Anda di halaman 1dari 4

a.

Alur penanganan obat sitostatika

Menggunakan Alat Pelindung Diri Sesuai Prosedur Tetap


Prosedur Penggunaan APD:
1. Sepatu dilepaskan pada tempat yang tersedia
2. Gunakan baju goun (coverall) dan baju solida
3. Pakai masker steril 2 lapis dan masker N95 pada lapisan luar
4. Pakai sepatu boots untuk masuk ke ruang steril
5. Cuci tangan sesuai prosedur 6 langkah
6. Pakai sarung tangan (hanscoon) steril pada lapisan dalam dan sarung
tangan panjang sampai ke siku (obgyn ginekolog pada lapisan luar
7. Pemakaian selesai
8. Pada pelepasan APD dilakukan dari bagian atas yaitu sarung tangan
(obgyn ginekolog) dan goun (coverall) terlebih dahulu. Setelah itu,
melepaskan masker namun meninggalkan satu masker dan baju baju solida
berbarengan dengan sarung tangan (handscoon), pelepasan di lakukan di
ruang antara

Mencuci tangan sesuai prosedur tetap

SOP Pengoperasian alat Biological Safety Cabinet dan melakukan pencampuran


sediaan sitostatika:
1. Petugas menyalakan saklar pada posisi on dengan menarik saklar keatas,
biarkan menyala selama 10-15 menit sebelum di gunakan (untuk mengetahui
aliran udaranya baik atau tidak)
2. Nyalakan mesin BSC tipe A2 dengan memutar kunci kontak kearah kanan
3. Angkat kaca penutup sampai garis batas
4. Bersihkan BSC sebelum menggunakan dengan alkohol 70% kemudian di lap
menggunakan teknik satu arah
5. Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sitostatika (Underpad)
Pencampuran Obat Sitostatika Secara Aseptis
1. Siapkan alat dan bahan seperti obat, infus, spuit, needle, alkohol swab, parafilm,
dan tempat limbah yang akan digunakan untuk handling sitostatika
2. Keluarkan obat sitostatika yang akan digunakan dari kemasan kotak
a. Siapkan infus yang akan digunakan dengan cara melubangi bagian atas infus
yang bertuliskan “OUT” dengan transofix
b. Volume infus natrium klorida 0,9% yang tersedia ada 100 ml, 500 ml dan
1000 ml
c. Volume infus dekstrosa 5% yang tersedia ada 500 ml
d. Jika diperlukan infus 250 ml, gunakan infus berukuran 500 ml dengan
membuang sisanya menggunakan gelas ukur
3. Masukkan alat dan bahan sesuai dengan prosedur dengan jarak yang sesuai (5-10
cm) agar tetap menjaga sirkulasi udara tetap baik ke dalam BSC yang sudah siap
pakai (setelah dinyalakan selama 15 menit dan dibersihkan)
4. Ambil obat menggunkan spuit dan needle sesuai dengan dosis perhitungan
5. Mashukkan obat ke dalam larutan infus yang akan digunakan dari bagian atas
infus yang bertuliskan “IN”
6. Ganti spuit dan needle apabila melakukan perlakuan terhadap obat yang berbeda
7. Setiap keluar dari area BSC kembali sterilkan sarung tangan menggunakan
alkohol 70%
8. Setelah semua proses handling dan pembersihan selesai masukkan infus yang
berisi obat sitostatika ke dalam passbox

Penanganan setelah selesai Handling Sitostatika:


1. Menyiapkan plastik warna ungu khusus limbah sitostatika
2. Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol 70%
3. Mengambil sisa alat kesehatan dan bahan obat dan buang ke tempat sampah
pembuangan khusus
4. Bersihkan BSC sesudah menggunakan dengan alkohol 70% kemudian di lap
menggunakan teknik satu arah
5. Tutup kembali kaca
6. Membuang limbah sitostatika ke tempat khusus berlogo limbah sitostatika
7. Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap
8. Setelah selesai di gunakan, tunggu hingga 15 menit sebelum mesin dimatikan
9. Matikan alat dengan memutar kembali kunci dan menurunkan saklar

Cara Penanganan Limbah Sitostatika

Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup, untuk benda-benda tajam seperti spuit,
vial, tempatkan di dalam wadah yang tidak tembus benda tajam, untuk limbah lain
tempatkan dalam kantong berwarna (standar internasional warna ungu) dan berlogo
limbah sitostatika

Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup

Musnahkan limbah dengan incinerator 1000˚C

Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai