Anda di halaman 1dari 29

Handling

Cytotoxic
Disusun oleh :

1. Otita Diana Vita 20081005


2. Rois Kholid Mualim 20081012
3. Winarsih 20081018
4. Siti Muninggar 20081020
Pengertian
Handling Cytotoxic
Pencampuran sediaan steril harus
memperhatikan perlindungan produk dari
kontaminasi mikroorganisme,
Sedangkan untuk penanganan sediaan
sitostatika selain kontaminasi juga
memperhatikan perlindungan terhadap
petugas, produk dan lingkungan
Definisi Handling
Cytotoxic
Layanan yang disediakan instalasi
farmasi dalam penanganan obat
kanker secara professional melibatkan
petugas yang profesional dan terlatih
Tujuan Handling Cytotoxic
 Cegah kontak langsung atau keterpaparan
petugas kesehatan terhadap sitostatika pada
waktu pencampuran, pengoplosan, dan
pemberian kepada pasien
 Terjamin sterilitas produk akhir sitostatika
 Terjamin stabilitas produk akhir sitostatika
setelah dicampur / di oplos
 Terjamin keamanan buangan sisa sitostatika
dan material yang dipakai yang telah
terkontaminasi dengan sitostatika
Penanganan Penanganan sediaan sitostatika yang
aman perlu dilakukan secara disiplin dan
Sediaan Sitostatik hati-hati untuk mencegah risiko yang
tidak diinginkan, karena sebagian besar
sediaan sitostatika bersifat :
- Karsinogenik yang berarti dapat
menyebabkan kanker
- Mutagenik yang berarti dapat
menyebabkan mutase genetic
- Teratogenik yang berarti dapat
membahayakan janin
Agen yang ditujukan untuk terapi,
Obat sitotoksik
khususnya pada pengobatan kanker

 Penerimaan & penyimpanan


Terekpose obat
 Penyiapan
sitostatika
 Dispensing dan pemberian
dapat terjadi
 Disposal & pelayanan
pada saat
Rute  Inhalasi
terekpose  Injeksi
sitostatika  Tertelan (makanan)
 Absorbsi (sarung tangan)
 Kontak langsung (tidak sengaja)
Persiapan Pencampuran
1. Cuci tangan dan keringkan
2. Pakai perlengkapan pelindung
3. Persiapkan clean room :
• Hidupkan blower
• Desinfeksi 5 menit dengan alcohol 70%
• Meja kerja alas dengan alas khemoterapy
• Sediakan kantonf buanga
4. Jenis alat lain disesuaikan dengan sediaan yang akan dibuat
5. Proses pencampuran / pengoplosan berdasarkan protap sesuai
dengan cara seapsetis mungkin.
Prosedur tetap Berganti Pakaian
1. Memasuki ruangan steril harus melalui ruangan-ruangan ganti pakaian dimana
pakaian biasa diganti dengan pakaian pelindung khusus untuk mengurangi
pencemaran jasad renik dan partikel
2. Pakaian steril hendaklah disimpan dan ditangani sedemikian rupa setelah di cuci
dan disterilkan untuk mengurangi rekontaminasi jasad renik dan debu
3. Ruangan ganti pakaian pertama:
a. Mula-mula pakaian biasa dilepaskan diruang ganti pakaian pertama. Arloji
dan perhiasan dilepaskan dan disimpan atau diserahkan kepada petugas
yang ditunjuk
b. Pakaian dan sepatu hendaklah dilepas dan disimpan pada tempat yang telah
disediakan
NEXT Prosedur tetap Berganti
4. Ruang ganti pakaian kedua :
Pakaian
a. Petugas hendaklah mencuci tangan dan lengan hingga siku tangan dengan
larutan desinfektan (yang setiap minggu diganti). Kaki hendaklah dicuci
dengan sabun dan air dn kemudian dibasuh dengan larutan desinfektan
b. Tangan dan lengan dikeringkan dengan pengering tangan listrik otomatis.
Sepasang pakaian steril
c. Penutup kepala hendaklah menutupi seluruh rambut dan diselipkan ke
dalam leher baju terusan. Penutup mulut hendaklah juga menutupi janggut.
Penutup kaki hendaklah menyelubungi seluruh kaki dan ujung kaki.
NEXT Prosedur tetap Berganti
Pakaian
d. Celana atau baju terusan (overall) diselipkan ke dalam
penutup kaki. Penutup kaki diikat sehingga tidak turun waktu
bekerja. Ujung lengan hendaklah diselipkan kedalam sarung
tangan. Kaca mata pelindung dipakai pada tahap akhir ganti
pakaian.
e. Sarung tanagn dibasahi dengan alcohol 70% atau larutan
disinfektan
f. Membuka pintu untuk memasuki ruang penyangga udara dan
ruang steril hendaklah dengan menggunakan siku tangan dan
mendorongnya.
RUAN
G
STERI SYARAT
L

1. Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000 partikel
2. Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara
3. Suhu 18-22 C
4. Kelembapan 35-50%
5. Dilengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter Tekanan udara
didalam ruang lebih positif dari pada tekanan udara di luar ruangan
6. Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat Kesehatan dan
bahan obat sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran. Pass box
ini terletak diantara ruang persiapan dengan ruang steril
PERALATAN
a. Baju pelindung
b. Sarung tangan
c. Kacamata
pelindung
d. Masker disposible
LAF (LAMINAR AIR
FLOW)
1. Aliran Udara Horizontal (Horizontal Air Flow). Aliran
udara langsung menuju kedepan, sehingga petugas tidak
terlindungi dari partikel ataupun uap yang berasal dari
ampul atau vial. Alat ini digunakan untuk pencampuran
obat steril non sitostatika

2. Aliran Udara Vertikal (Vertical Air Flow)


Aliran udara langsung mengalir kebawah dan jauh dari petugas sehingga
memberikan lingkungan kerja lebih aman. Untuk penanganan sediaan
sitostatika menggunakan LAF vertical Biological Safety Cabinet (BSC)
kelas II dengan syarat tekanan udara di dalam BSC harus lebih negative
dari pada tekanan udara di ruangan
Prosedur Penggunaan LAF (Laminar Air
1. Hubungkan LAF dengan sumber listrikFlow)
yang sesuai (220 volt)
2. Nyalakan blower dan lampu UV minimal 15 menit sebelum digunakan
3. Matikan lampu UV
4. Buka pintu penutup LAF dan letakkan secara horizontal diatas meja
5. Bersihkan permukaan LAF dengan Iso Propol Alkohol (IPA) atau alcohol 70%
menggunakan lap yang berserat :
a. Dinding : dari atas kebawah dengan Gerakan satu arah
b. Lantai : dari belakang kedepan dengan Gerakan satu arah
Catatan : jangan menyemprotkan alcohol langsung ke arah HEPA filter
6. Seka semua bahan dan alat yang akan dimasukkan ke dalam LAF dengan alcohol 70%
7. Letakkan bahan dan alat di dalam LAF sesuai tata letak
8. Biarkan 5 menit untuk menghilangkan turbulensi udara
Prosedur Penggunaan Pass box
Untuk pass box yang dilengkapi dengan UV
1. Hubungkan passbox dengan sumber listrik yang sesuai (jika passboxnya
automatic)
2. Nyalakan passbox dengan menekan tombol ON pada switch, lampu indicator
akan menyala
3. Jika lampu hijau menyala, pintu passbox dalam keadaan tidak terkunci, dan siap
dibuka
4. Masukkan alat dan bahan kedalam passbox
5. Tutup Kembali pintu passbox
6. Buka pintu passbox dari dalam ruangan steril
7. Keluarkan alat dan bahan dari dalam passbox dengan hati-hati
NEXT
Prosedur Penggunaan Pass box
Untuk pass box yang manual
1. Bersihkan passbox sesuai dengan prosedur tetap pembersihan passbox
2. Buka pintu passbox (pastikan pintu passbox yang berada dalam ruang
steril dalam keadaan tertutup
3. Masukkan alat dan bahan ke dalam passbox
4. Tutup Kembali pintu passbox
5. Buka pintu passbox dari dalam ruangan steril (pastikan pintu passbox
yang satu tetap tertutup
6. Keluarkan alat dan bahan dari dalam passbox dengan hati-hati
Penanganan Tumpahan
Tumpahan terjadi dalam kotak BSC (Biology Safety Cabinet)
Blower harus tetap dihidupkan
 Petugas membersihkan harus pakai baju pelindung
 Kasa dan handuk
 Jika dalam bentuk serbuk serap dengan kasa basah
 Pecahan ambil hati-hati buang dalam container buangan sisa
 Kasa dan handuk bekas serapan buang dalam kantong tertutup,
buang kedalam container buangan sisa, cuci, bilas, permukaan BSC
3x dengan detergen dan aquadesh
Penanganan Limbah
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)
2. Tempatkan limbah pada container buangan tertutup untuk benda-
benda tajam seperti syringe, vial, ampul, tempatkan didalam
container yang tidak tembus benda tajam, untuk limbah lain
tempatkan dalam kantong berwarna dan berlogo cytotoxic
3. Beri label peringatan pada bagian luar kantong
4. Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup
5. Memusnahkan limbah dengan incerator 1.000C
6. Cuci tangan
Labelling,
Packaging, &
Transport of
Cytotoxic
Drugs
 Semua preparasi sitotoksik harus diberi label yang jelas,

Labelling 
informasi detail, akurat dan dapat dibaca.

Label harus dirancang khusus dan harus menyatakan

bahwa ada zat sitotoksik dalam preparasi. Label juga harus

menyatakan jumlah total dan volume sediaan, waktu dan

tanggal tidak boleh digunakan, dan rekomendasi

penyimpanan.

 Label khusus lainnya juga harus dilampirkan, bila sesuai,

untuk menyampaikan informasi tambahan atau saran

(misalnya tidak extravasate).


Packaging & Transporting
Cytotoxic Drugs

Kedua wadah, kemasan langsung &


kemasan luar semuanya diberi label
keselamatan/keamanan.
Drugs Packaging
Obat sitotoksik harus dikemas dalam wadah berlabel, disegel,

anti bocor, dengan tas luar tersegel jika memungkinkan, untuk

memastikan wadah :

 Memberikan perlindungan yang dari cahaya

 Melindungi obat dari kerusakan dalam perjalanan

 Melindungi jika terjadi kerusakan content bocor

 Memiliki tutup childproof (jika diperlukan)


Drugs Transport
Wadah yang digunakan untuk mengangkut obat sitotoksik
harus disiapkan :
 Berdinding keras dan kuat
• Dibuat dari bahan foam atau bahan kemasan yang cocok
yang mampu melindungi produk dari shock yang
ekuivalen dengan penurunan dari satu meter ke
permukaan beton
• Tertutup rapat dan diberi label dengan peringatan
sitotoksik.
Potensi Pengaruh Paparan Obat
Sitotoksik
 Rute pertama dari paparan sitotoksik adalah melalui
inhalasi dari debu obat atau aerosol, absorbsi kulit, tidak
disengaja tertelan melalui kontak dengan makanan yang
terkontaminasi atau rokok dan cedera jarum suntik.
 Peluang untuk paparan dapat
terjadi :
 Selama persiapan dan pemberian obat
 Penanganan cairan tubuh dari pasien yang menerima obat
sitotoksik
 Penanganan dan pembuangan limbah sitotoksik dan bahan
terkontaminasi oleh limbah terkait

 Transportasi obat sitotoksik


Meminimalkan Paparan
Hal ini tidak mungkin untuk benar-benar menghilangkan risiko yang terlibat dalam
persiapan dan rekonstitusi dari obat sitotoksik. Namun, paparan obat sitotoksik
dapat diminimalkan dengan :
• Penggunaan rinci, prosedur tertulis dan praktek kerja yang aman untuk semua aspek
penanganan obat sitotoksik (termasuk pengelolaan tumpahannya).
• Pendidikan dan pelatihan yang memadai dari semua orang yang terlibat dalam penanganan
obat sitotoksik dan limbah terkait untuk memastikan kepatuhan dengan prosedur; periodic
evaluationand validation of the training given
• Penyediaan dan penggunaan yang benar dari peralatan pelindung, fasilitas
(misalnya lemari keselamatan biologi) dan pakaian (baju, misalnya sarung
tangan dll)
• Kaepatuhan terhadap Tindakan pencegahan universal.
SOP Persiapan Obat
sitotoksik
SOP untuk persiapan parental harus didokumentasikan, dan
menekankan perlu untuk :
 Mengindari penggunaan obat sitotoksik disediakan dalam ampul
kaca. Jika ampul kaca harus digunakan, buka dengan pemutus
ampul atau low-linting swab
 Mengandung larutan obat berlebih dan pendingin udara saat
priming
 Menggunakan Teknik yang tidak menyebabkan perbedaan
tekanan
NEX
T
Tablet, Kapsul & Krim
 Harus dipreparasi berdasarkan kondisi yang sama seperti sediaan
parenteral obat sitotoksik
 SOP tambahan khusus untuk sediaan non-parenteral (yang dilakukan
tanpa preparasi) meliputi :
• Menggunakan peralatan yang khusus
• Membuat campuran dengan mendispersikan tablet dalam air
• Tidak menghancurkan tablet dalam mortir terbuka
• Tidak menghitung tablet atau kapsul dengan mesin
• Membersihkan peralatan segera setelah digunakan dengan detergen
alkali kuat dengan pH 10.
Daftar Istilah
 Acute toxicity : dimana efek toksik terjadi segera atau segera setelah
paparan tunggal
 Cytotoxic : merusak sel-sel hidup
 Extravasation : kebocoran obat sitotoksik dari vena kedalam jaringan
sekitarnya
 Mutagenic : dapat menyebabkan mutase
 Oncogenic : menyebabkan atau mendorong pertumbuhan tumor
 Tumour : pembengkakan, pembesaran, atau masa abnormal dari
jaringan dimana pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Suatu tumor
dapat bersifat jinak (tidak ganas) atau ganas (kanker)
Thank
s
Does Anyone Have Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai