Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8

PENGELOLAAN RESEP
DOSEN : JENNY PONTOAN M.FARM, APT
MATA KULIAH : FARMASI KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
DINA MARLINA (19340252)

ENENG SUNDARI NURFATIMAH (19340265)


NOVI OKTAVIA HUTAGAOL (19340278)
ILHAM AZIZAM (19340291)
RESEP
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam
bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan yang berlaku (Depkes RI, 2016)
Resep merupakan dokumen yang digunakan sebagai sarana komunikasi secara professional
dari dokter kepada penyedia obat, agar penyedia obat memberikan obat kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan oleh dokter.
Pelayanan Resep Obat
Pelayanan resep adalah menjadi
tanggung Apoteker Pengelola Apotek.
Apoteker wajib melayani resep sesuai
dengan tanggung dengan keahlian
profesinya dan dilandasi pada
kepentingan masyarakat. Apoteker
wajib memberi informasi tentang
penggunaan secara tepat, aman,
rasional, kepada pasien atas
permintaan masyarakat
PENGELOLAAN RESEP
Pengelolaan resep meliputi:
1. Skrining Resep
Apoteker harus melakukan skrining resep sesuai persyaratan administrasi, farmaseutik dan persyaratan klinis
baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
a. Persyaratan administrasi meliputi : Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan serta tinggi badan pasien, Nama,
nomor ijin praktek, alamat dan paraf dokter, Tanggal resep, Ruangan/unit asal resep
b. Persyaratan farmaseutik meliputi: Nama obat, bentuk, dan kekuatan sediaan, dosis dan Jumlah obat, stabilitas,
aturan, dan cara penggunaan
c. Persyaratan klinis meliputi: Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat, tidak didapatkan duplikasi
pengobatan, tidak munculnya alergi, efek samping, dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), obat yang
diberikan tidak kontraindikasi, tidak dijumpai interaksi obat yang berisiko
2. Penyimpanan Resep
a. Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor resep,
b. Resep yang berisi narkotika dipisahkan atau digaris bawahi dengan tinta merah,
c. Resep yang berisi psikotropika digaris bawah dengan tinta biru,
d. Resep dibendel sesuai dengan kelompoknya,
e. Bendel resep ditulis tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di tempat yang
telah ditentukan,
f. Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga memudahkan
untuk penelusuran,
g. Resep yang diambil dari bandel pada saat penelusuran harus dikembalikan pada bendel semula
tanpa merubah urutan,
h. Resep yang telah disimpan selama lebih dari 3 (tiga) tahun dapat dimusnahkan sesuai tata cara
pemusnahan.
3. Pemusnahan Resep
Prosedur pemusnaan resesp adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan Farmasi -Alat Kesehatan).
b. Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan
c. Menyiapkan tempat pemusnahan
d. Tata cara pemusnahan : Resep narkotika dihitung jumlahnya, Resep lain ditimbang, Resep dihancurkan, lalu
dikubur atau dibakar.
e. Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang-kurangnya memuat : Waktu dan tempat pelaksanaan
pemusnahan resep, Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan, Nama Apoteker pelaksana
pemusnahan resep, Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep
f. Membuat Berita Acara Pemusnahan yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan
pemusnahan resep.
STUDI KASUS
Ketika melakukan evaluasi pelaporan Penyelesaian:
Narkotika dan Psikotropika dari Apotek Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai penyimpanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan / atau ketentuan
di Kabupaten X, petugas Dinas mengenai pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kesehatan setempat menemukan kasus dikenai sanksi administratif oleh Menteri atas rekomendasi
dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan berupa:
bahwa: Beberapa apotek tidak 1. Teguran
mengirimkan laporan narkotika dan 2. Peringatan
3. Denda administratif
psikotropika selama 4 bulan berturut- 4. Penghentian sementara kegiatan
turut. 5. Pencabutan izin
Saran kepada APA (Apoteker Pengelola Apotik) yaitu:
1. melalukan pelaporan penggunaan Narkotika dan Psikotropika secara rutin setiap
bulan.
2. Pelaporan dapat juga dilakukan secara online melalui Sistem Pelaporan
Narkotika dan Psikotropika (SIPNAP) untuk memudahkan dalam pelaporan
KESIMPULAN
Pengelolaan resep meliputi skrining resep, penyiapan obat, penyimpanan resep dan
pemusnahan resep, Resep yang telah dibuat, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor
penerimaan/pembuatan resep.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai