Anda di halaman 1dari 13

PENYULUHAN DI DESA PENARI DENGAN

LATIHAN MEDITASI TERHADAP PASIEN DM


PADA GANGGUAN KECEMASAN

Kelompok 2
Anggota peyuluhan
1. I PUTU ASMARA PUTRA (223213426)
2. NI KADEK YUNIARI (223213431)
3. NI PUTU INTAN DARMAYANTI (223213433)
4. FILDATUS SOLEHAH (223213435)
5. LUH AYU DEVITA PUSPAYADNI (223213442)
6. WAYAN OKTA STYASA PUTRA) (223213448)
DIAGNOSA
Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh peserta terapi kelompok suportif di posyandu
jiwa, diagnosis keperawatan jiwa psikososial yang mungkin ditemukan pada kasus ini
adalah Gangguan Adaptasi dengan Kecemasan Terkait. Gangguan Adaptasi merupakan
suatu kondisi dimana individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan atau stresor tertentu dalam hidup mereka. Dalam hal ini, peserta terapi kelompok
suportif mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan diagnosis baru
mereka tentang diabetes melitus. Hal ini dapat tercermin dari keluhan mereka mengenai
nafsu makan berkurang, tidur tidak nyenyak, dan kecemasan yang berlebihan.Kecemasan
Terkait adalah gejala psikososial yang sering terjadi pada individu yang menghadapi
diagnosis penyakit kronis seperti diabetes melitus. Kecemasan ini dapat timbul akibat
ketidakpastian tentang masa depan, kekhawatiran akan komplikasi yang mungkin timbul,
perubahan gaya hidup yang diperlukan, dan perasaan tidak mampu mengontrol penyakit
mereka.Dengan demikian, Gangguan Adaptasi dengan Kecemasan Terkait adalah diagnosis
yang relevan untuk peserta terapi kelompok suportif dalam kasus ini. Hal ini
memungkinkan perawat untuk fokus pada pengelolaan kecemasan dan membantu peserta
dalam menyesuaikan diri dengan kondisi baru mereka.
TERAPI
KOMPLEMENTER
YANG DIBERIKAN
TEKNIK MEDITASI

Teknik Meditasi adalah teknik yang digunakan untuk


menenangkan pikiran yang resah dan mencegah agar tidak
mengahalangi pikiran atau gagasan tertentu. Ini merupakan
alat alami digunakan untuk melemaskan pikiran yang sadar
tanpa melemahkan kewaspadaan.para dokter menyebutkan
keadaan meditasi dengan istilah ketenangan kewaspadaan.
Meditasi setiap pada pasien untuk membantu mencegah atau
menyembuhkan berbagai masalah kesehatan: penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, megren, berbagai penyakit pada
sistem syaraf dan luka bernanah pada lambung dan usus dan
masalah pernapasan. ( weller stella, 2001).
Manfaat Meditasi
a. Membantu melarutkan dan menghilangkan
tekanan syaraf yang telah menahun
b. Memberikan ketenangan dan ketentraman
tehadap diri
c. Meningkatkan percaya diri dan produktif
d. Mengontrol kecemasan.
e. Mengurangi nyeri atau menyembuhkan
berbagai masalah
f. Lebih mudah mengendalikan emosi atau
kemarahan.
g. Menjadi lebih sehat
Gejala BPH
(Benign Prostatic Hyperplasia)
Ada beberapa gejala yang dialami :
1. Selalu ingin berkemih, terutama pada malam
hari.
2. Mengalami inkontinensia urine (beser) atau
peningkatan intensitas buang air kecil secara
signifikan.
3. Sulit mengeluarkan urine.
4. Mengejan pada waktu berkemih.
5. Aliran urine tersendat-sendat.
6. Mengeluarkan urine yang disertai darah.
7. Merasa tidak tuntas setelah berkemih.
Pengobatan BPH
(Benign Prostatic Hyperplasia)
a. Penanganan BPH Gejala Ringan
Untuk kasus BPH ringan biasanya cukup ditangani dengan obat-obatan,
terapi menahan berkemih, dan perubahan gaya hidup seperti:
 Mulai berolahraga secara teratur, misalnya berjalan kaki hingga
satu jam tiap hari.
 Mulai mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein dan
minuman keras.
 Mencari jadwal minum obat yang tepat agar terhindari dari
nokturia atau meningkatnya frekuensi buang air kecil sepanjang
malam.
 Membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi minum apa pun dua
jam sebelum tidur. Tujuannya agar tubuh terhindar dari kondisi
berkemih sepanjang malam (nokturia).
Pengobatan BPH
(Benign Prostatic Hyperplasia)
b. Penanganan BPH Gejala Menengah dan Parah
Bila pengobatan mandiri tidak bisa meredakan gejala, dokter dapat
meresepkan obat-obatan berikut:
 Obat-obatan Alpha Blockers. Obat-obatan ini mengendurkan otot
leher kandung kemih dan serat otot di prostat, membuat buang air
kecil lebih mudah.
 Penghambat 5-alpha reductase. Obat-obatan ini berfungsi untuk
mengecilkan prostat dengan mencegah perubahan hormonal yang
menyebabkan pertumbuhan prostat.
 Terapi kombinasi obat. Dokter mungkin juga merekomendasikan
penggunaan penghambat alfa dan penghambat reduktase 5-alfa
secara bersamaan jika salah satu obat saja tidak efektif.
Pencegahan BPH
(Benign Prostatic Hyperplasia)

Menurut penelitian, risiko terkena


pembesaran prostat jinak (BPH) dapat
dicegah melalui konsumsi makanan yang
kaya akan serat dan protein, serta rendah
lemak. Hindari juga konsumsi daging
merah. Makanan berserat tinggi antara lain
kacang hijau, beras merah, brokoli, gandum,
kubis, lobak, bayam, apel dan gandum.
Sedangkan, makanan berprotein tinggi
antara lain ikan, telur, kacang kedelai, dada
ayam, susu rendah lemak dan keju.
ADA
PERTANYAAN?
NOTULENSI
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai