Anda di halaman 1dari 37

PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK


Jl. Papanggo II B No. 69 Kelurahan Papanggo kecamatan Tanjung Priok
Jakarta Utara
Gelombang 1 Desember – 31 Desember 2022

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Apoteker (Apt)
Program Studi Profesi Apoteker

Disusun Oleh :
Nur Alizeh 2243700004 JUDUL
Rifda Indarwaty Ruslan 2243700186

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)


PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
PERIODE 5 Desember - 31 Desember 2022

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Memperoleh Gelar Apoteker (apt)
Program Studi Profesi Apoteker

Disusun Oleh :
Nur Alizeh 2243700004
Rifda Indarwaty Ruslan 2243700186
Telah disetujui oleh :

Pembimbing Fakultas, Pembimbing Lahan,


Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok

( Dr. apt. Yelfi Anwar, M. Farm.) ( apt. Nadya Febri Handayani, S.Farm )
NIDN : 0318037703 NIP : 199602232020122019
Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

(apt. Nuzul Fajriani, M.Sc)


NIDN : 0318119103

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik
Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok periode 5 – 31
Desember 2022. Kegiatan PKPA merupakan salah satu tahap yang harus
diselesaikan dalam menempuh pendidikan profesi apoteker di Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta. Diharapkan setelah menjalani PKPA mahasiswa dapat
memperoleh pengetahuan, pengalaman secara nyata, dan dapat mengenali peran
serta tanggung jawab sebagai seorang Apoteker di Puskesmas.
Dalam proses pelaksanaan PKPA tidak lepas dari berbagai pihak yang
memberi bimbingan, dukungan, bantuan serta doa, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan PKPA dengan baik. Pada kesempatan ini, perkenankan
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas
Kecamatan Tanjung Priok.
2. Ibu Apt. Nuzul Fajriani, S.Farm., M.Sc, selaku Ketua Program Studi Profesi
Apoteker Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
3. Bapak Dr. Sahruna selaku Kepala Puskesmas Kecematan Tanjung Priok yang
telah memberikan izin melaksanakan PKPA di Puskesmas Kecamatan
Tanjung Priok.
4. Ibu Apt. Nadya Febri Handayani S.Farm selaku Apoteker Penanggung Jawab
dan Pembimbing kami di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami selama pelaksanaan PKPA.
5. Ibu Dr. apt. Yelfi Anwar, M.Farm selaku Pembimbing PKPA di Puskesmas
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami selama
pelaksanaan PKPA.
6. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok atas bantuan selama
kegiatan PKPA berlangsung.

ii
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
7. Seluruh Dosen Program Studi Profesi Apoteker Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat.
8. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah menjadi motivasi terbesar dalam
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) serta
memberikan dukungan secara materil dan non-materil.
9. Teman-teman Program Studi Profesi Apoteker Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta yang telah memberikan dukungan, semangat dan bantuan kepada
penulis.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung
maupun tidak langsung yang membantu dalam pelaksanaan PKPA.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, kritik
dan saran yang membangun sangat diharapkan dapat membantu menyempurnakan
laporan ini. akhir kata, penulis memohon maaf kepada semua pihak apabila
selama pelaksanaan PKPA ada perbuatan yang kurang baik dan kurang sopan.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca khususnya mahasiswa yang
sedang menempuh pendidikan profesi Apoteker serta dapat digunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dalam pendidikan profesi Apoteker.
Semoga laporan dan pengalaman yang diperoleh selama PKPA di
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok dapat bermanfaat untuk berbagai pihak dan
modal awal bagi penulis dalam menjalankan tugas sebagai seorang Apoteker
untuk melayani masyarakat dengan baik.

Jakarta, 31 Desember 2022

Tim Penulis

iii
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................8
1.1 Latar Belakang...............................................................................................8
1.2 Tujuan..........................................................................................................10
1.3 Manfaat........................................................................................................10
BAB II TINJAUAN UMUM...............................................................................12
2.1 Definisi Puskesmas dan Gambaran Umum Puskesmas..........................12
2.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas..................................................................13
2.2.1 Tugas Pokok Puskesmas..................................................................13
2.2.2 Fungsi Puskesmas............................................................................13
2.3 Ketentuan Umum dan Perundang-undangan Puskesmas........................15
2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker....................................................17
2.4.1 Tugas Apoteker di Puskesmas.........................................................17
2.4.2 Tanggung Jawab Apoteker di Puskesmas........................................17
2.4.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP)..........................................................................................................18
2.4.4 Pelayanan Farmasi Klinik................................................................23
2.4.5 Sumber Daya Kefarmasian..............................................................25
2.4.6 Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian....................................27
BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG
PRIOK...................................................................................................................28
3.1 Sejarah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.......................................28
3.2 Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok..............................28
3.2.1 Visi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.....................................28
3.2.2 Misi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.....................................28
3.3 Lokasi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.........................................29

iv
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
3.4 Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.....................30
3.5 Kegiatan Pelayanan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok...............31
3.5.1 Kegiatan Pengelolaan Obat..............................................................31
3.5.2 Kegiatan Pelayanan Obat.................................................................36

v
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
DAFTAR GAMBAR

vi
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
DAFTAR LAMPIRAN

vii
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam meningkatkan kesehatan tentunya suatu instalasi kesehatan
membutuhkan peran SDM yang kompetensi dalam bidangnya. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 mengenai Tenaga Kesehatan, tenaga
kesehatan termasuk tenaga kefarmasian salah satunya Apoteker harus
bertanggung jawab, memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan
kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya, salah satunya
melalui pelatihan yang berkelanjutan. Tenaga kefarmasian memiliki peran penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan melindungi masyarakat dari
penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien. Dalam
penyelenggaraannya, pelayanan kefarmasian harus berpedoman pada standar
pelayanan kefarmasian agar dapat menunjang tingkat kesehatan dalam
masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 74 tahun 2016 tentang standar
pelayanan kefarmasian di puskesmas upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Konsep
kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua
fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk Puskesmas. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud

8
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
(Permenkes No. 74, 2016).
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kefarmasian
di Puskesmas harus mendukung 3 (tiga) fungsi pokok Puskesmas, yaitu sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat
(Permenkes RI, 2016).
Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus
didukung oleh ketersediaan sumber daya kefarmasian, pengorganisasian yang
berorientasi kepada keselamatan pasien, dan standar prosedur operasional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas dilaksanakan pada unit pelayanan berupa ruang
farmasi yang dipimpin oleh seorang Apoteker sebagai penanggung jawab.
Apoteker berperan penting untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian di fasilitas
pelayanan kefarmasian. Selain melakukan pekerjaan kefarmasian, Apoteker juga
dapat berperan dalam pemerintahan sebagai penyusun kebijakan dibidang
kefarmasian, perizinan, pengawasan, dan pengendalian sarana kefarmasian (PP
No. 51, 2009). Peran apoteker dalam standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
meliputi pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai (BMHP) dan
pelayanan farmasi klinik.
Salah satu upaya yang dilakukan program studi profesi apoteker Universitas
17 Agustus 1945 untuk menghasilkan tenaga pelayanan kesehatan, khususnya di
bidang farmasi yang terampil dan terlatih yaitu mewajibkan semua mahasiswa
profesi apoteker untuk melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Puskesmas Tanjung Priok yang berlokasi di Jl. Jalan Raya Pelepah Indah Tanjung
Priok mulai tanggal 5 Desember sampai 31 Desember 2022. Dengan
dilaksanakannya PKPA ini mahasiswa apoteker diharapkan mendapat pengalaman
dan wawasan tentang pekerjaan kefarmasian khususnya pada pelayanan

9
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
kefarmasian di puskesmas, sehingga ketika apoteker terjun langsung untuk
mengabdi pada masyarakat apoteker sudah memiliki bekal sebagai apoteker yang
bertanggung jawab, berwawasan dan berpengalaman nyata di bidangnya serta
memiliki sikap pofesionalisme dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian.
1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok Jakarta Utara antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman calon Apoteker tentang peran, fungsi dan
tanggung jawab Apoteker dalam praktik pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
2. Membekali calon Apoteker agar memiliki pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku (professionalism) serta wawasan dan pengalaman nyata
(reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di
Puskesmas.
3. Memberi kesempatan kepada calon Apoteker untuk melihat dan
mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di
Puskesmas.
4. Memberi gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving) praktik
dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas.
5. Mempersiapkan calon apoteker agar memiliki sikap-perilaku dan
profesionalims untuk memasuki dunia praktik profesi dan pekerjaan
kefarmasian di puskesmas.
6. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar berkomunikasi
dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas.
7. Memberi kesempatan kepada calon apoteker untuk belajar pengalaman
praktik profesi apoteker di Puskesmas dalam kaitan dengan peran, tugas
dan fungsi Apoteker dalam bidang kesehatan masyarakat.
1.3 Manfaat
Dari kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Tanjung Priok
diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

10
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap standar pelayanan
kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia.
2. Meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), serta pelayanan Farmasi Klinik
3. Meningkatkan kemampuan dalam berpraktek dan pengambilan keputusan
secara profesional pada pekerjaan kefarmasian di Puskesmas berdasarkan
pengetahuan, Peraturan Perundang-undangan, Standar Kompetensi
apoteker Indonesia, serta Kode Etik Profesi Apoteker
4. Menumbuhkan sikap profesionalisme yang diperlukan bagi seorang
mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja.

11
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Definisi Puskesmas dan Gambaran Umum Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas diatur kembali dengan
Peraturan Menteri Kesehatan yang baru yaitu Permenkes 43 tahun 2019 tentang
Puskesmas.
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa
Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas Pelayanan
Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi
pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia
termasuk Puskesmas (Permenkes RI No. 74 Th. 2016).
Puskesmas adalah UKM tingkat pertama. UKM dalam Permenkes 43 tahun
2019 tentang Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran

12
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.
2.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah sebagai
berikut:
2.2.1 Tugas Pokok Puskesmas
1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapat tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
2.2.2 Fungsi Puskesmas
1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama
di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.

13
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan Kesehatan.
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
biologis, psikologis, sosial, budaya, dan spiritual.
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem
kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit.
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama
yaitu di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas berwenang
untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan
faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina
hubungan dokter - pasien yang erat dan setara.
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.

14
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan
masyarakat.
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan kerja.
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2.3 Ketentuan Umum dan Perundang-undangan Puskesmas
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3671).
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062).
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).

15
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607).
6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044).
7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916).
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang TenagaKesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607).
9. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
59).
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 206).
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335).

16
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 1146).
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5419).
14. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322).
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1676).
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508).
2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker
2.4.1 Tugas Apoteker di Puskesmas
1. Melakukan pelayanan resep mulai dari penerimaan resep, menyerahkan
obat sesuai resep dan menjelaskan kepada pasien tentang pemakaian obat
2. Memberikan KIE pada pasien
3 Merencanakan kebutuhan obat dan perbekalan kefarmasian baik bulanan
maupun tahunan.
4 Mengelola pemasukan obat dan alkes (alat kesehatan) baik dari Gudang
Farmasi, JKN.
5 Mengelola pengeluaran/ pendistribusian obat kepada Puskesmas

17
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
Pembantu.
6 Menyusun dan menyimpan arsip resep serta,
7 Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi.
2.4.2 Tanggung Jawab Apoteker di Puskesmas
a) Mampu melakukan pengelolaan terhadap obat dan BMHP di
puskesmas.
b) Mampu menyediakan dan memberikan pelayanan kefarmasian klinik
yang bermutu.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2020,
standar pelayanan kefarmasian merupakan tolak ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2
kegiatan, yaitu :

1) Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)

2) Pelayanan farmasi klinik.


Pengelolahan Sediaan Pelayanan Farmasi
Farmasi dan BMHP Klinik
 Perencanaan  Pengkajian, peracikan
resep dan pelayanan resep
 Permintaan/Pengadaan
 Pemberian Informasi
 Penerimaan Obat
 Pelayanan Informasi
 Penyimpanan
Obat (PIO)
 Pendistribusian  Konseling
 Pemusnahan  Visite Pasien (khusus
dan penarikan Puskesmas rawat inap)
 Pengendalian  Monitoring Efek
 Administrasi Samping Obat
(MESO)
 Pemantauan dan  Pemantauan Terapi
evaluasi pengelolaan
Obat (PTO)
 Evaluasi Penggunaan

18
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
Obat

2.4.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP merupakan salah satu kegiatan
pelayanan kefarmasian di puskesmas. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas yang dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
Pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuan
dilakukan pengelolaan tersebut adalah untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan dan keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang efisien, efektif dan rasional, meningkatkan
kompetensi/kemampuan tenaga kefarmasian, mewujudkan sistem informasi
manajemen, dan melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
Kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) meliputi:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah sediaan
farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Tujuan
perencanaan adalah untuk mendapatkan:
a. Perkiraan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai yang mendekati kebutuhan.
b. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
c. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
di Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh Ruang Farmasi di
Puskesmas. Proses seleksi sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi sediaan
farmasi periode sebelumnya, data mutasi sediaan farmasi dan rencana
pengembangan. Proses seleksi sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai juga

19
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan Formularium
Nasional. Proses perencanaan kebutuhan sediaan farmasi per tahun dilakukan
secara berjenjang (bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian
Obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota akan melakukan
kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan sediaan farmasi Puskesmas di wilayah
kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yang tersedia dan memperhitungkan
waktu kekosongan obat, bufferstock, serta menghindari stok berlebih.
2. Permintaan
Tujuan permintaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
adalah memenuhi kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
di puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat.
permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.
3. Penerimaan
Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah suatu
kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas
secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya
adalah agar sediaan farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan memenuhi
persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.
4. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap sediaan farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun
kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
5. Pendistribusian

20
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi
kebutuhan sub unit/ satelit farmasi puskesmas dan jaringannya.
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub
unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan
jenis, mutu, jumlah dan waktu yang tepat. Sub-sub unit di Puskesmas dan
jaringannya antara lain :
a. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas
b. Puskesmas Pembantu
c. Puskesmas Keliling
d. Posyandu
e. Polindes
Pendistribusian ke sub unit (ruang rawat inap, UGD, dan lain-lain)
dilakukan dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang diterima
(floorstock), pemberian Obat per sekali minum (dispensing dosis unit) atau
kombinasi, sedangkan pendistribusian ke jaringan Puskesmas dilakukan
dengan cara penyerahan Obat sesuai dengan kebutuhan (floorstock)
6. Pemusnahan dan Penarikan
Penarikan dan Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai bila:
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluwarsa
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan
d. Dicabut izin edarnya
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
terdiri dari:
a. Membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang akan dimusnahkan
b. Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan

21
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
c. Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan
kepada pihak terkait
d. Menyiapkan tempat pemusnahan
e. Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk
sediaan serta peraturan yang berlaku.
7. Pengendalian
Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan
sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak
terjadi kelebihan dan kekurangan/ kekosongan Obat di unit pelayanan
kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan
kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian sediaan
farmasi terdiri dari:
a. Pengendalian persediaan
b. Pengendalian penggunaan
c. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa
8. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit
pelayanan lainnya. Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
a. Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai telah dilakukan
b. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
c. Sumber data untuk pembuatan laporan.
9. Pemantauan dan Evaluasi
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
secara periodik dengan tujuan untuk:
a. Mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai

22
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
sehingga dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan
b. Memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.
Memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan. Setiap
kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai,
harus dilaksanakan sesuai standar prosedur operasional. Standar Prosedur
Operasional (SPO) ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. SPO tersebut
diletakkan di tempat yang mudah dilihat.
2.4.4 Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan obat
dan bahan medis habis pakai dengan maksud dan tujuan untuk:
a. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupa pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
b. Memberikan pelayanan kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,
keamanan dan efisiensi obat dan bahan medis habis pakai.
c. Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
pasien yang terkait dalam pelayanan kefarmasian.
d. Melaksanakan kebijakan obat di suatu Instalasi Puskesmas dalam rangka
meningkatkan penggunaan obat secara rasional.
1. Pengkajian Resep
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan yang meliputi
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis
baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
a. Persyaratan administrasi meliputi: nama, umur, jenis kelamin dan
berat badan pasien, nama dan paraf dokter. tanggal resep. Unit
resep.
b. Persyaratan farmasetik meliputi: bentuk dan kekuatan sediaan.
dosis dan jumlah obat. stabilitas dan ketersediaan, aturan dan cara
penggunaan, inkompatibilitas (ketidak campuran obat).

23
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
c. Persyaratan klinis meliputi: ketepatan indikasi, dosis dan waktu
penggunaan obat, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi dan efek
samping obat, kontra indikasi dan efek adiktif.
2. Pelayana Informasi Obat
Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan
oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini
kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
3. Konseling
Konseling merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan
penyelesaian masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat
pasien rawat jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien yang dilakukan
oleh apoteker. Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan
pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien/keluarga pasien
antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama
penggunaan obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan
dan penggunaan obat. Serta untuk menilai/mengevaluasi dan
meningkatkan kepatuhan pasien dalam hal minum obat. Kegiatan
konseling yang dilakukan meliputi:
a. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien
b. Menanyakan hal-hal yang menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-ended
question), misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai obat,
bagaimana cara pemakaian, apa efek yang diharapkan dari obat
tersebut, dan lain-lain
c. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat
d. Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
serta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
4. Visit Pasien
Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan, pelaksanaan, pembuatan
dokumentasi dan rekomendasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

24
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
memahami cara berkomunikasi yang efektif, memiliki kemampuan untuk
berinteraksi dengan pasien & tim, memahami teknik edukasi dan mencatat
perkembangan pasien.
5. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan pemantauan setiap
respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi
pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis,
diagnosis dan terapi atau modifikasi fungsi fisiologis. Tujuan adanya
monitoring efek samping obat adalah untuk menemukan efek samping
obat sedini mungkin terutama yang berat.
6. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan terapi obat merupakan proses yang memastikan bahwa
seorang pasien mendapatkan terapi obat yang efektif, terjangkau dengan
memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek samping.
7. Evaluasi
Evaluasi penggunaan obat merupakan suatu kegiatan untuk mengevaluasi
penggunaan obat secara terstruktur dan berkesinambungan untuk
menjamin obat yang digunakan sesuai indikasi, efektif, aman dan
terjangkau (rasional).
2.4.5 Sumber Daya Kefarmasian
1. Sumber Daya Manusia
Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal harus
dilaksanakan oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai penanggung
jawab, yang dapat dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai
kebutuhan. Rasio untuk menentukan jumlah Apoteker di Puskesmas bila
memungkinkan diupayakan 1 (satu) Apoteker untuk 50 (lima puluh)
pasien perhari.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan kefarmasian di
Puskesmas meliputi sarana yang memiliki fungsi:
a. Ruang penerimaan resep

25
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
Ruang penerimaan resep meliputi tempat penerimaan resep, 1
(satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set komputer, jika
memungkinkan. Ruang penerimaan resep ditempatkan pada bagian
paling depan dan mudah terlihat oleh pasien.
b. Ruang pelayanan resep dan peracikan
Ruang pelayanan resep dan peracikan atau produksi sediaan secara
terbatas meliputi rak obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. di
ruang peracikan disediakan peralatan peracikan, timbangan obat,
air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok obat, bahan
pengemas obat, lemari pendingin, termometer ruangan, blanko
salinan resep, etiket dan label obat, buku catatan pelayanan resep,
buku-buku referensi/standar sesuai kebutuhan, serta alat tulis
secukupnya. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya dan
sirkulasi udara yang cukup. Jika memungkinkan disediakan
pendingin ruangan (air conditioner) sesuai kebutuhan.
c. Ruang penyerahan obat
Ruang penyerahan obat meliputi konter penyerahan obat, buku
pencatatan penyerahan dan pengeluaran obat. ruang penyerahan
obat dapat digabungkan dengan ruang penerimaan resep.
d. Ruang konseling
Ruang konseling meliputi satu set meja dan kursi konseling, lemari
buku, buku-buku referensi sesuai kebutuhan, leaflet, poster, alat
bantu konseling, buku catatan konseling, formulir jadwal konsumsi
obat (lampiran), formulir catatan pengobatan pasien (lampiran),
dan lemari arsip (filling cabinet), serta 1 (satu) set komputer, jika
memungkinkan.
e. Ruang penyimpanan obat dan Bahan Medis Habis Pakai
Ruang penyimpanan harus memperhatikan kondisi sanitasi,
temperatur, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin
mutu produk dan keamanan petugas. Selain itu juga
memungkinkan masuknya cahaya yang cukup. Ruang

26
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
penyimpanan yang baik perlu dilengkapi dengan rak/lemari Obat,
pallet, pendingin ruangan (AC), lemari pendingin, lemari
penyimpanan khusus narkotika dan psikotropika, lemari
penyimpanan obat khusus, pengukur suhu, dan kartu suhu.
f. Ruang arsip
Ruang arsip dibutuhkan untuk menyimpan dokumen yang
berkaitan dengan pengelolaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai
dan Pelayanan Kefarmasian dalam jangka waktu tertentu.

2.4.6 Pengendalian Mutu Pelayanan Kefarmasian


Merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait Obat atau
mencegah terjadinya kesalahan pengobatan atau kesalahan
pengobatan/medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan
pasien (patient safety). Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian
terintegrasi dengan program pengendalian mutu pelayanan kesehatan
Puskesmas yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kegiatan
pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian meliputi:

1. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan


evaluasi untuk peningkatan mutu sesuai standar.
2. Pelaksanaan, yaitu:
a. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja
b. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
2. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi, dengan cara melakukan
perbaikan kualitas pelayanan sesuai standar dan meningkatkan
kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.

27
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
BAB III
TINJAUAN KHUSUS PUSKESMAS TANJUNG PRIOK
3.1 Sejarah Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok berdiri tahun 1971, berlokasi di Jl.
Bugis No 63 Kelurahan Kebon Bawang Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya
Jakarta Utara. Sejak berdiri sampai dengan sekarang, Puskesmas Kecamatan
Tanjung Priok sudah mengalami 3 kali renovasi yaitu tahun 1984, tahun 1999, dan
tahun 2014. Pada renovasi tahun 2014 Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
menempati lokasi sementara di Jl. Ende No. 16. Saat ini Puskesmas Kecamatan
Tanjung Priok terletak di Jl. Papanggo 2B no. 69 RT.06 RW.03, Kelurahan
Papanggo yang dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas yang saat ini dijabat
oleh dr. Sahruna. Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok dengan wilayah kerja 7
(tujuh) kelurahan dengan 12 Puskesmas Kelurahan yaitu:
1. Kelurahan Sunter Agung
2. Kelurahan Sunter Jaya
3. Kelurahan Kebon Bawang
4. Kelurahan Papanggo
5. Kelurahan Warakas
6. Kelurahan Sungai Bambu
7. Kelurahan Tanjung Priok
3.2 Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
3.2.1 Visi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
“Puskesmas Kecematan Tanjung Priok dengan pelayanan prima mewujudkan
masyarakat sehat dan mandiri tahun 2022”
3.2.2 Misi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
mempunyai lima Misi, yaitu:
1. Meningkatkan Kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kompeten dan
profesional.
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan prima dan berorientasi pada kepuasaan
pelanggan

28
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
3. Menciptakan komunikasi, kordinasi dan sinergi dengan semua pihak
terkait
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan dan
kerjasama lintas sektor.
5. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi.
Dalam mewujudkan Visi dan Misi tersebut, Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok memiliki tata nilai “SAHABATKU” ( Santun, Handal, Bertanggung jawab,
Berkualitas) dan motto “Ramah, Nyaman, Terpercaya”.
3.3 Lokasi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok

Gambar 1 Puskesmas Tanjung Prio


Lokasi Puskesmas Kecamatan Tanjug Priok Jalan Papanggo IIB no. 69 Kel.
Papanggo, Kec. Tanjung Priok Jakarta Utara 14340. Puskesmas Kecamatan
Tanjung Priok memiliki sebuah gedung dengan tiga lantai dan fasilitas yang
cukup memadai untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Fasilitas
pelayanan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok terdiri dari :
1. Ruang Poli Umum dilengkapi alat yang memadai
2. Ruang Poli Lansia dilengkapi alat yang memadai
3. Ruang Poli Pelangi dilengkapi alat yang memadai
4. Ruang Poli TB dan Kusta dilengkapi alat yang memadai
2. Ruang Poli MTBS dilengkapi alat yang memadai
3. Ruang Poli Gigi dilengkapi alat yang memadai
4. Ruang Poli KIA dilengkapi alat yang memadai

29
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
5. Ruang Poli KB dilengkapi alat yang memadai
6. Ruang Poli Imunisasi dilengkapi alat yang memadai
7. Ruang Poli Gizi dilengkapi alat yang memadai
8. Ruang Poli Sanitasi dilengkapi alat yang memadai
9. Ruang Poli Rawat Bersalin dilengkapi alat yang memadai
10. Ruang Poli PKPR dilengkapi alat yang memadai
11. Ruang Unit Gawat Darurat dilengkapi alat yang memadai
12. Ruang Laboratorium dilengkapi alat yang memadai
13. Ruang Farmasi dan Gudang Obat
14. Ruang Pendaftaran
15. Ruang Rujukan
16. Ruang tunggu tiap lantai
17. Ruang Aula
18. Ruang Kepala UPTD
19. Ruang Tata Usaha
20. Gudang
21. Gudang Vaksin
22. Toilet karyawan dan pasien
23. Halaman Parkir
24. Sarana Audio Visual (TV,VCD, dan Tape Recorder)
25. 3 unit mobil ambulans
3.4 Struktur organisasi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
Suatu organisasi harus memiliki struktur organisasi untuk memperjelas ranah
kerja masing-masing departemen atau unit, serta sebagai alur kerja suatu
organisasi. Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok memiliki seorang Kepala
Puskesmas yang dibantu oleh kepala Sub Tata Usaha Puskesmas. Struktur
organisasi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok mengacu pada Permenkes No.75
Tahun 2014.

30
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
Gambar 2 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
3.5 Kegiatan Pelayanan di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok
3.5.1 Kegiatan Pengelolaan Obat
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pelayanan/penggunaan, pencatatan serta evaluasinya.

1. Perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
dasar. Dalam merencanakan pengadaan obat diawali dengan kompilasi
data yang disampaikan puskesmas kemudian oleh instalasi farmasi
kabupaten/kota diolah menjadi rencana kebutuhan obat, selain
menyusun perencanaan kebutuhan pembekalan farmasi, juga
menyusun rencana anggaran pembelanjaan perbekalan farmasi.
Perencanaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1) Dana yang tersedia

31
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
2) Pemakaian pembekalan farmasi tahun lalu
3) Sisa perbekalan farmasi akhir tahun
4) Pola penyakit masyarakat
5) Kejadian luar biasa (banjir)
Tahap- tahap yang dilalui dalam proses perencanaan obat adalah:

a. Tahap pemilihan obat, dimana pemilihan obat didasarkan pada


obat generic terutama yang tercantum dalam daftar obat
esensial nasional (DOEN), dengan harga berpedoman pada
penetapan menteri.

b. Tahap kompilasi pemakaian obat, untuk memperoleh


informasi:

1) Pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing unit


pelayanan kesehatan/puskesmas pertahun.

2) Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap total


pemakaian setahun seluruh unit pelayanan
kesehatan/puskesmas.

3) Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat untuk tingkat


kabupaten/kota secara periodik.

c. Tahap perhitungan kebutuhan obat, dilakukan dengan:

1) Metode konsusmsi adalah metode yang didasarkan atas


analisa data konsumsi obat setahun sebelumnya. Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan dan
pengolahan data, analisa data untuk informasi dan
evaluasi, perhitungan perkiraan kebutuhan obat dan
penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana.

2) Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat


berdasarkan pola penyakit.
d. Tahap proyeksi kebutuhan obat, dengan kegiatan-kegiatan :

32
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
1) Menetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan
dating, dengan mengalikan waktu tunggu dengan estimasi
pemakaian rata-rata/bulan ditambah stok pengaman

2) Menghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode


tahun yang akan datang.

3) Menghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan


obat dengan melakukan analisis ABC-VEN, menyusun
prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan
anggaran yang tersedia.

4) Pengalokasian kebutuhan obat berdasarkan sumber


anggaran dengan melakukan kegiatan : menetapkan
kebutuhan anggaran untuk masing-masing obat
berdasarkan sumber anggaran, menghitung presentase
anggaran masing-masing obat terhadap total anggaran dan
semua sumber.

5) Mengisi lembar kerja perencanaan pengadaan obat,


dengan menggunakan formulir lembar kerja
perencanaan pengadaan obat.

e. Tahap penyesuaian rencana pengadaan obat


Dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah
rencana pengadaan, skala prioritas masing-masing jenis obat
dan jumlah kemasan, untuk rencana pengadaan obat tahun
yang akan datang.

1) Analisa ABC dilakukan dengan mengelompokkan item


obat berdasarkan kebutuhan dananya yaitu :
a) Kelompok A : kelompok obat yang jumlah nilai
rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana
sekitar 70% dari dana obat keseluruhan.
b) Kelompok B : kelompok jenis obat yang jumlah nilai

33
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana
sekitar 20%
c) Kelompok C : kelompok jenis obat yang jumlah nilai
rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana
sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
2) Analisa VEN dilakukan dengan mengelompokkan obat
yang didasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada
kesehatan, yaitu :
a) Kelompok V : kelompok obat yang vital antara
lain : obat penyelamat, obat untuk pelayanan
kesehatan pokok, obat untuk mengatasi penyakit-
penyakit penyebab kematian terbesar.
b) Kelompok E : kelompok obat yang bekerja kausal
yaitu obat yang bekerja pada sumber penyebab
penyakit
c) Kelompok N : kelompok obat penunjang yaitu obat
yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan untuk
menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi
keluhan ringan
2. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi di puskesmas dilakukan dengan
cara pembelian di e-katalog dan dianggap penting untuk dilakukan
pengadaannya, maka dilakukan dengan pembelian langsung.
Pelelangan ini harus memenuhi syarat dan ketentuan pengadaan
barang yang dilakukan dengan cara pelelangan

3. Penerimaan
Penerimaan barang berdasarkan perencanaan yang sudah
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam penerimaan barang
adalah memeriksa dan meneliti kondisi fisik barang berdasarkan
surat jalan.

34
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
4. Penyimpanan
Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan salah satu
rangkaian kegiatan pengelolaan obat untuk menjaga mutu dan
keamanan dalam persediaan. Penyimpanan perbekalan farmasi
dilakukan di dalam gudang apotek dan gudang obat. Selain
gudang obat ada gudang tempat penyimpanan alkes.
5. Distribusi
Distribusi adalah proses penyerahan dan pembagian
perbekalan farmasi yang teratur dari gudang puskesmas
kecamatan untuk memenuhi kebutuhan sub unit pelayanan
kesehatan di lingkungan puskesmas kecamatan maupun
kelurahan tanah abang. Kegiatan distribusi yang dilakukan:
1) Distribusi ke Gudang Induk Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok ke gudang Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok dan
setiap Gudang Puskesmas Kelurahan. Distribusi ke
puskesmas tersebut dilakukan dengan mengirimkan
perbekalan farmasi yang dibutuhkan oleh setiap puskesmas
kelurahan sesuai dengan surat permintaan barang yang telah
dibuat dan diajukan oleh setiap puskesmas ke Gudang Induk
Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok.
2) Distribusi dari Gudang Puskesmas Kecamatan Tanjung
Priok ke unit pelayanan kesehatan (Poli) dan apotek di
puskesmas kecamatan. Bagi unit pelayanan kesehatan (Poli)
yang ada di puskesmas kecamatan bersifat pasif dimana
penanggung jawab setiap unit pelayanan kesehatan
mengambil obat-obatan dan alkes sesuai dengan kebutuhan
dengan terlebih dahulu melaporkan kepada penanggung
jawab gudang.

6. Pencatatan dan pelaporan obat

Kegiatan pencatatan yang dilakukan adalah mencatat

35
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022
sejumlah resep dalam buku resep harian, pencatatan jumlah obat
dalam kartu stock dan pencatatan obat untuk kegiatan puskesmas.
Pelaporan yang dilakukan adalah pelaporan pemakaian obat
dalam formulir LPLPO yang dibuat tiap bulan oleh masing-
masing Puskesmas Kelurahan untuk kemudian direkapitulasi oleh
puskesmas kecamatan
7. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai baik
atau buruk nya kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi dan
pelayanan yang ada di Puskesmas. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya penumpukan barang di gudang serta untuk
mengetahui sesuai atau tidaknya fungsi pengadaan dengan fungsi
perencanaanya, penanggung jawab ini dipegang oleh Apoteker.
3.5.2 Kegiatan Pelayanan Obat
Pelayanan obat dikerjakan mulai dari penerimaan resep sampai
dengan penyerahan obat kepada pasien. Tujuan nya adalah agar pasien
menerima obat dengan jenis, jumlah dan dosis yang tepat disertai cara
pemakaiannya yang benar dan jelas. Kegiatan pelayanan dilaksanakan
dengan tahapan sebagai berikut:

1. Skrining Resep
a. Persyaratan administrasi: nama, umur, jenis kelamin dan berat
badan pasien, nama dan paraf dokter. tanggal resep. Unit resep.
b. Persyaratan farmasetik: bentuk dan kekuatan sediaan. dosis dan
jumlah obat. stabilitas dan ketersediaan, aturan dan cara
penggunaan, inkompatibilitas (ketidak campuran obat).
c. Persyaratan klinis: ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan
obat, duplikasi pengobatan, alergi, interaksi dan efek samping obat,
kontra indikasi dan efek adiktif.
2. Melakukan penyiapan dan penyerahan obat dan bahan medis habis
pakai kepada pasien.

36
PKPA PUSKESMAS KECAMATAN TANJUNG PRIOK
1 Desember 2022 – 31 Desember 2022

Anda mungkin juga menyukai