimia :
Mekanisme kerja :obat ini bekerja menghambat persyarafan simpatetik menuju
organ jantung. Obat ini juga digunakan dalam terapi hipertensi karena
menurunkan frekuensi denyut jantung, curah jantung dan pelepasan enzim rennin
dari ginjal. Semuanya melibatkan penghambatan pada reseptor 1 adrenergik.
Selain itu, obat ini juga digunakan pada terapi penyakit angina pectoris, disritmia
jantung, infark miokardial dan migrain
Indikasi:
hipertensi dan angina, gagal jantung kronik.
Peringatan:
lihat propranolol hidroklorida; pada gagal jantung pantau status klinis selama 4
jam sesudah pemberian awal (dengan dosis rendah) dan pastikan gagal jantung
tidak berbahaya sebelum meningkatkan dosis; psoriasis; gangguan hati.
Interaksi:
lihat propanolol hidroklorida.
Kontraindikasi:
lihat propranolol hidroklorida; keadaan akut atau gagal jantung dekompensasi
yang menghendaki pemberian inotropik intravena; blok sino-atrial.
Efek Samping:
Dosis:
Hipertensi dan angina. Satu tablet 5 mg sehari sekali pada pagi hari sebelum atau
sesudah makan. Dalam kasus sedang/tidak terlalu berat, satu tablet sehari
mungkin cukup. Kebanyakan kasus dapat terkontrol dengan pemberian 2
tablet/hari (10 mg), kecuali pada sejumlah kecil kasus memerlukan dosis 4
tablet/hari (20 mg). Pada pasien dengan disfungsi ginjal atau disfungsi hati berat,
maksimum dosis per hari adalah 2 tablet/hari (10 mg);
Gagal Jantung Kronik (CHF). 1,25 mg sehari sekali untuk satu minggu, jika dapat
ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan menjadi 2,5 mg sehari sekali untuk
minggu berikutnya, jika dapat ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan menjadi
3,75 mg sehari sekali untuk minggu berikutnya, jika dapat ditoleransi dengan baik
dapat ditingkatkan menjadi 5 mg sehari sekali untuk 4 minggu berikutnya, jika
dapat ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan menjadi 7,5 mg sehari sekali
untuk 4 minggu berikutnya, jika dapat ditoleransi dengan baik dapat ditingkatkan
menjadi 10 mg sehari sekali untuk terapi pemeliharaan. Setelah pemberian awal
1,25 mg, pasien harus diamati selama lebih kurang 4 jam (terutama berkaitan
dengan tekanan darah, detak jantung, gangguan konduksi, tanda-tanda
memburuknya gagal jantung).
Nama obat paten
3. DOKSAZOSIN
Golongan obat : bloker
Struktur kimia :