Anda di halaman 1dari 3

Rantauprapat, Oktober 2017

Kepada Yth:
Bapak Direktur RSUD Rantauprapat
di :
Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan tuntutan Akreditasi Versi 2012 dan sesuai dengan standar rumah
sakit Kelas B dan sesuai dengan :

1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Pertimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah.
4. Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
Pusat dan provinsi.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 106/Menkes/SK/I/2004 tentang Sistim
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) DAN Pelatihan
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD)/ General Emergency Life
Support (GELS) Tingkat Pusat.
8. SKB Kapolri dan Menkes No 1078 / MENKES / SKB / VII / 2003
No Polisi / 3889 / VII / 2003
tentang Indentifikasi Korban Mati Pada Bencana Massal.

Dengan ini kami dari Instalasi Pemulasaraan Jenazah mengusulkan kepada Bapak
Direktur RSUD Rantauprapat sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang diperlukan pada kamar jenazah terdiri dari:
a. Dokter Spesialis Forensik
b. Dokter Umum
c. Dokter Gigi khususnya Forensik Gigi
d. Teknisi Forensik
e. Teknisi Laboratorium Forensik
f. Tenaga Administrasi
g. Tenaga Pemulasaraan Jenazah
h. Supir Kereta Jenazah
i. Pekarya
2. Peralatan
Didalam melaksanakan pelayanan terhadap jenazah dikamar jenazah maka petugas
Instalasi Pemulasaraan jenazah membutuhkan peralatan untuk penerapan Universal
Precaution, diantaranya:
1. Topi ( tutup kepala )
2. Guggles ( kaca mata )
3. Masker
4. Sarung tangan
5. Skot ( celemek )
6. Sepatu boot panjang
7. Cairan klorin 0.5 % ( untuk merendam alat-alat)

3. Sarana dan Prasarana


Dengan perkembangan dunia yang anomic ( kematian akibat risk society ) buah dari
“Juggernaut Syndrome” yang banyak menyebabkan kamatian tidak wajar ( pembunuhan,
kecelakaan, bunuh diri ), kamar jenazah seharusnya menjadi “Outlet” yang dikelola
integrative dengan sekaligus dipimpin oleh pelayanan penuh 24 jam dalam sehari.

Begitu juga tentang kebutuhan tata ruang kamar jenazah, secara implisit tercakup pula
sarana dan prasarana kenyamanan seperti: ac ( pendingin ruangan ), ventilasi ruangan yang
baik, air yang mengalir lancer, cahaya terang siang atau lampu terang dimalam hari,dengan
ruang public dilengkapi oleh toilet umum dan sarana telepon umum.

Menurut standart Akreditasi Versi 2012, kamar jenazah pada sub sarana maka kamar
jenazah itu harus:

1. Letak kamar jenazah harus memiliki akses langsung dengan ruang gawat darurat,
ruang kebidanan, ruang rawat inap, ruang operasi dan ruang perawatan intensif.
2. Akses menuju kamar jenazah bukan merupakan akses umum yang diproteksi terhadap
pandangan pasien dan pengunjung untuk alasan psikologis.
3. Bangunan rumah sakit harus memiliki akses dan lahan parkir khusus untuk kereta
jenazah.
4. Lahan parkir khusus untuk kereta jenazah harus berdekatan dengan kamar jenazah.
5. Kamar jenazah harus memiliki :
a. Ruangan administrasi
b. Ruang tunggu keluarga jenazah
c. Ruangan duka ( dilengkapi kamar mandi / wc )
d. Gudang perlengkapan duka
e. Ruangan dekontaminasi dan pemulasaraan jenazah
f. Laboratorium otopsi
g. Ruangan pendingin jenazah
h. Ruangan ganti pemakaian APD ( dilengkapi dengan toilet )
i. Ruangan kepala Instalasi pemulasaraan jenazah
j. Ruangan jemur alat
k. Gudang Instalasi pemulasaraan jenazah
l. Kamar mandi / wc petugas / pengunjung

Demikianlah permohonan ini kami ajukan kepada Bapak Direktur RSUD


Rantauprapat besar harapan kami semoga dapat dipenuhi dalam rangka memenuhi Standart
Akreditasi Versi 2012. Terima kasih.

Kepala Instalasi Pemulasaran Jenazah


RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu

Linda Sidabutar, AMK


NIP. 19650425198903 2 004

Anda mungkin juga menyukai