Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP CIJAKU
Jl. Cijaku - Pasarkupa Km.01 Cijaku

KERANGKA ACUAN
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS)
PUSKESMAS RAWAT INAP CIJAKU

A. Pendahuluan
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan
peran serta aktif masyarakat,serta mengutamakan pelayanan promotif,preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaiakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu,ditujukan kepada individu ,keluarga kelompok dan masyarakat
sebagai suatu kesatuan yang utuh,melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam usaha kesehatannya.

B. Latar Belakang
Prioritas sasaran perkesmas adalah keluarga rawan terutama yang berpenghasilan
rendah.keluarga rawan adalah keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan terutama
keluarga yang mempunyai ibu hamil/nifas/menyusui (termasuk balitanya),usia
lanjut,penderita penyakit kronis baik menular maupun tidak menular.Kegiatan keperawatan
kesehatan masyarakat meliputi kegiatan didalam maupun diluar gedung puskesmas baik
upaya kesehatan perorangan(UKP) dan atau upaya kesehatan masyarakat(UKM).Jumlah
KK yang dibina tahun 2015 pencapainnya sebanyak 33 KK dari target sasaran 50 KK
sehingga persentase pencapaian kegiatan sebanyak 66 % serta belum memenuhi target.

C. Tujuan
1. Umum
a. Mencegah terjadinya infeksi nasokomial bagi pasien maupun tenaga kesehatan
b. menjaga keamanan kerja selama proses kegiatan pemeriksaan
2. Khusus
a. untuk mencegah terjadinya resiko berbahaya bagi petugas kesehatan khususnya
petugas laboratorium selama pemeriksaan berlangsung
b. Mengurangi bahaya yang terjadi pada saat pemeriksaan berlangsung
c. Menjaga keselamatan petugas laboratorium dari bahaya yang dapat timbul akibat
kecelakaan kerja
d. Memantau pelaksanaan keamanan kerja petugas laboratorium

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Melaksanakan prosedur /praktek kerja laboratorium yang benar
2. Cara mencegah penyebaran bahan infeksi
3. Cara mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh infeksi
4. Cara mencegah tertusuk bahan infeksi
5. Cara menggunakan pipet dengan alat bantu pipet
6. Cara menggunakan sentrifus
7. Tindakan-tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh

8. Jenis peralatan laboratorium puskesmas, bahaya yang akan terjadi serta cara
mengatasinya
9. Persiapan peralatan untuk menjaga keamanan kerja di laboratorium

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Praktek kerja laboratorium yang benar
a. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar,melaksanakan upaya pencegahan
bahaya infeksi serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan kerja di
laboratorium
b. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja seperti tempat
cuci tangan dengan air yang mengalir
c. Memakai alat pelindung diri yang sesuai selama bekerja
d. Jenis laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus
e. Untuk menghindari kecelakaan,rambut panjang harus diikat kebelakang dengan rapi
f. Petugas harus mencuci tangan yang higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah
selesai melakukan aktivitas laboratorium
g. Dilarang melakukan kegiatan percobaan tanpa izin pejabat yang berwenang
h. Dilarang makan,minum dan merokok ditempat kerja
i. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih
j. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak kuning yang diberi tanda
khusus
k. Semua tumpahan harus segera dibersihkan
l. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet
m. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan pada penanggungjawab
laboratorium
n. Kantong plastic atau tempat sampah harus ditempatkan yang telah ditentukan
o. Pengelolaan spesimen harus sesuai dengan prosedur dan selalu menganggap bahwa
semua bahan bersifat infeksius
p. Pengelolaan bahan kimia yang benar
q. Pengelolaan limbah harus terpisah yaitu limbah infeksius,limbah padat,dan limbah
cair

2. Cara mencegah penyebaran bahan infeksi


a. Lingkaran sengkelit ose harus penuh dan panjang tangkai maksimum 6 cm
b. Gunakan lampu spiritus untuk membakar sengkelit
c. Tempatkan sisa specimen kedalam wadah yang tidak bocor dan kedap udara
d. Dekontaminasi permukaan meja dengan desinfektan yang sesuai setiap kali habis
bekerja
3. Cara mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksi
a. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun desinfektan.jangan menyentuh mulut
dan mata selama bekerja
b. Jangan makan,minum,merokok ,mengunyah permen atau menyimpan makanan dan
minuman dalam laboratorium
c. Jangan membubuhkan kosmetik dalam laboratorium
d. Gunakan alat pelindung mata,muka jika terdapat resiko percikan bahan infeksi saat
bekerja
4. Cara mencegah tertusuk bahan infeksi
a. Bekerja hati-hati
b. Mempergunakan jarum suntik sejarang mungkin
c. Gunakan semprit dengan kanula tumpul sebagai pengganti
d. Pilih pipet Pasteur yang terbuat dari plastic
5. Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
a. Jangan memipet dengan mulut,gunakan alat bantu pipet
b. Jangan keluarkan cairan dari dalam pipet
c. Sediakan kapas yang dibasahi desinfektan pada meja kerja untuk membersihkan meja
jikaterkena tetesan cairan atau bahan infeksi dari pipet
d. Gnakan pipet ukur karena cairan tidak perlu dikeluarkan sampai tetes terakhir
e. Rendam pipet habis pakai dalam wadah yang berisi desinfektan.biarkan selama 18-24
jam sebelum disterlikan
f. Disediakan wadah untuk membuang pipet
g. Jangan menggunakan semprit dengan atau tanpa jarum suntik untuk memipet

6. Cara menggunakan sentrifus


a. Lakukan sentrifugasi sesuai instruksi pabrik
b. Sentrifus harus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas laboratorium
dapat melihat kedalam alat dan menempatkan tabung sentrifus dengan mudah
c. Periksa rotor sentrifus dan bucket sebelum pakai secara berkala untuk melihat tanda
korosi dan keretakan
d. Bucket berisi tabung sentrifus harus seimbang
e. Gunakan air untuk menyeimbangkan bucket .Jangan gunakan larutan NaCl atau
hipoklorit karena bersifat korosif
f. Lakukan sentrifugasi dengan cara yang tepat dan benar

7. Jenis peralatan laboratorium,bahaya dan cara mengatasinya

Peralatan Bahaya Cara mengatasinya


laboratorium
Jarum Tusukan,tumpaha Gunakan jarum semprit dengan system pengunci
semprit n untuk mencegah terlepasnya jarum dari
semprit.Jika mungkin gunakan alat suntik sekali
pakai.sedot bahan pemeriksaan dengan hati-hati
untuk mengurangi gelembung udara.Lingkari
jarum dengan kapas desinfektan saat menarik
jarum dari botol spesimen
Sentrifus Percikan,tabung Jika diduga ada tabung pecah saat
pecah sentrifus,matikan mesin dan jangan dibuka
selama 30 menit .Jika tabung pecah setelah
mesin berhenti,sentrifus harus ditutup kembali
dan biarkan selama 30 menit.Gunakan sarung
tangan karet tebal dan forcep

8. Persiapan peralatan keamanan kerja selama di laboratorium puskesmas


a. Baju khusus untuk bekerja (baju lab)
b. Sarung tangan
c. Wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan air mengalir

F. Sasaran
a. Terlaksananya pengukuran kepuasan pasien rawat inap, rawat jalan dan gawatdarurat
Setiap 6 bulan sekali
b. Terlaksananya peningkatan mutu SDM 1 kali / tahun

G. Jadwal Pelaksanaan
TAHUN 2016
BULAN
No KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Membentuk Tim Mutu
1 ( 2015 )
2 Rapat Tim Mutu
Pengukuran kepuasan
3 pelayanan Puskesmas
a. Pengukuran kepuasan
pasien rawat jalan
b. Pengukuran kepuasan
pasien rawat inap
4 Peningkatan Mutu SDM
a. Orientasi pegawai baru
b. Pelatihan Internal
c. Pelatihan Eksternal

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas
- Survey kepuasan pasien rawat jalan
- Survey kepuasan pasien rawat inap
- Survey kepuasan pasien gawat Darurat

2. Peningkatan Mutu SDM


- Orientasi Pegawai Baru
- Pelatihan internal dan eksternal Puskesmas
- Pendidikan berkelanjutan

I. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini kami buat, semoga kegiatan yang kami laksanakan tersebut
dapat membantu meningkatkan

Anda mungkin juga menyukai