Anda di halaman 1dari 6

PELABELAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA 116/FAR/07/2013 00 1 / 6

Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh:


Direktur,
SPO 10 Juli 2013
dr. Musthofa Fauzi, Sp. An

PENGERTIAN 1. Pelabelan Perbekalan Farmasi adalah pemberian identitas perbekalan farmasi


melalui pencetakan atau penulisan label / etiket yang ditempelkan pada
kemasan perbekalan farmasi untuk menjamin ketepatan penggunaan
perbekalan farmasi yang beredar di RSPP.
2. HAM (High-Alert Medication) atau obat kewaspadaan tinggi adalah obat-obat
yang mempunyai risiko tinggi menyebabkan cedera berat sampai kematian
apabila diberikan secara tidak tepat kepada pasien, termasuk di dalamnya
obat-obat yang tampak mirip / ucapan mirip (LASA, Look Alike Sound Alike/
NORUM, Nama Obat Rupa Ucapan Mirip).
3. Beyond Use Date (BUD) adalah tanggal atau waktu dimana sediaan tidak
boleh digunakan, disimpan, ataupun diedarkan, tanggal atau waktu ini
ditentukan sejak tanggal sediaan hasil produksi / produk kemas ulang /
sediaan multidosis direkonstitusi / dicampur / dibuka kemasan aslinya (sediaan
obat yang sudah direkonstitusi / dicampur / dibuka kemasan aslinya tidak
dapat mengikuti expire dated yang tercantum pada kemasan).
4. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
5. Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) adalah lembar petunjuk yang berisi informasi bahan kimia, meliputi
sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakan
khusus dalam keadaan darurat, pembuangan, dan informasi yang diperlukan.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelabelan perbekalan farmasi.

KEBIJAKAN 1. SK Direktur RSPP No.Kpts-1572/B00000/2013-S2 tanggal 01 Juli 2013


tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Farmasi.
2. SK Direktur RSPP No.Kpts-1574/B00000/2013-S2 tanggal 01 Juli 2013
tentang Kebijakan Umum Instalasi Farmasi.
3. SK Direktur RSPP No.Kpts-0685/B00000/2013-S0 tanggal 18 Maret 2013
tentang Pedoman Keselamatan Pasien RS Pusat Pertamina Bab Panduan
Obat Kewaspadaan Tinggi dan Look Alike Sound Alike.

PROSEDUR 1. Penulisan / Pencetakan Etiket Perbekalan Farmasi di Layanan Farmasi.


a.Petugas mencetak etiket melalui Sistem Manjemen Informasi Manajemen
(SIM) sesuai SPO yang berlaku dengan menggunakan :
1) Etiket putih untuk obat yang diminum (oral).
2) Etiket biru untuk obat dengan rute pemberian non oral dan alat
PELABELAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA 116/FAR/07/2013 00 2 / 6

kesehatan.
b.Petugas menuliskan etiket secara manual (pada kondisi mati SIM), dengan:
1) Menuliskan no. etiket secara jelas sesuai no. Resep
2) Menuliskan tanggal etiket secara jelas sesuai tanggal penerimaan
resep masuk.
3) Menuliskan nama pasien secara jelas sesuai nama pasien pada resep.
4) Menuliskan tanggal lahir pasien secara jelas sesuai data tanggal lahir
pasien.
5) Menuliskan kode dan nama dokter penulis resep.
6) Menuliskan signa (cara pakai), peringatan, dan waktu penggunaan
perbekalan farmasi secara tepat dan jelas sesuai signa pada resep.
Contoh : "1 x sehari 1 tablet, obat diminum segera sesudah makan
malam (jam 20.00)".
7) Signa cairan pelarut obat dituliskan dengan lengkap berikut nama
obatnya. Contoh : “Untuk pelarut Omeprazole injeksi”
8) Menuliskan nama perbekalan farmasi (nama dagang dan / isi
generiknya) sesuai perbekalan farmasi dalam resep.
9) Nama obat racikan dituliskan sebagai rincian nama generik obat dan
dosis per kapsul / bungkus / pot / botol.
10) Menuliskan kuantitas (qty) perbekalan farmasi yang diberikan sesuai
numero / jumlah item perbekalan farmasi dalam resep (khusus resep
FRJ).
11) Menuliskan tanggal kadaluarsa obat atau BUD / Beyond Use Date
(untuk obat racikan).
12) Menulis “obat A diganti obat B” untuk obat yang disubstitusi dengan
obat lain (khusus resep FRI).
c. Petugas menempelkan etiket pada kemasan terluar perbekalan farmasi
sedemikian rupa tanpa menutupi informasi penting perbekalan farmasi.

2. Pelabelan Tambahan Saat Pengemasan Perbekalan Farmasi.


a. Petugas menempelkan label “Kocok Dahulu” pada kemasan terluar
perbekalan farmasi yang perlu dikocok terlebih dahulu sebelum dipakai.
b. Petugas menempelkan label “Larutkan dalam ... ml air” pada kemasan
terluar perbekalan farmasi yang membutuhkan pelarutan terlebih dahulu
sebelum dipakai (sediaan sirup kering).
c. Petugas menempelkan label "Disimpan di lemari pendingin (bukan di
freezer)" pada kemasan terluar perbekalan farmasi yang harus disimpan
dalam lemari es (suhu 2-8°C).

3. Pelabelan Perbekalan Farmasi yang Ditarik dari Layanan Farmasi / Lantai


Rawat.
a. Petugas Perencanaan Farmasi melakukan penarikan perbekalan farmasi
dari Layanan Farmasi / Lantai Rawat sesuai SPO yang berlaku.
b. Petugas membuat label perbekalan farmasi yang ditarik dengan ketentuan :
PELABELAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA 116/FAR/07/2013 00 3 / 6

1) Menuliskan tanggal penarikan.


2) Menuliskan Layanan Farmasi / Lantai Rawat asal penarikan perbekalan
farmasi.
3) Menuliskan tujuan penarikan perbekalan farmasi (PENUKARAN /
PEMUSNAHAN / DITARIK DARI PEREDARAN).
4) Menuliskan informasi perbekalan farmasi yang ditarik :
a) Nama perbekalan farmasi (nama dagang dan / isi generiknya),
b) Kekuatan (obat) / spesifikasi (alat kesehatan),
c) Jumlah,
d) Nomor batch,
e) Tanggal kadaluarsa / Expiry date (ED).
c. Petugas menempelkan label pada perbekalan farmasi yang ditarik.

4. Pelabelan High-Alert Medications dan Look Alike Sound Alike (LASA)


a. Petugas mengidentifikasi jenis High-Alert Medications dan High
Concentrate (khusus KCl 7,46; MgSO4; Dekstrose 40%; dan NaCl 3%)
yang diterima di Gudang Farmasi.
b. Petugas menempelkan stiker High-Alert Medications atau High Concentrate
pada kemasan obat sedemikian rupa tanpa menutupi nama obat.
c. Petugas menempelkan stiker LASA pada bagian luar kotak obat sedemikian
rupa tanpa menutupi nama obat.

5. Pelabelan Obat Hasil Rekonstitusi / Pencampuran di Lantai Rawat


a. Petugas melakukan rekonstitusi obat secara aseptis sesuai jenis dan
jumlah pelarut yang dipersyaratkan.
b. Petugas mengisi label yang akan ditempelkan pada kemasan akhir obat
hasil rekonstitusi / pencampuran sedemikian rupa tanpa menutupi nama
obat dengan informasi :
1) Kemasan akhir infus
a) Nama pasien
b) Tanggal Lahir
c) Cairan Infus
d) Obat yang Ditambahkan
e) Kecepatan / tetesan
f) Tanggal dan Waktu Pemberian
g) Diberikan oleh (diisi dengan paraf dan nama perawat yang
memberikan obat)
h) Saksi (diisi dengan paraf dan nama perawat yang menyaksikan
pemberian obat)
2) Kemasan akhir Spuit
a) Nama pasien
b) Tanggal Lahir
c) Nama Obat
d) Dosis (dalam mg)
e) Pelarut
PELABELAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA 116/FAR/07/2013 00 4 / 6

f) Volume (dalam ml)


g) Tanggal dan Waktu Pemberian
h) Kecepatan / tetesan
i) Diberikan oleh (diisi dengan paraf dan nama perawat yang
memberikan obat)
j) Saksi (diisi dengan paraf dan nama perawat yang menyaksikan
pemberian obat)

6. Pelabelan Obat Sitostatika


a. Petugas memisahkan obat sitostatika yang diterima di Gudang Farmasi.
b. Petugas Gudang Farmasi menempelkan stiker obat sitostatika pada
kemasan terluar obat sedemikian rupa tanpa menutupi nama obat.
c. Petugas Rekonstitusi Sitostatika mengisi label kecil yang akan ditempelkan
pada kemasan akhir rekonstitusi obat sitostatika dengan informasi :
1) Nama Pasien
2) Tanggal Lahir
3) No.Rekam Medis
4) Lantai Rawat
5) Cairan Infus
6) Obat dan Dosis
7) Tanggal dan Waktu Penyiapan
8) Kondisi Penyimpanan
9) Peringatan
10) Stabil Sampai
11) Diberikan oleh (diisi dengan paraf dan nama perawat yang memberikan
obat)
12) Saksi (diisi dengan paraf dan nama perawat yang menyaksikan
pemberian obat)
d. Petugas Rekonstitusi Sitostatika mengisi label besar yang akan
ditempelkan pada kotak obat per pasien dengan informasi :
1) Nama pasien
2) Tanggal Lahir
3) Ruang Rawat
4) Jumlah Paket
5) Tanggal dan Waktu Penyiapan

7. Pelabelan Perbekalan Farmasi yang Diracik / Dikemas Ulang


a. Petugas menyiapkan perbekalan farmasi dan kemasan sesuai kebutuhan.
b. Petugas menentukan kategori Beyond Use Date (BUD) sediaan
berdasarkan jenis sediaan perbekalan farmasi.
1) Untuk sediaan yang tidak mengandung air. BUD : sampai dengan
tanggal kadaluarsa atau 6 bulan (pilih yang paling cepat).
2) Untuk sediaan oral yang mengandung air. BUD : 14 hari pada
penyimpanan di suhu 2-8 OC.
3) Untuk sediaan topikal mengandung air. BUD : 30 hari
PELABELAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA 116/FAR/07/2013 00 5 / 6

c. Petugas menuliskan tanggal membuka kemasan obat dan BUD pada label.
d. Petugas menempelkan label pada kemasan terluar obat tanpa menutupi
nama obat.

8. Pelabelan Sediaan Perbekalan Farmasi Multidosis (Multiuse Drug)


a. Petugas mengambil sediaan sesuai volume / dosis yang dibutuhkan.
b. Petugas menentukan kategori Beyond Use Date (BUD) sediaan
berdasarkan jenis sediaan perbekalan farmasi.
1) Sediaan Non Steril
a) Untuk sediaan yang tidak mengandung air. BUD : sampai dengan
tanggal kadaluarsa atau 6 bulan (pilih yang paling cepat).
b) Untuk sediaan oral yang mengandung air. BUD : 14 hari pada
penyimpanan di suhu 2-8 OC.
c) Untuk sediaan topikal mengandung air. BUD : 30 hari
2) Sediaan Steril
Untuk sediaan injeksi / infus (penggunaan parenteral / sediaan steril
lainnya) mengikuti stabilitas masing-masing sediaan.
c. Petugas menuliskan tanggal membuka kemasan obat dan BUD pada label.
d. Petugas menempelkan label pada kemasan terluar obat tanpa menutupi
nama obat.

9. Pelabelan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


a. Petugas penerimaan barang di Gudang Farmasi memastikan label kemasan
awal produk B3 dalam kondisi baik dan terbaca jelas.
b. Petugas mengidentifikasi sifat bahan sesuai klasifikasi B3 yang tertera pada
Material Safety Data Sheet (MSDS) produk.
c. Petugas menyiapkan label sesuai simbol sifat bahan produk B3 sebanyak
produk yang akan diolah atau dikemas ulang.
d. Petugas menempelkan label B3 pada kemasan produk yang telah diolah
atau dikemas ulang.
e. Petugas memastikan label melekat dengan baik dan jelas terbaca.
f. Petugas mengganti label simbol sifat bahan B3 dengan label baru bila
ditemukan label yang rusak pada kemasan produk B3 yang telah diencerkan
atau dikemas ulang.
g. Petugas menempelkan label simbol sifat bahan B3 dan MSDS pada dinding
lokasi penyimpanan B3.

10. Pelabelan Obat-Obat yang dibawa Pasien


a. Perawat melakukan serah terima obat yang dibawa pasien dengan pasien /
keluarga sesuai SPO yang berlaku.
b. Perawat menempelkan barcode / identitas pasien pada kemasan plastik
obat-obat yang dibawa pasien.
c. Perawat menempelkan label "Obat yang Dibawa Pasien" untuk obat-obat
yang diteruskan penggunaannya selama pasien dirawat.
PELABELAN PERBEKALAN FARMASI

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman


RUMAH SAKIT PUSAT
PERTAMINA 116/FAR/07/2013 00 6 / 6

d. Perawat menempelkan label "STOP" untuk obat-obat yang dihentikan


pemakaiannya.
e. Perawat melakukan serah terima obat yang dibawa pasien dengan petugas
Layanan Farmasi sesuai SPO yang berlaku.

UNIT TERKAIT 1. LK3 (Lindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja).


2. Lantai Rawat.

HIGH
CONCENTRAT

Anda mungkin juga menyukai