Anda di halaman 1dari 44

DISPENSING SE

DIAAN STERIL
KELOMPOK A8 & A9
Risda Maulida 051611133030
Rachmad Lusia 051611133046
Arina Rahma Oktaviani 051611133107
Lailatul Maghfiroh 051611133163
Rossika Rachmafebri 051611133187
Sisca Melani Panggono 051611133219
CONTENTS
DISPENSING SEDIAAN STERIL

01 Pendahuluan

02 Persyaratan Umum

03 Aplikasi dalam kefarmasian


1.Penyiapan obat suntik
2.Penyiapan sediaan sitostatika

04 Dokumentasi
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
PENCAMPURAN SEDIAAN STERIL TEKNIK ASEPTIS
Merupakan rangkaian perubahan
Teknik aseptis didefinisikan sebagai
bentuk obat dari kondisi semula
prosedur kerja yang meminimalisir
menjadi produk baru dengan proses
kontaminan mikroorganisme dan dapat
pelarutan atau penambahan bahan
mengurangi risiko paparan terhadap
lain yang dilakukan secara aseptis
petugas
oleh apoteker di sarana pelayanan
kesehatan Kontaminan kemungkinan
Pencampuran sediaan steril harus terbawa ke dalam daerah aseptis
memperhatikan perlindungan produk dari dari alat kesehatan, sediaan obat,
kontaminasi mikroorganisme. atau petugas sehingga penting
Untuk penanganan sediaan sitostatika selain untuk mengontrol faktor-faktor ini
kontaminasi juga memperhatikan perlindungan selama proses pengerjaan
terhadap petugas, produk dan lingkungan. produk aseptis.
Pencampuran sediaan steril memerlukan SDM
yang terlatih, fasilitas dan peralatan serta
prosedur penanganan secara khusus
Menurut KEMENKES Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, dispensing sediaan steril harus
dilakukan secara terpusat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Tujuan :
Mencegah terjadinya infeksi
nosokomial
Mencegah kontaminasi
sediaan
Mencegah paparan terhadap
petugas dan lingkungan
Mencegah kesalahan dalam
pemberian obat

Menjamin kualitas mutu sediaan


PERSYARATAN UMUM
PERSYARATAN UMUM
Sumber Daya
Penyimpanan
Manusia

Ruangan Distribusi

Peralatan Penanganan Limbah

Teknik Aseptis
Sumber Daya Manusia
Tenaga Kefarmasian
Apoteker (Asisten Apoteker, D3 Farmasi)

Harus memenuhi beberapa persyaratan • Membantu Apoteker dalam


sebagai berikut : melakukan pencampuran sediaan
1. Memiliki pengetahuan dan steril.
keterampilan tentang penyiapan • Harus sehat dan khusus untuk
dan pengelolaan komponen penanganan sediaan sitostatistika
sediaan steril termasuk prinsip petugas tidak sedang
teknik aseptis. merencanakan kehamilan, tidak
2. Memiliki kemampuan membuat hamil maupun meyusui.
prosedur tetap setiap tahapan
pencampuran sediaan steril
Fasilitas
Ruangan

Tata Letak Ruang


Ruangan
Jenis ruangan
Ruang steril
Ruang cuci
Ruang antara (Clean room)
Ruang persiapan tangan dan ruang
(Ante room)
ganti pakaian Syarat :
1. Jumlah partikel berukuran 0,5
mikron tidak lebih dari 350.000
• Untuk • Ruang cuci • Petugas yang partikel
administrasi dan tangan, ganti akan masuk ke 2. Jumlah jasad renik tidak lebih
penyiapan alat pakaian kerja ruang steril dari 100 per meter kubik udara
kesehatan dan dan memakai melalui suatu 3. Suhu 18-22°C kelembaban 35 –
bahan obat alat pelindung ruang antara 50%
(etiket, diri (APD). 4. Dilengkapii HEPA Filter
pelabelan,
5. Tekanan udara di dalam ruang
penghitungan lebih positif dari pada tekanan
dosis dan volume udara di luar ruangan
cairan). 6. Terdapat pass box yang terletak
di antara ruang persiapan dan
ruang steril.
Formulir Uji Berkala
Mikrobiologi Ruangan
Peralatan
Alat Pelindung Diri (APD)

Baju • Tebuat dari bahan yang impermeable (tidak


tembus cairan), tidak melepaskan serat kain,

Pelindung dengan lengan panjang, bermanset dan


tertutup di bagian depan.

Sarung
• Memiliki permeabilitas yang minimal sehingga
dapat memaksimalkan perlindungan bagi petugas
dan cukup panjang untuk menutup pergelangan
Tangan tangan. Sarung tangan terbuat dari latex dan tidak
berbedak (powder free).

Kacamata • Hanya digunakan pada saat


Pelindung penanganan sediaan sitostatika

Masker • Masker yang digunakan untuk


dispossible sekali pakai.
Peralatan
Laminar Air Flow (LAF)
Mempunyai sistem penyaringan ganda yang memiliki efisiensi tingkat tinggi, sehingga dapat
berfungsi sebagai:
1. Penyaring bakteri dan bahan-bahan eksogen di udara.
2. Menjaga aliran udara yang konstan diluar lingkungan.
3. Mencegah masuknya kontaminan ke dalam LAF.

Aliran Udara Horizontal (Horizontal Air Flow)


• Aliran udara langsung menuju ke depan, sehingga petugas
tidak terlindungi dari partikel ataupun uap yang berasal dari
ampul atau vial. Alat ini digunakan untuk pencampuran obat
steril non sitostatika.

Aliran Udara Vertikal (Vertical Air Flow)


• Aliran udara langsung mengalir kebawah dan jauh dari
petugas sehingga memberikan lingkungan kerja yang lebih
aman
Laminar Air Flow (LAF)
Aliran Udara Horizontal Aliran Udara Vertikal
(Horizontal Air Flow) (Vertical Air Flow)
Teknik Aseptis
Langkah-langkah pencampuran sediaan steril secara aseptis :

Petugas melepas APD


5 setelah selesai kegiatan
selesai

Proses pencampuran
Petugas harus
1 4 dilakukan di dalam
mencuci tangan LAF-BSC

Petugas harus 2 3 Masukkan semua bahan


menggunakan APD melalui Pass Box
Kondisi Khusus
Jika tidak ada fasilitas LAF-BSC untuk pencampuran steril, maka perhatikan hal-hal berikut :

Ruangan Cara Kerja


Memilih ruangan yang paling bersih Memakai APD dan bersihkan meja kerja

Seluruh pintu dan jendela harus tertutup Alasi permukaan meja kerja dengan alas
kemoterapi, lalu susun peralatan
Tidak ada bak cuci, rak/papan tulis
permanen Seka semua alat dengan alcohol 70%

Disinfeksi lantai dengan hypoclorite 100 Lakukan pencampuran aseptis


ppm setiap hari
Buang seluruh bahan yang
Dinding mudah dibersihkan terkontaminasi ke dalam kantong tertutup

Meja kerja harus jauh dari pintu Bersihkan area kerja


Penyimpanan
Kondisi khusus penyimpanan :

Terlindung dari cahaya Suhu penyimpanan 2-8 ̊ C


langsung, menggunakan disimpan dilemari
kertas karbon atau kantong pendingin (bukan freezer)
plastik hitam atau aluminium
foil
Distribusi
Tertutup rapat dan
terlindung dari cahaya

Wadah
Harus bisa menjaga suhu
stabilitas
DISTRIBUSI

Prioritaskan pengiriman
Waktu Pengiriman sediaan dengan stabilitas
pendek

Untuk sediaan sitostatika,


Rute Pengiriman hindari jalan umum dan ramai
agar sediaan tidak tumpah
Penanganan Limbah
Limbah sediaan steril harus dimasukkan dalam wadah tertentu, khusus
penanganan limbah sediaan sitostatika dilakukan sesuai dengan SOP

1. Gunakan APD
2. Tempatkan limbah pada container pembuangan tertutup
untuk benda tajam (syringe, ampul, vial) tempatkan pada container yang tidak tembus benda tajam
untuk limbah lain, masukkan dalam katong berwarna dan berlogo sitotoksik
3. Beri label peringatan pada bagian luar kantong
4. Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup
5. Musnahkan limbah dengan incinerator 1000 ̊ C
6. Cuci tangan
Incenerator
APLIKASI OBAT SU
NTIK
Aplikasi Obat Suntik
Cara
pemberian

Penyiapan

Pencampuran
Cara Pemberian

1. Injeksi I.V Aplikasi


 Bolus Obat
 Infus
• Singkat (intermitten) diberikan selama 10 menit Suntik
atau lebih lama. Waktu pemberiaan infus singkat
sesungguhnya jarang lebih dari 6 jam per dosis
• Kontinu diberikan selama 24 jam. Volume beragam
mulai dari volume infus kecil misalnya 1 ml per jam,
hingga 3 liter atau lebih selama 24 jam, misalnya
nutrisi parenteral
2. Injeksi Intratechal
3. Injeksi Subcutan
4. Injeksi I.M
Penyiapan

Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip Aplikasi


5 BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)
Obat
Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, Suntik
nomer batch, tgl kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.

Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak


jelas/tidak lengkap.

Menghitung kesesuaian dosis

Memilih jenis pelarut yang sesuai


Penyiapan

Menghitung volume pelarut yang digunakan


Aplikasi
Obat
Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam
medis, ruang perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi
Suntik
penyimpanan, tanggal pembuatan, dan tanggal kadaluarsa
campuran

Membuat label pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer rekam


medis, ruang perawatan, jumlah paket.

Melengkapi dokumen pencampuran

Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang akan dilakukan


pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box
Pencampuran
Menggunakan APD
Aplikasi
Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi Obat
Menghidupkan Laminar Air Flow (LAF)
Suntik

Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas penyerap cairan dalam LAF

Menyiapkan kantong buangan sampah dalam LAF untuk bekas obat

Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan alkohol 70 %.

Mengambil alat kesehatan dan obat-obatan dari pass box

Melakukan pencampuran secara aseptis


Preparasi
Preparasi dari larutan yang Preparasi dari larutan yang
memerlukan pelarut memerlukan pelarut Preparasi tersedia
tambahan sebelum digunakan tambahan sebelum digunakan (siap untuk digunakan)

Contoh : Ranitidine, amiodaron Dapat berupa kantong atau ampul Preparasi ini termasuk kantong
Keuntungan : dengan volume kecil yang dapat infus dan syringe yang belum
Sudah berbentuk cairan, jadi tidak dibuat tanpa pelarut tambahan, diisikan (pre-filled)
memerlukan proses rekonstitusi tapi tetap mengandung larutan contohnya: NaCl (Sodium
lagi obat untuk dieliminasi ke dalam Chloride) 0,9% 500 ml, morfin
Kekurangan: syringe untuk pembuatan, contoh : sulfat 60 mg dalam 60 ml PCA
- Waktu penggunaan minasi dan adenosine, gentamisin, syringe
persiapan metoklopramid. Keuntungannya :
- Mudah mengalami gangguan/ kekurangan: - Tidak ada risiko kontaminasi
masalah pada vakum/ tekanan - Berbahaya (kontaminasi lingkungan
(untuk vial) mikrobakterial) - Kecilnya kontaminasi
- Dapat menyebabkan pecahan - Mudah mengalami gangguan/ mikrobakteri
gelas (untuk ampul) masalah pad vakum/ tekanan - Mudah digunakan
- Menyebabkan risiko (untuk vial) - Menghemat waktu
kontaminasi mikrobakteri - Dapat menyebabkan pecahan
gelas (untuk ampul)
Pencampuran

Memindahkan
obat dari ampul

Aplikasi
Obat
Suntik
Pencampuran

Aplikasi
Obat
Suntik
Pencampuran

Memindahkan
obat dari infus

Aplikasi
Obat
Suntik
APLIKASI SEDIAAN
SITOSTATIKA
Aplikasi Sediaan Sitostatika
TEKNIK PENANGANAN SEDIAAN SITOSTATIKA

Cara pemberiaan
Penyiapan Cara pemberiaan sediaan sitostatika
Proses penyiapan sediaan sitostatika sama dengan cara pemberiaan obat
sama dengan proses penyiapan suntik kecuali intramuskular
pencampuran obat suntik

Pencampuran Penanganan tumpahan


dan kecelakan kerja
PENCAMPURAN
01 Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP

02 Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP

03 Menghidupkan biological safety cabinet


(BSC) 5 menit sebelum
digunakan

04 Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi


BSC sesuai PROSEDUR
TETAP

05 Menyiapkan meja BSC dengan memberi


alas sediaan sitostatika

06 Menyiapkan tempat buangan sampah


khusus bekas sediaan sitostatika
Melakukan desinfeksi sarung tangan
07 dengan menyemprot alkohol 70%

Mengambil alat kesehatan dan bahan


08 obat dari pass box
PENCAMPURAN
09 Meletakkan alat kesehatan dan bahan
obat yang akan dilarutkan di atas meja
BSC
Melakukan pencampuran sediaan sitostatika
10 secara aseptis

Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan


11 spuit yang sudah berisi sediaan sitostatika

12 Membungkus dengan kantong hitam atau


aluminium foil untuk obat-obat yang harus
terlindung cahaya

13 Membuang semua bekas pencampuran obat


kedalam wadah pembuangan khusus
Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi
14 sediaan sitostatika ke dalam wadah untuk
pengiriman

15 Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang


telah berisi sediaan jadi melalui pass box
16 Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap
PENANGANAN TUMPAHAN

Membersihkan tumpahan dalam


ruangan steril dapat dilakukan
petugas tersebut atau meminta
pertolongan orang lain dengan
menggunakan chemotherapy spill kit
PENGOLAHAN LIMBAH SITOSTATIKA
01 Gunakan Alat Pelindung Diri (APD)

Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup.


02 Untuk bendabenda tajam seperti spuit vial,
ampul, tempatkan di dalam wadah yang tidak
tembus
benda tajam, untuk limbah lain tempatkan dalam
kantong berwarna (standar internasional warna
ungu) dan berlogo sitostatika
03 Beri label peringatan pada bagian luar wadah

04 Bawa limbah ke tempat pembuangan


menggunakan troli tertutup

Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ºC


05
06 Cuci tangan
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
Permintaan pencampuran
sediaan steril
Pencatatan pelaksanaan kegiatan pencampuran
Prosedur Tetap Distribusi
• Ambil wadah yang telah berisi obat hasil rekonstitusi dari pass box.
1
• Periksa kembali isi dan mencocokan formulir permintaan yang telah dibuat
dengan prinsip 5 BENAR dan kondisi obat-obatan yang diterima (nama
2 obat, jumlah, nomer batch, tgl kadaluarsa setelah obat direkonstitusi).

• Beri label luar pada wadah.


3
• Kirim obat-obat tersebut ke ruang perawatan dengan menggunakan troli
tertutup dan tidak boleh melewati jalur yang banyak kontaminan (seperti: lift
4 barang, dll) untuk mengurangi kontaminasi.

• Lakukan serah terima dengan pasien atau petugas perawat.


5
Formulir Serah Terima Sediaan yang Berasal dari Luar IFRS
Serah terima sediaan dari petugas IFRS ke perawat
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan. 2009. Pedoman Dasar Dispensing


Sediaan
Steril. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik
Departemen Kesehatan. 2009. Pedoman Pencampuran Obat Suntik
dan Penanganan Sediaan Sitostatika. Jakarta: Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik
Thank you

Anda mungkin juga menyukai