Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

UNIT GAWAT DARURAT


RS “RESTU IBU”
BALIKPAPAN
2010

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT RESTU IBU BALIKPAPAN
Nomor : 75 / SK / RS.RI / XII / 98
TENTANG
PENETAPAN KERJA DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UGD
RS ”RESTU IBU” BALIKPAPAN
Menimbang : a. Bahwa upaya peningkatan mutu pelayanan merupakan salah satu tujuan
penting
pembangunan kesehatan.
b. Bahwa dalam upaya menuju peningkatan mutu pelayanan RS ”RESTU IBU”
Balikpapan perlu adanya arah sebagai petunjuk pelaksanaan berupa uraian tugas
(job description) dan standar operasional prosedur.
c. Bahwa dalam penggunaan uraian tugas dan standar operasional prosedur yang
dimaksud pada point b perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. SK Menkes RI Nomor 983 / Menkes / SK.XXI.1992 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Dirjen Yanmed. Depkes RI Nomor 811/2/2/VII/1993 tentang petunjuk
Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan Uraian Tugas dan Standar Operasional Prosedur Unit Gawat Darurat
RS ”RESTU IBU” Balikpapan sebagimana terlampir
Kedua : Standar Operasional Prosedur sebagaimana tersebut pada diktum pertama,
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali akan dilakukan evaluasi dan penyesuaian
dengan kondisi yang ada
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkannya dengan
ketentuan, apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diadakannya
perbaikan sebagimana mestinya.
Ditetapkan di : Balikpapan
Pada tanggal :
Direktur,
Dr. Bambang Syahrial S.,M.Kes.
Tembusan:
1. Kepala Bidang Medis
2. Kepala Bidang Perawatan
3. Ketua Panitia Akreditasi
4. Sekretariat
5. Arsip

SOP Permintaan Darah Ke PMI


SOP Penyediaan A, B, H, P, Linen, Alat, dan Kain Steril
SOP Permintaan Obat Narkotik
Struktur Organisasi di UGD
SOP Uraian Tugas
SOP Pertemuan UGD
SOP Tentang Surat Cuti
SOP Sistem Komunikasi
SOP Pemakaian Ambulance
SOP Tentang Alat dan Obat Untuk Life Saving
SOP Tentang Penggunaan OBat dan Alat
SOP Tindakan DC Shock
SOP Pemakaian Ambu bag
SOP Penggunaan Laryngoscope
SOP Pemakaian Suction
SOP Elektrokardiografi
SOP Pemakaian Accutrend Alpha
SOP Penggunaan Softclix Standar dan Softclix Lancet
SOP Penggunaan Berocare
SOP Pemakaian Neck Collar
SOP Naso Pharyngeal
SOP Oro Tracheal
SOP Venous Cutdown (Vena Seksi)
SOP Peripheal Intravenous Cannulation
SOP Pemasangan Intubasi
SOP Pemasangan Chateter
SOP Pemberian Oksigen
SOP Kumbah Lambung
SOP Menjahit Luka
SOP Penggunaan Brancard
SOP Protokol Kasus-kasus Penyakit Tertentu
SOP Tentang Penyakit Menular
SOP Penderita Dengan Kasus Kriminal
SOP Penderita Tidak di Kenal
SOP Tentang Kasus Pemerkosaan
SOP Penyiksaan Anak
SOP Visum Et Repertum
SOP Kegawatan di Ruang Rawat Inap
SOP Penanganan Keracunan

SOP Tentang Pelayanan Kesehatan Dengan Perusahaan


SOP Tentang Asuransi Kesehatan
SOP Tugas Tanggung Jawab Dan Wewenang Dokter Jaga
Batasan Tindakan Medis Di UGD
SOP Rahasia Medis
SOP Tentang Catatan Medis
SOP Penulisan Resep
SOP Pelayanan Ibu Dalam Proses Persalinan Normal Maupun Tidak Normal
Program Orientasi Bagi Petugas Yang Baru di UGD RSRI
Penilaian Sistem kerja staff UGD
SOP Permintaan Foto Rontgen pasien di UGD
SOP Permintaa Pemeriksaan Laboratorium Pasien UGD
SOP Ancaman Bom dan Penyanderaan
SOP Tentang Listrik Padam
SOP Pemadaman Listrik
SOP Tentang Radio Aktif
SOP Penderita yang Terkontaminasi radio Aktif
Program Peningkatan Mutu di UGD RSRI Balikpapan

SOP KEBAKARAN DIDALAM RUMAH SAKIT

1. Setiap karyawan Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan perorangan bila melihat ada
bahaya kebakaran, maka:
 Segera mematikan api tersebut sewaktu masih kecil
 Gunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang ada
 Bunyikan tanda bahaya bila api tidak dapat dikuasai
 Untuk IGD diberlakukan SPO penanggulangan Bencana
2. Segera menghubungi :
 Pemadam kebakaran
 Team K3 (Keselamatan Kerja, Kebakaran & Kewaspadaan Bencana) Rumah Sakit
 Satpam
 Petugas Maintenance Rumah Sakit
 Waskowat
3. Petugas diruangan / lokasi yang terkena kebakaran harus siap siaga, dan berusaha
menyelamatkan wilayahnya sementara menunggu datangnya bantuan dari team
kebakaran
4. Segera selamatkan pasien:
 Anak / bayi
 Ibu hamil
 Dan lain-lain
5. Setiap karyawan segera (bila masih sempat) menyelamatkan dokumen-dokumen
yang ada
6. Bersiap-siap keluar dengan tenang, cepat, teratur menuju pintu keluar dan
berkumpul disuatu tempat sesuai petunjuk anggota team.
7. Lokasi kebakaran diblokir untuk umum, aliran listrik yang menuju lokasi
kebakaran diputus (kecuali untuk pompa air)
8. Tugas dari masing-masing
a. Team Kebakaran
Memimpin memadamkan sumber api
b. Satpam
Memblokir jalan yang menuju lokasi untuk menghindarkan orang-orang yang
tidak berkepentingan masuk
c. Team IGD
Menyiapkan OBHP yang berhubungan dengan P3K, dan berkumpul ditempat
d. Kepala ruangan
Membantu anggota team dalam menentukan pengungsian anak buahnya &
berusaha menyelematkan dokumen penting
e. Dinas pemadam kebakaran
Menghubungi barisan pemadam kebakaran yang ada bila api meluas & sulit
dikuasai
9. Membuat laporan
 Inventaris barang-barang yang tersisa / terbakar
 Korban yang dirawat / meninggal
 Peristiwa kejadiannya (sebagai acuan perbaikan dan perhatian)
10. Setiap satu tahun sekali seluruh karyawan Rumah Sakit mengadakan
stimulasi penanggulangan bencana di Rumah Sakit
SOP TRIASE

Triase adalah suatu sistem seleksi pasien yang menjamin setiap pasien untuk
mendapatkan pelayanan penanganan Gawat Darurat secara cepat akurat Pasien yang masuk
dalam sistem triase, segera dapat diarahkan ke ruang periksa sesuai kasusnya, berdasarkan dari
sifat kegawatan penyakit dan jenis pertolongan yang dibutuhkan.
Bila pasien dalam jumlah banyak, atau ada disaster untuk memudahkan, menyeleksi
pasien maka dipergunakan label.
Ada beberapa jenis label, antara lain:
1. Label putih : ke ruang Resusitasi
2. Label merah : ke ruang Bedah
3. Label kuning : ke ruang Observasi
4. Label hijau : ke ruang Non Bedah
5. Label hitam : ke ruang Jenazah

Petugas triase adalah : Dokter jaga IGD dibantu pelaksanaan harian perawat senior
Pasien dari sistem triase segera diarahkan ke ruang yang telah ditentukan sesuai
kasusnya.

A. Pasien dengan label merah masuk dalam ruang bedah, untuk dilakukan
pemeriksaan / tindakan
 Pasien dapat pulang dan / kontrol di rawat jalan
 Pasien dapat rawat inap
 Pasien dapat dirujuk
 Apabila selama diruang merah terjadi / perlu suatu tindakan emergency resusitasi, maka
pasien segera diarahkan ke ruang resusitasi
 Apabila memerlukan tindakan observasi, maka pasien diarahkan ke ruang observasi

B. Pasien dengan label hijau masuk dalam ruang Non Bedah, untuk dilakukan
pemeriksaan / tindakan
 Pasien dapat pulang semuh / kontrol rawat jalan
 Pasien dapat rawat inap
 Pasien dapat dirujuk
 Apabila terjadi emergency, segera diarahkan ke ruang resusitasi
 Apabila memerlukan tindakan observasi, maka paisen diarahkan ke ruang observasi

C. Pasien dengan label kuning masuk dalam ruang observasi, untuk dilakukan tindakan
observasi, selama diobservasi pasien dibawah pengawasan dokter jaga saat itu.
D. Pasien dengan label putih masuk dalam ruang resusitasi, segera dilakukan tindakan resusitasi
jantung pulmonal, dan atau resusiatasi otak / cairan dsb.

Bila perlu dapat dilakukan defibrilasi / cardioversi


 Pasien dapat dirawat inap
 Pasien dapat dirujuk (persyaratan rujuk dipenuhi)
 Pasien meninggal, dst. Diarahkan keruang jenazah

E. Pasien dengan label hitam :


 Bisa langsung dibawa pulang oleh keluarganya
 Dirujuk ke RSU Dr. Kanujoso Djatiwibowo

Anda mungkin juga menyukai