Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

Jl. Danau Toba No. 1, Bend. Hilir, Kecamatan Tanah Abang


Jakarta Pusat – DKI Jakarta
05 Desember 2022 – 31 Desember 2022

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Apoteker (apt.)


pada Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Disusun oleh:

Rindhiko Abblyyu (2243700177)


Rony Tua Simbolon (2243700226)

HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN XLVII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2022
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG JAKARTA PUSAT

Jl. Danau Toba No. 1, Bend. Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat
05 Desember - 31 Desember 2022

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Apoteker (apt.)


pada Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Disusun oleh :
Rindhiko Abblyyu
2243700177

Disetujui oleh:

Pembimbing PKPA Fakultas Farmasi Pembimbing PKPA Puskesmas


Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Kecamatan Tanah Abang

apt. Satya Candra Indra Yanih, M.Farm apt. Mohamad Azhari, S.Si
NIDN. 0308077201 NIP. 102013197911200702019

Ketua Program Studi Profesi Apoteker


Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Apt. Nuzul Fajriani, M.Sc


NIDN 0318119103

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
ii
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja
Profesi Apoteker (PKPA) serta Laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)
di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat dengan baik dan lancar.
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang dilakukan
salah satu bentuk praktik pengabdian mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker
untuk memperoleh gelar Apoteker (apt.) di Fakultas Farmasi Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta.
Kegiatan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini dapat terlaksana dengan baik
tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih
atas kesempatan, perhatian, bimbingan, motivasi serta kerjasama yang telah
diberikan selama dan sesudah pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Profesi
Apoteker kepada:
1. J. Rajes Khana, Ph.D. selaku Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
2. Prof. Dr. apt. H. Dayar Arbain selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas 17
Agustus 1945 Jakarta.
3. Apt. Nuzul Fajriani, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
4. Apt. Piter, S.Si., MM., M.Farm. selaku dosen pembimbing Akademik PSPA
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.
5. Apt. Satya Candra Indra Yanih, M.Farm selaku dosen pembimbing Praktik
Kerja Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
yang telah membagi ilmu, memberikan waktu, bimbingan dan motivasi
selama proses PKPA hingga dalam proses penyusunan Laporan Akhir PKPA
ini.
6. Apt. Mohamad Azhari, S.Si. selaku preceptor/pembimbing Lahan Praktik
Kerja Profesi Apoteker selama berada di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan, ilmu,

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
iii
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

dorongan dan petunjuk selama proses PKPA dan penyusunan laporan ini
berlangsung hingga selesainya Laporan Akhir PKPA ini.
7. Segenap karyawan di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang yang telah
memberikan bimbingan, membagi ilmu, saran, dan dukungan selama proses
PKPA dan penyusunan laporan ini berlangsung.
8. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dorongan, nasehat, dan doa
restunya, dan dukungan kepada penulis baik itu berupa dukungan moril
maupun dukungan materil.
9. Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik
berupa sharing pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka
pembuatan laporan PKPA ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat sempat kami sebutkan satu per satu yang turut
membantu kelancaran dalam penyusunan laporan ini.
Penulis sangat menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan
ini masih jauh dari sempurna, karena tidak ada manusia yang sempurna begitu
juga dalam penulisan laporan PKPA ini, apabila nantinya terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam laporan ini, penulis sangat berharap kepada seluruh pihak agar
dapat memberikan kritik dan juga saran seperlunya. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi pembaca dan memberikan kemajuan bagi
dunia kefarmasian.

Jakarta, Desember 2022

Penulis

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
iv
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 3
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................. 3
1.2.2 Tujuan Khusus................................................................. 3
1.3 Manfaat ...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 5
2.1 Pengertian Puskesmas ................................................................. 5
2.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas ...................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi di Puskesmas ............................................... 6
2.4 Ketentuan Umum dan Peraturan Perundang-undangan
Puskesmas .................................................................................. 7
2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker di Puskesmas ................... 8
2.6 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai ....... 9
2.6.1 Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai ........................................................... 9
2.6.2 Permintaan / Pengadaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai ......................................................... 10
2.6.3 Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai ................................................................... 10
2.6.4 Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai ................................................................... 11

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
v
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2.6.5 Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis


Habis Pakai ................................................................... 12
2.6.6 Pemusnahan dan Penarikan ............................................ 12
2.6.7 Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai ................................................................... 13
2.6.8 Administrasi .................................................................. 13
2.6.9 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai .......................... 14
2.6.10 Pelayanan Farmasi Klinik .............................................. 14
2.6.11 Pengkajian dan pelayanan resep ..................................... 15
2.6.12 Pelayanan Informasi Obat .............................................. 16
2.6.13 Konseling ...................................................................... 17
2.6.14 Pengkajian dan pelayanan resep ..................................... 18
2.6.15 Pemberian Informasi Obat ............................................. 19
2.6.16 Pelayanan Informasi Obat (PIO) .................................... 20
2.6.17 Konseling ...................................................................... 20
2.6.18 Ronde/Visite Pasien ....................................................... 21
2.6.19 Monitoring Efek Samping Obat (MESO) ....................... 23
2.6.20 Pemantauan Terapi Obat (PTO) ..................................... 24
2.6.21 Evaluasi Penggunaan Obat ............................................. 24
BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSKESMAS SARANA PKPA .................... 25
3.1. Profil BLUD Puskesmas Kecamatan Tanah Abang .................. 25
3.1.1 Visi................................................................................ 25
3.1.2 Misi ............................................................................... 25
3.1.3 Nilai-Nilai ..................................................................... 25
3.1.4. Tujuan ........................................................................... 26
3.1.5 Tugas Pokok .................................................................. 26
3.1.6 Fungsi ........................................................................... 26
3.1.7 Sasaran .......................................................................... 27
3.2 Profil Wilayah BLUD Puskesmas Kecamatan Tanah Abang ..... 28
3.2.1. Keadaan Geografis ........................................................ 28

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
vi
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3.2.2 Keadaan Demografi ....................................................... 29


3.2.3 Sarana Obat Obatan ....................................................... 29
3.3 Fasilitas Kesehatan ................................................................... 29
3.4 Kegiatan BLUD Puskesmas Kecamatan Tanah Abang .............. 30
3.5 Kegiatan ................................................................................... 31
3.5.1 Kegiatan Pengelolaan Obat ............................................ 31
3.5.2 Kegiatan Pelayanan Obat ............................................... 36
3.6 Sumber Daya ............................................................................ 37
3.7 Struktur Organisasi BLUD Puskesmas Kec.Tanah Abang ......... 37
BAB IV KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN ....................................... 38
1.4 Kegiatan Yang Dilakukan Selama PKPA di Puskesmas
Tanah Abang ............................................................................ 38
1.4.1 Pengenalan dan Pembekalan Puskesmas Tanah
Abang ............................................................................ 38
1.4.2 Pengkajian dan Pelayanan Resep ................................... 39
1.4.3 Pelayanan Informasi Obat (PIO) .................................... 40
1.4.4 Melakukan Konseling Terhadap Pasien Anak,
Dewasa, Dan Lansia ...................................................... 41
1.4.5 Puskesmas Melakukan Sidak di PT. X ........................... 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 43
5.1 Kesimpulan............................................................................... 43
5.2 Saran ........................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44
LAMPIRAN ...................................................................................................... 46

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
vii
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 3.1 Blud Puskesmas Kec.Tanah Abang................................................ 25

Gambar 3.2. Struktur Organisasi BLUD Puskesmas Kec.Tanah Abang.............. 37

Gambar 4.1 Kegiatan Sidak di PT. X ................................................................ 42

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
viii
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pengkajian dan Pelayanan Resep ........................................................ 19

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
ix
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Puskesmas Kec.Tanah Abang Jakarta Pusat ................................. 45

Lampiran 2. Ruang Pendaftaran, Pelayanan dan Penyerahan Obat ................... 46

Lampiran 3. Struktur Organisasi Unit Pelayanan Farmasi ................................ 47

Lampiran 4. Denah Unit Pelayana Farmasi...................................................... 48

Lampiran 5. Sasaran Keselamatan Pasien ........................................................ 48

Lampiran 6. Gudang penyimpanan persediaan obat dikecamatan .................... 49

Lampiran 7. Ruang racikan obat ...................................................................... 50

Lampiran 8. Lemari Penyimpanan Obat OOT,Narkotika dan Psikotropika ...... 51

Lampiran 9. Skrining resep ............................................................................. 52

Lampiran 10. Resesp racikan ............................................................................ 53

Lampiran 11. Indicator Kelayakan Vaksin ........................................................ 54

Lampiran 12. Contoh vaksin yang masih layak digunakan ................................ 55

Lampiran 13. Pemberian Informasi Obat (PIO) ................................................. 56

Lampiran 14. Penyuluhan tentang Cara Pengunaan Obat yang Baik Dan
Benar .......................................................................................... 58

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
x
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah Setiap Kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat.salah satu sarana kesehatan yang mendukung upaya
tersebut adalah peran serta puskesmas.puskesmas. puskesmas merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan
pemeliharaan, peingkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh,
terpadu dan bekesinambungan (Kemenkes RI, 2016).
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu sarana
kesehatan yang mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun
2019, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya Kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi –
tingginya diwilayah kerjanya.
Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan
tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelasikan masalah obat dan
masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan
masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kefarmasian, mengharuskan
adanya peluasan dari paradigma yang berorientasi kepada produk (drug
oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient
oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care).
Pelayanan kefarmasian dipuskesmas harus didukung oleh ketersediaan sumber
daya kefarmasian yang berorientasi kepada keselamatan pasien (Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 Tahun 2020 Mengenai Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas).

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
1
2
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang


tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting
dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas harus mendukung tiga fungsi pokok Puskesmas,
yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas tersebut terbagi
menjadi 2 bagian, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan
sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau memiliki keterampilan
melalui Pendidikan dibidang kesehatan untuk jenis tertentu memiliki
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan berdasarkan Undang –
Undang RI No 36 Tahun 2014. Tenaga kesehatan berperan penting dalam
mendukung pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pengalaman praktek bekerja merupakan hal yang sangat penting bagi
peserta didik profesi untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran. Salah
satu upaya yang dilakukan program studi profesi apoteker Universitas 17
Agustus 1945 untuk menghasilkan tenaga pelayanan kesehatan, khususnya
dibidang farmasi yang terampil, terlatih, dan dapat mengembangkan diri baik
sebagai pribadi maupun sebagai tenaga kesehatan untuk pembangunan
kesehatan yaitu mewajibkan semua mahasiswa profesi apoteker untuk
melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang merupakan suatu
proses pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan program studi profesi
apoteker Univesitas 17 Agustus 1945 untuk menghasilkan tenaga pelayanan
kesehatan, khususnya dibidang yang farmasi yang terampil, terlatih, dan dapat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
3
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga kesehatan


untuk pembangunan yaitu mewajibkan semua mahasiswa profesi apoteker
untuk melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang merupakan
suatu proses pembelajaran yang dilaksanakan secara langsung dan nyata
dilapangan atau tempat yang ditentukan sebagai tempat praktek. PKPA ini
bertujuan untuk mengetahui langsung kondisi dan situasi pada dunia kerja,
sehingga calon apoteker mampu belajar menghadapi berbagai tantangan dalam
dunia kerja dan belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar
kelak dapat diaplikasikan langsung pada pasien dengan diberi bimbingan dan
pengarahan

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Mendidik dan melatih mahasiswa calon Apoteker Agar lebih
kompenten di dunia kerja
b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan praktis mahasiswa calon
apoteker dalam menjalankan profesinya dengan penuh amanah
dibidang Apotek, Puskesmas, PBF, Rumah Sakit dan Industri Farmasi.
c. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program Pendidikan
yang ditetapkan.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui dan memahami tentang kegiatan pelayanan farmasi klinis
di Puskesmas
b. Mengatahui dan memahami tantang pengolaan obat dan Bahan Medis
Habis Pakai (BHMP) di Puskesmas
c. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi Apoteker yang
professional dan siap untuk memasuki dunia kerja

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
4
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

1.3 Manfaat
a. Dapat memahami Kompetensi dan pembelajaran kefarmasian
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mnyesuaikan diri pada
suatu lingkungan kerja yang sebenarnya
c. Memahami alur pelayanan kefarmasian dipuskesmas. Memahami dan
mendapatkan gambaran Manajamen Pendistribusian obat dan alat
kesehatan dipuskesmas.
d. Dapat mengenal kegiatan – kegiatan penyelenggaraan program kesehatan
masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari adminstrasi, teknis
maupun social
e. Dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi degan pasien dan
tenanga kesehatan lainnya sehingga tercapai tujuan dari pengobatan yaitu
peningkatan kualitas hidup pasien.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Puskesmas


Pusat Kesehatan Masyarakat atau dikenal dengan Puskesmas menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah yaitu desa/kelurahan atau dusun/rukun warga (RW).
Pendirian puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, peralatan kesehatan, ketenangan, kefarmasian dan laboratorium
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya Kesehatan
masyarakat, puskesmas perlu ditunjang dengan pelayanan kefarmasian yang
bermutu (Siregar dan Amalia, 2003).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019, Prinsip penyelenggaraan puskesmas menurut meliputi :
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
e. Teknologi tepat guna
f. Keterpaduan dan kesinambungan

2.2 Tugas dan Fungsi Puskesmas


Berdasarkan prinsip puskesmas, terdapat beberapa fungsi puskesmas
diantaranya sebagai berikut :
a. Berdasarkan prinsip paradigma, Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
5
6
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat


melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
b. Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah, Puskesmas
menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya
c. Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, Puskesmas mendorong
kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
d. Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan, Puskesmas
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan.
e. Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk
bagi lingkungan.
f. Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk
bagi lingkungan (Kemenkes, 2019).

2.3 Struktur Organisasi di Puskesmas


Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas Kepala Puskesmas,
Kepala Tata Usaha, dan penanggung jawab upaya/kegiatan Puskesmas. Dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, penanggung jawab didukung
oleh pelaksana upaya/kegiatan. Kepala Puskesmas menetapkan penanggung
jawab dan pelaksana upaya/kegiatan serta uraian tugas dan tanggung jawabnya
di Puskesmas, berdasarkan uraian tugas dan tanggung jawab serta kriteria
yang ditetapkan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan hasil kredensial
tenaga kesehatan oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota dalam menetapkan uraian tugas dan

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
7
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

tanggung jawab serta kriteria mengacu pada Norma, Standar, Prosedur, dan
Kriteria (NSPK) program terkait, dengan mempertimbangkan kondisi sumber
daya manusia yang tersedia (Kemenkes, 2019).

2.4 Ketentuan Umum dan Peraturan Perundang-undangan Puskesmas


Peraturan Perundang-undangan Puskesmas diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Ketentuan umum termuat dalam bab 1
Permenkes yang menyatakan bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam arti
luas adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
Sementara Puskesmas sendiri adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya. Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang
selanjutnya disebut dengan Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan
oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu sistem.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat, dengan masyarakat yang:
1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat;
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
3) Hidup dalam lingkungan sehat; dan
4) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat
Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas berdasarkan
Permenkes RI Nomor 26 tahun 2020 bertujuan untuk:
1) Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian;
2) Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
8
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3) Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak


rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).

2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Apoteker di Puskesmas


Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal harus
dilaksanakan oleh 1 orang tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab dan
dibantu oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan yang di hitung
berdasarkan rasio kunjungan pasien, baik rawat inap maupun rawat jalan serta
memperhatikan pengembangan Puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2020,
standar pelayanan kefarmasian merupakan tolak ukur yang dipergunakan
sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan
pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi 2
kegiatan, yaitu :
1) Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
2) Pelayanan farmasi klinik.
Tabel 2.1 Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Pengelolahan Sediaan Farmasi dan BMHP Pelayanan Farmasi Klinik
 Perencanaan  Pengkajian, peracikan resep dan
 Permintaan/Pengadaan pelayanan resep
 Penerimaan  Pemberian Informasi Obat
 Penyimpanan  Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 Pendistribusian  Konseling
 Pemusnahan dan penarikan  Visite Pasien (khusus Puskesmas
 Pengendalian rawat inap)
 Administrasi  Monitoring Efek Samping Obat
 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan (MESO)
 Pemantauan Terapi Obat (PTO)
 Evaluasi Penggunaan Obat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
9
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2.6 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang dimulai dari
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, pencatatan dan pelaporan serta pemantauan dan evaluasi.
Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien,
efektif dan rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga
kefarmasian, mewujudkan sistem informasi manajemen, dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan. Kepala Ruang Farmasi di Puskesmas
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjamin terlaksananya
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang baik.
2.6.1 Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi
dan Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan
Farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Metode
perencanaan di Puskesmas mempertimbangkan pola morbilitas dan
konsumsi. Analisa pemilihan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai dengan metode :
1) VEN (Vital, Esensial, Non Esensial)
2) Pareto ABC
3) Komobinasi VEN dan ABC
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan:
1) Perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai yang mendekati kebutuhan;
2) Meningkatkan penggunaan Obat secara rasional; dan
3) Meningkatkan efisiensi penggunaan Obat
Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
mengacu pada Formularium Nasional, standar pengobatan di Puskesmas
yaitu 144 penyakit yang harus seleksi di Puskesmas dan Program

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
10
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Pemerintahan seperti penyakit Tuberkolosis, HIV, Hepatitis, Covid dan


IMS.
Untuk perencanaan obat program dan vaksin yaitu berdasarkan
jumlah sasaran tahun lalu ditambah Buffer Stock 2 bulan dan peningkatan
sasaran 20%. Setelah membuat perencanaan sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai regular maupun program diinput dalam aplikasi E-
monev Kemenkes.
2.6.2 Permintaan / Pengadaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai
Tujuan permintaan/pengadaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai adalah memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan
yang telah dibuat. Untuk Permintaan/pengadaan obat program diajukan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah daerah setempat.
Puskesmas di wilayah DKI Jakarta sudah berbentuk BLUD,
sehingga dapat melakukan pengadaan sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai secara mandiri melalui e-catalog/LPSE dan apabila obat tidak
tersedia di e-catalog maka boleh pembelian secara langsung dengan batas
maksimal dibawah 200 juta.
2.6.3 Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
suatu kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan
Puskesmas secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
Tujuannya adalah agar Sediaan Farmasi yang diterima sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan
memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.
Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan, pemeliharaan dan

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
11
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

penggunaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai berikut kelengkapan


catatan yang menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diserahkan,
mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi, bentuk
Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh
Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Bila tidak
memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan.
Masa kedaluwarsa minimal dari Sediaan Farmasi yang diterima
disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu
bulan.
2.6.4 Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun
kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Bentuk dan jenis sediaan;
2) Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan sediaan
farmasi, seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban;
3) Mudah atau tidaknya meledak/terbakar;
4) Narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
5) Tempat penyimpanan sediaan farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
6) Penyimpan produk rantai dingin disimpan pada Cool Chain dengan
suhu 2o-8o C.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
12
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2.6.5 Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai


Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur untuk memenuhi
kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya. Tujuannya
adalah untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, mutu,
jumlah dan waktu yang tepat. Sub-unit di Puskesmas dan jaringannya
antara lain:
1) Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas, UKP
dan UKM;
2) Puskesmas Kelurahan;
3) Posko Bencana; dan
4) Posyandu, Poswindu dan Posyandu Lansia.
Pendistribusian ke sub unit (Ruang Bersalin, UGD, dan lain-lain)
dilakukan dengan cara pemberian Obat sesuai resep yang diterima (floor
stock), pemberian Obat per sekali minum (dispensing dosis unit) atau
kombinasi, sedangkan pendistribusian ke jaringan Puskesmas dilakukan
dengan cara penyerahan Obat sesuai dengan kebutuhan total Floor Stock
Puskesmas Kelurahan.
2.6.6 Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis
Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penarikan
sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar/ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan
perintah penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan
inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan tetap
memberikan laporan kepada Kepala BPOM. Penarikan Bahan Medis
Habis Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
13
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Menteri. Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan Farmasi dan Bahan Medis


Habis Pakai bila:
1) Produk tidak memenuhi persyaratan mutu;
2) Telah kadaluwarsa;
3) Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
atau kepentingan ilmu pengetahuan; dan/atau dicabut izin edarnya.
Tahapan pemusnahan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai terdiri dari:
1) Membuat daftar Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
akan dimusnahkan;
2) Menyiapkan Berita Acara Pemusnahan;
3) Mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada
pihak terkait;
4) Menyiapkan tempat pemusnahan;
5) Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan
serta peraturan yang berlaku.
2.6.7 Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat di unit
pelayanan kesehatan dasar. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan
dan kekosongan Obat di unit pelayanan kesehatan dasar. Pengendalian
Sediaan Farmasi terdiri dari:
1) Pengendalian persediaan;
2) Pengendalian penggunaan; dan
3) Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
2.6.8 Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
14
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit


pelayanan lainnya. Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
1) Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai telah dilakukan;
2) Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian; dan
Sumber data untuk pembuatan laporan
2.6.9 Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai
Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai dilakukan secara periodik dengan tujuan untuk:
1) Mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga
dapat menjaga kualitas maupun pemerataan pelayanan;
2) Memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai; dan
3) Memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan. Setiap
kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai,
harus dilaksanakan sesuai standar prosedur operasional. Standar
Prosedur Operasional (SPO) ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
2.6.10 Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian implementasi dari
perubahan paradigma lama drug oriented menjadi paradigma baru patient
oriented dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian. Pelayanan farmasi klinik
merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat dan Bahan Medis
Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien (Permenkes, 2016).
Pelayanan farmasi klinik bertujuan untuk:
1) Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
15
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2) Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,


keamanan dan efisiensi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
3) Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
pasien yang terkait dalam Pelayanan Kefarmasian.
4) Melaksanakan kebijakan Obat di Puskesmas dalam rangka
meningkatkan penggunaan Obat secara rasional.
2.6.11 Pengkajian dan pelayanan resep
Menurut Permenkes 26 tahun 2020 Pelayanan farmasi klinik di
Puskesmas meliputi: Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi
persyaratan administrasi merupakan tahapan kelengkapan resep dan 7
Benar, persyaratan farmasetik dan farmakolog Pelayanan farmasi klinik
bertujuan untuk:
1) Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas.
2) Memberikan Pelayanan Kefarmasian yang dapat menjamin efektivitas,
keamanan dan efisiensi Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
3) Meningkatkan kerjasama dengan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
pasien yang terkait dalam Pelayanan Kefarmasian.
4) Melaksanakan kebijakan Obat di Puskesmas dalam rangka
meningkatkan penggunaan Obat secara rasional
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan
administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk
pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Persyaratan administrasi meliputi:
1. Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
2. Nama, dan paraf dokter.
3. Tanggal resep.
4. Ruangan/unit asal resep.
Persyaratan farmasetik meliputi:
1. Bentuk dan kekuatan sediaan.
2. Dosis dan jumlah Obat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
16
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3. Stabilitas dan ketersediaan.


4. Aturan dan cara penggunaan.
5. Inkompatibilitas (ketidakcampuran Obat).
Persyaratan klinis meliputi:
1. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan Obat.
2. Duplikasi pengobatan.
3. Alergi, interaksi dan efek samping Obat.
4. Kontra indikasi.
5. Efek adiktif.
Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat
merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap
menyiapkan/meracik Obat, memberikan label/etiket, menyerahan sediaan
farmasi dengan informasi yang memadai disertai pendokumentasian.
Tujuan:
1. Pasien memperoleh Obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan.
2. Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi
pengobatan.
2.6.12 Pelayanan Informasi Obat
Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker
untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada
dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien.
Tujuan:
1. Menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan lain
di lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat.
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat oleh jaringan dengan
mempertimbangkan stabilitas, harus memiliki alat penyimpanan yang
memadai.
3. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
Kegiatan:
1. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
17
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

aktif dan pasif.


2. Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui
telepon, surat atau tatap muka
3. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-
lain.
4. Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta masyarakat.
5. Melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai.
6. Mengoordinasikan penelitian terkait Obat dan kegiatan Pelayanan
Kefarmasian.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1. Sumber informasi Obat.
2. Tempat.
3. Tenaga.
4. Perlengkapan.
2.6.13 Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat
jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien. Tujuan dilakukannya konseling
adalah memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada
pasien/keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan,
cara dan lama penggunaan Obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan dan penggunaan Obat.
Kegiatan:
1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
2. Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-ended
question), misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai Obat,
bagaimana cara pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
18
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

tersebut, dan lain-lain.


3. Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan Obat
4. Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara
penggunaan Obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi
Faktor yang perlu diperhatikan:
1. Kriteria pasien:
a. Pasien rujukan dokter.
b. Pasien dengan penyakit kronis.
c. Pasien dengan Obat yang berindeks terapetik sempit dan poli
farmasi.
d. Pasien geriatrik.
e. Pasien pediatrik.
f. Pasien pulang sesuai dengan kriteria di atas.
2. Sarana dan prasarana:
a. Ruangan khusus.
b. Kartu pasien/catatan konseling.
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan
mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya komorbiditas, lanjut usia,
lingkungan sosial, karateristik Obat, kompleksitas pengobatan,
kompleksitas penggunaan Obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan
dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat
kesehatan perlu dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home
Pharmacy Care) yang bertujuan tercapainya keberhasilan terapi Obat.
2.6.14 Pengkajian dan pelayanan resep
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi persyaratan
administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis baik untuk
pasien rawat inap maupun rawat jalan.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
19
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Tabel 2.1 Pengkajian dan Pelayanan Resep


Administrasi  Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan
pasien.
 Nama, dan paraf dokter.
 Tanggal resep.
 Ruangan/unit asal resep.
Farmasetik  Bentuk dan kekuatan sediaan.
 Dosis dan jumlah Obat.
 Stabilitas dan ketersediaan.
 Aturan dan cara penggunaan.
 Inkompatibilitas (ketidakcampuran Obat).
Klinis  Ketepatan indikasi, dosis dan waktu
penggunaan Obat.
 Duplikasi pengobatan.
 Alergi, interaksi dan efek samping Obat.
 Kontra indikasi.
Efek adiktif.

Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat


merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap menyiapkan/meracik
obat, pemberiaan label/etiket, menyerahkan sediaan farmasi dengan informasi
yang memadai disertai pendokumentasian. Adapun tujuannya sebagai berikut:
1) Pasien memperoleh obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan.
2) Pasien memahami tujuan pengobatan dan mematuhi intruksi pengobatan.
2.6.15 Pemberian Informasi Obat
Adapun kegiatan yang dilakukan pada saat Pemberian Informasi
Obat, yaitu:
1) Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara
pro aktif dan pasif.
2) Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan
melalui telepon, surat atau tatap muka.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
20
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3) Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-
lain.
4) Melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap, serta masyarakat.
5) Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat oleh jaringan dengan
mempertimbangkan stabilitas, harus memiliki alat penyimpanan yang
memadai).
6) Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
2.6.16 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker
untuk memberikan informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter,
apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien. Pemberian
Informasi Obat bertujuan untuk :
1) Menyediakan informasi mengenai Obat kepada tenaga kesehatan lain
di lingkungan Puskesmas, pasien dan masyarakat
2) Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat (contoh: kebijakan permintaan Obat oleh jaringan dengan
mempertimbangkan stabilitas, harus memiliki alat penyimpanan yang
memadai).
3) Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
2.6.17 Konseling
Konseling adalah proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian
masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat
jalan dan rawat inap, serta keluarga pasien. Tujuan dilakukannya konseling
yaitu untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai Obat kepada
pasien/ keluarga pasien meliputi tujuan pengobatan, jadwal pengobatan,
cara dan lama penggunaan Obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan dan penggunaan obat (Permenkes, 2016).
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam konseling, yaitu :
1) Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
21
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2) Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh


dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-ended
question), misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai Obat,
bagaimana cara pemakaian, apa efek yang diharapkan dari Obat
tersebut, dan lain-lain.
3) Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan Obat.
4) Verifikasi akhir, yaitu mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan
Obat untuk mengoptimalkan tujuan terapi.
Menurut Permenkes 26 tahun 2020 kriteria pasien yang menerima
konseling, yaitu pasien rujukan dokter, pasien dengan penyakit kronis,
pasien dengan Obat yang berindeks terapeutik. empit dan poli farmasi
pasien geriatri, pasien pediatrik dan pasien pulang sesuai dengan kriteria di
atas. Sementara sarana dan prasarana dalam melakukan konseling yaitu
ruangan khusus dan kartu pasien/ catatan konseling.
Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki kemungkinan
mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya komorbiditas, lanjut usia,
lingkungan sosial, karateristik Obat, kompleksitas pengobatan,
kompleksitas penggunaan Obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan
dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat
kesehatan perlu dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah (Home
Pharmacy Care) yang bertujuan tercapainya keberhasilan terapi Obat
(Permenkes, 2016).
2.6.18 Ronde/Visite Pasien
Ronde/Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap
yang dilakukan secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya
terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Tujuan dilakukan
ronde/visite pasien, yaitu:
1) Memeriksa Obat pasien.
2) Memberikan rekomendasi kepada dokter dalam pemilihan Obat
dengan mempertimbangkan diagnosis dan kondisi klinis pasien.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
22
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3) Memantau perkembangan klinis pasien yang terkait dengan


penggunaan Obat.
4) Berperan aktif dalam pengambilan keputusan. tim profesi kesehatan
dalam terapi pasien.
Kegiatan yang dilakukan meliputi persiapan kegiatan yang
dilakukan meliputi persiapan, pelaksanaan, pembuatan dokumentasi dan
rekomendasi.
a. Kegiatan visit mandiri :
1) Untuk Pasien Baru
a) Apoteker memperkenalkan diri dan menerangkan tujuan dari
kunjungan.
b) Memberikan informasi mengenai sistem pelayanan farmasi dan
jadwal pemberian Obat.
c) Menanyakan Obat yang sedang digunakan atau dibawa dari
rumah, mencatat jenisnya dan melihat instruksi dokter pada
catatan pengobatan pasien.
d) Mengkaji terapi Obat lama dan baru untuk memperkirakan
masalah terkait Obat yang mungkin terjadi.
2) Untuk pasien lama dengan instruksi baru
a) Menjelaskan indikasi dan cara penggunaan Obat baru.
b) Mengajukan pertanyaan apakah ada keluhan setelah pemberian
Obat.
3) Untuk semua pasien
a) Memberikan keterangan pada catatan pengobatan pasien.
b) Membuat catatan mengenai permasalahan dan penyelesaian
masalah dalam satu buku yang akan digunakan dalam setiap
kunjungan.
b. Kegiatan visite bersama tim
1) Melakukan persiapan yang dibutuhkan seperti memeriksa catatan
pengobatan pasien dan menyiapkan pustaka penunjang.
2) Mengamati dan mencatat komunikasi dokter dengan pasien

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
23
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

dan/atau keluarga pasien terutama tentang Obat.


3) Menjawab pertanyaan dokter tentang Obat.
4) Mencatat semua instruksi atau perubahan instruksi pengobatan,
seperti Obat yang dihentikan Obat baru, perubahan dosis dan lain-
lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat visite pasien, yaitu:
1) Memahami cara berkomunikasi yang efektif.
2) Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pasien dan tim.
3) Memahami teknik edukasi.
4) Mencatat perkembangan pasien.
Pasien rawat inap yang telah pulang ke rumah ada kemungkinan
terputusnya kelanjutan terapi dan kurangnya kepatuhan penggunaan
Obat. Untuk itu, perlu juga dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah
atau Home Pharmacy Care agar terwujud komitmen, keterlibatan, dan
kemandirian pasien dalam penggunaan Obat sehingga tercapai
keberhasilan terapi Obat.
2.6.19 Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
MESO merupakan kegiatan pemantauan setiap respons terhadap
obat yang tidak dikehendaki (ROTD) yang terjadi pada dosis lazim yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa, dan terapi.
Tujuan dilakukan MESO yaitu untuk menemukan efek samping Obat
sedini/ secepat mungkin terutama yang berat, tidak dikenal dan
frekuensinya jarang serta menentukan frekuensi dan insidensi efek
samping obat yang sudah sering terjadi ataupun yang baru ditemukan.
Berdasarkan Permenkes 26 tahun 2020 kegiatan yang dilakukan dalam
melaksanakan MESO, yaitu :
1) Menganalisis laporan efek samping obat.
2) Mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi
mengalami efek samping obat.
3) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
4) Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional melalui

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
24
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Formulir Kuning atau Hallo BPOM Mobile.


2.6.20 Pemantauan Terapi Obat (PTO)
PTO adalah suatu proses yang mencakup kegiatan untuk
memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien serta
memaksimalkan efikasi dan meminimalkan terjadinya efek samping.
Tujuan dilakukannya PTO yaitu untuk mendeteksi masalah terkait obat
dan memberikan rekomendasi penyelesaian masalah terkait terapi.
Adapun kriteria pasien yang perlu dilakukan pemantauan terapi obat,
yaitu:
1) Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
2) Menerima Obat lebih dari 5 (lima) jenis.
3) Adanya multi diagnosis.
4) Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati.
5) Menerima Obat dengan indeks terapi sempit.
6) Menerima Obat yang sering diketahui menyebabkan reaksi Obat yang
merugikan.
Dalam melaksanakan PTO, kegiatan yang dilakukan meliputi :
1) Memilih pasien yang memenuhi kriteria.
2) Membuat catatan awal.
3) Memperkenalkan diri pada pasien.
4) Memberikan penjelasan pada pasien.
5) Mengambil data yang dibutuhkan.
6) Melakukan evaluasi.
7) Memberikan rekomendasi
2.6.21 Evaluasi Penggunaan Obat
Berdasarkan Permenkes 26 tahun 2020 EPO merupakan kegiatan
untuk mengevaluasi penggunaan Obat secara terstruktur dan
berkesinambungan untuk menjamin Obat yang digunakan sesuai indikasi,
efektif, aman dan terjangkau (rasional). Tujuan EPO sendiri yaitu untuk
mendapatkan gambaran pola penggunaan Obat pada kasus tertentu dan
melakukan evaluasi secara berkala untuk penggunaan Obat tertentu.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

BAB III
TINJAUAN KHUSUS PUSKESMAS SARANA PKPA

3.1. Profil BLUD Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


Puskesmas Kecamatan Tanah Abang merupakan salah satu pusat
kesehatan masyarakat yang melaksanakan kegiatan pengembangan,
pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat dalam melaksanakan
kegiatannya. Adapun nilai-nilai Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
mempunyai visi, misi, tujuan dan tugas pokok. Fungsi sasaran dan prioritas
program untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
mempunyai tujuan umum dari didirikannya Puskesmas oleh pemerintah.

Gambar 3.1 BLUD Puskesmas Kec.Tanah Abang


3.1.1 Visi
Menjadi Puskesmas terdepan pilihan utama masyarakat Jakarta.
3.1.2 Misi
Ada misi untuk tercapainya visi dari BLUD puskesmas kecamatan
tanah abang yaitu dengan :
1. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkualitas.
2. Memberikan pelayanan yang prima secara paripurna.
3. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan Harmonis.
4. Menjalin kemitraan yang efektif dan berkesinambungan dengan lintas
sektor terkait.
3.1.3 Nilai-Nilai
Adapun nilai-nilai yang harus diterapkan oleh seluruh Pegawai BLUD
puskesmas kecamatan tanah abang meliputi :

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
25
26
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

1. Integritas
2. Profesional
3. Empati
4. Sinergi
5. Inovatif
3.1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
BLUD puskesmas Kecamatan Tanah abang adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan cakupan kesehatan masyarakat.
2. Meningkatkan angka kesakitan penyakit
3. Meningkatkan angka kesembuhan penyakit
4. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan medis
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan medis
6. Meningkatkan manajemen sumberdaya kesehatan
7. Meningkatkan manajemen mutu kesehatan
8. Meningkatkan manajemen informasi kesehatan
9. Meningkatkan fungsi manajemen kesehatan
10. Meningkatkan jejaring kemitraan
3.1.5 Tugas Pokok
Puskesmas kecamatan merupakan unit pelaksana Teknik dinas
kesehatan yang mempunyai tujuan melaksanakan pelayanan, pembinaan,
pengendalian Puskesmas kelurahan, pengembangan upaya kesehatan,
Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.
3.1.6 Fungsi
Adapun fungsi dari BLUD puskesmas Kecamatan Tanah abang
adalah sebagai berikut :
1. Menkordinasikan pelayanan kesehatan masyarakat dilaksanakan oleh
Puskesmas kelurahan, meliputi program KIA, perbaikan gizi, perawatan
kesehatan masyarakat, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan,
penyuluhan kesehatan masyarakat, UKS dan R/R.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
27
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2. Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap


pengelolaan dan pelayanan Puskesmas kelurahan
3. Memberikan pelayanan kesehatan klinis yang meliputi : rekam medik,
KB, gizi, spesialis, konsultasi remaja, geriatrik, klinik 24 jam,
persalinan, rawat inap, laboratorium, farmasi komunitas, radiologi,
optic.
4. Koordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan meliputi
: kader kesehatan, posyandu, karang Werda dan lain lain
5. Mengkordinasikan temu lintas batas , lintas sektoral dalam
penanggulangan masalah kesehatan
6. Menilai dan melaporkan kinerja puskesmas
3.1.7 Sasaran
Adapun sasaran dari BLUD puskesmas Kecamatan Tanah abang
dalam melaksanakan kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan cakupan pelayanan Rumah Sakit Bersalin Puskesmas
2. Meningkatkan cakupan pelayanan Puskesmas 24 jam
3. Meningkatkan angka kepuasan pelanggan
4. Meningkatkan jumlah sumber daya manusia kesehatan sesuai standar
5. Meningkatkan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai standar
6. Mendapatkan sertifikat ISO 9001-2000
7. Meningkatkan manajemen teknologi informasi kesehatan Puskesmas
kecamatan dan kelurahan
8. Meningkatkan kualitas perencanaan kesehatan
9. Meningkatkan pengendalian dan penilaian kegiatan
10. Meningkatkan manajemen administrasi keuangan
11. Meningkatkan manajemen administrasi kepegawaian
12. Meningkatkan manajemen sarana dan prasarana kesehatan
13. Meningkatkan manajemen administrasi umum
14. Meningkatkan jumlah dan kualitas jejaring kemitraan

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
28
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3.2 Profil Wilayah BLUD Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


3.2.1. Keadaan Geografis
Letak wilayah kecamatan tanah abang berada di bagian barat
kodya Jakarta pusat. Wilayah Kecamatan Tanah Abang merupakan
wilayah yang padat dengan penduduk yang heterogen serta merupakan
sentra perdagangan. Pengurangan penduduk di Kecamatan Tanah Abang
disebabkan oleh adanya pembangunan perkantoran, hotel mewah, plaza
dan apartemen. Batas wilayah Kecamatan Tanah Abang: batas wilayah
Kecamatan Tanah abang :
1. Utara kecamatan Gambir
2. Timur Kecamatan Menteng
3. Selatan kodya Jakarta Barat
4. Barat kodya Jakarta Selatan (Jl. Gatot Subroto)
Luas Kecamatan Tanah abang adalah 819,785 ha, terdiri dari 7
kelurahan, 67 RW, 727 RT. Kelurahan tersebut adalah :
1. Kampung Bali 73,40 ha
2. Kebon Kacang 71 ha
3. Kabun Melati 125, 43 ha
4. Pertempuran 90,10 ha
5. Bendungan Hilir 158,16 ha
6. Karet tengsin 153,43 ha
7. Gelora 259,13 ha
Puskesmas Kecamatan Tanah abang mempunyai 6 Puskesmas
terdiri dari 1 puskesmas kacematan dan 7 Puskesmas kelurahan, yaitu:
1. Puskesmas Kelurahan Bendungan Hilir
2. Puskesmas Kelurahan Petamburan
3. Puskesmas Kelurahan Kampung Bali
4. Puskesmas Kelurahan Karet tengsin
5. Puskesmas Kelurahan Gelora
6. Puskesmas Kelurahan Kebon kacang
7. Puskesmas Kelurahan kebun melati

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
29
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

3.2.2 Keadaan Demografi


Wilayah Kecamatan Tanah Abang punya demografi yang padat
penduduk yang heterogen dan banyak penduduk musiman. Sehingga
Puskesmas Kecamatan Tanah abang menjadi unit untuk pelayanan
kesehatan yang tardekat dan utama bagi masyarakat sekitar.
3.2.3 Sarana Obat Obatan
Obat obat ini dimiliki oleh Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
merupakan obat dari formularium nasional (FORNAS) dan formularium
Puskesmas meliputi obat pelayanan kesehatan dasar (PKD), obat program
kesehatan, obat generic yang tercantum dalam daftar obat Esensial
nasional ( DOEN). Sumber dana untuk obat obatan berasal dari subsidi,
swadana, askes, jamsostek, dan JPK Gakin.

3.3 Fasilitas Kesehatan


Fasilitas pelayanan yang ada di Puskesmas Pembina Kecamatan Tanah
Abang adalah sebagai berikut :
1. Unit pelayanan 24 jam
2. Unit pelayanan lansia
3. Unit pelayanan TB dan Kusta
4. Unit pelayanan VCT
5. Unit pelayanan BPJS
6. Unit pelayanan BPJS
7. Unit pelayanan Imunisasi
8. Unit pelayanan Ruang bersalin
9. Unit pelayanan KIA-Hamil
10. Unit pelayanan KIA-Nifas
11. Unit pelayanan CATIN (Calon Pengantin)
12. Unit pelayanan KB
13. Unit pelayanan GIZI
14. Unit pelayanan MTBS
15. Unit pelayanan MTBM

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
30
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

16. Unit pelayanan Anak


17. Unit pelayanan PKPR
18. Unit pelayanan Sanitasi
19. Unit pelayanan Umum
20. Unit pelayanan Tindakan
21. Unit pelayanan Jiwa
22. Unit pelayanan Kirana
23. Unit pelayanan PTM
24. Unit pelayanan IMS
25. Unit pelayanan GIGI
26. Unit pelayanan Laboratorium

3.4 Kegiatan BLUD Puskesmas Kecamatan Tanah Abang


Adapun program kesehatan masyarakat yang dilakukan oleh
Puskesmas BLUD kecamatan tanah abang di wilayah Kecamatan Tanah abang
selama tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. ATAP LIAR (Aku Tahu Aku Paham Liat Alur)
2. Jak Moeds (Jakarta Moeda Peduli Kesehatan Reproduksi dan Infeksi
Menular Seksual )
3. Ketuk Pintu Layani Dengan Hati
4. Promosi Kesehatan
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
a. Penanggulangan demam berdarah
b. Penanggulangan TBC
c. Imunisasi
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit tidak menular
a. Penyuluhan tentang penyakit
b. Penanggulangan peserta remaja & konseling jiwa
c. Kesehatan gigi dan mulut
d. PHBS

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
31
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

7. Peningkatan gizi dan PPSM


a. Usaha peningkatan keluarga (UPGK)
b. Pemberitahuan pertumbuhan balita
c. Lansia
d. Kesehatan ibu
e. Kesehatan anak
f. Peran serta masyarakat
g. Perkesmas
8. Kesehatan lingkungan

3.5 Kegiatan
3.5.1 Kegiatan Pengelolaan Obat
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pelayanan/penggunaan, pencatatan serta evaluasinya.
1. Perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan jenis dan jumlah
obat dan perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar. Dalam merencanakan pengadaan obat diawali dengan
kompilasi data yang disampaikan puskesmas kemudian oleh instalasi
farmasi kabupaten/kota diolah menjadi rencana kebutuhan obat, selain
menyusun perencanaan kebutuhan pembekalan farmasi, juga
menyusun rencana anggaran pembelanjaan perbekalan farmasi.
Perencanaan yang dilakukan di Puskesmas meliputi perencanaan
reguler dan program . Reguler merupakan pembelian lansung yang
dilakukan oleh puskesmas sedangkan Program berdasarkan jumlah
sasaran tambah 20%.
Perencanaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Dana yang tersedia
b. Pola konsumsi

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
32
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

c. Jumlah kunjungan pasien


d. Sisa perbekalan farmasi akhir tahun
e. Pola penyakit masyarakat
f. Kejadian luar biasa (banjir)
g. Rencana stategis kemenkes (RENSTRA)
Perencanaan yang dilakukan di Puskesmas meliputi perencanaan
reguler dan program .
Tahap- tahap yang dilalui dalam proses perencanaan obat adalah:
a. Tahap pemilihan obat, dimana pemilihan obat didasarkan pada
obat generic terutama yang tercantum dalam daftar obat esensial
nasional (DOEN), dengan harga berpedoman pada penetapan
menteri.
b. Tahap kompilasi pemakaian obat, untuk memperoleh informasi :
1) Pemakaian tiap jenis obat pada masing-masing unit pelayanan
kesehatan/puskesmas pertahun.
2) Persentase pemakaian tiap jenis obat terhadap total pemakaian
setahun seluruh unit pelayanan kesehatan/puskesmas.
3) Pemakaian rata-rata untuk setiap jenis obat untuk tingkat
kabupaten/kota secara periodik.
c. Tahap perhitungan kebutuhan obat, dilakukan dengan :
1) Metode konsusmsi adalah metode yang didasarkan atas analisa
data konsumsi obat setahun sebelumnya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah pengumpulan dan pengolahan data, analisa
data untuk informasi dan evaluasi, perhitungan perkiraan
kebutuhan obat dan penyesuaian jumlah kebutuhan obat
dengan alokasi dana.
2) Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat
berdasarkan pola penyakit.
d. Langkah-langkah perhitungan metode morbiditas adalah :
1) Menetapkan pola morbiditas penyakit berdasarkan kelompok
umur penyakit.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
33
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

2) Menyiapkan data populasi penduduk


3) Menyediakan data masing-masing penyakit/tahun untuk
seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.
4) Menghitung frekuensi kejadian masing-masing penyakit/tahun
untuk seluruh populasi pada kelompok umur yang ada.
5) Menghitung jenis, jumlah, dosis, frekuensi dan lama pemberian
obat menggunakan pedoman pengobatan yang ada.
6) Menghitung jumlah yang harus diadakan untuk tahun anggaran
yang akan dating.
e. Tahap proyeksi kebutuhan obat, dengan kegiatan-kegiatan :
1) Menetapkan perkiraan stok akhir periode yang akan dating,
dengan mengalikan waktu tunggu dengan estimasi pemakaian
rata-rata/bulan ditambah stok pengaman
2) Menghitung perkiraan kebutuhan pengadaan obat periode tahun
yang akan datang.
3) Menghitung perkiraan anggaran untuk total kebutuhan obat
dengan melakukan analisis ABC-VEN, menyusun prioritas
kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang
tersedia.
4) Pengalokasian kebutuhan obat berdasarkan sumber anggaran
dengan melakukan kegiatan : menetapkan kebutuhan anggaran
untuk masing-masing obat berdasarkan sumber anggaran,
menghitung presentase anggaran masing-masing obat terhadap
total anggaran dan semua sumber.
5) Mengisi lembar kerja perencanaan pengadaan obat, dengan
menggunakan formulir lembar kerja perencanaan pengadaan
obat.
f. Tahap penyesuaian rencana pengadaan obat
Dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai jumlah
rencana pengadaan, skala prioritas masing-masing jenis obat dan
jumlah kemasan, untuk rencana pengadaan obat tahun yang akan

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
34
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

datang. Beberapa teknik manajemen untuk meningkatkan


efektivitas dan efisiensi penggunaan dana dalam perencanaan
kebutuhan adalah dengan cara :
1) Analisa ABC dilakukan dengan mengelompokkan item obat
berdasarkan kebutuhan dananya yaitu :
a) Kelompok A : kelompok obat yang jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 70%
dari dana obat keseluruhan.
b) Kelompok B : kelompok jenis obat yang jumlah nilai
rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana
sekitar 20%
c) Kelompok C : kelompok jenis obat yang jumlah nilai
rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan dana
sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
2) Analisa VEN dilakukan dengan mengelompokkan obat yang
didasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada kesehatan,
yaitu:
a) Kelompok V : kelompok obat yang vital antara lain : obat
penyelamat, obat untuk pelayanan kesehatan pokok, obat
untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian
terbesar.
b) Kelompok E : kelompok obat yang bekerja kausal yaitu
obat yang bekerja pada sumber penyebab penyakit
c) Kelompok N : kelompok obat penunjang yaitu obat yang
kerjanya ringan dan biasa dipergunakan untuk
menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan
ringan.
2. Pengadaan
Pengadaan perbekalan farmasi di puskesmas dilakukan dengan
cara pembelian lansung melalui E-Catalog per 3 bulan. Pelelangan ini

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
35
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

harus memenuhi syarat dan ketentuan pengadaan barang yang


dilakukan dengan cara pelelangan
3. Penerimaan
Penerimaan barang berdasarkan perencanaan yang sudah
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam penerimaan barang
adalah memeriksa kesesuaian antara surat pesanan dan faktur
pemesanan(Kop surat, Nama obat, kekuatan, No batch, satuan, tanda
tangan apoteker)
4. Penyimpanan
Penyimpanan perbekalan farmasi merupakan salah satu
rangkaian kegiatan pengelolaan obat untuk menjaga mutu dan
keamanan dalam persediaan. Penyimpanan perbekalan farmasi
dilakukan di dalam gudang apotek dan gudang obat. Selain gudang
obat ada gudang tempat penyimpanan alkes. Penyimpanan harus
memperhatikan suhu dan stabilitas dari masing-masing sedian obat.
5. Distribusi
Distribusi adalah proses penyerahan dan pembagian perbekalan
farmasi yang teratur dari gudang puskesmas kecamatan untuk
memenuhi kebutuhan sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan
puskesmas kecamatan maupun kelurahan tanah abang. Kegiatan
distribusi yang dilakukan :
a. Distribusi dari Gudang Induk Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
ke gudang Puskesmas Kecamatan Tanah Abang dan setiap
Gudang Puskesmas Kelurahan. Distribusi ke puskesmas tersebut
dilakukan dengan mengirimkan perbekalan farmasi yang
dibutuhkan oleh setiap puskesmas kelurahan sesuai dengan surat
permintaan barang yang telah dibuat dan diajukan oleh setiap
puskesmas ke Gudang Induk Puskesmas Kecamatan Tanah
Abang.
b. Distribusi dari Gudang Puskesmas Kecamatan Tanah Abang ke
unit pelayanan kesehatan (Poli) dan apotek di puskesmas

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
36
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

kecamatan. Bagi unit pelayanan kesehatan (Poli) yang ada di


puskesmas kecamatan bersifat pasif dimana penanggung jawab
setiap unit pelayanan kesehatan mengambil obat-obatan dan alkes
sesuai dengan kebutuhan dengan terlebih dahulu melaporkan
kepada penanggung jawab gudang.
6. Pencatatan dan pelaporan obat
Kegiatan pencatatan yang dilakukan adalah mencatat sejumlah
resep dalam buku resep harian, pencatatan jumlah obat dalam kartu
stock dan pencatatan obat untuk kegiatan puskesmas. Pelaporan yang
dilakukan adalah pelaporan pemakaian obat dalam formulir LPLPO
yang dibuat tiap bulan oleh masing-masing Puskesmas Kelurahan
untuk kemudian direkapitulasi oleh puskesmas kecamatan
7. Evaluasi
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai baik atau
buruk nya kegiatan pengelolan perbekalan farmasi dan pelayanan yang
ada di Puskesmas. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya
penumpukan barang di gudang serta untuk mengetahui sesuai atau
tidaknya fungsi pengadaan dengan fungsi perencanaanya, penanggung
jawab ini dipegang oleh Apoteker.
8. Pemusnahan
Pemusnahan dilakukan di Puskesmas Tanah Abang dengan
membuat berita acara pemusnahan dengan mengundang Dinas
Kesehatan Provinsi dan Apoteker penanggung jawab .
9. Pengendalian
Dengan melakukan sistem laporan pengawasan dan kekosongan
sediaan obat.
3.5.2 Kegiatan Pelayanan Obat
Pelayanan obat dikerjakan mulai dari penerimaan resep sampai
dengan penyerahan obat kepada pasien. Tujuan nya adalah agar pasien
menerima obat dengan jenis, jumlah dan dosis yang tepat disertai cara

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
37
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

pemakaiannya yang benar dan jelas. Kegiatan pelayanan dilaksanakan


dengan tahapan sebagai berikut :
1. Skrining Resep
2. Melakukan penyiapan dan penyerahan obat dan bahan medis habis
pakai kepada pasien.

3.6 Sumber Daya


Sumber daya puskesmas Pembina Kecamatan Tanah Abang berasal
dari subsidi dan swadana. Subsidi yakni dari pemerintah sedangkan swadana
berasal dari biaya retribusi puskesmas.

3.7 Struktur Organisasi BLUD Puskesmas Kec.Tanah Abang

Gambar 3.1. Struktur Organisasi BLUD Puskesmas Kec.Tanah Abang

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

BAB IV
KEGIATAN PKPA DAN PEMBAHASAN

1.4 Kegiatan Yang Dilakukan Selama PKPA di Puskesmas Tanah Abang


Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Puskesmas Tanah
Abang dilaksanakan pada tanggal 05 Desember - 31 Desember 2022. Selama
proses PKPA di Puskesmas, mahasiswa diajak bersama melakukan pelayanan
kefarmasian baik pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesahatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai (BMHP) maupun pelayanan farmasi klinik. Proses PKPA
juga diselingi dengan diskusi baik dengan Apoteker Penanggung Jawab,
Apoteker Pendamping maupun Asisten Apoteker di Puskesmas Tanah Abang.
Hari dan jam pelayanan di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang dan
Puskesmas Kelurahan Karet, Petamburan dan Kampung Bali yaitu Senin -
Kamis jam 08.00-16.00 WIB Jumat jam 08.00-16.30 WIB dan IGD 24 Jam.
Adapun kegiatan yang dilakukan selama PKPA di Puskesmas Tanah Abang
terbagi menjadi 3 yaitu kegiatan yang berkaitan degan manajemen farmasi,
farmasi klinis dan diskusi bersama Apoteker. Berikut merupakan rincian
kegiatan yang dilakukan, yaitu:
1.4.1 Pengenalan dan Pembekalan Puskesmas Tanah Abang
Pemaparan materi oleh pereseptor lapang mengenai PerUndang –
undangan. Pembekalan farmasi dipuskesmas Tanah Abang mengacu
pada Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang standar kefarmasian dan
Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang pusat Kesehatan masyarakat.

Gambar. 4.1.1 Pembekalan dan pengenalan Puskesmas Tanah Abang

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
38
39
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Pengelolaan sediaan farmasi dipuskesmas meliputi:


1. Perencanaan
Perencanaan dibagi 2 yaitu:
- Regular: pemebelian langsung oleh puskesmas
- Program: berdasarkan jumlah sasaran + 20%
Perencanaan dilakukan dengan memperhatikan morbilitas, pola
penyakit, pola konsumsi, jumlah kunjungan pasien dan rencana
strategis Kemenkes.
2. Pengadaan
Pengadaan sediaan farmasi dan Bahan Media Habis Pakai (BMHP)
dilakukan melalui e-catalog dan dilakukan seitan 3 bulan.
3. Penerimaan
Proses penerimaan harus memerhatikan surat pesanan dan faktur
pemesanan yang terdiri dari: Kop surat, nama obat, no. batch,
satuaan kekuatan, dan tanda tangan oleh Apoteker.
4. Penyimpanan
Memperhatikan suhu dan stabilitas dari setiap sediaan obat yang
memiliki suhu tertentu dalam penyimpanannya.
5. Distribusi
Proses distribusi obat dilakukan dengan sentralisasi (semua
berdasarkan obat flor stock)
6. Pemusnahan
Pemusnahan yang dilakukan diPuskesmas Kecamatan Tanah
Abang dengan membuat berita acara pemusnahan
7. Pengendalian
Pengendalian dilakukan dengan system laporan pengawasan dan
kekosongan sediaan.

1.4.2 Pengkajian dan Pelayanan Resep

Kegiatan penerimaan resep dilakukan setelah pasien meletakkan


kartu indentitas seperti BPJS, KTP dan kartu identitas lainnya ke

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
40
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

keranjang penerimaan yang nanti akan diberikan nomor resep kepada


pasien. Kemudian dilakukan kegiatan pengkajian kelengkapan resep
yang meliputi tanggal resep, nama dokter, pasien dan obat, umur
pasien, alamat pasien, nomer tolpon pasien dan aturan pakai serta
khasiat obat. Selanjutnya setelah obat diberikan petugas mengisi
kolom pemberian informasi obat yang telah dilakukan yang meliputi
nama obat, indikasi obat, kontraindikasi obat, dosis, cara pakai, waktu,
lama, efek samping obat dan cara simpan.
Proses pengerjaan resep terbagi menjadi dua tahapan yaitu
penyiapan obat dan penyerahan obat. Tahapan tersebut dilakukan oleh
2 orang yang berbeda dengan tujuan untuk dilakukannya pemeriksaan
ulang kesesuaian obat dan resep serta memperkecil kemungkinan
terjadinya kesalahan penyerahan kepada pasien. Standar pelayanan
resep di Puskesmas Tanah Abang yaitu 10 menit untuk resep non
racikan dan 20 menit untuk resep racikan. Saat PKPA mahasiswa
secara bergantian akan melakukan dispensing obat mulai dari
penyiapan/peracikan obat, pemberian etiket/label dan pelayanan
informasi obat langsung kepada pasien.
Puskesmas Tanah Abang melayani resep dengan 3 kategori yaitu
resep umum dan BPJS, sementara BPJS terbagi menjadi dua Mandiri
dan dibayarkan pemerintahan. Resep umum sendiri adalah resep untuk
masyarakat yang berobat di Puskesmas Tanah Abang sementara
domisilinya diluar wilayah Tanah Abang dan tidak memiliki kartu
BPJS. Resep BPJS adalah resep untuk pasien yang memiliki kartu
BPJS.

1.4.3 Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan yang


dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara akurat,
jelas, dan terkini kepada dokter, perawat, profesi kesehatan dan pasien.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
41
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Tujuan dilakukan PIO yaitu untuk menyediakan informasi mengenai


penggunaan obat yang rasional dan menyediakan informasi untuk
membuat kebijakan yang berhubungan dengan obat/ sediaan farmasi,
alat kesehatan dan BMHP. PIO di Puskesmas Tanah Abang dilakukan
dengan baik sehingga dapat menunjang penggunaan obat yang rasional
umumnya disampaikan secara lisan.
Pada saat penyerahan obat selalu dilakukan PIO kepada pasien,
sebelum penyerahan obat pasien akan ditanyakan Kembali nama
pasien, tanggal lahir pasien, alamat pasien, berat badan, dari dokter/
poli, untuk menghindari salah pasien, salah obat, kemudian pemberian
informasi obat yang diberikan pada saat menyerahkan obat meliputi
nama obat, indikasi obat, cara pakai obat, waktu minum obat, dan
penyimpanan obat yang benar. Selain itu disampaikan pula frekuensi
minum obat, efek samping yang mungkin muncul, hindari penggunaan
bersama makanan atau obat lain yang dapat merugikan.

1.4.4 Melakukan Konseling Terhadap Pasien Anak, Dewasa, Dan Lansia


Konseling dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan untuk
memperbaiki kualitas hidup pasien atau terhindar dari bahaya
penyalahgunaan obat. Konseling diberikan agar pasien dapat
menggunakan obat secara tepat sehingga didapatkan efek terapi yang
diharapkan, pasien mengerti terkait pengobatan yang diberikan oleh
dokter, serta harapan dari pengobatan tersebut dari dokter untuk
pasien. Kriteria pasien yang memerlukan konseling adalah pasien
dengan penyakit kronis seperti asma, diabetes, kardiovaskular,
kolesterol, pasien yang menerima obat dengan indeks terapi sempit,
pasien lanjut usia, anak-anak, pasien TB, HIV, dan pasien yang
mengalami reaksi alergi pada penggunaan obat dan pasien yang tidak
patuh dalam meminum obat. Konseling dilakukan di area terpisah dan
memiliki loket konseling sendiri.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
42
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

1.4.5 Puskesmas Melakukan Sidak di PT. X


Kegiatan ini dilakukan di PT. X dalam rangka kelayakan PT
tersebut untuk membuka prakter klinik dan apotik dimulai dari
pemeriksaan jumlah pegawai, STR yang aktif, kelengkapan alat medis,
penggunaan alat Kesehatan yang sudah sesuai, dan sediaan sirup yang
masih beredar.

Gambar 4.1 Kegiatan Sidak di PT. X

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan pada kegiatan PKPA yang telah
dilaksanakan di Puskesmas Tanah Abang pada tanggal 05 Desember – 31
Desember 2022 sebagai berikut:
1. Pelayanan farmasi klinik di Puskesmas Kecamatan Tanah Abang meliputi:
Pelayanan resep, penyiapan obat (dispensing), Pelayanan Informasi Obat
(PIO), dan konseling.
2. Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan
sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), Pelayanan
farmasi klinik serta upaya pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan obat di
Puskesmas Kecamatan Tanah Abang meliputi: Perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, Pemusnahan dan penarikan,
pengendalian, Administrasi (Pencatatan dan pelaporan). Upaya
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan
Tanah Abang diantaranya yaitu melakukan vaksinasi dan penyuluhan.
3. Mahasiswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta
wawasan pengalaman nyata di Puskesmas Tanah Abang terkait kegiatan
pelayanan kefarmasian, pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan habis pakai.

5.2 Saran
1. Sebaiknya ruangan penyiapan obat lebih diperbesar lagi agar memudahkan
petugas farmasi melakukan penyiapan, terutama dipuskesmas kecamatan.
2. Sebaiknya Safety Stock lebih ditingkatkan untuk menghindari terjadinya
kekosongan obat.
3. Diharapkan kedepannya agar menyediakan loker untuk penyimpanan
barang.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
43
44
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan RI. 2009. Permenkes Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian. Jakarta: Kemenkes RI.
Menteri Kesehatan RI. 2013. Permenkes Nomor 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta:
Kemenkes RI.
Menteri Kesehatan RI. 2016. Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Menteri Kesehatan RI. 2019. Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kemenkes RI.
Menteri Kesehatan RI. 2020. Permenkes Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
45
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

LAMPIRAN

Lampiran 1. Puskesmas Kec.Tanah Abang Jakarta Pusat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
46
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 2. Ruang Pendaftaran, Pelayanan dan Penyerahan Obat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
47
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 3. Struktur Organisasi Unit Pelayanan Farmasi

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN FARMASI

PENANGGUNG JAWAB
UNIT PELAYANAN FARMASI

Mohamad Azhari, S.Si., Apt

APOTEKER APOTEKER

Dea istyaningrum, S.Farm., Apt A. Fadhil Ahdyat, S.Farm., Apt

TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS


KEFARMASIAN KEFARMASIAN KEFARMASIAN KEFARMASIAN

Sri Dewi Kurniawati, Amd.Far Melisa Meydia Adriana, Amd.Far Anis Anggraini, Amd.Far Ari Djatmiko, Amd.Far

TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN KEFARMASIAN KEFARMASIAN KEFARMASIAN KEFARMASIAN

Suci Styaningsih, Dora Prastinawati, Yenny Handayani, Khansa Salsabila, Addammash Syiddio,
Amd.Far Amd.Far Amd.Far Amd.Far Amd.Far

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
48
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 4. Denah Unit Pelayana Farmasi

Lampiran 5. Sasaran Keselamatan Pasien

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
49
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 6. Gudang penyimpanan persediaan obat dikecamatan

Persediaan 1 bulan

Persediaan 1 minggu

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
50
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Persediaan 1 hari

Lampiran 7. Ruang racikan obat

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
51
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 8. Lemari Penyimpanan Obat OOT,Narkotika dan Psikotropika

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
52
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 9. Skrining resep

Resep OOT

Resep Dengan Alat Kesehatan Resep HIV/AIDS

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
53
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 10. Resesp racikan

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
54
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 11. Indicator Kelayakan Vaksin

Penyimpanan vaksin Alat pemantau suhu vaksin Freeze-tag

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
55
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 12. Contoh vaksin yang masih layak digunakan

Penyimpanan obat tb

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
56
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 13. Pemberian Informasi Obat (PIO)

Konseling

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
57
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47
58
Praktik Kerja Profesi Apoteker
Puskesmas Tanah Abang
05 Desember – 31 Desember 2022

Lampiran 14. Penyuluhan tentang Cara Pengunaan Obat yang Baik Dan
Benar

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945 Angkatan 47

Anda mungkin juga menyukai