1. Pendahuluan
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni: Semua dispensing obat steril harus dilakukan
dalam Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) paling sedikit 15 cm dari tepi cabinet. Sebelum
digunakan, LAFC harus dibersihkan dengan alkohol 70% dari arah belakang ke depan, clan
dari arah atas ke bawah menjauhi HEPA filter. Apabila bekerja dalam LAFC, sebelum mulai
pencampuran semua alat clan bahan disiapkan di baki yang sesuai. LAFC harus dioperasikan
terus menerus. LAFC harus dites setiap 6 bulan sekali, bila LAFC dipindah atau diduga
mencegah kontaminasi, usap tutup karet wadah dengan gerakan satu arah. Untuk
mencegah tekanan dalam wadah menjadi vakum, injeksikanlah terlebih dahulu udara dalam
sejumlah volume cairan yang akan diambil. Bila tidak ada alat laminar air flow dapat dipilih
ruangan yang bersih, tidak lalu lalang orang, tidak banyak ventilasi.
Harus steril, lsotonis, Isohidnis, Bebas pirogen, Bebas partikel asing, Kejernihan , Stabil baik
secara fisika, kimia, maupun mikrobiologi, Aman (tidak toksik), Tidak terjadi reaksi antar
bahan dalam formula, Penggunaan wadah yang sesuai, sehingga mencegah terjadinya
interaksi dengan bahan obat., Sesuai antara obat yang ada dalam wadah dengan etiket, clan
2. Tujuan
3. Peserta
50 orang
6. Narasumber
Mengetahui
Kepala Instalasi Farmasi, Koordinator Pelayanan clan Mutu
RSUP. H. Adam Malik
I. Pendahuluan
Pencampuran sediaan steril harus dilakukan secara terpusat di instaLasi farmasi rumah sakit
Pencampuran sediaan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi
semula menjadi produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang
dilakukan secara aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan (ASHP, 1985).
Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur kenja
terhadap petugas. Kontaminan kemungkinan terbawa ke dalam daerah aseptis dari alat
kesehatan, sediaan obat, atau petugas jadi penting untuk mengontrol faktor-faktor mi
sediaan sitostatika yang aman penlu dilakukan secara disiplin dan hati-hati untuk mencegah
risiko yang tidak diinginkan, karena sebagian besar sediaan sitostatika bersifat:
Kemungkinan pemaparan yang berulang terhadap sejumlah kecil obat-obat kanker akan
mempunyai efek karsinogenik, mutagenik dan teratogenik yang tertunda lama di terhadap
A. Apoteker.
Setiap apoteker yang melakukan persiapan/ peracikan sediaan steril harus memenuhi
steril.
Petugas yang melakukan pencampuran sediaan steril harus sehat dan khusus untuk
penanganan sediaan sitostatika petugas tidak sedang merencanakan kehamilan, tidak hamil
maupun menyusui.
Dalam melakukan pencampuran sedian steril diperlukan ruangan dan peralatan khusus
untuk menjaga sterilitas produk yang dihasilkan dan menjamin keselamatan petugas dan
Iingkungannya.
Ruanç Ruang
BWw' Bu Acnwr,straw Produ
:7 7
Ru uIno
I
WsLuIe
Ruang Set
1
Ruan
Ganj Paka3n •
A. Ruangan
2. Jenis ruangan
terdiri dan
a. Ruang persiapan Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan penyiapan alat
kesehatan dan bahan obat (etiket, pelabelan, penghitungan dosis dan volume cairan).
b. Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakalan Sebelum masuk ke ruang antara, petugas
harus mencuci tangan, ganti pakaian kerja dan memakai alat pelindung din (APD).
c. Ruang antara (Ante room) Petugas yang akan masuk ke ruang steril melalul suatu ruang
antara
d. Ruang steril (Clean room) Ruangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000 partikel
2) Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara.
3) Suhu 18 - 22°C
4) Kelembaban 35 - 50%
6) Tekanan udara di dalam ruang lebih positif dari pada tekanan udara di luar ruangan.
7) Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan clan bahan obat
sebelum clan sesudah dilakukan pencampuran. Pass box mi terletak di antara ruang
B. Peralatan
Peralatan yang harus dimiliki untuk melakukan pencampuran sediaan steril meliputi:
Mat Pelindung Din (APD) yang digunakan dalam pencampuran sediaan steril meliputi:
a. Baju Pelindung
b. Sarung tangan
Sarung tangan yang dipilih harus memiliki permeabilitas yang minimal sehingga
menutup pergelangan tangan. Sarung tangan terbuat dari latex clan tidak
c. Kacamata pelindung
d. Masker disposable
Laminar Air Flow mempunyai sistem penyaningan ganda yang memiliki efisiensi
Terdapat dua tipe LAF yang digunakan pada pencampuran sediaan steril:
a. Aliran Udara Horizontal (Horizontal Air Flow).
Aliran udara langsung menuju ke depan, sehingga petugas tidak terlindungi dan
partikel ataupun uap yang berasal dari ampul atau vial. Alat mi digunakan untuk
Aliran udara langsung mengalir kebawah dan jauh clari petugas sehingga
dengan syarat tekanan udara di dalam BSC harus lebih negatif dari pada
Kondisi Khusus
Jika tidak ada fasilitas LAF - BSC untuk pencampuran sediaan steril maka perlu
A. Ruangari
• Pilih wang yang paling bersih, khusus untuk pengerjaan sediaan steril saja.
B. Cara kerja
70%)
• Seka seluruh alat kesehatan clan wadah obat sebelum digunakan dengan
alkohol 70%
• Bersihkan area kerja dengan mencuci dengan detergen clan bilas dengan
buangan
V. Simulasi
ASEPTIC TECHNIQUE
o Do not touch critical parts
Cwnrf hJndIig
Irwatrect hand1ng
an I
Coring
• The development of a core or
hole in the rubber ofa vial
• To prevent coring. insert needle
as shown
Insert the bevel tip first, then
pressing downward and toward
the bevel so the bevel tip and
heel enter at the same point
Penggunaan Syringe
• Remove the needle
cap p.r.n only
• Remember — do not
touch the critical area
• Insert the needle and
directed to the wall of
the via'
lnect thE. soLent
the i31I of the
• Withdraw equal
volume of air to
maintain the pressure
inside the vial
• Rotate trie 'iai to
d!SSOlve the powder
NVIVfV139IN3d NVflffll
flDJVM ISV)O1V
b. TUJUAN P EM BELAJARANKHUSUSITPK
VIVVd VINVN
(1)
CD
CD
CD CD CD CD CD 0)
CD CD ni 0)
3
CD
(0
CD =r (O C
CD
0) 0)
— -.
C)
0) ' — CL-. CD
0) Cl)
- ?- CD —. 0)
-
U
0) 0)
DCci 0) £ 0
CD CD C :,.
- 0)
0)
-- CD
CD 0)
Q)
CD
CD
CD C) 0
7 U)
0) 0) c CD
0)
Cl)
CD 3
C) 0)
-
0) —.
U, 3
0) CD (D(/)
U)
CD C) (DC!) CD
D
— 0)
- Cl) Cl) -
CD 0)
(I) C)
C CD0)
—' C) -
0)0)0)
Cl
CD
—, ,
)d —4.
Cl, —
cn
CD
CD Cl)
- CD
D
T. F. Cl)
(j)
I3iVIN 8flS/)lONOd
DefinisidanTujuan dari Pencampuraninjeksisecaraaseptis
-
I.1 : DefinisiPencampuraninjeksisecaraaseptis
N)
N)
GuidelineTeknik asepticdispensing
-
KonsepPencampuraninjeksisecaraaseptis
0)
CD
0)
-Cl) (
CD
-'
Praktek/Simulasi Pencampuran injeksi secaraaseptis
5.1 : Teknik pencampuran injeksi behtuk vial secaraaseptis
5.2 : Teknik pencampuran injeksi bentuk ampul secaraaseptis
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR:
Waktu
z
cc
CD
11
C
C
z
IV
TUJUANPEMBELAJARANUMUM :
I—
0
0
-v
CD 0.
cD
CD
a)
0)
Setelahmengikutipelatihandiharapkanpeserta
-o
a)
CD
(perawat) mampumelakukanpencampuran
(rekonstitusi)injeksiivadmixturesecaraaseptis di
ruangperawatan RSU. Sundari
TUJUANPEMBELAJARANKHUSUS 1.
: 2. 3. 4.
a.
Setelahmengikuti b.
pelatihandiharapkan
TTKl perawatmampu:
Memahami Definisidan Tujuan Pencampuran
injeksisecaraaseptis
Menjelaskanalatpelindung diri dalam
Pencampuraninjeksisecaraaseptis
Menjelaskanhal-halyangperludiperhatikan
dalampencampuraninjeksisecaraaseptis
Melakukanpencampuraninjeksiivadmixture
secaraaseptis
NoTaha pan Kegaatan Metode Media/Alat Waktu
FF
Kegiatan
asifitator Peserta Bantu
2 PENYAJIAN DefinisidanTujuandanPencampuraninjeksi Perawat Kuliah Slide/LCD 10menit
secaraaseptis
1.1 : DefinisiPencampuraninjeksisecara
aseptis
1.2: TujuanPencampuraninjeksisecara
aseptis
2. StandarPelayananPencampura n lnjeksisecara
Kuliah 15menit
aseptis -Slide/LCD
2 .1 :Guidel i neTeknik asepticdispensing
2.2 : KonsepPencampuraninjeksi secara
aseptis
AlatPelindung Diri dalamPencampuraninjeksi
secaraaseptis Kuliah -Slide/LCD 20menit
2.1 :Jenis-jenisAlatPelindungDin -Contoh-
2.2 :Carapenggunaan AlatPelindungDin contohAPD
Hal-halyangperlu diperhatikan dalam
Pencampuran injeksisecaraaseptis Kuliah -Slide/LCD 15menit
2. 3.
3.1 :Kondisiaseptik 4.
-Contoh
3.2 :CriticalpointsediaanobatdanBMHP
3.3: bentuk
Prosedur Pencampura n injeksisecara
aseptis sediaan
injeksi
Praktek/SimulasjPencampuran injeksisecara
aseptis
4.1 : Teknikpencampuraninjeksibentukvial Simulasi -APD 60menit
secaraaseptis -Sediaan
4.2: Teknikpencampuraninjeksibentuk injeksi vial
danamp- -1
'3
-D
m
z
C
-I
C
-U
m
03
0
-I
0
CO)
CD
U) P4.
0
CL
CD CI)
C/)
a
CD
I-
. w C)
CD - 0
3 G)
0)
0) a -0
—' 0
3 Ci)
0
0) 3
CD
CD
U) -,
0)
C)
CL
0)
I-
0)
C
C-
C-
0)