Anda di halaman 1dari 10

PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

1. Pengertian Pengendalian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis


Habis Pakai adalah suatu kegiatan untuk
memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan
sesuai dengan strategi dan program yang telah
ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan Obat di unit pelayanan
kesehatan dasar.

2. Tujuan Sebagai acuan/panduan petugas kefarmasian mengidentifikasi


kebutuhan obat di UPTD Kesehatan Puskesmas Handapherang.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Farmasi
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1121 tahun 2008 tentang
Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik Dan Perbekalan
Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar
5. Bahan dan Alat 1. Kertas HVS F4
2. Bolpoint
3. Komputer
4. Printer
5. Kalkulator
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

6. Prosedur 1. Petugas farmasi mengidentifikasi semua kebutuhan obat dan


BMHP di UPTD Kesehatan Puskesmas Handapherang.
2. Petugas farmasi menghitung pemakaian rata-rata per bulan di
Puskesmas Induk dan seluruh unit pelayanan.

Menentukan stok
optimum yaitu
jumlah stok obat
yang diserahkan
kepada unit
pelayanan agar
tidak mengalami
kekurangan/kekoso
ngan
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

3)Menentukan stok
pengaman yaitu
jumlah stok yang
disediakan
untuk mencegah
terjadinya sesuatu
hal yang tidak
terduga
4)Menentukan
waktu tunggu yaitu
waktu yang
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

diperlukan dari
mulai
pemesanan sampai
obat diterima
Menentukan stok
optimum yaitu
jumlah stok obat
yang diserahkan
kepada unit
pelayanan agar
tidak mengalami
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

kekurangan/kekoso
ngan
3)Menentukan stok
pengaman yaitu
jumlah stok yang
disediakan
untuk mencegah
terjadinya sesuatu
hal yang tidak
terduga
4)Menentukan
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

waktu tunggu yaitu


waktu yang
diperlukan dari
mulai
pemesanan sampai
obat diterima
3. Petugas farmasi menentukan stok optimum agar tidak
mengalami kekurangan /kekosongan.
4. Petugas farmasi menentukan stok pengaman untuk mencegah
terjadinya sesuatu hal yang tidak terduga.
5. Petugas menentukan waktu tunggu yaitu waktu yang
diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat diterima
6. Petugas melakukan penanganan obat hilang, obat rusak dan
kadaluarsa.
a. Penangan obat Hilang :
1. Setelah mengetahui obat hilang segera menyusun daftar
jenis dan jumlah obat hilang beserta Berita acaranya
serta melaporkan kepada Kepala Puskesmas.
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian


tersebut.
3. Petugas Farmasi mencatat jenis dan jumlah obat hilang
pada kartu stok.
4. Apabila jumlah obat yg tersisa tidak lagi mencukupi
kebutuhan pelayanan, segera membuat pengajuan
tambahan obat.
5. Apabila hilangnya obat karena pencurian maka
dilaporkan kepada kepolisian dengan membuat Berita
acara.
b. Penanganan Obat Rusak / Kadaluarsa :
1. Petugas farmasi mendata, mencatat dan mengumpulkan
obat yang rusak dari unit ataupun induk.
2. Petugas Farmasi membuat laporan dan berita acara obat
rusak/ kadaluarsa yang diketahui oleh Kepala
Puskesmas.
3. Petugas farmasi melaporkan dan mengirim kembali obat
tersebut kepada Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Ciamis.
7. UnitTerkait
Gudang Obat Puskesmas

Sub unit pelayanan


8. Dokumen
terkait LPLPO Sub Unit

LPLPO UPTD Puskesmas Handapherang


PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

RKO Sub Unit

RKO UPTD Puskesmas Handapherang

Formulariun Obat Puskesmas Handapherang

Menentukan stok
optimum yaitu jumlah
stok obat yang
diserahkan
kepada unit
pelayanan agar
tidak mengalami
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

kekurangan/kekosong
an
3)Menentukan stok
pengaman yaitu
jumlah stok yang
disediakan
untuk mencegah
terjadinya sesuatu hal
yang tidak terduga
4)Menentukan waktu
tunggu yaitu waktu
PENGENDALIAN OBAT DAN BMHP

No. Dokumen :
SPO/001/OBAT/8.2.1.1/20
17
Standar
Operasional No. Revisi :
Prosedur
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2
UPTD Tanda Tangan Susi Wartini
PUSKESMAS NIP.19610501198503200
HANDAPHERANG 6

yang diperlukan dari


mulai
pemesanan sampai
obat diterima

2/2

Anda mungkin juga menyukai