Anda di halaman 1dari 7

Line cleareanse

Bagian yang melakukan penimbangan dengan jadwal penimbangan yang disesuaikan dengan
jadwal produksi. Dokumen-dokumen penimbangan:
1. Manufacturing Order (MO) dan Material Requirement Document (MRD)
2. Batch Production Record (BPR)
3. Label penimbangan
Sebelum penimbangan dilakukan, ada dokumen bersih untuk alat yang ditempel pada setiap alat
timbang yang berisi nama alat, nomor dibersihkan oleh siapa, tanggal mulai dan selesai
pembersihan, jam mulai dan selesai pembersihan, terakhir untuk produk apa, no batch produk
tersebut, kemudian diperiksa dan dinyatakan bersih oleh kepala bagian/supervisor pada tanggal
berapa dan paraf, untuk digunakan pada produk apa. Setelah dicek bahwa alat/timbangan bersih,
maka dilakukan line clearance yang meliputi nama produk dan no. batch, tanggal, produk yang
ditimbang sebelumnya beserta no. batchnya, checklist yang meliputi: pemeriksaan suhu,
kelembaban, perbedaan tekanan antar ruang saat penimbangan; apakah ruang timbang, alat, drum,
pallet bersih, ruang timbang harus bebas dari penimbangan sebelumnya. Sebelum kegiatan
penimbangan dilakukan, alat penimbangan harus selalu diverifikasi dengan batu timbang yang
terkalibrasi dengan syarat penyimpangan tidak boleh lebih dari 0,1 % dari berat konvensional anak
timbangan. Untuk memasuki grey area harus mengenakan pakaian dan sepatu khusus atau
memakai shoe cover, topi yang menutupi rambut dan masker. Untuk membatasi pertukaran udara
suatu ruangan dengan tingkat kebersihan tertentu dengan ruangan lain diperlukan suatu ruang
antara, sehingga ruangan yang mempunyai tingkat kebersihan lebih tinggi tidak terkontaminasi
oleh ruangan dengan tingkat kebersihan lebih rendah. PPIC memberikan perintah produksi
menggunakan MO kepada departemen produksi yang dilengkapi dengan MRD sebagai dokumen
permintaan bahan baku dan bahan kemas ke gudang untuk pelaksanaan produksi. Departemen
produksi melaksanakan produksi di bawah pengawasan QC (IPC). Produk ruahan yang dihasilkan
dikirim ke central packaging untuk pengemasan sekunder, yang selanjutnya dikirim ke gudang
obat jadi untuk disalurkan ke distributor.
Alur proses produksi dimulai dengan line clearance untuk memastikan kesesuaian bahan baku,
jumlah, kesiapan peralatan dan kondisi ruangan. Operator produksi melakukan IPC sesuai dengan
SOP pembuatan masing-masing sediaan. Setelah proses produksi selesai, dilakukan pembersihan
terhadap semua mesin yang dipakai dan diberi label ?bersih? lengkap dengan nama pembersihnya
dan tanggal pembersihan.

Produksi Sediaan Solid Non-Betalaktam


Bagian produksi sediaan padat menangani produksi tablet, kaplet, tablet salut gula atau film, dan
kapsul non-Betalaktam serta primary packing seperti blistering dan stripping. Sebagian besar
produksi solid non-Betalaktam menggunakan metode granulasi basah dan granulasi kering.
Sebelum dimulai proses pengadukan basah, final mixing, tabletting (filling capsule), coating, dan
stripping dilakukan pemeriksaan line clearance dan ditandatangani oleh bagian produksi dan
bagian QC. Sebelum penimbangan dilakukan, ada dokumen bersih untuk alat yang ditempel pada
setiap alat timbang yang berisi nama alat, nomor dibersihkan oleh siapa, tanggal mulai dan selesai
pembersihan, jam mulai dan selesai pembersihan, terakhir untuk produk apa, no batch produk
tersebut, kemudian diperiksa dan dinyatakan bersih oleh kepala bagian/supervisor pada tanggal
berapa dan paraf, untuk digunakan pada produk apa. Setelah dicek bahwa alat/timbangan bersih,
maka dilakukan line clearance yang meliputi nama produk dan no. batch, tanggal, produk yang
ditimbang sebelumnya beserta no. batchnya, checklist yang meliputi: pemeriksaan suhu,
kelembaban, perbedaan tekanan antar ruang saat penimbangan; apakah ruang timbang, alat, drum,
pallet bersih, ruang timbang harus bebas dari penimbangan sebelumnya. Sebelum kegiatan
penimbangan dilakukan, alat penimbangan harus selalu diverifikasi dengan batu timbang yang
terkalibrasi dengan syarat penyimpangan tidak boleh lebih dari 0,1 % dari berat konvensional anak
timbangan.

PENANGANAN CROSS CONTAMINATION


Pengurangan atau penghilagan risiko dengan perancangan fasilitas yang baik adalah dengan
disertai pengamanan terhadap masuknya serangga, burung atau hama lainnya. Masuknya orang
yang tidak berhak harus dicegah di dalam fasilitas produksi, pengemasan dan laboratorium. Orang
yang tidak bekerja pada fasilitas ini seharusnya tidak mengunakan fasilitas sebagai jalan atau
berlalu-lalang. Dinding, langit-langit dan lantai fasilitas produksi harus halus (tidak kasar), bebas
dari retakan dan sambungan yang terbuka. Pertemuan sambungan dinding dan lantai/langit-langit
melengkung berbentuk hospital plane agar mudah dibersihkan.

Pertemuan dinding dengan lantai/langit-langit halus serta bebas retak


Ventilasi dan titik-titik pencahayaan (lampu) harus dirancang sehingga semua area dapat diterangi,
ini untuk mencegah area tertentu sulitnya dibersihkan. Menurut POPP I Lampiran 3.5a halaman
77 kekuatan cahaya untuk koridor ruang produksi adalah 300 lux dan 500 lux untuk ruang
produksi.
Peralatan
Peralatan harus mempunyai permukaan yang halus sehingga mudah dibersihkan dan tidak menjadi
tempat bersembunyinya kotoran. Biasanya peralatan merupakan stainless steel atau bahan inert,
bila stainless steel dipoles mirror.

Tangki Proses SS 316 poles mirror


Untuk melihat tipe bahan yang digunakan dalam farmasi dapat membaca Tipe Bahan Alat yang
digunakan Untuk Produksi Sediaan Farmasi.Bila terpaksa peralatan sukar dibersihkan sebaiknya
digunakan pada produk dedicated (produk tersendiri/satu produk satu peralatan). Peralatan
pembersih yang berbulu, kuas, sikat, kain biasa yang dapat melepaskan partikel/debu tidak boleh
digunakan. Ini sesuai dengan CPOB 2012
6.144 Pemakaian sikat hendaklah dibatasi karena dapat menimbulkan bahaya pencemaran dari
bulu sikat dan/atau partikel yang menempel pada sikat.
Pembersihan disarankan menggunakan vacuum cleaner dan tidak disarankan pembersihan
menggunakan semprotan udara. Vacuum cleaner untuk area produksi betalaktam, sitotoksik,
hormon, antibiotik dan produk biologi harus masing-masing tidak boleh saling bertukar. Pelabelan
dan pembersihan sesuai SOP harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi.
Harus dipastikan bahwa semua material dari bahan produk sebelumnya telah dipindah dan
dibersihkan sehingga tidak tersisa sisa-sisa bahan/produk. Perbaikan dan perawatan mesin tidak
boleh dilakukan selama operasi produksi kecuali bisa dijamin tidak ada kontaminasi yang dapat
mempengaruhi mutu produk. Bungkus peralatan dengan pembungkus inert/polyetilen setelah
dibersihkan dan tidak digunakan dalam jangka waktu tertentu (lama).
Personil
Semua personil yang terlibat dalam produksi harus dalam keadaan sehat dan tidak menderita
penyakit terutama penyakit menular seperti TBC. Saya sendiri pernah meminta salah satu
karyawan untuk tidak bekerja karena terindikasi mempunyai penyakit pernafasan. Personil harus
mengenakan APD (Alat Pengamanan Diri)/pakaian kerja yang sesuai dengan pekerjaannya.

Contoh pakaian steril industri farmasi


Untuk mengtahui bagaimana berpakaian dalam industri farmasi dapat membaca Gowning Dalam
Industri Farmasi. Kontak langsung antara bagian tubuh personil (terutama tangan) dengan bahan
baku, bahan pengemas primer, bahan antara dan produk jadi harus dihindarkan.

Operator menggunakan sarung tangan sewaktu bekerja


Sistem Heating Ventilation and Air Conditioning (HVAC)
Di area produksi/manufaktur dipasang sistem HVAC terkualifikasi dengan airlock, HEPA filter
dan perbedaan tekanan udara yang sesuai. Suplai udara dan titik pengumpulan debu tidak boleh
terlalu dekat (dengan ruang produksi) dan kantung pembuangan adalah sekali pakai. Tidak ada
boleh ada risiko debu dari tempat pengumpulan ke area produksi terutama terutama waktu proses
produksi dan pengemasan primer. Risiko kontaminan yang disebabkan dari resirkulasi/masuk
kembali udara harus diminimalisir. Pembersihan bagian-bagian HVAC harus dipastikan tidak
mencemari fasilitas produksi.

Sistem HVAC
Area yang banyak menghasilkan debu seperti area penimbangan dan ruang pencampuran kering
sebaiknya disertai sistem pengilangan debu (dust collector). Pada ruang timbang dapat dilengkapi
dengan Weighing Booth.Untuk mengetahui cara kualifikasi Kinerja HVAC dapat membaca
Kualifikasi Kinerja HVAC(Heating, Ventilating and Air Conditioning) dalam Industri Farmasi.
Proses Produksi
Pada setiap tahapan proses, bahan baku, bahan antara atau bahan cetak harus bebas kontaminan.
Dalam penimbangan biasanya pembungkus luar dari bahan dilepaskan ditempat khusus baru
dimasukkan ke dalam ruang produksi, untuk mengurangi risiko kontaminasi. Risiko kontaminasi
dari proses produksi ini juga kerap kaintannya dengan desain bangunan, tahapan produksi yang
tidak logical order berpotensi menghasilkan banyak aktivitas yang memicu kontaminasi. Untuk
mengetahui bagaimana cara rancang bangung fasilita produksi dapat membaca : Merancang
Layout Fasilitas Produksi Obat.
Ilustarsi tahapn produksi obat sistem tertutup
Di dalam CPOB 2012 sendiri menganjurkan untuk produksi cairan dan semisolid menggunakan
sistem tertutup untuk mengurangi risiko kontaminasi.
6.103 Penggunaan sistem tertutup untuk produksi dan transfer sangat dianjurkan; area produksi di
mana produk atau wadah bersih tanpa tutup terpapar ke lingkungan hendaklah diberi ventilasi yang
efektif dengan udara yang disaring.
Pakaian Kerja dan Sepatu
Dengan memakai pakaian kerja khusus dapat meminimalkan bagian tubuh personil bersentuhan
dengan produk. Pakaian sebaiknya tidak mengeluarkan kontaminan dan mudah dicuci. Personil
atau operator harus memakai pakaian bersih dan diganti berkala selama melakukan aktivitas
produksi obat. Pakaian kerja dan sepatu tidak boleh dikenakan diluar area yang terlah ditentukan.
Misalnya sepatu khusus kelas steril tidak boleh dikenakan di kelas non steril.
Contoh Sepatu Steril
Operator harus berganti sepatu seiring dengan pergantian kelas kebersihan (dalam hal ini steril non
steril). Untuk mengetahui kelas kebersihan dapat membaca Klasifikasi Kelas Kebersihan Ruang
Pembuatan Obat dalam Industri Farmasi. Masing-masing kelas mempunyai pakaian/sepatu
sendiri-sendiri sesuai dengan kelas dan prosesnya. Usahakan pakaian/sepatu yang tiap kelas
berbeda baik dari sisi bentuk dan warna, agar meminimalisir tertukar.

Sumber:

http://learnaboutgmp.com/prevention-of-contamination-and-
cross-contamination-in-pharmaceutical-dosage-forms/
http://www.pharmaguideline.com/2011/09/prevention-of-cross-
contamination-in.html

Anda mungkin juga menyukai