S. ASEPTIK M.Clin. PENDAHULUA N Pencampuran obat suntik seharusnya dilakukan oleh apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit, tetapi kenyataannya sebagian besar masih dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dengan sarana dan prasarana yang sangat terbatas. tangan orang yang belum cuci tangan. "koloni tangan dari orang yang sama namun sudah Bacillus mycodies di sebelah kiri dan fungi dicuci dengan sabun yang alam berwarna kuning. MAKSUD DAN TUJUAN Berdasarkan pkpo 5 Obat disiapkan dan diserahkan di dalam lingkungan aman dan bersih Untuk menjamin: - keamanan, mutu, manfaat dan khasiat obat yang disiapkan dan diserahkan pada pasien. Maka RS diminta menyiapkan dan menyerahkan obat dalam lingkungan yang aman bagi : - pasien, petugas dan lingkungan untuk mencegah adanya kontaminasi ASEP TIK Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan terhadap petugas. Kontaminan kemungkinan terbawa ke dalam daerah aseptis dari alat kesehatan, sediaan obat, atau petugas jadi penting untuk mengontrol faktor-faktor ini selama proses pengerjaan produk aseptis. ASEPTI K Pencampuran sediaan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi semula menjadi produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan secara aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan (ASHP, Study Guide, Safe Handling of Cytotoxic and Hazardous Drugs, 1990. ) Pencampuran sediaan steril harus memperhatikan perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme; SUMBER KONTAMINASI Orang (sebagian besar) Tersentuh Partikel umum seperti sel kulit, rambut Suply udara Heating Ventilation and Air Conditioning (HVAC) Infiltrasi Partikel / Cemaran dari anteroom Internal √Dinding, lantai, langit langit, pengemas, peralatan PENTINGNYA TEHNIK ASEPTIK Pemberian secara parenteral membypass kulit dan saluran gastrointestinal, bagian dari tubuh yang secara alamiah merupakan barrier terhadap infeksi Memberi pasien produk yang terkontaminasi dapat mengakibatkan adverse effect yang serius termasuk kematian Lebih dari 40% obat yang digunakan di rumah sakit diberikan secara parenteral PERSONE L 1.Memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang penyiapan dan pengelolaan komponen serta mendapatkan pelatihan yang memadai tentang teknik aseptik 2.Personel yang menderita penyakit ISPA/ penyakit kulit tidak boleh melakukan rekonstitusi 3. Dilarang memakai perhiasan kosmetik, membawa makanan RUAN GAN Jika tidak ada fasilitas LAF – BSC untuk pencampuran sediaan steril maka perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut: Pilih ruang yang paling bersih, khusus untuk pengerjaan sediaan steril saja. - Seluruh pintu dan jendela harus selalu tertutup. - Tidak ada bak cuci - Tidak ada rak atau papan tulis yang permanen -Lantai didesinfeksi setiap hari dengan menggunakan hypoclorite 100 ppm - Dinding mudah dibersihkan - Meja kerja harus jauh dari pintu CARA KERJA Langkah – langkah pencampuran sediaan steril secara aseptis adalah : 1. Petugas harus mencuci tangan sesuai SOP 1. LANGKAH CUCI TANGAN a. Basahi tangan dengan air bersih b. Ambil sabun antiseptik c.Gosok kedua telapak tangan bagian atas dan bawah serta diantara jari jari dan kuku selama 20 detik d. Bilas tangan dengan air mengalir dan bersih selama 10 detik e.Tutup kran dengan beralaskan lap bersih atau bila memungkinkan dengan siku f. Keringkan tangan dengan lap bersih atau pengering listrik CARA KERJA 2. Pakai Alat Pelindung Diri (APD) A. pastikan pakaian petugas dalam kondisi bersih. B.lepaskan arloji dan semua asesoris yang ada ditangan C. pasang masker, hendaklah juga menutupi janggut D. pasang sarung tangan, Sarung tangan dibasahi dengan alkohol 70 % atau larutan desinfektan E. Setiap selesai bekerja dan meninggalkan ruangan pencampuran petugas melepaskan sarung tangan dan meletakkannya pada wadah yang ditentukan CARA KERJA 3.Bersihkan meja kerja dengan benar (dengan aquadest kemudian alkohol 70%) 4. Tutup permukaan meja kerja dengan alas 5. Seka seluruh alat kesehatan dan wadah obat sebelum digunakan dengan alkohol 70% 6. Lakukan pencampuran secara aseptis 7. Seka seluruh alat kesehatan dan wadah obat sesudah digunakan dengan alkohol 70% 8.Gunakan jarum dan alat suntik baru untuk setiap pasien dan setiap kali menggunakan multi used vial. 9. Hindari kontaminasi jarum dan spuit dengan melepas dari kemasan dan penggunaan steril. 10. Gunakan botol dosis tunggal bila memungkinkan. 11.Beri label multi used vial dengan tanggal pembukaan dan buang dalam waktu 28 hari atau waktu yang ditentukan oleh produsen. 12. Simpan kembali multi used vial 13.Jangan menggunakan alat yang telah terindikasi kontaminan, bud (beyond Use Date) melebihi waktu WAKTU KADALUARSA Expiration date
- USP mendefinisikan tanggal kadaluarsa sebagai tanggal yang ditempatkan
produsen pada wadah dan label dari produk obat yang menunjukkan jangka waktu produk diperkirakan akan tetap dalam spesifikasi yang telah disetujui identitasnya, kekuatan, kualitas, dan kemurnian jika disimpan di bawah kondisi yang ditentukan pada kemasan WAKTU KADALUARSA Beyond use date - Beyond use date(BUD) ini didefinisikan dalam USP sebagai tanggal dan waktu setelah persiapan dimana sediaan tidak boleh digunakan atau dipindahkan.Beyond use date, umumnya dinyatakan dalam jam atau hari -Seorang tenaga kesehatan dituntut dapat menentukan beyond use dates untuk sediaan atau vial yang ditangani dan dikemas ulang kemudian dikirim ke pasien untuk diadministrasikan. -Beyond use date perlu ditentukan karena adanya fakta bahwa wadah asli produsen telah dibuka dalam proses yang aseptik, sehingga sediaan farmasi dapat berinteraksi dengan kondisi atmosfer dan dapat tekontaminasi. Beyond use date dihitung dengan memperhatikan berbagai faktor, seperti sifat dari obat (stabilitas kimia, adanya bahan pengawet dan konsentrasinya), jenis wadah penyimpanan, batas mikrobiologi, kondisi penyimpanan lingkungan (suhu kamar, didinginkan, suhu beku serta kondisi kelembaban, dan terutama frekuensi seringnya wadah dibuka) PREPARASI SYRINGE DAN JARUM 1. piston karet biasanya melekat pada dinding silinder berskala (barrel). 2. untuk melepaskannya dorong piston / plunger ke dalam silinder. 3. Robek kemasan syringe pada bagian piston/plunger 4. buka kemasan syringe hingga ujung plunger. 5. Tarik syringe keluar kemasan. 6. perhatikan : jangan memegang ujung syringe dan bagian dalam piston/plunger PREPARASI SYRINGE DAN JARUM 7.robek kemasan jarum steril pada bagian hub (tempat memasukkan jarum pada syringe) 8. buka kemasan hingga bagian hub terlihat 9. perhatikan : jangan memegang bagian hub pada jarum 10. letakkan ujung syringe pada bagian hub pada jarum, kencangkan ikatannya dengan memutar jarum mengikuti arah jarum jam 11. Tarik jarum keluar dari kemasannya 12. jangan membuka penutup jarum jika tidak diperlukan Area yang tidak boleh disentuh CARA MEMEGANG SYRINGE Pegang syringe pada bagian barrel dan ujung piston TRANSFER CAIRAN DARI AMPUL 1. letakkan ampul pada working zone 2. usap leher ampul alcohol 70%/ alcohol swab 3.pastikan cairan yang terdapat pada bagian kepala ampul telah bersih sebelum mematahan leher ampul MEMATAHKAN LEHER AMPUL 1.pegang badan ampul menggunakan tangan kiri atau tangan yang kurang dominan 2. pegang kepala ampul menggunakan tangan kanan atau tangan yang lebih dominan dengan keduaa ibu jari saling berhadapan 3. patahkan leher ampul dengan cara menekan kepala ampul ke depan atau ke atas 4. Buang kepala ampul ke dalam tempat pembuangan benda tajam MENGAMBIL LARUTAN DARI AMPUL 1. pegang ampul pada posisi horizontal 2. pegang syringe dengan bagian bevel jarum menghadap keatas 3.Masukkan jarum ke dalam bagian shoulder ampul dan ambil larutan sejumlah volume yang dikehendaki 4. Jangan memegang bagian kritis MENGHILANGKAN GELEMBUNG DARI SYRINGE 1. ambil sejumlah udara (0,25ml) 2.gabungkan gelembung gelembung yang kecil dengan gelembung yang besar dengan memutar syringe 3. terakhir, hilangkan gelembung dari syringe PREPARASI VIAL 1. usap aluminium penutup vial menggunakan alcohol 70% / alcohol swab 2. buka aluminium penutup karet vial dengan menggunakan pinset/ ibu jari 3. usap karet penutup vial menggunakan alcohol 70% .4. tempatkan vial pada daerah clean area MENGAMBIL CAIRAN DARI VIAL 1.isilah syringe dengan sejumlah volume udara yang sama dengan jumlah volume cairan yang akan diambil dari vial 2. usap bagian karet penutup vial dengan alcohol 70% / alcohol swab 4. tusuk jarum pada karet penutup vial dengan sudut 45- 60 derajat dengan bagian bevel menghadap keatas, serta dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah coring atau lubang pada karet MENGAMBIL CAIRAN DARI VIAL 1.masukkan sedikit volume udara dengan menekan piston/plunger dan kemudian diikuti dengan menarik sejumlah volume yang sama 2.demikian juga seterusnya hingga diperoleh sejumlah volume cairan yang dikehendaki 3. jangan memegang bagian kritis 4.gelembung dihilangkan dari syringe tanpa melepaskan syringe dari vial PREPARASI PELARUT 1.Usap leher ampul yang berisi pelarut (cairan sebagai pelarut serbuk injeksi). 2. Patahkan leher ampul 3.Buka penutup jarum dan pegang penutup jarum menggunakan tangan kiri dan letakkan pada permukaan meja kerja. 4. Pegang ampul pada posisi horisontal 5. Ambil cairan dari leher ampul menggunakan jarum. PREPARASI OBAT 1. Usap vial berisi obat dengan alkohol 70 % 2. Buka alumunium penutup karet vial dengan menggunakan ibu jari atau pinset 3. Usap karet penutup vial menggunakan alkohol 70 % 4. Letakkan vial pada clean area dalam LAF 5. Usap karet penutup vial dengan menggunakan alkohol 70 % 6. Masukkan jarum ke dalam vial dan arahkan pada dinding vial 7. Masukkan pelarut ke dalam vial melalui dinding vial dengan perlahan 8.Ambil sejumlah udara yang sama dengan jumlah volume cairan yang sudah dimasukkan ke dalam vial untuk menjaga tekanan di dalam vial supaya tidak berubah. Lepaskan syringe dari vial MENGOCOK VIAL 1.Pegang leher vial menggunakan ibu jari dan jari telunjuk 2. Putar vial sehingga serbuk terlarut dengan sempurna 3. Letakkan dalam clean area MENGAMBIL CAIRAN AKHIR 1.Isilah syringe dengan sejumlah udara dengan volume yang sama dengan jumlah volume cairan yang akan diambil 2. Masukkan jarum dan arahkan pada dinding vial 3.Ambil sedikit volume cairan diikuti dengan memasukkan sejumlah udara yang setara 4. Ulangi prosedur tadi hinga diperoleh volume yang dikehendaki MENGAMBIL CAIRAN DARI BOTOL Untuk mengambil cairan dari botol, masukkan jarum pada karet penutup botol Memasukkan sejumlah volume udara kedalam botol tidak diperlukan pada saat mengambil cairan dari botol MEMINDAHKAN CAIRAN KEDALAM BOTOL 1.Siapkan sejumlah volume tertentu dari vial/ampul ke dalam syringe sesuai dengan prosedur standar 2. Obat yang inkompatibel tidak boleh dicampurkan 3.Guncangkan botol tiap kali setelah penambahan obat 4. Larutan yang berwarna ditambahkan setelah larutan yang lain ditambahkan. TERIMA KASIH