Anda di halaman 1dari 33

REKONSTITUSI OBAT INTRAVENA

(TEKNIK ASEPTIS DISPENSING)

DAVID GINTING, S.Farm., Apt.


PELAYANAN INTRAVENA ADMIXTURE
DEFINISI:

Pencampuran obat suntik yang steril kedalam larutan

intravena steril untuk menghasilkan sediaan yang siap

digunakan kepada pasien dan tetap terjaga sterilitasnya.


KEMAMPUAN PERSONAL

1. Membentuk kemampuan good aseptic technique (perhitungan


yang akurat, tehnik peracikan, tehnik aseptis)

2. Membentuk kemampuan dalam bekerja di Laminar airflow


cabinet

3. Membentuk kemampuan memelihara ruangan dan instrumen


steril
Ruang lingkup pelayanan IV Admixture

 IV Admixture : penyiapan obat suntik secara aseptis.

- Dilution (pengenceran)

- - Reconstitution (melarutkan)

- - Compounding (meracik)

 Penanganan obat sitostatika (handling cytotoxic)

- Penyiapan obat sitostatika (obat kanker) secara aman dan benar

 Total Parenteral Nutrition (TPN) : penyediaan sediaan nutrisi parenteral


secara aseptis.
LATAR BELAKANG

 Kontaminasi (menurut WHO) “bahan cemaran yang tidak


diinginkan (mikroba, kimia, bahan asing) di dalam bahan awal ,
selama proses sampling, produksi, pengemasan atau pengemasan
ulang.”

 Kontaminasi Silang (menurut WHO) “kontaminasi terhadap bahan


awal, produk jadi dengan bahan awal lain atau produk lain
selama proses produksi.”
“ASEPTIS” : BEBAS MIKROORGANISME
“TEKNIK ASEPTIS”

Metode atau cara yang dilakukan sebelum dan selama proses


peracikan obat yang dapat mengurangi risiko paparan
terhadap petugas dan pasien dengan menurunkan/meniadakan
jumlah mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
CUCI TANGAN

• Lepas semua pehiasan dari jari, tangan dan lengan.


• Basahi tangan dan lengan (setengah siku)
• Cuci dengan sabun secukupnya
• Gosok selama satu menit perhatian pada sela2 jari, telapak tangan
dan kuku ( dilarang menggunakan pemoles kuku)
• Keringkan tangan menggunakan pengering otomatis (automatic
hand dryer)
SARUNG TANGAN

MEMASANG SARUNG TANGAN


1. GUNAKAN SARUNG TANGAN STERIL DALAM CLEAN ROOM
2. SYARAT : STERIL, LATEX BEBAS POWDER, NITRIL
3. DIREKOMENDASIKAN DOUBLE, BAGIAN TERLUAR GANTI JIKA
ROBEK ATAU TERJADI KONTAMINASI
4. HARUS DIDESINFEKSI DENGAN ALKOHOL SETIAP OPERATOR
KEMBALI KE KANINET ATAU MENYENTUH BENDA TIDAK STERIL
5. SELESAI BEKERJA, SETELAH KEDUA SARUNG TANGAN DILEPAS,
TANGAN DICUCI BERSIH.
HIRARKI TEHNIK ASEPTIS DISPENSING

MUTU PRODUK

Clean
room 3 %

LAF 7 %

Tehnik Aseptis
40 %

Bekerja Sesuai Kebijakan Dan Prosedur


STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH
SAKIT NO 72 TAHUN 2016
Melakukan pencampuran obat IV

⚫ Dikerjakan didalam laminar air flow cabinet/hood


⚫ Petugas harus mendapatkan pelatihan khusus
⚫ Menggunakan pakaian khusus
⚫ AdaProtap pemeliharaan alat, membersihkan, disinfeksi didaerah aseptic
dispensing
⚫ Semua produk dan alat harus dalam keadaan steril
⚫ Gunakan teknik‘no-touch’, yaitu tidak menyentuh bagian/area yang dapat
terkontaminasi bakteri, contoh: jarum, ujungsyringe, tutupvial.
⚫ Kontaminasi mikrobiologis di daerah kritis harus dimonitor
⚫ Jangan mengeluarkan tangan dari LAF hood selama pengerjaan. Jika tidak
dapat dihindari, seka sarung tangan dengan alkohol 70% sebelum
dimasukkan kembali ke LAF hood
⚫ Tidak boleh ada yang diperkenankan keluar masuk ruang aseptic dispensing
selama dilakukan pengerjaan.
⚫ Seka semua bahan dan alat yang akan dimasukkan ke LAF cabinet dengan
alkohol70%
⚫ Letakkan bahan dan alat kedalam LAF cabinet
⚫ Jangan meletakkan bahan kritikal dibuffer zone
⚫ Biarkan 5 menit untuk menghilangkan turbulensi udara
STANDAR PKPO 5: OBATDISIAPKAN DAN DISERAHKAN

DI DALAM LINGKUNGAN AMAN DAN BERSIH

MaksuddanTujuanPKPO.5
Untuk menjamin keamanan,mutu,manfaat,dan khasiat obat yang
Di siapkan dan Diserahkan Pada Pasien maka rumah sakit
diminta menyiapkan dan menyerahkan obat dalam lingkungan
yang aman bagi pasien, petugas, dan lingkungan serta untuk
mencegah kontaminasi tempat penyiapan obat harus sesuai
peraturan perundang-undangan dan praktik profesi seperti:
1.Pencampuran obat kemoterapi harus dilakukan didalam ruang
yang bersih (cleanroom) yang dilengkapi dengan cytotoxic
handling drug safety cabinet dimana petugas sudah terlatih
dengan teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri
yang sesuai
2.Pencampuran obat intravena,epidural dan nutrisi parenteral
serta pengemasan kembali obat suntik harus dilakukan dalam
ruang yang bersih (cleanroom) yang dilengkapi dengan
laminary air flow cabinet dimana petugas sudah terlatih dengan
teknik aseptik serta menggunakan alat perlindung diri yang
sesuai
3.Staf yang menyiapkan produk steril terlatih dengan prinsip
penyiapan obat dan teknik aseptik
ELEMEN PENILAIAN PKPO TELUSUR
5
1. Ada regulasi penyiapan dan R Regulasi tentang penyiapan dan penyerahan obat,
termasuk:
penyerahan obat yang sesuai 1.Pencampuranobatkemoterapi
dengan peraturan perundang- 2.Pencampuranobatintravena/epidural/
nutrisiparenteral
undangan dan praktek profesi
2.Ada bukti pelaksanaan staf yang D 1.Bukti pelaksanaan pelatihan tentang prinsip
menyiapkan produk steril dilatih, penyiapan obat dan teknik aseptik, yang dimiliki
memahami, serta mempraktekkan staf farmasi dan perawat
teknikaseptik 2.Bukti sertifikat pencampuran obat kemoterapi
dari petugas yang melaksanakan pencampuran
obat kemoterapi
3.Bukti sertifikat pelatihan pencampuran
obatIntravena/epidural/ nutrisiparenteral

ka. Inst. Farmasi, Apoteker, dan TTK


w

3.
Ada bukti pencampuran obat Lihat proses pencampuran
intravena, /epidural/ nutrisi O obatIntravena/epidural/ nutrisiparenteral
parenteral serta pengemasan
kembali obat suntik dilakukan Apoteker/TTK pelaksana pencampuran
sesuai dengan praktek profesi(OW) W obatIntravena/epidural/ nutrisiparenteral
No-touch technique area kritis : plunger bgn dalam, ujung
spuit, karet vial, leher ampul, seluruh bgn needle

Perhatikan “critical point” sediaan obat:


Leher ampul/flacon
⚫PELEBELAN OBAT
REKONSTITUSI
KONTAMINASI
Kontaminan dari personil & lingkungan
Kontaminan dari peralatan
SUMBER KONTAMINASI
MANUSIA (PALING BESAR):
•Sentuhan langsung
• Pelepasan sel-sel kulit dan rambut

SUPLAI UDARA:
Heating Ventilation and Air Conditioning (HVAC)/AHU

INFILTRASI:
Partikel yang masuk melalui tempat yang berdekatan ( contoh
ruang antara)
Indeks kontaminasi :
1. Tidak bergerak 100.000 tiap 0,3
µm
2. Duduk, tangan bergerak 500.000
3. Duduk badan, tangan,jari
bergerak 1000.000
4. Pindah posisi dari duduk ke
berdiri 2.500.000
5. Berjalan lambat, sedang, cepat
5000.000-10.000.000 µm
MASALAH

1. Resiko infeksi, akibat tidak aseptis


2. Inkompatibilitas (ketidakcampuran) :
dengan obat lain, pelarut, material
pembawa
3. Stabilitas obat setelah
rekonstitusi/dilarutkan.
4. Kesalahan pemberian obat (medication
error), pemilihan pelarut,penyimpanan
5. Pengelolaan obat tidak memenuhi syarat
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK
MELAKUKAN PENCAMPURAN OBAT STERIL /
PENCAMPURAN ASEPTIK.

1. 3.
Semua dispensing Apabila bekerja
2. dalam LAFC,
obat steril harus
dilakukan di dalam Sebelum digunakan, sebelum mulai
Laminar Air Flow LAFC harus pencampuran semua
Cabinet (LAFC), dibersihkan dengan alat dan baha
paling sedikit 15 cm alcohol 70% dari arah disiapkan di baki yang
dari tepi cabinet belakang ke depan, sesuai
dan dari arah atas ke
bawah menjauhi
HEPA filter

5.
4.
LAFC harus dites
LAFC harus
setiap 6 bulan, bila
dioperasikan terus
LAFC dipindah atau
menerus
diduga ada kerusakan
TEKNIK ASEPTIK UNTUK
VIAL
Untuk menjamin akurasi pengukuran, jangan menggunakan
spuit injeksi dengan ukuran lebih dari 2 kali volume yang akan
diambil

Untuk mempertahankan sterilisasi spuit injeksi, bungkus spuit


injeksi dan jarum dibuka di dalam LAFC

Untuk mempertahankan sterilitas, jangan menyentuh ujung


dan plunger spuit injeksi

Pegang nald hanya pada penutupnya, jangan menyentuh


jarum
TEKNIK ASEPTIK UNTUK VIAL…………

Untuk mencegah kontaminasi, usap tutup karet vial dengan


alcohol 70% dengan gerakan satu arah
Untuk mencegah coring (terlepasnya butiran karet) : tusuk
jarum pada penutup karet dengan sudut 45-600 kemudian
tegakkan 900
Untuk mencegah tekanan dalam vial menjadi vakum,
injeksikan terlebih dahulu udara ke dalam vial sejumlah
volume cairan yang akan diambil
Dalam hal melarutkan serbuk, untuk mencegah tekanan positif
di dalam vial, setelah pelarut ditambahkan ke dalam vial,
udara dengan volume yang sama dipindah ke dalam spuit
injeksi
TEKNIK ASEPTIK UNTUK AMPUL

Cara membuka ampul dengan tepat adalah :


Patahkan leher ampul
dengan jempol dan
Bersihkan leher Biarkan alkohol telunjuk secara hati-hati
ampul dengan swab tetap pada dengan gerakan cepat
dan kuat (jangan
alkohol swab leher ampul mengarah pada HEPA
filter)

Cara mengambil obat dari ampul adalah :

Letakkan ujung
Tarik plunger
jarum pada bagian
Ampul dimiringkan untuk menghisap
pojok dekat mulut
larutan injeksi
ampul
EVALUASI PRODUK
Integritas wadah
Organoleptis : warna, bau, volume, endapan, kekeruhan
 Penandaan ( labeling ) harus jelas :
- identitas pasien (nama lengkap, NRM)
- nama obat - konsentrasi (kadar)
- nama cairan/pelarut
- tanggal dibuat
- stabilitas larutan setelah dibuka/rekonstitusi
- initial petugas yang membuat

Anda mungkin juga menyukai