100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
173 tayangan3 halaman
Standar prosedur operasional penyimpanan obat yang dibawa pasien ke rumah sakit mengatur tentang (1) pasien menyerahkan obat pribadi ke dokter penanggung jawab, (2) dokter memberi rekomendasi penggunaan atau penyimpanan obat, (3) apoteker melakukan identifikasi obat dan menyimpan/menyerahkan sesuai rekomendasi.
Standar prosedur operasional penyimpanan obat yang dibawa pasien ke rumah sakit mengatur tentang (1) pasien menyerahkan obat pribadi ke dokter penanggung jawab, (2) dokter memberi rekomendasi penggunaan atau penyimpanan obat, (3) apoteker melakukan identifikasi obat dan menyimpan/menyerahkan sesuai rekomendasi.
Standar prosedur operasional penyimpanan obat yang dibawa pasien ke rumah sakit mengatur tentang (1) pasien menyerahkan obat pribadi ke dokter penanggung jawab, (2) dokter memberi rekomendasi penggunaan atau penyimpanan obat, (3) apoteker melakukan identifikasi obat dan menyimpan/menyerahkan sesuai rekomendasi.
Ditetapkan tgl. ………………….. Tanggal Terbit Direktur STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ……………….. dr. Ahmad Taufik, Sp. OT NIP. 19810331 200604 1 002 PENGERTIAN Obat yang dibawa oleh pasien adalah obat milik pasien yang dibawa dari tempat asal ke dalam rumah sakit TUJUAN Untuk mengawasi penggunaan obat oleh pasien dalam rumah sakit KEBIJAKAN PROSEDUR 1. Pasien mendapat rekomendasi untuk rawat inap oleh DPJP yang membawa obat sendiri harus menyerahkan obat yang dibawa kepada DPJP untuk mendapatkan persetujuan penggunaan 2. DPJP memberikan rekomendasi penggunaan obat yang dibawa oleh pasien a. Jika setuju : DPJP membuat memo persetujuan untuk penggunaan obat tersebut serta membuat surat untuk verifikasi identitas obat kepada Instalasi Farmasi RS Universitas Mataram b. Jika tidak setuju : DPJP membuat memo untuk penyimpanan obat tersebut kepada Instalasi Farmasi selama pasien dirawat 3. Perawat menyerahkan memo beserta obat kepada instalasi farmasi STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
JUDUL
DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM
No. Dokumen No. Revisi Halaman
………… ………… 2/2
4. Jika memo merupakan memo persetujuan penggunaan obat yang dibawa oleh pasien, petugas farmasi (apoteker atau AA penanggung jawab) melakukan identifikasi, yaitu: a. Kemasan terdiri dari nama obat, kekuatan sediaan, bentuk sediaan, tanggal kadaluarsa, dan nama pabrik. b. Fisik obat : Bentuk, warna dan bau. c. Jika hasil identifikasi memenuhi ketentuan yang berlaku maka obat disiapkan dan dikemas kembali sesuai dengan instruksi DPJP. d. Lakukan penyerahan obat sesuai dengan SPO Penyerahan Perbekalan Farmasi Untuk Pasien Rawat Inap 5. Jika memo merupakan memo tidak setuju penggunaan obat yang dibawa oleh pasien maka Instalasi Farmasi menyimpan obat tersebut pada tempat tersendiri dan dilengkapi dengan identitas pasien (nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir) 6. Bila pasien sudah diperbolehkan pulang, sisa obat tersebut diberikan oleh Instalasi Farmasi kepada perawat. 7. Penyerahan kembali obat pasien yang disimpan di Instalasi Farmasi kepada pasien dilakukan pada saat akan pulang dari rumah sakit oleh perawat. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi 2. Instalasi Rawat Inap