Anda di halaman 1dari 19

RESEP

PEMERINTAH KOTA DENPASAR


RUMAH SAKIT UMUM WANGAYA
JL. Kartini No. 133 Denpasar Telp. 222487-222141 Fax. 224114

Poliklinik :
Ruang :
Dokter : Gd.S

Denpasar, 2 Mei 2013

R/ Zibramax 500 No. III

1 dd I

R/ Demacolin Tab No. X

3 dd I

R/ Epexol Syr No. I

3 dd CI

Pro : Mira Suwarni

Umur : 18 tahun BB :

Alamat :
SKRINING RESEP

Kelengkapan Resep Ada Tidak ada


Nama
SIP

Identitas Alamat rumah


dokter / Alamat praktek
Rumah Sakit
No Telp
Hari dan jam kerja
Simbol R/
Superscriptio Nama Kota
Tanggal resep
Nama obat
Inscriptio Kekuatan obat
Jumlah obat
Subscriptio BSO
Frekuensi pemberian
Jumlah pemberian obat
Signatura
Waktu minum obat
Informasi lain
Paraf
Penutup
Tanda tangan
Nama
Identitas Alamat
pasien Umur
BB

Berdasarkan resep diatas, maka dapat dikatakan bahwa resep tersebut


hampir lengkap namun ada beberapa data seperti No.SIK, alamat rumah, hari dan
jam kerja dokter itu praktek, waktu minum obat, paraf dari dokter dan tanda
tangannya, serta identitas pasien yaitu alamat pasien dan berat badan pasien tidak
dicantumkan dalam resep. Kelengkapan data yang berhubungan dengan dokter
sangat penting untuk diisi dengan lengkap agar memudahkan tenaga farmasi
untuk menghubungi apabila terjadi ketidakrasionalan dalam penulisan resep
ataupun apabila ada penggantian obat dalam resep sehingga tenaga farmasi dapat
dengan mudah menghubungi dokter. Untuk paraf dan tanda tangan serta No.SIK
seharusnya dicantumkan agar dapat dipastikan bahwa resep tersebut benar ditulis
oleh dokter dan menghindari adanya resep palsu. Untuk waktu minum obat
sebaiknya dicantumkan sehingga pasien dapat patuh terhadap obat yang diberikan
sehingga tepat dosis dan mempercepat penyembuhan dan efek yang dihasilkan
bisa maksimal. Sedangkan pencantuman berat badan pasien sangat penting untuk
menghindari terjadinya kesalahan dalam perhitungan dosis obat. Dan alamat
pasien serta identitas lainnya digunakan untuk menghindari medication error
dalam penyerahan obat.

I. INFOMASI OBAT
1. Komposisi, Pabrik dan Distributor
Nama Komposisi Pabrik Distributor
Obat
Zibramax Azitromycin 500 PT. Guardian Penta Valent (ISO
500 mg mg Pharmatama vol 46 hal 678)
Demacolin Paracetamol 500 PT. Coronet Aditya Farmatama
tab Pseudoefedrin HCl Crown
7,5 mg
Klorfeniramin
maleat 2 mg
Kofein 10 mg

Epexol syr Ambroxol 15 mg PT. Sanbe Bina San Prima


Farma (ISO vol 46 hal
679)
2. Farmakologi
a. Zibramax 500
Farmakologi :
- Azithromycin kaplet salut selaput adalah suatu macrolide atau
azelide dengan kegunaan dan cara kerja sama dengan
erythromycin, tapi memiliki aktifitas yang lebih besar dari
erythromycin untuk bakteri gram negatif seperti Haemophyllus
Influenzae dan Moraxella catarrhalis dan juga memiliki aktivitas
untuk beberapa enterobakteri seperti Escerichia coli, Salmonella
dan Shigella spp.
- Kadar plasma azithromycin sangat rendah, tapi kadar dalam
jaringan jauh lebih tinggi. Waktu paruh dalam jaringan cukup
panjang sehingga cukup diberikan satu kali sehari.
- Azithromycin juga memilki aktivitas untuk Toxoplasma gondii.
(Pustaka : brosur PT. Guardian Pharmatama dan ISO
Farmakoterapi hal 798)
b. Demacolin tab
Farmakologi :
- Bekerja sebagai analgesik-antipiretik, antihistamin dan
dekongestan hidung.
(Pustaka : brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol
Farmakologi :
Epexol melegakan saluran nafas mulai dari alveoli sampai trakea
dengan mekanisme kerja berikut :
- Memulihkan produksi mukus seperti pada keadaan normal
Epexol mengatur sekresi mukus pada bronkus dan menormalkan
kembali sifat fisik mukus. Sekresi mukus dirangsang sehingga
kekentalan dahak berkurang.
- Meningkatkan aktivitas dan fungsi transport silia.
Epexol memulihkan mekanisme pembersihan daerah trakeabronkus
dengan merangsang sel epitel bersilia. Gerakan silia meningkat,
secara morfologis terlihat peningkatan jumlah buka microvilli
dari sel epitel bersilia dan peningkatan aktivitas sel bersilia.
- Merangsang produksi surfaktan (fosfolipid surface active) paru-
paru.
Oleh karena efek anti-lekat dari surfaktan, maka pelekatan antara
partikel lendir dengan dinding bronkus berkurang, demikian juga
antara partikel-partikel mukus yang dapat menyebabkan terjadinya
gumpalan-gumpalan lendir.
Epexol diabsorpsi dengan baik disaluran pencernaan. Waktu paruh
antara 9-10 jam. Pada pemberian berulang dalam dosis terapi, tidak
menunjukkan terjadinya penimbunan.
Epexol dimetabolisme menjadi beberapa metabolit inaktif dan
dieliminasi sebagai konyugat glukuronat yang larut dalam air.
Epexol memiliki toleransi yang baik, sehingga memungkinkan untuk
digunakan dalam jangka lama.
(Pustaka : brosur PT. Sanbe Farma)

3. Indikasi
a. Zibramax 500
Indikasi :
- Infeksi saluran pernafasan bagian bawah yang disebabkan oleh
Haemophyllus Influenzae, Moraxella catarrhalis atau
Streptococcus pneumoniae.
- Pengobatan alternatif infeksi saluran pernafasan bagian atas yaitu
Streptococcal Pharingitis/Tonsilitis yang disebabkan oleh S
treptococcus pyogenes pada penderita yang tidak dapat
menggunakan obat pilihan.
- Infeksi kulit dan jaringan yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus, Streptococcus pyogenes atau Streptococcus agalactiae.
- Penyakit kelamin : urethritis non-gonococcal dan cervicitis yang
disebabkan oleh Chlamydia.
(Pustaka : brosur PT. Guardian Pharmatama dan ISO
Farmakoterapi hal 800)
b. Demacolin tab
Indikasi : Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala,
hidung tersumbat dan bersin-bersin.
(Pustaka : brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol syr
Indikasi : epexol diindikasikan untuk penyakit saluran pernafasan akut
dan kronis yang disertai dengan sekresi bronkial yang abnormal,
terutama pada serangan akut dari bronkitis kronis, asma bronkial,
bronkitis asmatik, pengobatan sebelum dan sesudah operasi serta pada
perawatan intensif untuk menghindari komplikasi paru-paru.
(Pustaka : brosur PT. Sanbe Farma, ISO Farmakoterapi hal 467 dan
ISO vol 46 hal 514)

4. Kontra Indikasi
a. Zibramax 500
Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap Azithromycin,
erythromycin atau antibiotika makrolida lainnya serta yang
mempunyai gangguan fungsi hati.
(Pustaka : brosur PT. Guardian Pharmatama, ISO Farmakoterapi hal
800 dan ISO vol 46 hal 140)
b. Demacolin tab
Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat
ini. Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat.
(Pustaka : brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol syp
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap ambroxol
(Pustaka : brosur PT. Sanbe Farma dan ISO Farmakoterapi hal 467)
5. Efek Samping
a. Zibramax 500
Efek samping :
- Reaksi hipersensitifitas pada kulit dapat terjadi seperti rash, ruam
dan reaksi alergi lainnya,
- Sakit kepala atau pusing dapat pula terjadi
- Efek samping yang sering terjadi pada saluran cerna adalah : diare,
abdominal discomfort (pain/cramps), mual, muntah, kembung
(tidak lebih dari 3%), nyeri perut, urtikaria
- Efek samping lain yang jarang terjadi adalah sebagai berikut :
Gangguan kardiovaskuler : palpitasi, nyeri dada.
Gangguan saluran cerna : dispepsia, muntah, melena cholestatic
jaundice.
Gangguan genitourinary : monilia, vaginitis, nephritis.
- Gangguan sistem saraf : vertigo, somnolence.
- Reaksi alergi : photosensitivity, angiooedeme.
- Umum : fatique.
- Peningkatan enzim yang reversibel.
- Kadang-kadang dapat timbul peningkatan jumlah netrofil.
- Gangguan pendengaran yang reversibel pernah dilaporkan setelah
pemberian dosis besar; ikaterus kolestatik gangguan jantung
(aritmia dan nyeri dada)
- Wanita hamil dan menyusui; pernah dilaporkan fotosensitivitas dan
neutropenia ringan.
(Pustaka : brosur PT. Guardian Pharmatama, ISO Farmakoterapi
hal 800 dan ISO vol 46 hal 140)
b. Demacolin tab
Efek samping : Mengantuk, gangguan pencernaan, insomnia, gelisah,
eksitasi, tremor, takikardi, aritmia ventrikuler, mulut kering, palpitasi,
sulit berkemih. Penggunaan dosis besar dan jangka panjang
menyebabkan kerusakan hati. (Pustaka: brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol syr
Efek samping : epexol umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Dilaporkan adanya efek samping gastrointestinal yang ringan serta
alergi pada beberapa pasien. Gangguan pencernaan.
(Pustaka : brosur PT. Sanbe Farma dan ISO Farmakoterapi hal 467)

6. Dosis
a. Zibramax 500
Dosis :
- Pemberian bersama makanan akan mengurangi biovailabilitas
sebanyak 50%. Oleh karena itu seperti pada jenis antibiotika lain,
Azithromycin harus diberikan paling sedikit 1 jam sebelum atau 2
jam setelah makan.
- Dewasa (termasuk pasien lanjut usia) :
Untuk pengobatan infeksi kelamin yang disebabkan oleh
Chlamydia trachomatis atau yang peka terhadap Neisseria
gonorrhoeae : dosis oral 1 gram sebagai dosis tunggal.
- Untuk infeksi lain yaitu infeksi saluran pernafasan bagian atas dan
bawah serta infeksi kulit dan jaringan, total dosis adalah 1,5 gram
selama 5 hari dengan dosis awal 500 mg kemudian 250 mg per hari
pada hari kedua sampai hari kelima.
- Untuk anak : dengan dosis 10 mg/kgBB/hari, diberikan 1 kali
sehari selama 3 hari.
(Pustaka : brosur PT. Guardian Pharmatama)
b. Demacolin tab
Dosis :
- Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun dosisnya 1-2 tablet, 3-4 kali
sehari.
- Anak-anak umur 6-12 tahun dosisnya -1 tablet, 3-4 kali sehari
(Pustaka: brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol syr
Dosis :
- Anak-anak < 2 tahun yaitu 2,5 ml, 2 kali sehari
- Anak-anak 2-5 tahun yaitu 2,5 ml, 3 kali sehari
- Anak-anak 5-10 tahun yaitu 5ml, 2-3 kali sehari
- Dewasa dan anak-anak > 10 tahun yaitu 10 ml, 3 kali sehari
(Pustaka : brosur PT. Sanbe Farma)

7. Peringatan & Perhatian


a. Zibramax 500
Peringatan dan perhatian :
- Jangan digunakan pada pasien gangguan gastrointestinal karena
Azithromycin dapat mengiritasi lambung walaupun lebih sedikit
dibanding erythromycin
- Pemakaian pada pasien yang menderita gangguan hati supaya
berhati-hati karena Azithromycin dimetabolisme dihati
- Azithromycin sebaiknya tidak diberikan bersama dengan derivat
ergot karena kemungkinan dapat menimbulkan ergotism walapun
belum ada data tentang kemungkinan terjadi interaksi antara ergot
dan Azithromycin
- Seperti sediaan antibiotika lain, kemungkinan akan timbul super
infeksi terhadap mikroba yang peka termasuk jamur
- Penderita dengan gangguan ginjal sedang (bersihan kreatinin atau
creatinine clearance > 40 ml/menit) tidak memerlukan penyesuaian
dosis. Karena tidak ada data tentang penggunaan Azithromycin
pada pasien gangguan ginjal berat, maka pemberian Azithromycin
harus hati-hati pada pasien dengan gangguan ginjal berat
- Sebaiknya tidak diberikan pada penderita pneumonia rawat jalan
dengan faktor resiko sebagai berikut :
Penderita dengan infeksi nosokomial yang didapat
Penderita yang diketahui bakteriemia
Penderita yang memerlukan rawat inap
Penderita usia lanjut dan debil
Penderita yang mempunyai masalah kesehatan serius
(termasuk imunodefisiensi atau fungsional asplenia)
- Sebaiknya dilakukan test kepekaan untuk pasien yang mendapat
pengobatan dengan Azithromycin karena ada beberapa mikroba
yang resisten terhadap Azithromycin
- Efektifitas dan keamanan untuk anak dan remaja dibawah usia 16
tahun belum ditetapkan
- Keamanan pengguanaan Azithromycin pada wanita hamil dan
menyusui belum dapat ditetapkan (sejumlah kecil masuk ke ASI),
karena itu Azithromycin hanya digunakan bila benar-benar
diperlukan.
- Khasiat Azithromycin untuk pencegahan rheumatic fever belum
ditetapkan.
(Pustaka: brosur PT. Guardian Pharmatama dan ISO Farmakoterapi
hal 799)
b. Demacolin tab
Peringatan dan perhatian:
- Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi hati
dan ginjal, glaucoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, gangguan
jantung dan diabetes mellitus.
- Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun, wanita hamil dan
menyusui, kecuali atas petunjuk dokter.
- Selama minum obat ini tidak boleh mengendarai kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin.
- Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang
menekan susunan saraf pusat.
- Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alcohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan fungsi hati.
(Pustaka: brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol syr
Peringatan dan perhatian:
- Tidak dianjurkan pada kehamilan trisemester pertama.
- Diberikan pada ibu menyusui jika memang benar-benar diperlukan.
- Ambroxol tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama
tanpa konsultasi dokter.
- Dalam beberapa kasus insufisiensi ginjal, akumulasi dari metabolit
ambroxol terbentuk dihati
(Pustaka: brosur PT. Sanbe Farma dan PT. Etercon Pharma)

8. Interaksi Obat
a. Zibramax 500
Interaksi obat:
- Sebaiknya tidak diberikan bersama dengan antasid yang
mengandung aluminium dan magnesium karena dapat menurunkan
kadar obat dalam serum.
- Azithromycin dapat diberikan bersama dengan warfarin, tetapi
monitoring waktu protrombin harus rutin dilakukan.
- Tidak boleh diberikan bersama dengan derivat ergot karena secara
teoritis ada kemungkinan timbulnya ergotisme.
- Beberapa antibiotika macrolide dapat mengganggu metabolisme
siklosporin.
- Pemberian bersama digoxin dapat menurunkan kadar digoxin.
- Cimetidine yang diberikan 2 jam sebelum pemberian azithromycin
tidak mempengaruhi absorpsi Azithromycin.
- Aritmia: hindari penggunaan bersama astemizol atau terfenadin,
hindari juga kombinasi dengan cisaprid.
(Pustaka: brosur PT. Guardian Pharmatama dan ISO Farmakoterapi
hal 799)
b. Demacolin tab
Interaksi obat: penggunaan bersama antidepresan tipe penghambat
MAO dapat mengakibatkan krisis hipertensi.
(Pustaka: brosur PT.Coronet Crown)
c. Epexol syr
Interaksi obat: Epexol memungkinkan untuk dikombinasikan dengan
obat-obat lainnya terutama dengan kortikosteroid, bronkodilator dan
antibiotik. Pemberian bersamaan dengan antibiotik (amoxicillin,
cefuroxime, eritromisin, doksisiklin) menyebabkan peningkatkan
penerimaan antibiotik ke dalam jaringan paru-paru.
(Pustaka: brosur PT. Sanbe Farma dan PT. Etercon Pharma)

II. ANALISIS RESEP


Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep di atas, maka diduga bahwa
pasien mengalami infeksi saluran nafas atas yang disertai dengan demam, pilek
dan produksi mukus yang berlebih sehingga menyebabkan batuk berdahak.
Biasanya yang memicu penyakit ini adalah pola hidup yang tidak sehat seperti
makan-makanan yang tidak bersih, gorengan yang berlebih, daya tahan tubuh
yang menurun, kecapekan, polusi udara yang tidak bersih, kurangnya berolahraga.
Zibramax 500 pada resep ini diindikasikan sebagai pengobatan alternatif
infeksi saluran pernafasan bagian atas yaitu Streptococcal Pharingitis/Tonsilitis
yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes pada penderita yang tidak dapat
menggunakan obat pilihan. Diberikan obat antibiotika ini diharapkan dapat
membunuh bakteri sehingga proses penyembuhan dapat tercapai maksimal.
Dimana kadar plasma azithromycin sangat rendah, tapi kadar dalam jaringan jauh
lebih tinggi. Waktu paruh dalam jaringan cukup panjang sehingga cukup
diberikan satu kali sehari.
Demacolin tab dalam resep diindikasikan untuk meringankan gejala flu
seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin. Demacolin tab
merupakan kombinasi antara paracetamol, pseudoefedrin HCl, klorfeniramin
maleat, kofein. Diberikan obat ini dimaksudkan untuk meringankan beberapa
gejala yang dialami pasien (panas, pilek, pusing, dan bersin-bersin) sehingga
pasien tidak perlu mengkonsumsi banyak obat tetapi hanya cukup satu obat
dengan kandungan beberapa bahan aktif sehingga pasien dapat menghemat dalam
pembelian obat.
Sedangkan epexol syr dalam resep diindikasikan untuk penyakit saluran
pernafasan akut dan kronis yang disertai dengan sekresi bronkial yang abnormal.
Diberikan obat ini dimaksudkan untuk mempermudah pengeluaran mukus (lendir)
sehingga melegakan pernafasan. Sekresi lendir menjadi normal kembali selama
pengobatan dengan Ambroxol. Baik batuk maupun volume dahak dapat berkurang
secara bermakna. Dengan demikian cairan sekresi yang berupa selaput pada
permukaan mukosa saluran pernafasan dapat melaksanakan fungsi proteksi secara
normal kembali.

III. PENILAIAN KERASIONALAN RESEP


a. Tepat Indikasi
Nama Obat Zat Aktif Indikasi Keterangan
Zibramax Azithromycin 500 Infeksi saluran Tepat Indikasi
500 mg pernafasan atas
Demacolin Paracetamol 500 Tepat Indikasi
tab mg
Pseudoefedrin Meringankan gejala
HCl 7,5 mg flu seperti demam,
Klorfeniramin sakit kepala, hidung
maleat 2 mg tersumbat dan
Kofein 10 mg bersin-bersin

Epexol syr Ambroxol HCl 15 Untuk penyakit Tepat Indikasi


mg saluran pernafasan
akut dan kronis yang
disertai dengan
sekresi bronkial
yang abnormal.
b. Tepat Dosis

Pemakaian Dalam Kesimpulan


Nama Obat
resep
Sekali Sehari
Zibramax 500 mg 1 tablet sehari 1 dd I Sesuai
500 mg 1 x sehari 1
tablet
Demacolin 1-2 tablet 3-4 tablet/hari 3 dd I Sesuai
tab 3 x sehari 1
tablet
Epexol syr 10 ml 3-4 10 mg/hari 3 dd CI Tidak
3 x sehari 1 Sesuai
sendok
makan

c. Tepat Pasien
Untuk pasien Mira Suwarni yang merupakan pasien dewasa, keseluruhan
bentuk sediaan dan dosis yang diberikan sudah sesuai dengan kondisi pasien yang
merupakan pasien dewasa. Dalam hal ini tidak terdapat kesulitan pasien dalam
menggunakan obat terkait dengan bentuk sediaan obat.

IV. FARMAKOEKONOMI
Demi memberikan pengobatan yang terjangkau kepada pasien, maka tenaga
farmasi dapat menawarkan obat lain dengan kandungan yang sama dan harga
yang lebih murah, tanpa mengurangi efektivits pengobatan. Kita boleh mengganti
obat yang tertulis dalam resep tetapi harus dikonfirmasi terlebih dahulu kepada
pasien untuk persetujuannya. Sebagai alternatif dapat diberikan obat generik atau
obat paten dengan komposisi yang sama tetapi harganya lebih murah.
Obat dalam R/ Harga (Rp.) Obat alternatif Harga (Rp.)
Obat dalam R/ Obat alternatif
Zibramax 500 @37.125x3 = Azithromycin @13.800x 3 =
Rp. 111.375,- 500 Rp. 41.400,-
Demacolin tab @300 x 10 = Demacolin tab @300 x 10 =
Rp.3000,- Rp. 3000,-
Epexol syr Rp. 19.257,-/botol Ambroxol syr Rp. 4.700,-
/botol
Harga Obat dalam R/ = Rp.133.632,-

TOTAL HARGA
OBAT : Harga Obat alternatif = Rp. 49.100,-

V. PERACIKAN OBAT
a. Penyiapan kaplet zibramax 500
Disiapkan sebanyak 3 kaplet zibramax 500, kemudian dimasukkan ke
dalam plastik klip dan diberi etiket sebagai berikut:

No: Tgl. 2 Mei 2013

Nama: Mira suwarni

1 X sehari 1 Tablet/Kapsul/Bungkus
1 Jam Sebelum/Sesudah makan

Pagi, Siang, Sore, Malam

SEMOGA LEKAS SEMBUH


TERIMA KASIH
b. Penyiapan tablet Demacolin
Disiapkan sebanyak 10 tablet Demacolin, kemudian dimasukkan ke
dalam plastik klip dan diberi etiket sebagai berikut:

No: Tgl. 2 Mei 2013

Nama: Mira suwarni

3 X sehari 1 Tablet/Kapsul/Bungkus
Sebelum/Sesudah makan

Pagi, Siang, Sore, Malam

SEMOGA LEKAS SEMBUH


TERIMA KASIH

c. Penyiapan Epexol sirup


Disiapkan sebanyak 1 botol Epexol sirup, kemudian diberi etiket dengan
cara tempelkan pada kardus botol:

No: Tgl. 2 Mei 2013

Mira Suwarni
3 X sehari 1 sendok makan
Sebelum/sesudah makan

VI. PENYERAHAN DAN KIE


1. Sebelum bertanya lebih lanjut, tanyakan dahulu untuk siapa pengobatan ini
ditujukan, apakah untuk pasien yang datang atau orang lain.
2. Menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah mendapatkan obat
tersebut.
3. Jika pasien belum pernah mendapatkan pengobatan tersebut, maka perlu
ditanyakan:
Apa yang telah dikatakan dokter tentang pengobatan yang diberikan?
Apa yang telah dikatakan dokter tentang cara pakai obat yang
diberikan?
Apa yang diharapkan dari pengobatan ini?
4. Jika pasien pernah menggunakan obat tersebut, maka tanyakan sejauh
mana pengertian pasien akan obatnya, dari cara pakai dan efeknya pada
penyakit yang diderita.
5. Disampaikan kepada pasien bahwa obat yang diserahkan ada 3 macam
yaitu :
Zibramax 500 mg diminum 1 x sehari 1 tablet pada pagi hari (24 jam),
dokter memberikan obat sebanyak 3 tablet, jadi karena zibramax 500
merupakan antibiotik, obat ini harus diminum rutin selama 3 hari. Obat
ini digunakan untuk infeksi atau radang pada saluran nafas atas.
Demacolin tab diminum 3 x sehari 1 tablet pada pagi, siang dan sore
(setiap 8 jam), dokter memberikan obat sebanyak 10 tablet, jadi jika
obat diminum rutin, obat akan habis dalam waktu 3 hari lebih satu biji
untuk esok pagi harinya. Obat ini digunakan untuk meringankan gejala
flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
Tetapi apabila gejala tersebut sudah tidak terasa lagi, pasien boleh
menghentikan penggunaan obat ini.
Epexol sirup diminum 3 x sehari 1 sendok makan pada pagi, siang, dan
sore (setiap 8 jam), dokter memberikan 1 botol epexol sirup, jadi jika
obat diminum rutin, obat akan habis dalam 2 hari karena 1 botol isinya
60 ml, dalam 1 sendok takar sirup terdapat 5 ml (1 sendok makan 15
ml) jadi sehari pasien minum 45 ml. Obat ini digunakan untuk
mempermudah pengeluaran lendir atau dahak yang kental dan lengket
dalam saluran pernafasan. Apabila dahak sudah tidak ada lagi, pasien
boleh menghentikan penggunaan obat ini.
6. Pasien dianjurkan untuk minum obat secara teratur.
7. Pasien diberikan informasi tentang efek samping obat yang mungkin
terjadi dari ketiga obat tersebut. Untuk zibramax 500 efek samping yang
mungkin terjadi seperti diare, sakit kepala, rash. Kalau untuk demacolin
efek samping yang terjadinya biasanya mengantuk, insomnia, gelisah.
Sebaiknya jangan mengendarai kendaraan bermotor. Sedangkan untuk
epexol sirup efek samping yang mungkin terjadi umumnya masih dapat
ditoleransi dengan baik. Ingatkan kepada pasien bahwa efek samping tidak
selalu timbul, jadi jangan kepikiran pada efek samping yang mungkin
terjadi tetapi pikirkan kesembuhannya. Selama mengkonsumsi obat ini
sebaiknya istirahat yang cukup supaya penyembuhannya lebih cepat.
8. Meyakinkan pasien untuk menghindari larangan dokter atau hal-hal yang
menjadi pantangan seperti makan gorengan, es, makanan siap saji,
perbanyak minum air putih hangat, makan-makanan yang kaya akan serat
(sayur dan buah), istirahat yang cukup.
9. Pasien dianjurkan untuk mengontrol kembali ke dokter apabila obat telah
habis namun gejala belum membaik.
10. Melakukan verifikasi akhir atau meminta pasien untuk mengulangi cara
penggunaan obatnya guna memastikan pasien telah mengerti tentang cara
penggunaan obat dan menanyakan pada pasien hal-hal yang mungkin
kurang jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Brosur obat Zibramax 500 diproduksi oleh PT. Guardian Pharmatama.


Brosur obat Demacolin tab diproduksi oleh PT. Coronet Crown.
Brosur obat Epexol sirup diproduksi oleh PT. Sanbe Farma.
Brosur obat ambroxol diproduksi oleh PT. Etercon Pharma
Tim penyusun, 2010, ISO Indonesia Volume 46, PT. ISFI, Jakarta.
Tim penyusun, 2008, ISO Farmakoterapi, PT. ISFI, Jakarta.
Harkness Richard, Interaksi Obat.

Anda mungkin juga menyukai