Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS FARMASI RUMAH SAKIT

KONSELING (GANGGUAN RENAL, NYERI, DAN SENDI)

Dosen Pengampu :
apt. Santi Dwi Astuti, S.Farm., M.Sc.

Disusun Oleh :
Kelompok 5/ C1
Susan Dita Rahmadani 2120424776
Tatiana Siska Wardani 2120424777

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Konseling adalah suatu kegiatan bertemu dan berdiskusinya seseorang yang


membutuhkan (klien) dan seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan
dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh keyakinan akan kemampuannya
dalam pemecahan masalah. Konseling berasal dari kata “counsel” yang artinya saran,
melakukan diskusi dan pertukaran pendapat. Konseling Pasien merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam elemen kunci dari pelayanan kefarmasian, karena Apoteker sekarang
ini tidak hanya melakukan kegiatan compounding dan dispensing aja, tetapi juga harus
berinteraksi dengan Pasien dan tenaga kesehatan lainnya dimana dijelaskan dalam
konsep Pharmaceutical Care.
Kegiatan konseling dapat diberikan atas inisiatif langsung dari Apoteker
mengingat pentingnya dalam pemberian konseling karena pemakaian obat-obat dengan
cara penanganan khusus, obat-obat yang membutuhkan terapi jangka panjang sehingga
perlu memastikan untuk kepatuhan Pasien meminum obat. Konseling yang diberikan
atas inisiatif langsung dari Apoteker disebut konseling aktif. Selain konseling aktif dapat
juga konseling terjadi jika Pasien datang untuk berkonsultasi pada Apoteker untuk
mendapatkan penjelasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan obat dan
pengobatan, bentuk konseling seperti ini disebut konseling pasif. Konseling obat adalah
suatu proses yang memberikan kesempatan kepada Pasien untuk mengeksplorasikan diri
yang dapat mengarah pada peningkatan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang
penggunaan obat yang benar.
Tujuan dari kegiatan konseling ada 2, yaitu :
1. Tujuan Umum
 Meningkatkan keberhasilan terapi
 Memaksimalkan efek terapi
 Meminimalkan resiko efek samping
 Meningkatkan cost effectiveness
 Menghormati pilihan Pasien dalam menjalankan terapi
2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan hubungan kepercayaan antara Apoteker dengan
PasienMenunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap Pasien
 Membantu Pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya

 Membantu Pasien untuk mengatur dan menyesuaikan dengan penyakitnya

 Meningkatkan kepatuhan Pasien dalam menjalani pengobatan

 Mencegah atau meminimalkan Drug Related Problem

Manfaat konseling bagi Pasien, yaitu :

1. Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan

2. Mendapatkan penjelasan tambahan mengenai penyakitnya

3. Membantu dalam merawat atau perawatan kesehatan sendiri

4. Membantu pemecahan masalah terapi dalam situasi tertentu

5. Menurunkan kesalahan penggunaan obat

6. Meningkatkan kepatuhan dalam menjalankan terapi

7. Menghindari reaksi obat yang tidak diinginkan

8. Meningkatkan efektivitas & efisiensi biaya kesehatan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau gerakan dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang disebabkan oleh gangguan alat
keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit dengan demikian
vertigo bukan suatu gejala pusing berputar saja, tetapi merupakan suatu kumpulan
gejala atau satu sindrom yang terdiri dari gejala somatic (nistagmus, untoble),
otonomik (pucat, peluh dingin, mual dan muntah dizziness lebih mencerminkan
keluhan rasa gerakan yang umum tidak spesifik, rasa goyah, kepala ringan dan
perasaan yang sulit dilukiskan sendiri oleh penderitanya. Pasien sering
menyebutkan sensasi ini sebagai nggliyer, sedangkan giddiness berarti dizziness
atau vertigo yang berlangsung singkat (Sutarni , Rusdi & Abdul, 2019).
Vertigo merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem
vestibuler dan kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun tidak jarang
gejala vertigo ini yang menjadi gangguan sistematik lainnya misalnya (obat,
hipotensi, penyakit endokrin, dan sebagainya) (Wahyudi, 2012). Gangguan pada
otak kecil tersendiri bisa mengakibatkan vertigo yang jarang sekali ditemukan.
Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang sehingga bisa menjadi
penyebabnya. Ada beberapa jenis obat yang bisa menimbukan radang kronis
telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan vertigo misalnya, (kina,
salisilat, dan streptomisin) (Fransisca, 2013).
Gangguan ginjal akut (GGA) atau Acute kidney injury (AKI) yang
sebelumnya diknal dengan ARF adalah penurunan fungsi ginjal yang di
tandai dengan peningkatan kadar kreatinin serum dibanding dengan kadar
sebelumnya atau penurunan urine output (UO)(Balqis, Noormartany,
Gondodiputra, & Rita, 2016). Acute kidney injury (AKI) adalah penurunan
cepat (dalam jam hingga minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang
umumnya berlangsung reversible, diiikuti kegagalann ginjal untuk
mengekskresi sisa metabolisme nitrogen dengan / tanpa gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
BAB III
PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN KASUS
KASUS 5
Ny Lani usia 35 tahun dengan diagnosis dokter Vertigo dan Gagal Ginjal Akut. Pasien
merupakan pasien rawat inap di Rumah Sakit. Selama perawatan pasien mendapatkan
terapi yaitu:
R/ Furosemid No V
S1 dd 1
R/ Mertigo No X
S2 dd 1
R/ Flunarizin No X
S2 dd 1
R/ Caviplex CDEZ No V
S1 dd 1

Penyelesaian
Dialog Konseling :

Apoteker Selamat pagi Ibu, perkenalkan nama saya Tatiana Siska selaku apoteker
disini. Maaf Bu, kalau boleh tau dengan Ibu siapa?
Pasien Selamat pagi mbak, saya Ibu Lani mbak.
Apoteker Oh iya Bu, pasiennya dengan Ibu Lani sendiri ya Bu?
Pasien Iya mbak saya sendiri pasiennya
Apoteker Baik kalau begitu Bu. Boleh saya konfirmasi terlebih dahulu ya Bu. Maaf
pak boleh sebutkan nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat Ibu?
Pasien Iya mbak nama lengkap saya Meylani, tanggal lahir 4 November 1986,
alamat saya di Jl. Mangga No 1 Solo mbak.
Apoteker Iya baik terimakasih Bu, ini data nya sudah sesuai dengan resep ya Bu.
Apakah Ibu datang sendiri atau dengan keluarga?
Pasien Saya dengan anak saya mbak, ada didepan
Apoteker Oh iya, boleh disuruh masuk saja anaknya Bu?
Pasien Iya baik mbak, sebentar saya panggilkan
Anak pasien masuk ke ruang konseling
Apoteker Maaf Ibu dan mbakya boleh saya minta waktunya sebentar, untuk
menjelaskan terkait obat yang didapatkan Ibu Lani?
Pasien Oh iya boleh mbak.
Apoteker Baik Bu terimakasih, maaf Bu sebelumnya apakah Ibu sudah pernah
mendapatkan obat-obatan ini?
Pasien Belum pernah mbak, saya baru pertama kali.
Apoteker Baik Bu, tadi apa yang dokter jelaskan mengenai obat ini?
Pasien Dokter nya ga bilang apa-apa itu mbak.
Apoteker Oh begitu ya Bu, lalu apakah dokter menjelaskan aturan pakai dan cara
penggunaan obat-obat ini Bu?
Pasien Belum mbak, dokter belum menjelaskan tadi.
Apoteker Baik Bu, kemudian apakah dokter menyampaikan apa yang diharapkan
setelah Ibu mengonsumsi obat-obat an ini?
Pasien Dokter tadi hanya menjelaskan kalau obat ini bisa mengobati penyakit yang
saya alami mbak
Apoteker Oh begitu, baik Bu mohon maaf saya minta ijin untuk menjelaskan tentang
obat-obat ini ya Bu.
Pasien Iya mbak
Apoteker Baik Bu, jadi Ibu Lani diberikan obat ada 4 macam ya.
Pertama ada Furosemide untuk mengeluarkan kelebihan cairan dari dalam
tubuh melalui urin ya Bu, untuk pemakaiannya diminum 1 kali sehari 1
tablet saja ya sesudah makan pada pagi hari saja Bu karena efek samping
dari obat ini pusing, vertigo, mual dan muntah, diare, penglihatan buram,
hingga sembelit, peningkatan volume urin sehingga bisa menyebabkan
sering buang air kecil. Untuk penyimpanannya disimpan dalam wadah yang
kering dan tertutup pada suhu ruang dan hindari sinar matahari langsung.
Kemudian yang kedua, Mertigo tablet isinya betahistine mesylate yang
digunakan untuk mengobati vertigo. Minumnya 2 kali sehari 1 tablet
sesudah makan untuk efek sampinya gangguan lambung dan ruam kulit, itu
sebabnya, mengonsumsi obat ini bersamaan dengan makanan dapat
membantu mengurangi masalah pada perut. Penyimpanannya di suhu ruang
terhindar dari cahaya dan lembab. Jangan disimpan dikulkas.
Lalu yang ketiga, Flunarizin digunakan untuk mengatasi migrain diminum 2
kali sehari sesudah makan ya Bu. Efek sampingnya mengantuk, lesu
(sementara), peningkatan berat badan, peningkatan nafsu makan.
Dianjurkan untuk mengonsumsi flunarizin pada malam hari. Usahakan
untuk mengonsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Ibu
lupa mengonsumsi flunarizin, segera konsumsi apabila jeda dengan waktu
konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan
jangan menggandakan dosis. Konsumsi flunarizin secara rutin. Tetap
gunakan obat meski Ibu sudah merasa lebih baik. Jangan menambah atau
mengurangi dosis, maupun memulai atau menghentikan konsumsi obat
tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Simpan flunarizin pada suhu
ruangan, di tempat yang kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari
langsung. Jauhkan flunarizin dari jangkauan anak-anak.
Lalu yang terakhir ada Caviplex CDEZ digunakan untuk suplemen vitamin
dan zinc untuk membantu memelihara daya tahan tubuh. Minumnya 1 kali
sehari 1 tablet sesudah makan sebaiknya pagi hari setelah sarapan. Efek
sampingnya mual, muntah, pusing, reaksi alergi seperti gatal, ruam merah,
dan bengkak di kulit namun efek samping obat ini mungkin berbeda-beda
pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang mengalami efek samping
tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan.
Penyimpanannya disimpan pada suhu di bawah 25 C, di tempat kering dan
terlindung dari cahaya.
Anak Pasien Oh iya baik mbak siap
Apoteker Selain mengonsumsi obat-obatan ini, Ibu juga harus sering minum air putih,
menjaga pola makan dan pola hidup sehat ya Bu, makan-makanan
mengandung kalori, rendah garam, dan semua jenis makanan yang
digoreng. Perbanyak makan buah dan sayur, juga rajin berolahraga dan
istirahat yang cukup. Hindari juga cahaya terang atau berlebihan. Seperti
cahaya televisi atau cahaya dari layar ponsel sebaiknya dimatikan agar tidak
memperburuk kondisi pengidap.
Pasien Oh jadi begitu ya mbak, baik mbak
Apoteker Iya Bu, dan ini saya berikan kartu jadwal minum obat untuk membantu agar
tidak lupa minum obat secara teratur
Pasien Jadi kalau lupa minum obat sebaiknya bagaimana mbak?
Apoteker Kalau lupa minum obat yang bisa diminum ketika ingat ya Bu, dan anaknya
juga bisa minta tolong untuk diingatkan Ibunya untuk minum obatnya ya
Mbak
Anak pasien Oke mbak, kartunya sangat membantu karena Ibu saya orangnya agak
pelupa
Apoteker Iya mbak. Jadi apakah sudah jelas atas apa yang saya sampaikan mengenai
obat-obat ini Bu dan Mbak nya? Apakah masih ada yang ingin ditanyakan
lagi?
Pasien Sudah jelas mbak, sampai saat ini belum ada yang saya ingin tanyakan
Apoteker Baik Ibu atau mbak, bisa diulangi kembali mengenai obat-obatan ini?
Anak pasien Iya mbak, jadi ini ada 4 macam obat yang pertama furosemide diminum 2
kali sehari 1 tablet setelah makan jam 7 pagi, kemudian yang kedua mertigo
diminum 2 kai sehari 1 tablet sesudah makan pada pagi dan sore hari,
kemudian yang ketiga ada flunarizine diminum 2 kali sehari 1 tablet
sesudah makan pada pagi dan sore hari dengan waktu minum yang rutin,
lalu obat yang keempat caviplex CDEZ diminum 1 kali sehari 1 tablet
sedudah makan untuk suplemen dan sebagai daya tahan tubuh sehingga
diminum pada pagi hari. Untuk obat-obatan ini disimpan pada suhu
ruangan, hindari sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Apoteker Iya benar mbak, sudah jelas ya. Obat-obat ini diminum untuk 5 hari,
Anak pasien Oh iya mbak terimakasih sudah dijelaskan
Apoteker Sama-sama mbak, apabila sudah 5 hari tetapi masih belum sembuh juga
bisa di kontrolkan lagi ke dokter ya mbak.
Anak pasien Baik mbak,
Apoteker Baik Ibu dan mbaknya jika sudah jelas semua saya akhiri konselingnya.
Terimakasih sudah meluangkan waktunya, semoga lekas sembuh ya Bu, dan
semoga sehat selalu.
Pasien Iya mbak terimakasih juga ya mbak, kalau begitu kami permisi dulu.
Waasalamualaikum wr.wb
Apoteker Waalaikumsalam wr.wb. Baik Ibu, hati-hati dijalan.

KARTU MINUM OBAT MANDIRI PASIEN


Nama pasien : Ny. Lani (35 tahun)

Nama Obat Waktu Tanggal/ bulan/ tahun


Minum
Obat
PAGI 4/11/21 5/11/21 6/11/21 7/11/21 8/11/21
Furosemid 07.00
e
Mertigo 08.00
Flunarizine 08.00

Caviplex 09.00

SIANG

MALAM
Mertigo 20.00
Flunarizine 21.00

KARTU KONSELING
INSTALASI FARMASI RS. SEHAT SELALU
SURAKARTA
Nama Pasien : Ny. Lani No. Registrasi : 19
Umur Pasien : 35 tahun Alamat/Telepon : Solo
Diagnosa : Vertigo dan gagal ginjal akut Riwayat Alergi : -

Tgl Nama Obat Aturan Pemahaman Materi Apoteker


Kunjunga pakai Pasien Konseling
n (B/C/K)*
4/11/21 Furosemid 1 x sehari Nama Obat :B Indikasi Obat,
e 1 tablet Indikasi :B Aturan pakai,
Efek Samping
Aturan Pakai :B
Obat,
Efek Samping :B
Penyimpanan
4/11/21 Mertigo 2 x sehari Nama Obat :B Indikasi Obat,
1 tablet Indikasi :B Aturan pakai,
Efek Samping
Aturan Pakai :B
Obat,
Efek Samping :B
Penyimpanan
4/11/21 Flunarizine 2 x sehari Nama Obat :B Indikasi Obat,
1 tablet Indikasi :B Aturan pakai,
Efek Samping
Aturan Pakai :B
Obat,
Efek Samping :B
Penyimpanan
4/11/21 Caviplex 1 x sehari Nama Obat :B Indikasi Obat,
1 tablet Indikasi :B Aturan pakai,
Efek Samping
Aturan Pakai :B
Obat,
Efek Samping :B
Penyimpanan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
KARTU CATATAN PENGGUNAAN OBAT KHUSUS

NAMA PASIEN : Ny. Lani


DIAGNOSA : Vertigo dan gagal ginjal akut
REGIMEN :-

Catatan /
Tanggal
Keluhan
Waktu
4/11/21
06.00
13.00
20.00
21.00

Keterangan :
1. Gunakan obat pada jam yang telah ditentukan.
2. Isilah tanda ‘V’ setiap anda selesai menggunakan obat dikolom sesuai jadwal.
3. Catatlah setiap penggunaan dosis tambahan dan keluhan yang anda rasakan.
4. Bawalah kartu catatan ini setiap anda berkunjung ke dokter.
BAB IV
KESIMPULAN

1. Konseling dilakukan oleh apoteker untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam


penggunaan obat-obatan, dengan pemberian jadwal rutin minum obat, dan
menginformasikan pentingnya minum obat demi kesehatan pasien, menginformasikan
tentang nama obat, dosis, indikasi, cara penggunaan, efek samping serta penyimpanan
obat.
2. Kegiatan konseling meningkatkan pemahaman pasien terhadap obat yang dikonsumsi
dan yang digunakan lebih baik, karena dijelaskan secara rinci sampai pasien benar-
benar paham.

Anda mungkin juga menyukai