REVISI KE 04
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB II
DEFINISI
3
BAB III
TATA LAKSANA
A. Asuhan Pasien
Apoteker melakukan asuhan kefarmasian kepada pasien. Asuhan
kefarmasian kepada pasien berupa pemantauan terapi obat.
Pemantauan terapi obat dilakukan untuk mengidentifikasi aktual dan
potensial adanya (Drug Relation Problem) DRP, menyelesaikan
masalah (Drug Relation Problem) DRP, mencegah terjadinya (Drug
Relation Problem) DRP. Tujuan pemantauan terapi obat untuk
mencapai tujuan terapi dan memimalkan resiko obat yang mungkin
terjadi
B. Prosedur Pencatatan
Apoteker melakukan visite dan assesmen terhadap pasien. Data dan
informasi yang diperoleh dikaji dan dianalisis kemudian di
dokumentasikan pada lembar Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT)
C. Metode Pencatatan
Pencatatan perkembangan pasien terintegrasi menggunakan metode
SOAP. Berikut keterangan SOAP :
S (Subjektif) : memuat keluhan pasien
Contoh :
1. Nyeri, mual, demam.
2. Pada pasien anak : Ibu pasien mengatakan anak masih
diare 4x dari tadi pagi
3. Pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran :
keluarga mengatakan pasien pingsan sejak tadi malam
4
- Diagnosa DPJP
- Hasil laboratorium dan hasil penunjang diagnosa yang
berkaitan dengan Assesment Kafarmasian. misal hasil foto
thorax, hasil rongen, berat badan, serum kreatinin
Contoh : kadar leukosit 22.500 U/L
- Terapi DPJP (hanya ditulis “ terapi sesuai instruksi
DPJP”)
5
6. Pemilihan obat tidak tepat
Contoh :
1) Pasien masih merasakan nyeri setelah penggunaan
ketorolak 4 hari, re Assesment terapi anti nyeri
2) Pasien anak tidak disarankan menggunakan antibiotik
levofloxacin, ciprofloxacin (golongan Quinolon)
3) Pemberian terapi diazepam akan memperparah
encelopati
4) Penggunaan antibiotik ceftriaxone sudah lebih dari 10
hari, re assesment terapi antibiotik
5) Pasien sudah mendapat 2 antihipertensi tapi TD masih
tinggi, re assessment terapi antihipertensi
7. Dosis terlalu tinggi
Contoh :
1) Frekuensi pemberian cetirizine berlebih
2) Dosis ranitidin perlu disesuaikan pada kreatinin clearens
rendah.
8. Dosis terlalu rendah
Contoh :
1) Dosis pemberian ampicilin terlalu rendah
2) Frekuensi pemberian ceftriaxone terlalu sedikit
3) Dosis ranitidin perlu disesuaikan atau diatur ulang pada
clear kreatinin tinggi. Obat – obat yang memerlukan
penyesuai dosis adalah .... (disebutkan obanya)
9. Interaksi obat
Contoh : interaksi obat berpotensi yang mempengaruhi
keseimbangan elektrolit
1) Bila jumlah obatnya sedikit dituliskan :
Potensi interaksi obat A dan B menyebabkan ..................
6
2) Bila jumlah obatnya banyak hanya dituliskan : terdapat
potensial interaksi obat yang memepengaruhi
keseimbangan elektrolit
10. Potensi Efek Samping Obat dan Toksisitas
Contoh :
1) Potensi ESO ISDN dapat menyebabkan pusing
2) Potensi ESO MST dapat menyebabkan sembelit
3) Potensi ESO Furosemid dapat menyebabkan
hipokalemia
4) Potensi Terjadinya Toksisitas Digoksin pada pasien
Hipokalemia
Sebaiknya dalam penulisan DRP menghindari kata-kata yang
terkesan justifikasi terhadap apa yang sudah dikerjakan profesi
lain seperti: error, tidak tepat, tidak adekuat, salah obat /
dosis / rute obat, dll.
Bila dijumpai lebih dari satu buah DRP, maka penulisan DRP
tersebut sebaiknya diberi tanda koma titik (;) atau berurutan ke
bawah agar mudah dipahami oleh profesi kesehatan lain.
Jika sudah dilakukan analisis menggunakan NARANJO atau
sudah terdapat tanda ESO/Toksisitas maka bisa menuliskan :
1) Curiga terdapat ESO ISDN berupa pusing (SKOR
NARANJO..)
2) Curiga terdapat ESO MST berupa sembelit (SKOR
NARANJO…)
3) Kemungkinan terdapat ESO Furosemid berupa
hipokalemia (SKOR NARANJO…)
4) Kemungkinan terdapat toksisitas digoksin berupa….
7
Penulisan kolom plan disesuaikan dean assesmen yagn ditulis,
dapat berupa :
Rekomendasi/ Pertimbangan/ Dapat Dipertimbangkan/
Saran/ Usul
1. Penggantian Obat
2. Penambahan Obat
3. Penghentian Obat
4. Penundaan Obat
5. Penambahan/penurunan dosis
6. Penggantian bentuk sediaan
7. Pemeriksaan/ laborat yang terkait (Darah, Urine,
dahak dll)
Edukasi :
1. Kepatuhan minum obat
2. Terapi yang diberikan
3. Edukasi non farmakologi
4. Edukasi terkait efek samping / interaksi/ toksisitas
obat yang mungkin muncul
Monitoring :
1. Monitoring tanda – tanda vital pasien ()
2. Monitoring keluhan pasien
3. Monitring hasil lab terkait
4. Monitoring gejala / tanda efek samping obat, interaksi
dan toksisitas obat
Kalimat dalam kolom Plan tidak bemakna memerintah tetapi
memberi saran
8
BAB IV
DOKUMENTASI