Anda di halaman 1dari 16

1 Suatu industri farmasi mengembangkan Jawaban : E.

Penghancur
sediaan tablet amoksisilin 500 mg. Hasil
pengujian sifat fisik menunjukkan tablet Pembahasan :
hancur selama 14 menit dan laju disolusi - Disolusi merupakan proses melarutnya
tablet mendekati batas bawah spesifikasi suatu zat kimia atau senyawa obat dari
yang ditentukan. Jika dilakukan sediaan padat kedalam suatu medium
reformulasi tablet tersebut, apakah bahan tertentu. Uji disolusi berguna untuk
tambahan yang harus ditingkatkan mengetahui seberapa banyak obat yang
konsentrasinya? melarut dalam medium asam atau basa
(lambung dan usus).
A. Bahan pengisi
- Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan
B. Bahan pelican untuk memperbesar volume dan berat tablet.
C. Bahan pengikat - Bahan pengikat membantu perlekatan
partikel dalam formulasi, memungkikan
D. Bahan pewarna granul dibuat dan dijaga keterpaduan hasil
E. Bahan penghancur akhir tabletnya.
- Bahan penghancur ditambahkan untuk
memudahkan pecahnya atau hancurnya
tablet ketika kontak dengan cairan saluran
cerna. Bahan penghancur akan menarik air
dalam tablet, mengembang dan
menyebabkan tabletnya pecah menjadi
bagian-bagian kecil sehingga
memungkinkan larutnya obat dan
tercapainya bioavaibilitas yang diharapkan.

2 Seorang ibu datang ke apotik untuk Jawaban : TIDAK ADA, sudah


menebus obat anaknya yang berumur 10 menghitung menggunakan Umur dan
tahun dengan berat badan 21 kg dengan Berat Badan, akan tetapi pada pilihan
resep jawaban tidak ada yang tepat.
R/ Luminal 0,04
Pembahasan :
thiamine HCL 0,01 Perhitungan Dosis Berdasarkan Umur
Sl qs DILLING (10 tahun)
DM 1x = (10/20) x 150 mg = 75 mg
mf,.pulv dtd no XV DT 1x = 40 mg
Stdd pulv 1 Persentase dosis = (DT/DM) x 100%
= (40/75) x 100% = 53.33 %
Diketahui dosis maksimal luminal adalah
150 mg – 300 mg. berapakah persentase Perhitungan Dosis Berdasarkan BB (21 kg)
luminal sekali pakai Rumus THREMICH-FIER (JERMAN)
A. 100 % DM 1x = (n/70) x DM= (21/70) x 150 mg =
45 mg
B. 110 %
Persentase dosis = (DT/DM) x 100%
C. 108, 57 % = (40/45) x 100% = 88.88 %
D. 72,38 %
E. 72,40 % Perhitungan Dosis Berdasarkan BB (21 kg)
BLACK (BELANDA);
DM 1x = (n/62) x DM= (21/62) x 150 mg =
50.80 mg
Persentase dosis = (DT/DM) x 100%
= (40/50.80) x 100% = 78.74 %
3 Seorang anak berusia 4 tahun dengan Jawaban : B. 250 mg
berat 25 kg didiagnosis ISPA. Diberikan
obat oleh dokter selama 5 hari dengan Pembahasan :
dosis 40 mg/kgBB/hari dengan 4 dosis Dosis Obat Perhari = 40mg/kgBB/hari
terbagi. Berapakah dosis yang digunakan Untuk anak BB (25 kg) = 25 x 40 mg
anak tersebut untuk sekali minum? = 1000mg/ hari
Dosis diberikan sehari 4 kali,
A. 125 mg
Dosis sekali pakai = 1000mg/ 4
B. 250 mg = 250 mg
C. 375 mg
D. 500 mg
E. 625 mg
4 Industri farmasi ingin membuat Jawaban : D. Kremofor RH
mikroemulsi dengan senyawa aktif
ketoprofen. Komponen yang digunakanPembahasan :
dalam mikroemulsi adalah minyak kelapa
Cremophor® RH 40 adalah pelarut non-
sawit, isopropyl miristat, labrasol,
ionik dan zat pengemulsi yang diperoleh
kremofor RH, sorbitol, labrafak lipofil,
dengan mereaksikan minyak jarak
dan propilenglikol. terhidrogenasi dengan etilena oksida.
Senyawa apa yang berfungsi sebagai Konstituen utama dari produk ini adalah
gliseril polietilena glikol oksistearat, yang,
surfaktan dalam komponen tersebut?
bersama dengan asam lemak gliseril
A. Sorbitol poliglikil ester, membentuk bagian
B. Labrafak lipofil hidrofobik produk.
Cremophor® RH 40 digunakan untuk
C. Propilenglikol melarutkan minyak halus, komposisi
D. Kremofor RH parfum, vitamin dan zat aktif hidrofobik
dalam larutan beralkohol dan larutan murni.
E. Isopropyl miristat
5 Waktu paruh penisilin G adalah 0,5 jam Jawaban : B. 20 mg
pada dewasa dan 3,2 jam pada bayi (usia
0-7 hari). Dosis penisilin G untuk dewasa Pembahasan :
normal adalah 4 mg/kg setiap 4 jam. Konversi pound ke kg = 11 : 2,2 = 5 kg
Hitunglah dosis penisilin G pada bayi Dosis Penisilin = 4mg x 5 = 20 mg
seberat (berat badan anak 11 pon)
A. 22 mg
B. 20 mg
C. 20,5 mg
D. 21 mg
E. 21,5 mg
6 Pasien anak umur 11 tahun, berat badan Jawaban : B. Sehari 2 x ½ Tablet
32 kg dengan diagnosa erosive
esophagitis menerima resep ranitidin Pembahasan :
tablet. Diketahui: dosis 510 mg/kg/hari Dosis Ranitidin 1xp 5mg/Kg/ hari
terbagi dua kali sehari dan sediaan Perhitungan Dosis 1 x pemakaian BB (32
ranitidin tersedia 150 mg/tablet. kg)
Berapakah dosis yang sesuai untuk pasien = 32 x 5 mg = 160 mg/ hari
tersebut diatas. Dosis Dibagi dua kali = 2 x 80 mg/ hari
Sediaan 150 mg/ tab
A. Sehari 2 X 1 tablet
Jadi 2 x ½ tablet
B. Sehari 2 X ½ tablet
C. Sehari 2 X 2 tablet
D. Sehari 1 x 2 tablet
E. Sehari 1 X ½ tablet
7 Cefaklor 50 mg 4 kali sehari, berat anak Jawaban : C. 2 ml
6,8 kg. Dosis obat anak 20 mg / kg/BB
dalam dosis terbagi 3. tersedia cefaklor Pembahasan :
125mg / 5 ml. Berapakah dosis diresepkan Dosis Anak = 20mg/kg/BB
aman ? Perhitungan Dosis (6,8kg)
= 20 x 6.8 = 136 mg
A. 3ml
B. 5 ml Dosis Sekali Pakai = 136mg/ 3 kali
C. 2 ml = 45,33mg

D. 6 ml Sediaan syrup 125mg/ 5ml


E. 4 ml = 45,33/125 x 5
= 1,8132 ml = 2ml

8 Seorang pasien dewasa mendapatkan obat Jawaban : D. 720 mg/ hari


fluorourasil melalui intravena dengan
dosis 12 mg/kg/hari, dosis tidak boleh Pembahasan :
melebihi dosisi maksimum fluorourasil Konversi pound ke kg = 132/ 2,2
800mg/hari. Berapa dosis yang dapat = 60 kg
diberikan jika berat badan pasien 132 Dosis Fluorourasil = 12mg x 60kg
pound ? = 720 mg/hari
A. 800 mg/hari
B. 850mg/hari
C. 730mg/hari
D. 720mg/hari
E. 700mg/hari
9 Sebuah industri farmasi akan membuat Jawaban : B. Camphora
sediaan bedak tabur yang mengandung
mentol. Dalam pembuatannya harus Pembahasan :
diperhatikan zat lain yang mungkin akan Mentol jika ditambahkan Camphora akan
mengalami titik eutetik dengan mentol terjadi perubahan Fisika, yaitu eutektikum,
dikhawatirkan akan membasahi bedak dimana titik didihnya akan turun sehingga
tabor. Zat apakah di bawah ini mengalami zat tersebut mudah mencair/ meleleh
eutetik dengan mentol…
A. Asam salisilat
B. Champora
C. Trietanolamin
D. Laktosa
E. Talk
10 Ada beberapa metode dalam pembuatan Jawaban : E.Pencampuran dari semua
tablet, salah satunya yaitu kempa bahan dan tablet di kempa.
langsung. Tahapan pada
metode kempa langsung yaitu? Pembahasan :
Metode Kempa Langsung, yaitu metode
A. Penggilingan dari bahan obat dan
bahan tambahan, pencampuran dari tablet dengan mengempa langsung campuran
zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui
semua bahan,dan tablet dikempa.
perlakuan awal terlebih dahulu.
B. Tablet dikempa, pencampuran dari Tahapan dari kempa langsung cukuplah
semua bahan, dan penggilingan dari singkat yaitu: Campur massa dan
bahan obatdan bahan tambahan. Pencetakan.
C. Pencampuran dari semua bahan,
penggilingan dari bahan obat dan bahan
tambahan,dan tablet dikempa.
D. Penggilingan dari bahan obat dan
bahan tambahan, tablet dikempa, dan
pencampurandari semua bahan
E. Pencampuran dari semua bahan, dan
tablet dikempa
11 Sebuah pabrik farmasi ingin membuat Jawaban : C. Natrium Lauril Sulfat
kapsul berisi granul dengan zat aktif
efedrin HCl dengan bahan tambahan
talcum, amilum, Natrium lauril sulfat, Pembahasan :
litium iodide. Dari bahan tambahan Natrium lauril sulfat digunakan sebagai
tersebut, bahan yang digunakn sebagai wetting agent atau zat pembasah dalam
wetting agent adalah : sediaan kapsul.
Penggunaan Surfaktan sebagai Wetting
A. Talkum agent sampai dengan 0,1 %.
B. Amilum
C. Natrium Lauril Sulfat
D. Litium Iodida
E. Kalium Iodida
12 Pada pembuatan 100 ml emulsi tipe o/w Jawaban : A. T : S = 2,1 g : 2,9 g
diperlukan emulgator dengan harga HLB
12. Sebagai emulgator dipakai campuran Pembahasan :
Span 20 (HLB 8,6) dan Tween 20 (HLB B = Berat emulgator
16,7) sebanyak 5 g. Berapa gram Masing- 1 = tween (X)
masing bobot Span 20 dan Tween 20? 2 = span (5-X)
(B1 x HLB1) + (B2 x HLB2)= (B Campuran x
A. T : S = 2,1 g : 2,9 g
HLB campuran)
B. T : S = 4,3 g : 3,1 g (X x 16,7) + (5-X) x 8,6 = 5 x 12
C. T : S = 2,9 g : 2,1 g 16,7X + 43 – 8,6X = 60
8,1X= 60- 43
D. T : S = 4,1 g : 3,4 g X = 17/8,1 = 2,1 g (Tween)
E. T : S = 2,1 g : 4,3 g 5 – X = 5- 2,1 g = 2,9 g (Span)

13 Seorang apoteker menilai sifat granul Jawaban : D. 14,2 %


asetosal untuk menguji daya
kompresinya. Pada pengujiannya Pembahasan :
ditimbang 100 g granul dan dimasukkan Bulk density (Do) = bobot / V0 = 100 g / 70
ke dalam gelas ukur 100 ml dan diperoleh cc = 1,429
volume granul 70cc, kemudian Tap density (Df) = bobot/ Vtapped = 100/ 60
diketukkan hingga diperoleh volume 60cc cc = 1,667
dan volume granul tidak berubah lagi.
Berapakah kompresibilitas granul %kompresibilitas = Df-Do / Df x 100 %
tersebut? = 1,667 – 1,429/ 1,667 x 100 %
= 14,2%
A. 10%
B. 12%
C. 13%
D. 14.2%
E. 18%
14 Suatu industri farmasi akan membuat Jawaban : E. Surfaktan
sediaan suspensi dengan cara
menambahkan serbuk bahan obat Pembahasan :
kedalam mucilago yang telah terbentuk Surfaktan merupakan bahan yang digunakan
kemudian diencerkan. Untuk menurunkan untuk menurunkan tegangan permukaan atau
tegangan antar muka antar partikel zat zat pembasah dalam sediaan suspensi
padat dengan cairan tersebut perlu
ditambahkan ?
A. Sorbitol
B. Etanol
C. Propilenglikol
D. Polietilenglikol
E. Surfaktan
15 Seorang Apoteker di suatu industri Jawaban : E. Hidrokarbon
farmasi sedang mengembangkan formula
salep hidrokortison. Adapun bahan Pembahasan :
tambahan yang digunakan sebagai basis 1. Basis Hidrokarbon
dalam (%b/b) adalah kolesterol 3,0; steril Basis yang digunakan dalam formula
alkohol 3,0; cera alba 8,0 dan vaselin alba tersebut adalah vaselin alba dan
86,0. Apakah jenis basis yang terdapat masuk kategori basis hidorkarbon
dalam formula tersebut? yang bersifat minyak menyebabkan
basis ini sulit dicuci oleh air. Contoh:
A. Larut air
paraffin, vaselin, Petrolatum USP,
B. Emulsi minyak mineral
C. Larut minyak 2. Basis Serap
Basis ini mempunyai sifat hidrofil
D. Serap yang dapat menyerap air
E. Hindrokarbon Contoh: lanolin, cold cream
3. Basis yang dapat dicuci dengan air
Emulsi minyak dalam air.
4. Basis larut air
Basis yang larut dalam air, tidak
berminyak dan dapat dicuci. Contoh:
polietilenglikol
16 Seorang apoteker bekerja Jawaban : A. Granulasi Basah
diindustri farmasi akan membuat tablet
ibuprofen. Diketahui sifat zat Pembahasan :
ibuprofen tahan panas dan lembab, jika 1. Granulasi basah
diberikan tekanan maka ada bagian tablet Untuk zat aktif yang tahan terhadap
yang akan rapuh. Maka solusi metode panas dan lembab, sifat alir dan
pembuatan tablet yang yang tepat adalah : kompresibiltasnya tidak baik
A. Granulasi basah 2. Granulasi kering
Untuk zat aktf yang sensitive terhadap
B. Granulasi kering panas dan lembab dan sifat alir dan
C. Kempa langsung kompresibilitasnya jelek
3. Kempa langsung
D. Dry Spray granul Untuk zat aktif yang tidak tahan terhadap
E. Cetak langsung panas dan lembab sedangkan sifat alir
dan komprebilitasnya baik.

17 Seorang RnD berencana memproduksi Jawaban : B. Antioksidan


emulsi minyak ikan. Pada tahap formulasi
diketahui karakteristik minyak ikan Pembahasan :
adalah mudah menjadi tengik selama Karena antioksidan sering digunakan dalam
penyimpanan. Untuk mengatasi masalah makanan yang mengandung lemak untuk
ini bahan apa yang dapat ditambahkan menunda atau memperlambat ketengikan
kedalam emulsi? karena oksidasi
A. Corrigens flavoris
B. Antioksidan
C. Suspending agent
D. AntiAdheren
E. Antimikroba
18 Seorang Apoteker sedang melakukan Jawaban : E. Sorbitol
perancangan formulasi sediaan ambroxol
sirup. Setelah dilakukan produksi skala Pembahasan :
laboratorium dan dilanjutkan untuk Cap-locking merupakan salah satu proses
dilakukan uji stabilitas. Setelah kristalisasi sukrosa yang ditandai dengan
penyimpanan selama 14 hari, diketahui terbentuknya Kristal pada leher dan tutup
terbentuknya kristal pada bagian leher botol. Pencegahannya sukrosa diganti
tutup botol, sehingga produk harus dikaji dengan bahan lain seperti sorbitol (anti-
ulang. Bahan apa yang dapat digunakan crystallizing agent)
untuk mengatasi masalah ini?
A. Sukrosa
B. Tokoferol
C. CMC
D. Nipasol
E. Sorbitol
19 Seorang apoteker bagian research and Jawaban : C. Menjaga Stabilitas Zat Aktif
development pada sebuah industri farmasi
akan membuat sediaan amoksisilin untuk Pembahasan :
anak dengan dosis 125mg/ml. Karena bahan aktif amoksisilin tidak stabil
Berdasarkan sifat fisikokimia zat aktif, dalam penambahan air apabila ditambahkan
maka akan dibuat sediaan suspensi kering. dengan air akan terjadi penguraian
Alasan dibuat sediaan tersebut adalah :
A. Menutupi rasa pahit zat aktif
B. Mengontrol absorpsi
C. Menjaga stabilitas zat aktif
D. Meningkatkan absorpsi
E. Menghindari metabolisme lintas
pertama
20 Seorang apoteker sedang melakukan Jawaban : B. Cracking
evaluasi stabilitas sediaan emulsi. Hasil
yang teramati terjadi pemisahan walaupun Pembahasan :
1. Cracking
telah dilakukan pengocokan. Apa istilah Pecahnya emulsi dan bersifat
sifat emulsi tersebut? irreversible (tidak dapat terbentuk
kembali dengan pengocokan)
A. Creaming
2. Creaming
B. Cracking Terpisahnya emulsi menjadi 2
C. Flokulasi lapisan namun bersifat reversible
(terbentuk kembali dengan
D. Deflokulasi pengocokan)
E. Koagulasi 3. Flokulasi
Berkumpulnya beberapa tetesan
minyak tetapi tidak membentuk
tetesan minyak baru yang lebih besar
sehingga menyebabkan distribusinya
dalam emulsi tidak merata
21 Seorang farmasis akan membuat sediaan Jawaban : D. Sangat Buruk
tablet sulfonamide dan trimethoprim
dengan formula sebagai berikut. Metode Pembahasan :
pembuatan dengan proses slugging : Tabel Indeks Komprebilitas
R/ Amilum kering 10%
% Kompersibilitas Kategori
HPC 5%
Avicel pH 102 qs 5-12 Istimewa

Mg stearate 1% 12-16 Baik

Talk 2% 18-21 Sedang

Pada proses pembuatan tablet masa 23-35 Kurang baik


ruah/masa tablet dilakukan pengujian
kompresibilitas. Indeks kompresibilitas 33-38 Sangat buruk
diperoleh nilai 33-38, dikategorikan : Sangat – sangat
>40
buruk
A. Istimewa
B. Baik
C. Sedang
D. Sangat buruk
E. Buruk
22 Seorang Apoteker ingin membuat sediaan Jawaban : C. Kosolven
eliksir. Dari data kelarutan, diketahui
suatu zat aktif obat A tidak larut dalam Pembahasan :
air. Untuk membuat sediaan tersebut, Kosolven adalah pelarut organik bercampur air
apoteker menambahkan propilenglikol, yang digunakan dalam formulasi sediaan
sehingga kelarutannya meningkat. farmasi likuida untuk
Apakah fungsi propilenglikol dalam meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut.
sediaan tersebut :
A. Surfaktan Kosolven hanya melarutkan bagian zat yang
tidak bisa dilarutkan sepenuhnya oleh air. Pada
B. Preservative
Elixir pelarut utamanya yaitu Alkohol,
C. Kosolven ditambahkan Propilenglikol agar zat aktif
dapat cepat larut dengan sempurna. Contoh
D. Dapar kosolven adalah etanol, gliserol,
E. Solven propilenglikol, sorbitol, dll.

23 Industri farmasi ingin membuat sediaan no 23 Jawaban : A. HPMC


farmasi dengan komposisi HPMC, BHT,
metil paraben, tween 80, sukrosa. Saat Pembahasan :
rekonstitusi hasil yang didapatkan terlalu HPMC merupakan gelling agent yang dapat
kental. Apakah zat yang harus dikurangi meningkatkan daya lekat dan viskositas gel
konsentrasinya? sehingga gel terlalu kental dan semakin
tertahan untuk mengalir dan menyebar
A. HPMC
B. BHT
C. Metil Paraben
D. Tween 80
E. Sukrosa
24 Pada resep tertulis: PCT 5 g, Fenobarbital Jawaban : C. Suspensi
0,5 g, Sirupus simplex 30 g, Air sampai
150 g. Dibuat menjadi sediaan obat Pembahasan :
minum (potio). Bentuk sediaan apa yangSuspensi adalah sediaan cair yang
cocok? mengandung partikel tidak larut dalam
bentuk halus yang terdispersi ke dalam fase
A. Eliksir
cair.
B. Emulsi Kelarutan Zat Aktif;
C. Suspensi - Paracetamol : Larut dalam 70 bagian
air, dalam 7 bagian etanol (95%) P,
D. Pasta dalam 13 bagian aseton P, dalam 40
E. Tablet bagian gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan
alkali hidroksida
- Phenobarbital : Sangat sukar larut
dalam air; agak sukar larut dalam
kloroform; larut dalam etanol
Kedua zat di atas tidak mudah larut dalam
air, sehingga cocok sangat tepat dibuat
sediaan Suspensi.
25 Dalam pembuatan suatu tablet, perlu Jawaban : A. Waktu alir, Sudut diam dan
adanya pemeriksaan. Pemeriksaan yang Indeks penetapan.
dilakukan salah satunya adalah
Pembahasan :
pemeriksaan sifat granul. Pemeriksaan itu Waktu alir adalah waktu yang diperlukan
meliputi? untuk mengalir dari sejumlah granul melalui
lubang corong yang diukur adalah sejumlah
A. Waktu alir, sudut diam dan indeks
zat yang mengalir dalam suatu waktu
penetapan
tertentu;
B. Capping, laminasi, dan packing
C. Kekerasan, kerapuhan dan Sudut diam merupakan uji granul yang
keseragaman bobot penting untuk mengetahui sifat alir dari
granul. Serbuk akan membentuk kerucut,
D. Waktu hancur, waktu alir, dan indeks semakin datar kerucut yang dihasilkan maka
penetapan sudut diamnya makin kecil;
E. Waktu alir, sudut diam
Indeks Pnetapan (Kompresibilitas)
merupakan kemampuan granul untuk
membentuk tablet dengan tekanan tertentu.
Kompresibilitas juga biasanya disebut
dengan index carr's yang dapat digunakan
untuk menentukan sifat alir. Semakin besar
nilai kompresibilitas menunjukkan granul
memiliki sifat alir yang kurang baik.
26 Departemen RnD membuat sediaan Jawaban : C. Suspending
suspensi topikal ZnO. Agar suspensi tidak
mudah mengendap dan caking, bahan Pembahasan :
tambahan yang ditambahkan adalah? Suspending agent digunakan untuk
meningkatkan viskositas dan memperlambat
A. Anti capslocking
sedimentasi sehingga dapat menghasilkan
B. Sweetening suatu suspensi yang stabil
C. Suspending
D. Flavouring
E. Emulsifying
27 Suatu industri farmasi memproduksi Jawaban : A. Karbopol
sediaan gel Na. Diklofenak dengan
formula Na. Dikloofenak, karbopol 0,4 %, Pembahasan :
CMC 1,2%, propilenglikol 5%, nipagin Karbopol : pengemulsi, Gelling agent,
0,01%, trietanolamin dan aquadest. pensuspensi, pengikat
Apakah bahan dalam formula tersebut CMC : pengental, penstabil emulsi
yang berfungsi sebagai Suspending atau suspensi dan bahan pengikat.
agent? Propilenglikol : Antimikroba, preservatif,
disinfektan, humectant, plastisizer, solvent,
A. Karbopol
stabilizer, kosolvent
B. CMC Nipagin : pengawet
C. Propilenglikol Trietanolamin : bahan pembasah, bahan
pengemulsi, penstabil pH, pelarut, polymer
D. Nipagin plastisizer dan humektan.
E. Trietanolamin
28 Seorang mahasiswa farmasi mendapat Jawaban : B. Binder
tugas formulasi suatu sediaan tablet
konvensional parasetamol. Dari hasil IPC Pembahasan :
yang dilakukan diperoleh hasil adanya Splitting/Capping : Splitting adalah lepasnya
tablet “capping”. Kondisi ini lapisan tipis dari permukaan tablet, tertutama
memperlihatkan bahwa perlu perbaikan pada bagian tengah;
pada komponen eksipien : Capping adalah bagian atas tablet terpisah
dari bagian utamanya, Penyebabnya yaitu :
A. Diluent
a. Kurangnya daya pengikat dalam
B. Binder massa tablet (Binder)
C. Disintegran b. Massa tablet terlalu banyak fine atau
terlalu banyak mengandung udara sehingga
D. Glidant udara akan keluar setelah dicetak,
E. Preservatives c. Tenaga yang diberikan pada
pencetakan tablet terlalu besar sehingga
udara yang berada di atas massa yang akan
dicetak sukar keluar dan ikut tercetak,
d. Formulanya tidak sesuai,
e. Die dan punch tidak rata
29 R/ Parasetamol 0,150 Jawaban : E. 1,400 g
Luminal 0,010
Pembahasan :
Glucose qs Perhitungan Penimbangan Obat:
Mf pulv.dtd No.X 1. Paracetamol 0,150 x 10 = 1,5
2. Luminal 0,010 x 10 = 0,1
S3dd pulv.I (prn) 3. Glucose ad 0.3 = ad 0,3 x 10 = ad 3
Diminta membuat 10 bungkus puyer, Glucose yang ditimbang = 3-
masing2 dengan dosis seperti (1.5+0,1)
tertulis R/ diatas. = 3 – 1,6
Jika setiap bungkus puyer dibuat 300mg = 1,4 gram
beratnya, maka glucose yang perlu
ditambahkan :
A. 1,000 g
B. 1,100 g
C. 1,200 g
D. 1,300 g
E. 1,400 g
30 Serbuk yang dibagi dalam bobot yang Jawaban : A. Pulveres
lebih kurang sama, dibungkus dengan
kertas perkamen disebut: Pembahasan :
A. pulveres • Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi-
bagi.
B. pulvis efervesen • Pulveres adalah serbuk yang dibagi
C. pulvis dalam bobot kurang lebih sama,
dibungkus dengan kertas perkamen
D. pulvis dentrificius
atau bahan pengemas lain yang
E. pulvis sternutatorius cocok.
• Pulvis dentrificius (serbuk gigi)
biasanya mengandung carmin sebagai
pewarna yang dilarutkan lebih dahulu
dalam kloroform atau etanol 90%.
• Pulvis sternutatorius (serbuk bersin)
adalah serbuk untuk dihisap hidung,
oleh karena itu serbuk harus halus
sekali.
• Pulvis efervesen adalah serbuk biasa
yang sebelum diminum dilarutkan
dahulu dalam air dingin atau air hangat,
serbuk ini mengeluarkan gas CO2 yang
kemudian membentuk larutan yang
jernih. Serbuk ini merupakan campuran
antara senyawa asam (asam sitrat, asam
tartrat) dengan basa (Na-karbonat, Na-
bikarbonat). Dalam pembuatannya,
bagian asam maupun basa harus
dikeringkan secara terpisah. Gas CO2
(karbon dioksida) digunakan untuk
pengobatan, mempercepat absorpsi atau
untuk menyegarkan rasa larutannya.

31 Seorang wanita berusia 30 tahun sedang Jawaban : B. 500 mg 1 x sehari


hamil 12 minggu (BB 50kg) diberikan
azitromisin dengan rentang dosis 8-10 Pembahasan :
mg/kg BB. Berapa dosis dan frekuensi Diketahui :
pemberian obat tersebut? Umur : 30 tahun
BB : 50 kg
A. 250 mg 1x sehari
Rentang Dosis : 8-10 mg/kg
B. 500 mg 1x sehari Ditanya : berapa dosis dan frekuensi
C. 500 mg 2x sehari pemberian obat tersebut?
Pembahasan :
D. 500 mg 3x sehari Dosis = 10 mg/kg/hari x 50 kg = 500 mg/hari
E. 600 mg 1x sehari
32 Seorang apoteker menyusun formula Jawaban : D. Diluen
tablet ranitidine 150mg dengan zat
tambahan berupa PVP K30, laktosa, Pembahasan :
amilum, talk, Mg stearate. Zat • PVP K30 : Pengikat (Binder)
tambahan laktosa dalam formula tersebut • Laktosa : Diluent (Pengisi)
berfungsi sebagai : • Amilum : Disintegran
A. Antiadheren • Talk : Glidan
• Mg Stearat : Lubricant
B. Glidan Bahan pengisi diperlukan pada sediaan padat
C. Lubrican khususnya tablet, yang berfungsi untuk
D. Diluen meningkatkan atau memperoleh massa agar
mencukupi jumlah massa campuran
E. Desintegran
sehingga dapat dikompresi/dicetak.

33 Seorang anak berusia 8 tahun dengan Jawaban : C. 1,25 cc


bobot badan 20kg dirawat dibangsal
keperawatan anak & mendapatkan advice Pembahasan :
terapi injeksi chloramphenicol intravena Diketahui
3x250mg. Apoteker mengencerkan obat BB : 20 kg
chloramphenicol vial dengan dosis 1 gram Dosis : 3 x 250 mg
dengan larutan aquadest steril menjadi 5 Diencerkan : 1 g menjadi 5 cc
cc. Berapa cc dosis yang diberikan kepada 1 g = 1000 mg
pasien tsb : Ditnya berapa cc dosis yang diberikan
kepada pasien tersebut ?
A. 1.5 cc
Dosis terapi = 250 mg
B. 2 cc = 250 mg/ 1000 mg x 5 cc
C. 1.25 cc = 1,25 cc
D. 1.75 cc
E. 1 cc
34 Suatu perusahaan industry farmasi Jawaban : E. Pengawet
membuat sediaan injeksi vitamin C.
Namun sediaan kurang stabil, sehingga Pembahasan :
untuk menjaga stabilitas sediaan Salah satu terbentuknya kestabilan sediaan,
ditambahkan kresol. Apa fungsi
diperlukan tambahan Pengawet untuk
penambahan zat kresol tersebut ?
mentasbilkan sediaan dalam waktu yang
A. Antimikroba
B. Antioksidan lama.

C. Chelating agent Pengawet yang sering digunakan dalam

D. Pengatur pH sediaan parenteral adalah golongan fenol dan


E. Pengawet turunan fenol (Kresol, metil hidroksiben,
propilhidroksi benzoat, klorkresol, heksa
klorofen)
Seorang farmasis ingin membuat sediaan
35 gel dari herba pegagan (Centella Asiatica Jawaban : A. HPMC
L. Urban) dengan formula sebagai bertkut
: Pembahasan :
Pada pembuatan gel dengan HPMC sebagai
R/ Ekstrak pegagan 3 g
gelling agent, HPMC didispersikan dalam
HPMC 8g air. HPMC akan mengembang dan diaduk
Propilenglikol 15 g hingga terbentuk fasa gel.

Gliserin 5g
Propilparaben 0.15 g
Metilparaben 0.18 g
Aquadest ad 100 ml
Dari formula diatas mana yang bersifat
sebagai gelling agent :
A. HPMC
B. Propilenglikol
C. Gliserin
D. Propilparaben
E. Metilparaben
36 Pasien anak 6 tahun. BB 14 kg. Jawaban : B.5
Pasca tonsilektomi, diberikan analgetik
antiinflamasi ibuprofen. Dosis yang Pembahasan :
direkomendasikan adalah 7,5 mg/kgBB/ Diketahui :
dosis. Sediaan yang tersedia suspensi 100BB = 14 kg
mg/5ml. Berapa ml suspensi yang Dosis : 7,5 mg/kg/BB
diberikan untuk satu kali pakai? Sediaan tersedia : 100mg/5 ml
Ditanya :
A. 2.5
Berapa ml suspensi yang diberikan untuk 1
B. 5
kali pakai ?
C. 7.5
= 14 x 7,5 = 105 mg
D. 10
Jika sediaan yang tersedia 100 mg/5 ml maka
E. 12.5
(150/100)x 5 ml = 5.25 ml
Dibulatkan menjadi 5 ml
Seorang apoteker diindustri farmasi akan Jawaban : C. Karbomer
37 membuat sediaan minyak ikan. Sediaan
yang akan dibuat membutuhkan zat Pembahasan :
pembantu sebagai peningkat untuk memperlambat drainase maka
viskositas yang memiliki mekanisme viskositar bulk dari sediaan perlu
tahanan sterik. Bahan apakah yang harus ditingkatkan misalnya dengan penambahan
ditambahkan dalam formulasi : bahan seperti polimer atau karbomer. selain
meningkatkan viskositas, penambahan
A. Gliserol pilomer atau karbomer juga dapat
meningkatkan mekanisme tahanan sterik
B. Propilenglikol
pada penyimpanan, meskipun peningkatan
C. Karbomer tersebut tidak signifikan.
D. Dapar Suspending agent merupakan bahan yang
dapat meningkatkan viskositas sehingga
E. Glidan pengendapan dapat diperlambat.
Karbomer merupakan suspending agent
termasuk golongan polimer sintetik
38 Sebuah industri farmasi akan membuat Jawaban : B. Humektan
sediaan gel natrium diklofenak dengan
formula yang mengandung carbomer, Pembahasan :
TEA, propilen glikol, mentol, gliserin, Gliserin : Berfungsi sebagai humektan dan
methyl paraben. Apakah fungsi dari bahan emollient. Konsentrasi gliserin yang
gliserin dalam formula tersebut : digunakan sebagai humektan dan emollient
berkisar kurang dari 30%. Gliserin bersifat
A. Surfaktan
higroskopis. Campuran antara gliserin,
B. Humektan etanol, dan propilen glikol bersifat stabil
C. Suspending agent secara kimia. Gliserin akan meleleh pada
suhu 200C. gliserin didapatkan dari minyak
D. Emulgator dan lemak sebagai produk dalam pembuatan
E. Pengawet sabun dan asam lemak.
39 Sebuah industri farmasi akan membuat Jawaban : D. Propilenglikol
sediaan semisolid berupa gel piroksikam
0.5%. Untuk menjaga stabilitas sediaanPembahsan :
agar tidak kehilangan air maka sediaanPropilen glikol digunakan sebagai peningkat
perlu ditambahkan zat tambahan sebagaipenetrasi pada sediaan gel dan sebagai
humektan. Manakah zat dibawah ini yanghumektan karena sifatnya mampu
bisa berperan sebagai humektan : mempertahankan kandungan air. Selain itu
propilenglikol juga dapat digunakan untuk
A. Gliserin
peningkat kelarutan dari piroksikam.
B. Glukosa Propilenglikol digunakan sebagai humectant
C. Tween yang akan mempertahankan kandungan air
dalam sediaan sehingga sifat fisik dan
D. Propilenglikol stabilitas sediaan selama penyimpanan dapat
E. Span dipertahankan. Propilen glikol memiliki
stabilitas yang baik pada pH 3-6. Oleh
karena itu propilen glikol dapat digunakan
sebagai humektan dalam sediaan gel
40 Seorang apoteker akan membuat true Jawaban : D. Menggunakan Kosolven
solution asetaminofen yang memiliki
kelarutan rendah. Cara apa yang dapat Pembahasan :
dilakukan? Kelarutan Acetminofen = Larut dalam 70
bagian air, larut dalam 7 bagian etanol
A. Penambahan humektan
(95%)P, Larut dalam 13 bagian aseton, Larut
falam 40 bagian gliserol, larut dalam
B. Menambahkan pelarut seebagian propilen glikol, larut dalam alkali
hidroksida
C. Dengan pengadukan
D. Menggunakan kosolven True Solution adalah Menggunakan
E. Menambahkan pemanis Kosolven. Konsolven adalah pelarut organik
bercampur air yang digunakan dalam
formulasi sediaan farmasi likuida untuk
meningkatkan kelarutan obat yang sulit larut.

Kosolven hanya melarutkan bagian zat yang


tidak bisa dilarutkan sepenuhnya oleh air. Pada
Elixir pelarut utamanya yaitu Alkohol,
ditambahkan Propilenglikol agar zat aktif
dapat cepat larut dengan sempurna. Contoh
kosolven adalah etanol, gliserol,
propilenglikol, sorbitol, dll.

Anda mungkin juga menyukai