Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

disampaikan pada:
Kick Off Meeting Mapping Sarana Produksi Obat Tradisional
Jakarta, 3 Agustus 2021
BANGUN
INDUSTRI
NASIONAL &
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
PRIORITAS
 Produk herbal/obat tradisional merupakan bagian dari industri farmasi dan
termasuk di dalam pengembangan industri prioritas
 Produk fitofarmaka sebagai salah satu pilar pengembangan obat berbasis bahan
alam atau natural dari dalam negeri
JENIS INDUSTRI DALAM TAHAPAN PEMBANGUNAN INDUSTRI FARMASI DAN KOSMETIK (RIPIN 2015 – 2035)

Jenis Industri
2015-2019 2020-2024 2025-2035
1. Sediaan herbal 1. Lanzoprazole Peningkatan kapasitas berorientasi ekspor:
2. Garam farmasi 2. Vitamin C 1.Sediaan herbal
3. Golongan Cefalosporin 3. Atorvastatin 2.Garam industri dan farmasi
4. Amlodipine 4. Beta-caroten 3.Golongan Cefalosporin (tercampur)
5. Glucose pharmaceutical grade (for 5. Stevioside 4.Amlodipine
infusion) 6. Simvastatine 5.Glucose pharmaceutical grade (for infusion)
6. Amoxicillin 7. Produk biologik 6.Amoxicillin
7. Glimepiride/ Metformine 8. Vaksin 7.Glimepiride/ Metformine
8. Parasetamol 9. Produk herbal/natural 8.Parasetamol
9. Produk biologik 10. Bahan baku tambahan pembuatan 9.Lanzoprazole
10. Vaksin obat (excipient) 10.Vitamin C
11. Produk herbal/natural 11.Atorvastatin
12. Bahan baku tambahan pembuatan obat 12.Beta-caroten
(excipient) 13.Stevioside
14.Produk biologik
15.Vaksin
16.Produk herbal/natural
17.Talk Osmanthus
18.Bahan baku tambahan pembuatan obat (excipient)
PERTUMBUHAN Ekonomi dan Industri Pengolahan nonmigas
%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -2,07 persen pada tahun 2020, demikian
pula dengan industri pengolahan nonmigas terkontraksi -2,52 persen
Namun Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional masih mampu tumbuh positif
sebesar 9,39 persen atau yang paling tinggi diantara sub sektor industri lainnya
KONTRIBUSI Sektor Ekonomi Terhadap PDB Nasional

%
Industri Pengolahan masih sebagai penyumbang terbesar kontribusi terhadap PDB
nasional tahun 2020 sebesar 19,88 persen (Industri Pengolahan Nonmigas sebesar 17,89
persen) diatas sektor ekonomi lainnya (Pertanian, Perdagangan, Konstruksi dll)
dengan Industri Kimia dan Farmasi menyumbang 1,92 persen, kedua dibawah Industri
Makanan Minuman 6,85 persen.
INVESTASI Sektor Industri Tahun 2020
(Rp Triliun)

Kinerja Investasi tahun 2020 mengalami peningkatan terutama didorong dari sektor
Industri Logam Dasar, Industri Makanan dan Minuman serta Industri Kimia,
Farmasi dan Obat Tradisional (Rp 34,30 Triliun)
PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR IMPOR SEKTOR KOSMETIK DAN FARMASI
TAHUN 2018 – 2020
IMPOR USD miliar
DESKRIPSI 2018 2019 2020
INDUSTRI KOSMETIK, TERMASUK PASTA GIGI (KBLI: 20232) 677.465 667.726 517.493
INDUSTRI PRODUK FARMASI UNTUK MANUSIA (KBLI: 21012) 656.366 648.019 775.410
INDUSTRI PRODUK OBAT TRADISIONAL (KBLI: 21022) 1.266 1.154 307
EKSPOR
USD miliar
DESKRIPSI 2018 2019 2020
INDUSTRI KOSMETIK, TERMASUK PASTA GIGI (KBLI: 20232) 402.221 408.600 370.650
INDUSTRI PRODUK FARMASI UNTUK MANUSIA (KBLI: 21012) 447.107 427.722 489.588
INDUSTRI PRODUK OBAT TRADISIONAL (KBLI: 21022) 232 1.080 2.385
IMPOR EKSPOR
900000 600000
775410
800000
489588
677465656366 667726648019 500000
700000 447107
427722
402221 408600
600000 400000 370650
517493
500000 Kosmetik
Kosmetik
Farmasi 300000
400000 Farmasi
Obat Tradisional
300000 Obat Tradisional
200000
200000
100000
100000
1266 1154 307
232 1080 2385
0
0
2018 2019 2020
Sumber: BPS 2018 2019 2020
INDUSTRI OBAT TRADISIONAL
Industri produk jamu atau Obat Tradisional (OT) mempunyai kode KBLI 21022, mencakup usaha pengolahan macam-macam produk jamu atau obat
tradisional yang bahannya berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, atau mineral misalnya yang berbentuk pil, kapsul, bubuk, dan bentuk cair.
Berdasarkan kode HS untuk produk herbal masuk kedalam HS 3004.90.98 yaitu kelompok produk farmasi.

Di Indonesia terdapat ± 840 industri yang terdiri dari Industri Obat Tradisional (IOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang memproduksi
jamu baik dalam bentuk rajangan, serbuk, kapsul, ataupun minumam seduhan.
Sedangkan untuk jenis OHT maupun fitofarmaka banyak diproduksi oleh Industri farmasi.

Produk Jamu Obat Herbal Terstandar (OHT) Fitofarmaka

Bahan Baku utama Simplisia Ekstrak Ekstrak, fraksi, isolat


Pengirisan, pengeringan, Ekstraksi maserasi, destilasi,
Proses Fraksinasi, isolasi
pengecilan ukuran partikel perkolasi, reflux, soxhlet

Farmakope Herbal Indonesia atau Farmakope Herbal Indonesia atau Farmakope Herbal Indonesia atau
Persyaratan BB
Materia Medika Indonesia Materia Medika Indonesia Materia Medika Indonesia
Persyaratan Produk
- Komposisi Komposisi senyawa
- Keamanan - Uji toksikologi LD50, sifat mutagen dll
Uji praklinik : in silico; in vitro dan
- Khasiat Data empiris Uji praklinik
in vivo
Uji klinik : Fase I, fase II, fase III,
fase IV
Sesuai Peraturan BPOM No. 32
- Produk
tahun 2019
Bahan baku yang digunakan diperoleh dari suplier
lokal berupa simplisia, rajangan dan ekstrak
tanaman.
Bahan baku berupa ekstrak berstandar farmasi,
BAHAN BAKU beberapa masih didapat dari impor.

INDUSTRI
OBAT
TRADISIONAL Bahan baku yang digunakan: Jahe, Sambiloto,
Temulawak, Bawang, Belimbing sayur, Cengkeh,
Daun dewa, Jambu biji, Jamur, Kombucha,
Kencur, Kunyit, Mahkota dewa, Mengkudu, Lidah
buaya, Pegagan, Rosela, Saga, Sambiloto,
Sidaguri, Sirih, Buah Merah, dll.
ANALISIS SWOT INDUSTRI OBAT BERBASIS BAHAN ALAM

KEKUATAN KELEMAHAN
 Kuatnya tradisi kebudayaan bangsa Indonesia atas penggunaan obat  Belum optimalnya pengetahuan dan keterampilan SDM
berbasis bahan alam sebagai warisan budaya Indonesia.  Belum adanya jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas bahan
 Keanekaragaman hayati yang tinggi membuat bahan baku mudah baku untuk obat tradisional
ditemui.  Belum sinkronnya arah penelitian dan pengembangan antar lembaga
 Iklim yang sesuai untuk pengembangan bahan baku  Keterbatasan kebijakan dan regulasi yang mendukung
 Tersedianya sumber daya manusia yang mendukung pengembangan  Belum tertatanya Rantai Pasokan Pasar “Supply Chain Management”
obat tradisional berbahan alam  Belum adanya database/sistem informasi
PELUANG TANTANGAN
• Perubahan pola hidup “back to nature”sehingga meningkatkan tren • Banyaknya produk herbal impor
penggunaan obat tradisional
• Besarnya potensi pasar lokal dan global
• Banyak potensi di setiap daerah yang bisa dioptimalkan untuk
pengembangan industri obat tradisional
• Pengembangan obat herbal menjadi fitofarmaka (obat dengan uji
klinis lengkap)

 Industri obat berbahan dasar herba memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
 Kepastian jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas merupakan hal yang mendasar bagi produk obat
tradisional karena baiknya mutu produk berawal dari bahan baku yang berkualitas baik.
PROGRAM KEMENPERIN UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

Peningkatan kualitas SDM Industri Obat Tradisional

• Bimbingan teknis mengenai branding


• Pendampingan dan bimtek Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri

• Memfasilitasi laboratorium uji untuk produk obat tradisional


• Bantuan alat untuk proses produksi produk obat tradisional
• Diseminasi hasil litbang bahan baku SDA ke industri obat tradisional
• Fasilitasi pengembangan inovasi untuk formulasi bahan baku obat tradisional

Insentif non-fiskal
• Pameran produk dalam negeri (fisik dan virtual)
• Fasilitasi bimtek tentang branding produk
• Mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri
Direktorat Industri Kimia HIlir dan Farmasi
Direktorat Jendral Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil
Kementerian Perindustrian
4 Agustus 2021

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai