Anda di halaman 1dari 4

Konseling Apoteker Pada Pasien Penyakit TBC

(Disebuah RS)
Dokter : Selamat Siang, dengan saudara siapa dan apa yang anda keluhkan ?
Pasien : Nama saya Ridzal dok, belakangan ini saya batuk disertai dahak dan belum
juga sembuh selama 2 minggu lebih. Padahal sudah minum obat batuk dan
biasanya sesak nafas sampai-sampai dada merasa nyeri dan belakangan ini
sering berkeringat di malam hari.
Dokter  :  Apakah anda juga tidak nafsu makan ?
Pasien :  Iya dok, saya juga lagi kurang nafsu makan.
Dokter :  Menurut gejala yang dikeluhkan oleh saudara Ridzal, ini tanda-tanda
penyakit Tuberculosis BTA positif. Jadi anda harus melakukan pemeriksaan
laboratorium untuk memastikan penyakit yang anda derita.
*Keesokan Harinya …
(Disebuah Apotek RS)
Keluarga Pasien  :  Selamat siang bu. Saya mau menebus resep kakak saya.
Asisten Apoteker :  Iya, selamat siang (sambil membaca dan menyerahkan resep kepada
Apoteker untuk menganalisa resep)
Asisten Apoteker :  Ibu, sambil menunggu obatnya disiapkan, bias tunggu diruang
konseling ? ada yang ingin saya diskusikan (Sambil menunjukkan
ruangan konseling)
*Kemudian Apoteker masuk ke ruangan konseling sambil membawa obat yang diresepkan
oleh dokter.
(Ruangan Konseling)
Apoteker :  Silahkan duduk dulu bu, perkenalkan saya mira apoteker di apotek
ini. Saya ingin mendiskusikan tentang obat saudara Ridzal.
Keluarga Pasien :  Silahkan bu.
Apoteker :  Apa yang dokter katakan mengenai pengobatan saudara Ridzal ?
Pasien  :  Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter mengatakan kalau saya
terkena penyakit Tuberkulosis BTA positif dan bakteri telah menyebar
di paru-paru saya. Katanya saya termasuk pasien yang baru terinfeksi
Tuberkulosis sehingga dapat disembuhkan asal saya segera memulai
pengobatan dan meminum obatnya sesuai intruksi dokter. Saya harus
meminum obat selama 2-6 bulan.
Apoteker :  Oh iya, Apa yang dokter katakan mengenai kegunaan obat-obat yang
diberikan ?
Pasien :  Kata dokter obat tablet yang diminum untuk memperlambat bahkan
memusnahkan bakteri yang terdapat dalam paru-paru saya agar tidak
menyebar ke organ tubuh lainnya.
Apoteker : Iya, apa yang dokter katakan tentang cara menggunakan obat-obat
tersebut?
Pasien  :  Saya harus minum tabletnya 3 kali sehari sesudah makan dan tunggu
sekitar 30 menitan.
Apoteker  :  Iya, benar sekali apa yang anda sampaikan.
Pasien :  Apakah ada efek samping dari obat-obat tersebut ?
Apoteker :  Oh iya, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti tidak nafsu makan,
mual, sakit perut, demam, meriang, sakit otot, dan sendi, sakit kepala, sering
merasa lelah, kesemutan bahkan urine anda tampak berwarna orange
kemerahan.
Keluarga Pasien :  Apakah efek samping tersebut bias dicegah atau diatasi ?
Apoteker  :  Bisa. Jika efek samping berupa urine yang berwarna orange kemerahan itu
merupakan efek samping dari rifampisin, anda tidak perlu khawatir akan
warna dari urine tersebut karena itu tidak berarti bahaya apapun hanya
berupa buangan dari obat tersebut. Jika mengalami gejala seperti sakit sendi
dan otot anda dapat minum Paracetamol, bila perlu. Adapun jika anda
merasa tidak nafsu makan, mual dan sakit perut maka anda dapat
menggunakan isotiazid, ripanfisin dan piraziramid pada malam hari sebelum
tidur, namun jika gejala masih dirasakan dapat meminum obat dengan
ditambahkan sedikt makanan. Jika anda merasa sering kesemutan setelah
mengkonsumsi obat dapat diatasi dengan meminum piridoksin (Vitamin B6).
Adapun jika demam, meriang dan sakit kepala segera konsultasi ke dokter.
Keluarga Pasien :  Oh begitu. Berarti harus selalu menyiapkan Paracetamol dan Vitamin
B6 untuk mengatasi jika mengalami gejal tersebut.
Apoteker               :  Iya benar sekali ibu. Saudara Ridzal masih kuliah atau sudah bekerja ?
Pasien                    :  Sudah bekerja bu.
Keluarga Pasien    :  Memangnya kenpa bu ?
Apoteker  :  Saya menenyakan hal itu untuk membantu anda membuat jadwal
meminum obat. Kartunya nanti bisa ditempel ditempat yang mudah dilihat,
misalnya dipintu kulkas. Karena kepatuhan pasien dalam meminum obat
sangat dibutuhkan dalam pengobatan Tuberkulosis ini agar tidak terjadinya
resistensi atau kekebalan bakteri terhadap obat yang diberikan.
Keluarga Pasien    :  Iya benar bu. Saudara saya ini memang sering lupa.
Pasien                    :  Bagaimana kalau saya lupa meminum obatnya ?
Apoteker :  Apabila anda lupa hanya 1 hari atau 1 dosis maka anda dapat tetap
melanjutkannya, tetapi apabila anda lupa lebih dari 1 hari atau lebih
maka anda harus datang kembali ketempat anda berobat dan
menanyakan apa yang harus anda lakukan, dokter akan melakukan
pemeriksaan dan memutuskan apa yang harus dilakukan.
Keluarga Pasien :  Bu, bagaimana dengan penularannya Tuberkulosis yang diderita
saudara saya ?
Apoteker  :  Iya bu, untuk penularannya sendiri penyakit Tuberkulosis ini dapat
menular lewat udara yang mengandung percikan dahak, batuk atau
bersin penderita. Jadi sebaiknya saudara ridzal harus menggunakan
masker ketika keluar atau didalam rumah.
Pasien  :  Seberapa besar peluang saya untuk sembuh dari Tuberkulosis
setelah pengobatan ?
Apoteker :  Jika pasien memiliki ketekunan dan ketepatan dalam mengkonsumsi
obat kemudian melakukan pemeriksaan seperti yang sudah dokter
jadwalkan maka anda akan dapat sembuh. Anda harus menjalani
pengobatan selama 6 bulan tanpa putus dan obat yang diresepkan ini
untuk 2 bulan. Sebelum obatnya habis anda harus kembali konsultasi
kedokter lagi.
Keluarga Pasien :  Dengarkan apa yang dikatakan apoteker, jangan sampai lupa untuk
meminum obatnya.
Pasien  :  Saya senang mendengar peluang untuk dapat sembuh.
Apoteker  :  Saudara Ridzal, supaya saya yakin tidak ada informasi yang
terlewatkan boleh diulangi apa yang sudah saya sampaikan tadi ?
Pasien :  Iya bu, Saya harus minum semua tabletnya 3 kali sehari sesudah
makan. Terus bila warna urine saya kemerahan tidak perlu khawatir.
Jika mengalami gejala seperti sakit pada otot dan sendi dapat minum
paracetamol, bila perlu. Adapun jika anda merasa tidak nafsu makan,
mual dan sakit perut maka saya dapat menggunakan obat isoniazid,
rifampisin dan pirazinamid pada malam hari sebelum tidur, namun jika
gejala masih dirasakan dapat meminum obat dengan ditambahkan
sedikit makanan. Jika saya merasa sering kesemutan setelah
mengkonsumsi obat dapat diatasi dengan meminum piridoksin
(Vitamin B6).
Apoteker :  Iya benar, yang paling penting saudara Ridzal harus patuh, selalu
tepat minum obatnya agar pengobatan berhasil. Apakah ada yang
ingin ditanyakan kembali ?
Pasien  :  iya bu, terima kasih atas informasi yang diberikan. Ini sangat
membantu saya untuk pengobatan.
Apoteker  :  Itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai apoteker untuk
membantu anda dalam menjalani pengobatan. Jika ada hal-hal yang
nantinya ingin ditanyakan, ini kartu nama saya ada nomor kontak yang
bisa dihubungi.
Pasien :  Iya bu, ini akan sangat membantu. Terima kasih.
Apoteker :  Iya sama-sama. Semoga cepat sembuh.

Anda mungkin juga menyukai