Kelompok 2
JAKARTA
2021
1. Resep
a. Lampiran foto resep asli non racikan
b. Penulisan ulang resep non racikan
S 2 dd 1
S 2 dd 1
• R/ Neurodex tab x
S 1 dd 1
3. Profil obat
PROFIL OBAT KALIUM DIKLOFENAK
5 Indikasi Lain - -
2 Nama Generik - -
5 Indikasi Lain - -
11 Dosis mg/hari
DIH Edisi 17
maksimum
12 Mekanisme
DIH Edisi 17
kerja
PROFIL OBAT DEXAMETHASONE
5 Indikasi Lain - -
12 Mekanisme
DIH Edisi 17
kerja
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 35 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kegiatan skrining resep meliputi
kesesuaian administratif farmasetik dan pertimbangan klinis.
a. Administratif
No Kelengkapan Resep Ada Tidak ada Keterangan
3 Alamat Praktek
6 Nama Pasien
7 Alamat Pasien Ditanyakan Kepada Pasien
8 Umur Pasien
9 Jenis Kelamin
11 Nama Obat
13 Dosis Obat
14 Jumlah Obat
15 Aturan pemakaian
Kesimpulan : Berdasarkan persyaratan administrasi pada resep ini tidak lengkap karena didalam resep
tidak memuat nama dokter, alamat pasien dan berat badan pasien. Akan tetapi resep masih dapat
dilayani karena hanya ada 1 dokter yang berpraktek di klinik tersebut, alamat pasien dan berat
badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien.
b. Farmasetik
Persyaratan farmasetik dari resep tersebut meliputi :
1) Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk Sediaan
NO Nama Obat Ada Tidak Ada Keterangan
2 Dexamethasone Tablet
3 Neurodex Tablet
Potensi sediaan
No Nama Obat Ada Tidak Ada Keterangan
1 Kalium diklofenak
2 Dexamethasone
3 Neurodex
2) Stabilitas :
Tidak terdapat permasalahan pada stabilitas obat karena merupakan sediaan jadi.
Cek ED dari pabrik yang tertera pada kemasan asli.
Untuk produk obat pabrik sediaan padat menentukan BUD berdasarkan pedoman USP,
maka :
- Jika ED < 1 tahun, BUD maks = ED Pabrik
- Jika ED < 1 tahun, BUD maks = ED Pabrik
3) Inkompabilitas:
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas antar obat karena
merupakan sediaan jadi, sehingga obat dapat diberikan kepada pasien.
Kesimpulan : Berdasarkan persyaratan farmasetik pada resep ini lengkap
Pertimbangan Klinis
1. Interaksi obat
No Obat yang Jenis interaksi Level Mekanisme Rekomendasi
berinteraksi signifikansi interaksi
1. Kalium - - - -
diklofenak ,
Dexamethasone
dengan
Neurodex
2. Kesesuaian dosis
Dosis Resep Dosis lazim
Dosis Keteranga
No Nama Obat
Maksimum n
Sekali Sehari Sekali Sehari
50 mg x
Kalium
1. 50 mg 2 = 100 50 mg 150 mg 150 mg/ hari Sesuai
diklofenak
mg
0,75 mg
Dexamethaso
2. 0,75 mg x 2 = 1,5 0.75 mg 9 mg 9 mg/ hari Sesuai
ne
mg
Neurodex:
-Vitamin B1 100mg 100mg 300mg 300mg/hari
3. -Vitamin B6 200mg 200mg - 500mg 500mg/hari Sesuai
-Vitamin B12 200mcg 200mcg 2.000mcg 2.000mcg/hari
Perhitungan :
3. Efek samping : Efek samping pada resep ini yaitu muntah, sakit kepala, nyeri perut
dan diare.
4. Duplikasi : -
5. Kontra indikasi : -
Kesimpulan :
Di dalam resep tersebut, tidak terdapat interaksi antar obat, tidak terdapat duplikasi
dan kontra indikasi obat serta pasien tidak memiliki riwayat alergi obat.
6. Penyiapan obat :
a. Penyiapan obat tanpa penimbangan
No Nama Obat Penyiapan Obat
.
1 Kalium diklofenak Ambil Kalium diklofenak tablet 50 mg
sebanyak 20 kemudian masukkan ke dalam
plastik obat dan beri etiket putih, tulis nama
pasien lalu tandai 2 x sehari 1. Nyeri dan radang
2 Dexamethasone Ambil kalium Dexamethasone 0,5 mg sebanyak
1 strip kemudian masukkan ke dalam plastik
obat dan beri etiket putih, tulis nama pasien lalu
tandai 2 x sehari 1. Radang
3 Neurodex Ambil neurodex sebanyak 1 strip kemudian
masukkan ke dalam plastik obat dan beri etiket
putih, tulis nama pasien lalu tandai 1 x sehari 1.
Vitamin
b. Etiket
c. Pengemasan
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur
dengan obat yang berasal dari resep lain. Masing-masing obat dikemas dalam
plastik terpisah dengan memperlihatkan etiket pada salah satu sisi wadah sehingga
mempermudahkan pemeriksaan akhir saat penyerahan. Kemasan plastik harus
bersih, tidak berbau, dan tertutup sehingga sediaan obat tidak keluar atau jatuh.
Copy resep
Salinan Resep
No. Resep : 01 Tanggal Resep : 14/02/21
Nama Doktek :-
Asal Resep : Klinik Pratama Dermaga Raya
Nama Pasien : Ny. Sudarsih
Usia : 49 tahun
1. Resep
a. Resep Asli Racikan
b. Penulisan ulang resep
R/ Theophylin 60 mg
Rhinofed ¼ tab
Ambroxol 1/3 tab
Methylprednisolone 1/3 tab
CTM 2 mg
mfpulvdtd no. XV
S 3 ddpulv I
Pro : Salsabila
Umur : 7 tahun
Alamat: PamulangPermai Blok E-5 No. 25
2. Narasi Resep
Bahasa Latin : Recipe teophylin60 mg
Rhinofed ¼ tab
Ambroxol 1/3 tab
Methylprednisolone 1/3 tab
CTM 2 mg
Miscefacpulvis da tales dosisnumero XV
Signater de die pulvisuno
Bahasa Indonesia : Ambillahteophylin 60 mg
Rhinofed ¼ tab
Ambroxol 1/3 tab
Methylprednisolone 1/3 tab
CTM 2 mg
Buatlah serbuk bagi sejumlah 15
Tandailah 3 kali sehari
3. ProfilObat
4. Skrining Resep
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 35 Tahun 2014
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, kegiatan skrining resep meliputi
kesesuaian administratif farmasetik dan pertimbangan klinis.
a. SkriningAdministratif
N Keterangan
KelengkapanResep Ada Tidakada
o
1 NamaDokter
2 No. SuratIzinPraktek Dokter berpraktek di Klinik
3 AlamatPraktek
TanggalPenulisanRes
4
ep
5 Tandatangandokter Tanda tangan dalam bentuk cap
6 NamaPasien
7 AlamatPasien
8 UmurPasien
9 JenisKelamin
Ditimbang oleh perawat sebelum
10 BeratBadanPasien
diperiksa dokter
11 NamaObat
12 Bentuksediaan
13 DosisObat
14 JumlahObat
15 Aturanpemakaian
Informasilainnya
16
(Iter, Cito, PIM, dll)
b. Farmasetik
Persyaratan farmasetik dari resep tersebut meliputi :
Penulisan bentuk sediaan dan potensi yang diminta
Bentuk Sediaan
N Nama Obat Ada Tidak Keterangan
O Ada
1 Teophylin Tablet
2 Rhinofed Tablet
3 Ambroxol Tablet
4 Methylprednisolone Tablet
5. Ctm Tablet
Potensi sediaan
No Nama Obat Ada Tidak Keterangan
Ada
1 Teophylin 300mg
2 Rhinofed :
-Pseudoefedrin
30mg
-terfenadine 40mg
3 Ambroxol 30 mg
4 Methylprednisolone 4mg
5 Ctm 4mg
i. Stabilitas :
Cara perhitungan Beyond Use Date (BUD)
Cek ED masing-masing obat : ED 6 bulan maka hitunglah 25% dari sisa waktu
penggunaan obat sebelum ED, jika hasilnya > 6 bulan, maka BUD maksimal = 6 bulan.
Untuk resep racikan :
ED Teophylin (Juni 2022) ED paling pendek atau terdekat
ED Rhinofed (Februari 2022)
ED Methylpredinisolon (Agustus 2022)
ED Ctm (Mei 2023)
Waktu meracik obat 27 Agustus 2021
25 % x Waktu racik sampai ED yang paling terdekat 27 Agustus 2021- juni 2022 (10
bulan)
Perhitungan :
25 % x 10 bulan = 2,5 bulan
Sehingga ED racikan tersebut adalah 11 desember 2021
ii. Inkompabilitas:
Dalam resep ini tidak ada permasalahan dalam inkompabilitas baik fisika maupun kimia
pada semua obat didalam resep sehingga obat dapat diberikan kepada pasien.
Kesimpulan :
c. Pertimbangan Klinis
1. Interaksi obat
No Obat yang Jenis interaksi Level Mekanisme Rekomendasi
berinteraksi signifikansi interaksi
1. Theophylin dengan - - - -
rhinofed
2. Theophylin dengan - - - -
ambroxol
3. Theophylin dengan - - - -
methylprednisolone
4. Theophylin dengan - - - -
ctm
5. Rhinofed dengan - -- - --
ambroxol
6. Rhinofed dengan - - - -
methylprednisolone
7. Rhinofed dengan - - - -
ctm
8. Ambroxol dengan - - - -
ctm
9. Ambroxol dengan -- - -
methylprednisolone
10 Methylprednisolone - - - -
. dengan ctm
2. Kesesuaian Dosis
Dosis
Dosis Resep Dosis lazim Keterangan
Maksimum
No Nama Obat
Sekali Sehari Sekali Sehari
1. Teophylin 12-14
mg/kg
Rhinofed
2.
-pesudoefedrin 30 mg
HCL
3. Ambroxol
Methyl
4. 2 mg 60 mg
Prednisolone 2-60 mg
5. CTM 2 mg 2 mg x 3 2 mg 8 mg
= 6 mg
3. Perhitungan
4. Efek Samping
Teophylin : Mual, muntah, pusing, insomnia
Pseudoefedrin : Pusing, gelisah, gangguan SSP
CTM : Sedasi, nyeri kepala
5. Duplikasi :-
6. Kontraindikasi :-
Kesimpulan : Di dalam resep tersebut, tidak terdapat interaksi antar obat, tidak
terdapat duplikasi dan kontra indikasi obat serta pasien tidak memiliki riwayat alergi
obat sehingga obat dapat diberikan kepada pasien.
7. Penyiapan Obat
Racikan
Theopylin tablet 300 mg : 60mg x 15 = 900 mg : 300 mg = 3 tablet
1
Rhinofed : x 15 = 4 tablet
4
1
Ambroxol : x 15 = 5 tablet
3
1
Methylprednisolone : x 15 = 5 tablet
3
Ctm 4 mg : 2mg x 15 = 30 mg : 4 mg = 7,5 tablet
b. Etiket
Salsabila
3x sehari 1 bungkus
Paraf
c. Pengemasan Obat
Pengemasan sebaiknya dilakukan di tempat kering dan tidak bercampur dengan
obat yang berasal dari resep lain. Untuk masing-masing obat non racikan dan racikan
dikemas dalam wadah plastik klip lalu diberi etiket sehingga mempermudah
pemeriksaan akhir saat penyerahan. Kemasan plastik harus bersih, tidak berbau, dan
tertutup sehingga sediaan obat tidak keluar atau jatuh.
8. Pemberian Informasi Obat
No Nama obat Informasi obat
1 Teophyllin Indikasi : Bronkodilator
Aturan pakai : 3 kali sehari 1 bungkus
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu ruang,
terlindung dari cahaya.
Informasi lainnya :
2 Rhinofed Indikasi : Rhinitis
Aturan pakai : 3 kali sehari 1 bungkus
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu ruang,
terlindung dari cahaya
Informasi lainnya :
3 Ambroxol Indikasi : Mukolitik (Mengencerkan dahak)
Aturan pakai : 3 kali sehari 1 bungkus
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu ruang,
terlindung dari cahaya.
Informasi lainnya : obat dapat diminum sesudah
makan.
4 Methylprednisolone Indikasi : Antiradang
Aturan pakai : 3 kali sehari 1 bungkus
Cara penyimpanan : Simpan pada suhu ruang,
terlindung dari cahaya
Informasi lainnya : obat dapat diminum sesudah
makan
5. CTM Indikasi : Antihistamin
Aturan Pakai : 3 kali sehari 1 bungkus
Cara Penyimpanan : Simpan pada suhu ruang,
terlindung dari cahaya
Informasi lainnya : Obat dapat menyebabkan
mengantuk
9. Lain-lain
Copy Resep
Salinan Resep
No. Resep : 01 Tanggal Resep : 27/02/21
Nama Doktek : Alfi Rizal
Asal Resep : Klinik Kimia Farma
Nama Pasien : Salsabila
Usia : 7 tahun
R/ Theophylin 60 mg
Rhinofed ¼ tab
Ambroxol 1/3 tab
Methylprednisolone 1/3 tab
CTM 2 mg
mfpulvdtd no. XV
S 3 ddpulv I -det-
Jakarta, 27/02/21
P.C.C