KELOMPOK B.7
TUTOR
dr. Olive
KETUA KELOMPOK
I Gede Putu Gilang Parmana Putra 19700113
SEKRETARIS KELOMPOK
Ni Putu Utari Dewi 19700117
ANGGOTA KELOMPOK
1. Gusti Ayu Gresia Angelica 19700037
2. Komang Ari Sinta Dewi 19700039
3. Eva Diela Susmitha 19700040
4. I Putu Bagus Arya Sudharma 19700041
5. Ni Putu Intan Mulyasari 19700042
6. Roosi Rachma Kemala 19700114
7. Ni Kadek Sukma Apti Pertiwi 19700116
8. M.Arrafi’ Vazya Zaman 19700118
9. Ravica Jeslin Tandibua 19700026
DAFTAR ISI
Skenario
BAB I
KATA-KATA SULIT
1. Semi OTC drug : Adalah obat yang boleh digunakan dengan resep dokter (OTC
Over The Counter) terdiri atas obat bebas dan obat yang bebas terbatas
2. Upper Abdomen : Perut bagian atas yang didalamnnya terdapat hati, lambung
3. Diclofenac Non Steroid
Antiinflamatory drugs (NSIDs) :Obat non-steroid anti inflamsi yang umum
igunakan untuk menngobati gangguan muskoloskeletal
4. Diclorofenac : Adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan beberapa
kondisi yag dapat ditangani dengan obat ini adalah radang sendi dan nyeri setelah
oprasi.
5. Epigatstric pain : merupakan rasa tidak nyaman pada sensasi yang dirasakan
pada perut bagian atas.
6. Peptic ulcer : bisa disebut tukak lambung pada lambung yang menyebabkan
keluhan sakit maag, selain lambung luka tersebut dapat terbentuk di usus 12 jari atau
di bagiian bawah kerongkogan
7. Histamin reseptor antagonis (AH2) : adalah golongan obat-obatan yang digunakana
untuk menangani kelebihan asam lambung. Kelompok obat ini digunakan untuk
meredakan penyakit refluks asam lambung
8. Prostaglandin agonis zat dengan struktur kimia merupakan hormon perannya
terbilang penting karena prgstaglandin dibutuhkan dalam sistem reproduksi serta
proses penyembuhan luka
9. Antihistamin :kelompok obat obatan yang digunakan untuk mengobati reaksi
elergi seperti rinitis alergi, reaksi alergi makanan urtikaria atau biduran
10. Misoprostol : obat ini mampu memicu kehamilan, penanagan absorbsi,
mencegah dan menangani peptic ulkus peptikum
11. Cimetidine : adalah obat untuk mengatasi ganggan pencernaan akibat
karena terlalu banyak asam diperit
12. Famotidine :obat yang bermafaat untuk mengatasi gejala maag dn
hearthbburn(rasa panas dan nyeri di ulu hati)
13. Ranitidine :obat yang digunakan untuk menagani gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam berlebihan di dalam lambung
14. Antacid Tablet : obat atau zat yang berfungsi untuk menetralisisr asam
lambung dandigunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan.
BAB II
DAFTAR MASALAH
1. Mengapa pasien mengalami sakit perut pada bagian atas setelah makan berat?
2. Mengapa kondisi pasien 2 minggu yang lau membaik setelah mengonsumsi obat semi
otc drug? (tablet antasid) dan memburuk sejak 4 hari yang lalu
3. Bagaimana hubungan konsumsi NSAIDS dengan dosis berlebih dengan knsisi pasien?
4. Mengapa dokter meresepkan AH2 dan prostagladin agonist
5. Bagaimana hubungan antara status perkawinan sebelum meresepkan obat?
6. Mengapa dokter meresepkan misopropanol dan ranitidin?
HIPOTESIS
1. Kemungkinan karena adanya gangguan pada organ pencernaan akibat konsumsi obat
diklorofenak yang tidak sesuai dosis apabila meningkatkan kerja organ pencernaan
yang menimbulkan respon nyeri.
2. Karena fungsi antasid itu menetralkan asam lambung yang berlebihan sehingga rasa
sakit mereda setelah mengonsumsi semi OTC drug (tablet antaid) keadaan memburuk
karena asamlambung nya terlau berlebihan
3. Mengonsumsi obat NSAIDS perlu dengan resep dokter karena obat ini tidak depat
diminum pula orang yang terkena tukak lambug.
4. Dokter meresepkan AH2 dan prostaglandin agonis karena obat tersebut memiliki
fungsi untuk menurunkan sekresi asam yang salah satunya misoprosol yang memiliki
fungsi menghambat sekresi asam lambung dan mencegah tukak lambung
prostagllandin antagonis yang fungsinya mengurangi sekesi asam yang dirangsang
oleh histaminnyaserta gastrik dan agen kolomimotik melalui 2 mekanisme AH2
Antagonis H2 atau Histamin 2 bloker adalah golongan obat-obatan yang digunakan
untuk menangani kelebihan asam lambung
6.Karena misoprostol dan panitidine fungsinya untuk mengobati dan mencegah tukak
lambung
BAB III
BRAINSTORMING
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat bebas dikenal juga
dengan sebutan obat OTC (Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obatan yang dalam jumlah
tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru
bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada
kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil
berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai
berikut :
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih
dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat yang
dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas yang dengan mudah
diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit semakin serius sebaiknya
memeriksakan ke dokter. Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba
obat sendiri terhadap obat-obat yang seharusnya diperoleh dengan mempergunakan
resep dokter.
Obat Bebas
Obat bebas adalah obat OTC (over the counter) atau obat yang dijual secara bebas di
pasaran. Artinya, bisa sangat mudah dan bebas menemukan dan membeli obat ini,
tanpa harus menggunakan resep dokter. Obat yang tergolong dalam kategori bebas
adalah obat yang memiliki efek samping rendah serta kandungan bahan-bahan yang
relatif aman. Namun meski tidak memerlukan pengawasan dokter, tetap harus
memenuhi petunjuk dan dosis yang tertera di kemasan ketika mengonsumsinya.
Obat bebas biasanya memiliki gambar lingkaran berwarna hijau dan bergaris tepi
hitam. Simbol tersebut tertera di kemasan obat. Kebanyakan obat bebas adalah obat-
obat untuk mengobati penyakit ringan, seperti batuk, flu, atau demam. Obat bebas
juga bisa berupa vitamin atau suplemen nutrisi. Contoh obat bebas adalah
parasetamol.
Aturan minum antasida sama saja seperti jenis obat lainnya, yakni sesuai dengan
petunjuk pada kemasan obat. Patuhi juga anjuran minum yang disampaikan oleh
apoteker maupun dokter Anda.
Ambil contoh, jika antasida yang Anda minum adalah bentuk tablet kunyah, usahakan
untuk mengunyahnya sampai halus kemudian lanjutkan dengan minum segelas air
putih. Apabila obat tersebut berbentuk cair, sebaiknya kocok botol obat sebelum
menuangkannya ke atas sendok takar obat.
Antasida bisa diminum 1 jam sebelum makan atau 1 jam setelah makan. Obat ini
aman untuk dimium dalam kondisi perut kosong maupun terisi makanan.
3 Jelaskan efek samping diclofenac
Declofenac
Declofenac menyebabkan nyeri pada bagian epigastrium atau yang disebut dengan ulu hati karena
kerja obat yang berhubungan dengan kerja lambung
Efek dari penggyunaan declofenac adalahEfek samping Natrium diclofenac yang umum misalnya,
gangguan pada saluran gastrointestinal seperti mual, muntah, sembelit, nyeri perut, diare,
dispepsia, kembung, perdarahan / perforasi, mulas, ulkus lambung dan duodenum. Dalam pemakaian
jangka panjang pasien biasanya diberikan obat seperti misoprostol, ranitidine 150 mg,
atau omeprazole 20 mg pada waktu tidur, sebagai pencegahan pendarahan gastrointestinal.
Orang-orang yang menderita gagal jantung, penyakit jantung atau stroke sebaiknya tidak
menggunakan obat ini meskipun banyak penelitian mengatakan efek samping
terhadap resiko terjadinya infark miokardial relatif kecil.
Efek samping pada organ hati jarang terjadi, dan biasanya reversibel. Meski demikian, kasus-kasus
seperti nekrosis hati, sakit kuning, hepatitis fulminan dan gagal hati telah dilaporkan terjadi pada
pemakaian jangka panjang dan dalam dosis yang lebih tinggi. Jika tanda-tanda dan gejala yang
konsisten dengan penyakit hati klinis terjadi, atau jika manifestasi sistemik terjadi (misalnya :
eosinofilia, ruam, dan lain - lain), penggunaan obat ini harus dihentikan.
Efek samping yang berkaitan dengan kesehatan mental adalah depresi, kecemasan, mudah
marah, mimpi buruk, dan reaksi psikotik. Tetapi ini terjadi sangat jarang.
Obat-obat golongan NSAID dapat menyebabkan luteinized sindrom folikel ruptur, yang menunda
atau mencegah ovulasi. Oleh karena itu obat ini dapat menyebabkan kemandulan yang sifatnya
sementara pada wanita, terutama jika pemakaian dalam jangka panjang.
Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan obat-obat NSAID. Pasien pada
pengobatan jangka panjang, kadar hemoglobin dan hematokrit harus diperiksa jika mereka
menunjukkan tanda-tanda gejala anemia
Reaksi dermatologis seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-Johnson, dan nekrolisis epidermal
toksik, yang dapat berakibat fatal, dapat terjadi selama pemakaian NSAID. Pengobatan harus
dihentikan jika tanda-tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
Beberapa tahun terakhir ini, infeksi bakteri H. pylori dan penggunaan OAINS jangka panjang
merupakan dua
bervariasi (0-90%) pada perforasi ulkus, serta ulkus dapat juga terjadi tanpa
adanya infeksi H. pylori dan penggunaan OAINS. Disamping itu, faktor
tercatat sebagai penyebab yang sering dikemukakan, akan tetapi tidak satupun
diidentifikasi sebagai agen pembentuk ulkus yang tersendiri. Stres emosional dan
patogenesis ulkus
Patofisiologi
adalah ilmu yang mempelajari perubahan fisiologis yang diakibatkan oleh proses patologis. Gangguan
dalam proses seluler normal mengakibatkan terjadinya perubahan adaptif atau letal. Perubahan antara
sel yang sanggup beradaptasi dan yang cedera adalah pada dapat atau tidaknya sel itu “mengikuti” dan
mengatasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah dan merusak iu. Sel cedera
menunjukkan perubahan-perubahan yang dapat mempengaruhi fungsi-fungsi tubuh dan
bermanifestasi sebagai penyakit
6. Apa tujuan dari terapi ini? dan obat apa yang harus diberikan?
Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengatasi ulkus peptikum yang disebabkan oleh kelebihan
konsumsi NSAIDs.
Obat yang harus diberikan adalah obat Misoprostol, dimana obat ini merupakan analog dari
prostaglandin. Karena kerja NSAIDs dengan menghambat sintesa prostaglandin dengan
hambatan kerja enzim silklooksigenase pada perifer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
ulkus peptikum. Karena Misoprostol efek sampingnya berat berupa GIT dan diare maka
dibantu oleh obat antagonis reseptor H2 dimana obat ini juga berfungsi untuk inhibis produksi
asam lambung sama seperti NSAIDs. Namun tidak semua dapat diberikan kepada pasien
karena ada antaonis reseptor H2 yang berefek pada perunan fungsi seksual yaitu Ranitidine
dan Cimetidine. Jadi yang dapat diberikan adalah Famotidine.
BAB IV
PETA MASALAH
Mr Arjun 35 thn
Ke rs hasan sadikin
Anamnesis :
-Nyeri pada upper abdomen sejak 2 minggu ( semakin parah 4 hari yll )
-Setelah makan berat
-RPD: nyeri lutut akibat kecelakaan
-RP: diclofenak seharusnya 2x1 dlM seminggu ( 3-4 x 1 selama 4 mg )
Pemeriksaan fisik :
-TD : 120/80
-N : 82 x/ menit
-RR : 20 x/menit
-S : 37,1◦C
-Nyeri pada epigastric area
Dx : PEPTIC ULSER
TINJAUAN PUSTAKA
PETA KONSEP
↓ Prostaglandin ↓ Prostaglandin
↑ HCl
↑ HCl ↓ Mukosa
↓ proteksi lambung
Dx : peptic ulcer
Famotidine
BAB VII
Tabel Diskusi
Problem Mekanisme Hipotesis Saya tidak Learning issue Info lain
tahu
1.Mengapa Kemungkinan
pasien karena adanya
mengalami gangguan pada
sakit perut organ
bagian atas pencernaan
setelah makan akibat
berat ? konsumsi obat
diclofenac
yang tidak
sesuai dosis
apabila
mengkonsumsi
makanan berat
dapat
meningkatkan
kerja organ
pencernaan
yang
menimbulkan
respon nyeri
2.Mengapa Karena fungsi
kondisi pasien antacid itu
2 minggu lalu menetralkan
membaik dan asam lambung
memburuk yang berlebih
sejak 4 hari sehingga rasa
lalu setelah sakit mereka
mengkonsumsi setelah
obat semi mengkonsumsi
OTC drug obat semi OTC
(tablet antacid drug (tablet
)? antacid)
keadaan
memburuk
karena asam
lambung nya
terlalu berlebih
3.Bagaimana Mengkonsumsi
hubungan obat NSAIDS
konsumsi perlu dengan
NSAIDS resep dokter
dengan dosis karena obat ini
berlebih tidak dapat
dengan diminum pada
kondisi pasien orang yang
? terkena tukak
lambung
4.Mengapa Dokter
dokter meresepkan
meresepkan AH2 dan
AH2 dan prostaglandin
prostaglandin agonist karena
agonist ? obat tersebut
memiliki
fungsi untuk
menurunkan
sekresi asam
lambung dan
mencegah
tukak
lambung.
Prostaglandin
antagonis yang
fungsinya
mengurangi
sekresi asam
yang
dirangsang
oleh histamine
serta gastrin
dan agen
kolimomimetik
melalui 2
mekanisme.
AH2 antagonis
H2 atau
histamine 2
bloker adalah
golongan obat-
obatan yang
digunakan
untuk
menangani
kelebihan
asam lambung/
5.Bagaimana Jadi dokter
hubungan menanyakan
antara status tentang
perkawinan pernikahannya
sebelum untuk
meresepkan menetukan
obat ? obat mana
yang akan
diberikan
6.Mengapa Karena
dokter misoprostol
meresepkan dan ranitidine
misoprostol fungsinya
dan Ranitdine untuk
? mengobati dan
mencegah
tungkak
lambung
BAB VIII
BHP dan PHOP
PHOP
5 LEVEL PREVENTION ( 5 TINGKAT PENCEGAHAN )
1. Primary Prevention
a. Health Promotion ( Peningkatan Kesehatan )
Berhenti minum alkohol dan kafein.
b. Specific Prevention ( Perlindungan Khusus )
Berhenti minum obat-obatan bersifat NSAID
2. Secondary Prevention
a. Early Diagnostic And Prompt Treatment ( Pengobatan Secara Dini Dan Pengobatan
Yang Cepat Dan Tepat )
Endoskopi yaitu pemeriksaan paling awal untuk mendiagnosis tukak lambung.
b. Dissability Limitation ( Pembatasan Kecacatan )
3. Tertiary Prevention
a. Rehabilitation ( Pemulihan Kesehatan )
Penyuluhan dilakukan untuk mengedukasi masyarakat luas pentingnya mengonsumsi
obat dengan dosis yang tepat.
Dokter harus mampu mengedukasi pasien tentang obat yang diregulasi pemerintah,obat ada yang
dijual secara bebas,bebas terbatas,dan harus dengan resep dokter yang berdasarkan Dosis,Window
Effect,dan juga paruh waktu obat. Berikut daftar regulasi pemerintah tentang obat sesuai dengan
Kemenkes.:
- Obat bebas
•Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter.
•Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau yang dapat
dilihat dengan lebih jelas pada.
•Isi dalam kemasan obat disertakan brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat,
indikasi, dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik, serta cara
penyimpanannya.
•Karena mengandung juga bahan/senyawa yang bisa bersifat toksik, diberikan label Peringatan:
•P.No.2: Awas!! Obat keras. Hanya untuk dikumur jangan ditelan. Contoh: Gargarisma Kan
•P.No.3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
•P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar. Contoh: Sigaret astma
•P.No.5: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan. Contoh: Sulfanilamide steril 5 gram
BHP
Sesuai dengan salah satu dari 4 Asas Bioetik Humaniora dalam kedokteran, yaitu Non-Maleficence
yang berarti “Do no harm” atau tidak memperburuk atau memperparah keadaan pasien,Maka dokter
dituntut untuk tidak memperparah keadaan pasien dengan secara kompeten dan mampu untuk
memberikan resep yang sesuai kepada pasien yang bersangkutan. Resep yang dimaksud adalah resep
yang sesuai dengan pribadi/personal pasien meliputi secara umum seperti Jenis kelamin,umur, dan
secara khusus seperti Riwayat penyakit,riwayat alergi , dll.
Sebagai dokter yang ahli dibidang farmakologi,dokter harus mampu meresepkan dokter dengan juga
memperhatikan dalam segi Farmakinetik dan Farmakodinamik meliputi proses
Absorbsi,Distribusi,Metabolisme,Eliminasi,Bioavabilitas,interaksi obat,paruh waktu obat,dll. Dokter
harus mampu memberikan yang sesuai jika pasien mengalami gangguan seperti gangguan Liver atau
gangguan Renal (sesuai pada kasus) maka dokter tidak boleh menyarankan/ meresepkan penggunaan
Chlorpropamide seperti yang diminum mrs.Nabila,namun dengan obat lain yang tidak harus melewati
metabolism pada Liver dan Ekskresi pada Ginjal.
Dan factor yang tidak kalah penting adalah Window Effect,dimana dokter harus tau interaksi obat
dengan pasien sesuai dengan umur,jenis kelamin,berat badan,riwayat penyakit,dll. Window effect
mempelajari tentang Dosis minimum agar obat itu efektif dan dosis minimum obat menjadi Toxic
atau beracun,sehingga jika makin besar jarak antara minimum efektif dengan minimum toxic,maka
obat tersebut dapat dikategorikan aman,dan jika jaraknya makin kecil maka dapat dikategorikan
berbahaya/beresiko. Dokter harus mampu dan kompeten untuk memberikan dosis yang efektif namun
tidak toxic untuk pasien
BAB X.
Daftar Pustaka
1. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.hopkinsmedicine.org/gast
roenterology_hepatology/_pdfs/esophagus_stomach/peptic_ulcer_disease.pdf&ved=2ahUKEwifqp
eltojnAhWWIbcAHaIHD-gQFjAAegQIAxAB&usg=AOvVaw2mBRX9RhM5CQmY9MR-1JV0
2. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.aafp.org/afp/2007/1001/
p1005.pdf&ved=2ahUKEwifqpeltojnAhWWIbcAHaIHD-
gQFjABegQIBBAB&usg=AOvVaw1Kdt8juNFSC9Sd6DhY_e_U
3. https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.researchgate.net/publica
tion/333694090_Peptic_Ulcer_Disease&ved=2ahUKEwifqpeltojnAhWWIbcAHaIHD-
gQFjACegQIBhAC&usg=AOvVaw3YQOGZeLL5xLZqj18ZwKSp
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.aiha.com/wp-
content/uploads/2015/07/CPGUlcerEN.pdf&ved=2ahUKEwifqpeltojnAhWWIbcAHaIHD-
gQFjAGegQICRAB&usg=AOvVaw0czor79TQvXCzXOoL2D_Ok