Anda di halaman 1dari 13

PENYIMPANAN OBAT

SITOSTATIKA
DAN CONTOH OBAT
SITOSTATIKA
Hanung Puspita Adityas I4C019053
Dwi Cahyono I4C019055
Erfan Abdissalam I4C019056
Nurul Hidayati I4C019062
Chariztabella Dorine Nugraha I4C019063
Nurfadilah Anggraeni I4C019066
Nur Ayu Arifasari I4C019067
Annisa Dwi Damayanti I4C019068
Jeremy Tandi Yanuhasay I4C019099
Pengertian

• Bahan sitostatika adalah zat/ obat yang merusak dan membunuh sel normal dan sel kanker,
serta digunakan untuk menghambat pertumbuhan tumor malignan (Tjay dan Kirana , 2007).
• Sitostatika tergolong obat beresiko tinggi karena mempunyai efek toksik yang tinggi terhadap
sel, terutama dalam reproduksi sel sehingga bersifat karsinogenik, mutagenik dan teratogenik
(Depkes RI,2009).
• Obat-obatan sitostatika dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan jaringan bila terjadi kontak
langsung dengan kulit atau mata. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan khusus baik dari
penyimpanan ataupun dengan menggunakan alat pelindung diri.
Aspek yang harus diperhatikan

Penyimpanan Obat Pakaian Pelindung


Sitostatika Bagi Petugas Penanganan Limbah

1 2 3 4 5

Kondisi Ruangan Penyimpanan Biological Safety Cabinet


Barang Steril
1 Penyimpanan Obat Sitostatika

Semua obat yang berbahaya diberi label khusus yang berisi peringatan kepada petugas.
Label untuk sediaan farmasi yang mengandung obat sitostatika harus mencantumkan:

a. Nama jenis sitostatika yang terdapat dalam sediaan


b. Jumlah total obat dan jumlah total volume
c. Waktu kadaluarsa
d. Kondisi penyimpanan
2 Kondisi ruangan penyimpanan barang steril

 Ruangan sebaiknya letaknya dekat dengan ruang sterilisasi,


apabila digunakan mesin sterilisasi dua pintu, maka pintu
belakang langsung berhubungan dengan ruangan
penyimpanan.
 Akses ke ruangan penyimpanan steril dilakukan oleh
tenaga terlatih, bebas dari penyakit menular dan
menggunakan pakaian sesuai dengan persyaratan.
 Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh dari lalu lintas
utama dan jendela serta pintu sesedikit mungkin dan
terisolasi.
3 Pakaian Pelindung Bagi Petugas

a. Baju panjang yang terbuat dari kain yang bebas dari serat.
b. Sarung tangan steril bebas pertikel rangkap dua. Cara
memakainya : sarung tangan pertama (bagian dalam)
dimasukkan ke dalam baju dan sarung tangan ke dua
(bagian luar) dibiarkan diluar baju.
c. Respirator.
d. Pelindung mata.
e. Penutup sepatu dan penutup rambut.
4 Biological Safety Cabinet
Penanganan terhadap obat berbahaya
hendaknya dilakukan di dalam suatu ruangan
khusus dan dalam kondisi aseptic di bawah
Laminar Airflow Biological Safety Cabinet
dengan tipe aliran vertical. Pemakaian alat
Biological Safety Cabinet mempunyai dua
fungsi, yaitu :
a. Melindungi petugas dari exposure (kontak)
obat berbahaya
b. Menjaga sterilitas sediaan
tipe alat Biological Safety Cabinet

Dengan 30% udara Dengan semua udara


Tip keluar area Tip
kembali ke ruangan
eA eB
PENANGANAN LIMBAH
5 SITOSTATIKA
• Pemisahan limbah:
• Limbah non sitostatika
• Limbah sitostatika
• Packaging kantong plastik dengan warna yang
berbeda.
• Dibakar di Insinerator pada suhu 1100 °C.
Limbah sitostatika termasuk:
• AMHP (Alat Medis Habis Pakai) yang digunakan
untuk “patient treatment” yang dikerjakan
dipelayanan Poli / Bangsal.
• AMHP yang digunakan dalam pengerjaan
preparat pencampuran obat sitostatika.
Contoh Obat-Obat Sitostatika (Depkes RI,
2009)
No Nama Obat Sitostatika Penyimpanan

1. Bleomycin Sulfat Suhu kamar ; Lemari pendingin; terlidung cahaya


2. Carmustine (BCNU) Suhu kamar ; Lemari pendingin
3. Carboplastin Suhu kamar ; Lemari pendingin; terlidung cahaya

4. Cisplatin Suhu kamar ; Lemari pendingin; terlidung cahaya

5. Cyclophospha mid Lemari pendingin; Suhu kamar;terlindung cahaya

6. Dacarbazine Suhu kamar ; Lemari pendingin; terlidung cahaya

7. Dactinomycin Suhu kamar ; Lemari pendingin; terlidung cahaya;

8. Irinotecan Dalam suhu ruangan/lemari pendingin; hidarkan dari cahaya langsung;

9. Mitomycin- C Pada suhu ruangan dan lemari pendingin 2-250C

10. Topotecan Suhu kamar atau lemari pendingin.

11. Vinblastin dalam suhu ruangan/lemari pendingin; hidarkan dari cahaya langsung.

12. Vincristine dalam suhu ruangan/lemari pendingin.

13. Transtuzumab dalam suhu ruangan/lemari pendingin; JANGAN di KOCOK.


Daftar Pustaka

Depkes RI. 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan


Penanganan Sediaan Sitostatika. Jakarta:Ditjen Binfar
dan Alkes DepKes RI..
Oetari,R.A.2018.Teknik Aseptis. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
Setya, E.R. 2017. Farmasi Rumah Sakit. Ed.
Yogyakarta:Deepublish
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja.2007. Obat-obat Penting.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai