PASIEN STROKE
Kelompok :
TAHUN 2017/2018
BAB I
KASUS
Pasien I.W.B (70 tahun), Tinggi badan, Berat badan, Tinggal di Jalan Dewi Candra Gang
Dewi Uma no. 7 batubulan, Gianyar. Pasien I.W.B mengalami stroke yang di sebabkan karena
adanya gumpalan darah pada otak pada tahun 2003 sampai sekarang. Terapi obat yang di
konsumsi saat ini yaitu Phenytoin 100mg 1 x sehari 1 kapsul sesudah makan, Amlodipine besylate =
1 x sehari 1 tablet sesudah makan, Piracetam 1200mg = 2 x sehari 1 tablet sesudah makan. Interval
waktu pemberian obat pasien I.W.B tidak sesuai serta penyimpanan obat terlihat kurang baik.
BAB II
Analisis SOAP
1. Subjektif
Umur : 70 Tahun
2. Objektif :
Riwayat penyakit : stroke karena disebabkan adanya gumpalan darah pada otak
3. Assesment :
Stroke iskemik
4. Plan :
BAB III
Pembahasan
Menurut Mutyasih (2008) Homecare pasien dengan penyakit stroke secara umum dapat dilakukan
dengan :
Selain itu home pharmacy care juga penting dilakukan karena pasien dengan riwayat stroke
harus meminum obat – obatan dalam jangka panjang. Kegiatan homecare pasien I.W.B
memberikan gambaran bahwa pasien tidak meminum obat nya dengan interval waktu yang teratur
dan penyimpanan obatnya kurang baik. Seorang Farmasi hendaknya memberikan KIE kepada
keluarga pasien untuk menentukan interval pemberian obatnya : amlodipine diminum 1 x sehari 1
tablet pada pagi hari (sebaiknya jam juga di tentukan), efek samping yang dapat di timbulkan yaitu
edema dan sakit kepala. Phenytoin diminum 1 x sehari 1 kapsul pada malam hari ( sebaiknya jam
juga di tentukan ), efek samping yang dapat ditimbulkan yaitu mual, muntah dan ruam pada kulit.
Piracetam 1200mg diminum 2 x sehari 1 tablet pada siang dan malam hari, Efek samping yang
dapat ditimbulkan yaitu insomnia, mulut kering, meningkatnya berat badan. Perlu diketahui bahwa
phenytoin dan amlodipine dapat terjadi interaksi obat jika diberikan bersamaan yaitu akan
menurunkan tingkat atau efek amlodipin dengan metabolisme enzim hati / intestinal yang
mempengaruhi. Penyimpanan obat yang di lihat juga masih kurang baik karena disimpan di meja
yang dapat di jangkau oleh anak – anak. Sebagai seorang Farmasi yang memberikan home
pharmacy care harus memberi informasi tentang penyimpanan obat yang baik dan benar dengan
meletakkan obat tablet pada tempat yang sejuk dan kering sesuai dengan suhu penyimpanan,
terhindar dari sinar matahari secara langsung dan di jauhkan dari jangkauan anak – anak.
BAB IV
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan pada pemberian home pharmacy care untuk pasien I.W.B yang
mengalami stroke yaitu untuk memberi konseling kepada pasien mengenai interval minum obat,
efek samping obat, interaksi yang dapat timbul oleh obat jika diminum bersamaan serta
penyimpanan obat yang baik dan benar.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA