Anda di halaman 1dari 15

PEMUSNAHAN

OBAT DAN RESEP


CYNTIYA RAHMAWATI, M.K.M., Apt.
FIK - UMMAT
Kadaluarsa Obat
◦ Kadaluarsa Obat adalah kondisi dimana konsentrasi obat sudah berkurang antara 25-
30% dari konsentrasi awalnya.
◦ Tanggal Kadaluarsa (expired date) adalah tanggal yang dipilih oleh industri yg
memproduksi obat untuk menjamin potensi yg penuh dan keamanan dari obat
sebelum tanggal kadaluarsa tersebut.
◦ Industri farmasi wajib mencantumkan Tanggal kadaluarsa pada kemasan obat.
◦ Umumnya tanggal kadaluarsa ditulis 2-3 tahun sejak obat dikemas.
◦ Terdapat tanda/logo pada kemasan : contoh 12M (artinya sediaan dapat digunakan
sampai 12 bulan setelah kemasan dibuka)
Ciri obat rusak dan kadaluarsa
1. Sediaan padat (tablet, kapsul, pil, serbuk)
 perubahan organoleptis (warna, bau, dan rasa) dan konsistensinya.
 Tablet dan kapsul mudah menyerap air sehingga menjadi lembab.
 Kemasan menggelembung.
 Tablet berubah ukuran/bentuk/ pecah retak, berubah ketebalan, dan terdapat
bintik-bintik
 Kapsul berubah ukuran dan panjangnya, retak dan perubahan warna isi kapsul
 Obat puyer / serbuk menggumpal
Ciri obat rusak dan kadaluarsa

2. Semisolid
◦ Konsistensi, bau, pH, dan vikositas berubah
◦ Sediaan tidak homogen
◦ Penyebaran dan bentuk partikel tidak merata
3. Cair
◦ Perubahan warna, bau, rasa, konsistensi, pH, kelarutan, dan viskositas
4. Gas
◦ Aerosol mengalami kebocoran, kontaminasi partikelnya, fungsi tabung rusak dan
berat berkurang.
◦ Perbedaan dosis
Penyebab obat rusak
◦ Tidak tepat suhu penyimpanan (suhu tidak stabil)
◦ Kelembaban yang tinggi
◦ Terkena panas atau sinar matahari langsung
Pengelolaan Obat Rusak & Kadaluwarsa
◦ Obat-obat yg rusak dan kadaluwarsa merupakan kerugian bagi apotek / instalasi
farmasi.
◦ Maka, diperlukan pengelolaan agar jumlahnya tidak terlalu banyak.
◦ Obat yg rusak akan dimusnahkan karena tidak dapat digunakan dan tidak dapat
dikembalikan lagi ke PBF.
◦ Obat kadaluwarsa dapat dimusnahkan, atau
◦ Obat kadaluwarsa dapat dikembalikan ke PBF sesuai dengan perjanjian yg telah
disepakati antara kedua belah pihak.
◦ Batas waktu pengembalian obat yg kadaluwarsa ditetapkan oleh PBF tiga sampai
empat bulan sebelum tanggal kadaluwarsa.
◦ Obat yg rusak atau kadaluwarsa dimusnahkan dengan cara dibakar atau
ditanam, atau dengan cara lain yg ditetapkan Dirjen.
PEMUSNAHAN OBAT
◦ Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai dengan jenis dan
bentuk sediaan.

◦ Pemusnahan Obat kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika


atau psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

◦ Pemusnahan Obat selain narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker


dan disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik
atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan dengan berita acara
pemusnahan menggunakan Formulir 1 sebagaimana terlampir.
Pemusnahan Narkotika
Syarat narkotika yg dimusnahkan:
1. Obat kadaluwarsa
2. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai pelayanan kesehatan
3. Dilakukan dengan menggunakan Berita Acara Pemusnahan yg memuat:
a. Nama Apoteker Penanggung Jawab
b. Nama seorang saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain dari perusahaan atau
badan tersebut,
c. Cara pemusnahan
d. Nama, jenis, sifat, dan jumlah narkotika yg dimusnahkan
e. Keterangan tempat, jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan.
f. Tanda tangan dan identitas pelaksana serta pejabat yg menyaksikan (ditunjuk oleh
Menkes).
Pemusnahan Narkotika
Saksi dalam Pemusnahan Narkotika:
1. Petugas Direktorat POM untuk importir, pabrik farmasi, dan unit pergudangan pusat
2. Petugas Kantor Wilayah Depkes untuk PBF penyalur narkotika, lembaga dan unit
pergudangan provinsi
3. Petugas Dinkes Daerah Tingkat II untuk apotek, RS, puskesmas, dan dokter.

Setelah Pemusnahan Narkotika


BAP narkotika dikirim ke Kepala Dinkes RI dengan tembusan kepada Kepala Dinkes Provinsi,
Balai Besar POM, dan sebagai arsip apotek
Pemusnahan Psikotropika

Pemusnahan psikotropika dilakukan karena:


1. Obat psikotropika kadaluwarsa
2. Tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai pelayanan kesehatan
3. Dilakukan dengan membuat BAP pemusnahan psikotropika yg memuat:
a) Nama, jenis, sifat, dan jumlah psikotropika yg dimusnahkan
b) Keterangan tempat, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.
c) Tanda tangan dan identitas pelaksana serta pejabat yg menyaksikan.
PEMUSNAHAN RESEP

◦ Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun dapat dimusnahkan.
◦ Pemusnahan Resep dilakukan oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas
lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan
Berita Acara Pemusnahan Resep dan selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
◦ Berita Acara Pemusnahan Resep harus disebutkan hari dan tanggal pemusnahan, tanggal
awal dan akhir resep, serta berat resep yg dimusnahkan.
PEMUSNAHAN OBAT

◦ Tahapan pemusnahan Obat terdiri dari:


1. Membuat daftar Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
akan dimusnahkan;
2. Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
3. Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkait;
4. Menyiapkan tempat pemusnahan; dan
5. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan serta peraturan
yang berlaku.
Cara Pembuangan Limbah Obat
Cara Pembuangan Limbah Obat
1. HILANGKAN SEMUA INFORMASI YG ADA PADA OBAT YG AKAN DIBUANG DAN
KELUARKAN DARI BUNGKUSNYA
2. TABLET DAN KAPSUL DIHANCURKAN DAN DICAMPUR DENGAN AIR, TANAH, ATAU
BAHAN LAIN YG TIDAK DIINGINKAN, LETAKAN KE DALAM WADAH ATAU PLASTIK
TERTUTUP.
3. LARUTAN DAPAT DIBUANG ENGAN DITUANG LANGSUNG KE SALURAN PEMBUANGAN
AIR. UNTUK SIRUP ANTIBIOTIK, ANTIJAMUR DAN ANTIVIRUS DIBIARKAN DALAM KEMASAN
ASLINYA DENGAN DICAMPUR DENGAN AIR, TANAH, ATAU BAHAN LAIN YG TIDAK
DIINGINKAN DAN DITUTUP RAPAT, UNTUK MENCEGAH RESISTENSI YANG ADA DI ALAM.
4. BUANG KE TEMPAT SAMPAH
5. LIMBAH RUMAH SAKIT DIBUANG PADA ALAT INSENERATOR

Anda mungkin juga menyukai