NOVI OKTAVIA HUTAGAOL (19340278) ILHAM AZIZAM (19340291) RESEP Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku (Depkes RI, 2016) Resep merupakan dokumen yang digunakan sebagai sarana komunikasi secara professional dari dokter kepada penyedia obat, agar penyedia obat memberikan obat kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan oleh dokter. Pelayanan Resep Obat Pelayanan resep adalah menjadi tanggung Apoteker Pengelola Apotek. Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan tanggung dengan keahlian profesinya dan dilandasi pada kepentingan masyarakat. Apoteker wajib memberi informasi tentang penggunaan secara tepat, aman, rasional, kepada pasien atas permintaan masyarakat PENGELOLAAN RESEP Pengelolaan resep meliputi: 1. Skrining Resep Apoteker harus melakukan skrining resep sesuai persyaratan administrasi, farmaseutik dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. a. Persyaratan administrasi meliputi : Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan serta tinggi badan pasien, Nama, nomor ijin praktek, alamat dan paraf dokter, Tanggal resep, Ruangan/unit asal resep b. Persyaratan farmaseutik meliputi: Nama obat, bentuk, dan kekuatan sediaan, dosis dan Jumlah obat, stabilitas, aturan, dan cara penggunaan c. Persyaratan klinis meliputi: Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat, tidak didapatkan duplikasi pengobatan, tidak munculnya alergi, efek samping, dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), obat yang diberikan tidak kontraindikasi, tidak dijumpai interaksi obat yang berisiko 2. Penyimpanan Resep a. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor resep, b. Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau digaris bawahi dengan tinta merah, c. Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru, d. Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya, e. Bendel resep ditulis tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di tempat yang telah ditentukan, f. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga memudahkan untuk penelusuran, g. Resep yang diambil dari bandel pada saat penelusuran harus dikembalikan pada bendel semula tanpa merubah urutan, h. Resep yang telah disimpan selama lebih dari 3 (tiga) tahun dapat dimusnahkan sesuai tata cara pemusnahan. 3. Pemusnahan Resep Prosedur pemusnaan resesp adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi -Alat Kesehatan). b. Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan c. Menyiapkan tempat pemusnahan d. Tata cara pemusnahan : Resep narkotika dihitung jumlahnya, Resep lain ditimbang, Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar. e. Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat : Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep, Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan, Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep, Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep f. Membuat Berita Acara Pemusnahan yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep. STUDI KASUS Ketika melakukan evaluasi pelaporan Penyelesaian: Narkotika dan Psikotropika dari Apotek Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai penyimpanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan / atau ketentuan di Kabupaten X, petugas Dinas mengenai pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kesehatan setempat menemukan kasus dikenai sanksi administratif oleh Menteri atas rekomendasi dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan berupa: bahwa: Beberapa apotek tidak 1. Teguran mengirimkan laporan narkotika dan 2. Peringatan 3. Denda administratif psikotropika selama 4 bulan berturut- 4. Penghentian sementara kegiatan turut. 5. Pencabutan izin Saran kepada APA (Apoteker Pengelola Apotik) yaitu: 1. melalukan pelaporan penggunaan Narkotika dan Psikotropika secara rutin setiap bulan. 2. Pelaporan dapat juga dilakukan secara online melalui Sistem Pelaporan Narkotika dan Psikotropika (SIPNAP) untuk memudahkan dalam pelaporan KESIMPULAN Pengelolaan resep meliputi skrining resep, penyiapan obat, penyimpanan resep dan pemusnahan resep, Resep yang telah dibuat, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor penerimaan/pembuatan resep. TERIMA KASIH