IN PHARMACY PRACTICE
Apoteker memiliki
kewenangan dan
bertanggung jawab thd
proses compounding
Penyiapan bentuk sediaan Penyiapan obat atau devices Rekonstitusi atau manipulasi
obat bagi pasien manusia untuk pelayanan obat resep, produk komersial yang
dan hewan yang berlangsung rutin, dan mungkin memerlukan
reguler berdasarkan pola penambahan satu atau
peresepan lebih bahan tambahan
UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan dan PMK Standar Pelayanan Kefarmasian
UU No 36/2009 tentang Kesehatan
Pasal 108:
Praktik kefarmasian yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Seleksi pasien
1. Penyakit kronis
2. Lansia
3. Tidak rajin kontrol/ menebus resep
4. Hasil klinis belum tercapai
Pertanyaannya adalah:
Bagaimana apoteker mengikuti perubahan tersebut?
Sementara regulasi makin mendorong visibilitas layanan
kefarmasian.
Pelayanan Resep oleh Apoteker
(sesuai aturan yg berlaku Standar Pelayanan Kefarmasian)
Skrining (Aspek : Administratif, Farmasetik dan Klinis)
Memberikan informasi, edukasi dan saran.
Konseling : menggunakan “Indian Health Service Counseling Model”
Three Prime Questions
1. Apa yang disampaikan dokter Anda tentang kegunaan obat-
obat yang diresepkan?
2. Apakah dokter Anda menyampaikan bagaimana cara
penggunaan obat –obat yang diresepkan?
3. Apa yang disampaikan dokter Anda tentang harapan dari
pengobatan ini?
Pelayanan Resep Racikan
Solanki HK, Shah DA. 2016. Formulation Optimization and Evaluation of Probiotic
Lactobacillus sporogenes-Loaded Sodium Alginate with Carboxymethyl Cellulose
Mucoadhesive Beads
Skrining Administratif
Skrining Farmasetik
Skrining Klinis
• Penetapan masalah
• Waspada DRPs
Plan & Recommendation • Kolaborasi dalam penyelesaian masalah
• Non racikan
Perhitungan Farmasetik • Formula Standar
• Racikan
• Konvensional
Bentuk Sediaan dan DDS • Modified
• Novel/Sitostatika/MAB
• Pengambilan Bahan
Compounding & • Penyiapan Instrumen
Dispensing • Labeling, Copy Resep, Kwitansi
Kompetensi dalam Pelayanan Resep
Bagaimana
pelayanan resep
ini?
CAPTOPRIL SYRUP (Drug Information KAPSUL GARAM (NaCl) LIQUOR FABERI cum MENTHOL
Handbook, 21th ed) 500 mg/kapsul, buat sebanyak 10 (Formularium Medicamentorum
1mg/ml kapsul Selectum/ FMS)
Cara pembuatan : Cara pembuatan : Cara pembuatan :
2 tablet Captopril 50 mg dihaluskan, Mortir dan stamper dipanaskan dgn Buat campuran eutectic dari asam
dicampur dgn 50 ml aquadest, air panas, keringkan. Timbang NaCl yg salisilat dan menthol, tambahkan
kemudian tambahkan 500 mg asam dibutuhkan + 10% bobot, haluskan bahan-bahan serbuk yg sdh ditimbang
askorbat 500 mg tablet yang telah sampai air kristalnya habis di lumpang dan dihaluskan sedikit-sedikit (aa) ke
dihaluskan ke dalam campuran tsb, panas, timbang 5g. Bagi 2 dengan dalam campuran tsb, tambahkan
tambahkan aquadest sedikit-sedikit ad counterballance, masing2 bagian alcohol 70% sedikit-sedikit ad 50 ml.
100 ml. Stabil selama 56 hari pada dibagi 5 sama bagian.
suhu di bawah 22oC (refrigerator)
Standards of Compounding:
Professional Practice Standards |Version 4|2010
©Pharmaceutical Society 46 of Australia
Standard:
The pharmacist prepares and dispenses
compounded products in a manner that
ensures product quality, safety, and
efficacy.
Scope of Standards of Compounding:
Penyiapan & penyaluran sediaan utk
pasien yg spesifik, termasuk sediaan yg
formulasinya berasal dari formula
standar
NHS, 2012
Pertimbangan keamanan sediaan yg diracik,
lanjutan...
Contoh DRP (interaksi obat)
Contoh DRP
~ Solusi pada Penulisan Label
Kriteria II : Farmasis bertanggung jawab penuh thd proses peracikan dan secara
langsung melakukan supervisi thd tenaga teknis kefarmasian yg terlatih.
Indikator :
1. Memastikan bahwa dalam pelayanan peracikan, tenaga teknis kefarmasian telah terlatih
dan bekerja di bawah supervisi Farmasis
2. Memeriksa bahwa perhitungan/pengukuran, pengemasan dan pemberian label dilakukan
oleh tenaga teknis kefarmasian di bawah supervisi Farmasis
3. Memastikan bahwa penyediaan sediaan cytotoxic telah memenuhi standar termasuk
pembuangannya
4. Meng-up date pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan peracikan untuk
memenuhi standar pelayanan sediaan yang diracik
Nama Obat :
Jumlah :
BUD/ Kadaluarsa :
Indikator Informasi pada Label Obat
• Data Pasien dan Resep
• Unit dosis
• Frekuensi penggunaan
• Lama terapi
• Cara penggunaan
• Peringatan
• Penyimpanan
Kecuali ditentukan lain dalam monograf sediaan atau jika tidak ada data
stabilitas, pencantuman tanggal BUD tidak boleh lebih dari:
Untuk bentuk sediaan padat dan cair nonsteril yang dikemas dalam wadah
tunggal atau satuan unit dosis, tanggal pemakaiannya boleh sampai
dengan 1 tahun sejak tanggal kemasan obat dibuka atau sampai tanggal
kedaluwarsa pada wadah pabrikan, mana yang lebih awal dapat
digunakan.
USP Revision Bulletin. Sept 2019. Expiration Date and Beyond-Use Date section of General Chapter <7>
Beyond Use Date Produk Nonsteril
Produk Obat Pabrik (non racikan)
1. Bentuk sediaan padat
2. Bentuk sediaan semi padat
3. Bentuk sediaan likuida
Anda melayani resep sbb:
R/ Tempra oral drops Fl I
S 4 dd 0,5 ml prn
Pro : Bayi Andrea (3 bl, 4.5kg)
Aw : water activity
APOTEK MEDIKA
Jl. Juanda III/ 4Jakarta
Surabaya
SIA: 0708-01/2015
APA: Dra. Rianty, Apt
SIPA: 123/456/789
====================================
SALINAN RESEP
iter 1x
R/Amoxycillin 125mg/5 ml Fl No I
S 3 dd cth II
-----------------------------------det orig-------------
pcc:
Rianty
Masalah yg sering terjadi dalam
Compounding (Penyiapan obat yg diracik)
PROBLEM KUALITAS PROBLEM PERHITUNGAN
COMPOUNDING
& DISPENSING
THE EQUIPMENT USED FOR
COMPOUNDING
Balance measurements using a counterbalance
Ruang Lingkup Dispensing
(PMK No.73/2016)
Penyiapan,
Penyerahan Obat
Informasi Obat
SOP Dispensing
Permenkes No. 73 th 2016
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
“Pencatatan dan Pelaporan”
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai :
Perencanaan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pemusnahan
Pengendalian
https://bit.ly/Lembar
skriningresep
Essential Services
• Dispensing Medicines
– Memastikan bahwa obat telah diserahkan dengan tepat, legal dan
telah dicek aspek administratif, farmasetik dan klinis Farmasis
memberikan advice
– Memastikan bahwa pasien telah memahami bagaimana
menggunakan obatnya dengan tepat (termasuk instability, potensial
efek samping dan interaksi obat) know and do as well
• Dokumentasi
– Mencatat pengobatan pasien patient care
– Mencatat saran, intervensi, rujukan yang diberikan professional
judgement
– Menyusun SOP (Standard Operating Procedure)
Kompetensi Keterampilan Komunikasi
Dispensing
dan KIE
Cara Penyimpanan
Bagaimana menyerahkan obat ini ke
pasien?
Pasien yg mendapat 2 jenis Insulin
https://www.youtube.com/watch?v=FhmYs-XGvvQ https://www.symbicort-id.com?cid=leaflet
Referensi
1. Permenkes No. 73 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
2. Permenkes No. 9 tahun 2017 tentang Apotek
3. Pharmaceutical Society of Australia. Professional Practice Standards version 4. 2010
4. Langley C, Belcher D. Pharmaceutical Compounding and Dispensing. Pharmaceutical Press. 2008
5. Wright D. Tablet crushing is a widespread practice but it is not safe and may not be legal. The Pharmaceutical
Journal. 2006; 269: 132.
6. Church C and Smith J. How stable are medicines moved from original packs into compliance aids? The
Pharmaceutical Journal 2006; 276: 75–81.
7. Pharmaceutical Compounding-Non Sterile Preparations. 795. 2021
8. Guideline for Compounding Practices. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical Compounding
9. NHS. Guidelines for breaking or crushing tablets. 2012
Lisa Aditama
Hp. 0813 3245 7202
E-mail : lisa_aditama@yahoo.com