3. Bentuk pelanggaran disiplin dengan tidak membuat catatan dan atau pelaporan
sediaan farmasi yang tidak baik dan tidak benar dapat dilihat dari contoh berikut
a. Catatan dan atau pelaporan sediaan farmasi yang sesuai dengan standar praktek
Profesi / standar kompetensi yang benar
b. Membuat laporan pemakaian obat apa adanya sesuai dengan kenyataan
c. Melakukan pemesanan / pembelian obat agar mendapatkan imbalan dari sales
perusahaan farmasi karena sediaan masih cukup
d. Melakukan pemalsuan data demi kepentingan perusahaan ●
e. Membuat kesepakatan dengan perusahaan farmasi / apotek lain
5. Semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu disebut dengan:
a. Moralitas
b. Norma
c. Nilai
d. Moral ● dari soal a dan b yg dibahas
e. Etika
7. Organisasi yang dapat memberikan sanksi disiplin kepada Apoteker yang melanggar
kode etik adalah
a. IAI
b. Pengadilan
c. Kemkes
d. Medai IAI ●
e. BPOM
10. Pelayanan Kefarmasian di Apotek diselenggarakan oleh Apoteker, dapat dibantu oleh
Apoteker pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian. Kriteria yang Wajib
harus dipenuhi oleh Apoteker adalah :
a. Menggunakan atribut praktik antara lain baju praktik, tanda pengenal
b. Mengikuti pendidikan berkelanjutan / Continuing Professional Development
(CPD)
c. Memberikan pelatihan yang berkesinambungan.
d. Mengidentifikasi kebutuhan akan pengembangan diri, baik melalui pelatihan,
seminar, workshop, pendidikan berkelanjutan atau mandiri
e. Mamahami dan melaksanakan serta patuh terhadap peraturan perundang
undangan, sumpah Apoteker, standar profesi
13. Apoteker dalam pelakukan praktik kefarmasian memiliki suatu standar untuk
menjadi patokan dalam berpraktik. Implementasi dari pedoman Apoteker harus
senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi Apoteker Indonesia serta
selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam
melaksanakan kewajibannya
a. Melaksanakan praktik profesi sesuai landasan praktik profesi yaitu ilmu hukum
dan etik
b. Seorang Apoteker tidak akan menyalahgunakan kemampuan profesionalnya
kepada orang lain
c. Bilamana suatu saat seorang Apoteker dihadapkan kepada konflik tanggung
jawab profesional, maka dari berbagai opsi yang ada, seorang Apoteker harus
memilih resiko yang paling kecil dan paling tepat untuk kepentingan pasien serta
masyarakat
d.
15. Mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki SIPA dalam pekerjaan
kefarmasian tertuang dalam PP nomor 51 tahun 2009 khususnya pada pasal?
a. Pasal 20
b. Pasal 21
c. Pasal 22
d. Pasal 23
e. Pasal 24 ●
16. Usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan pengukuran kinerja bagi
yang memberikan pelayanan dengan menentukan kinerja yang berkaitan dengan
standar yang dikehendaki dikenal dengan istilah :
a. Observasi
b. Monitoring
c. Evaluasi
d. Review
e. Audit ●
17. Apoteker berada dalam posisi ideal untuk menjelaskan resep kepada pasien.
Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien untuk mempercepat proses
penyembuhan, pencegahan komplikasi atau bertambah parahnya penyakit,
mencegah kambuhnya penyakit. Peran ini disebut sebagai :
a. Aplikator
b. Inisiator
c. Komunikator ●
d. Komunikan
e. kontributor
18. Dalam melakukan pelayan kefarmasian seorang Apoteker harus menjalankan peran
Apoteker harus mengikuti kemajuan teknologi informasi dan bersedia berbagai
informasi tentang obat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan obat adalah peran
Apoteker sebagai :
a. Pemberi layanan
b. Pengambil keputusan
c. Sebagai pemimpin
d. Sebagai pengelola ●
e. Peneli
19. Dalam PERMENKES No. 73 Tahun 2016, dijelaskan mengenai pelayan farmasi klinik
yang dapat dilakukan. Dalam proses Pelayanan Kefarmasian di apotek salah satunya
tentang Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
Yang termasuk dalam Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai adalah
a. Dispensing
b. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
c. Pencatatan & Pelaporan ●
d. SDM dengan STRA
20. Toko Obat diselenggarakan oleh Pelaku Usaha perseorangan. Yang bukan
Persyaratan untuk memperoleh izin Toko Obat sebagaimana dimaksud :
a. Surat izin praktik tenaga kefarmasian sebagai penanggung jawab teknis
b. Strttk
c. Gambar bangunan
d. Berita acara pemeriksaan
21. Dalam menjalankan Pekerjaan Kefarmasian di apotek ada peraturan khusus yang
harus diikuti agar tidak menimbulkan masalah hingga membuat surat izin apotek
dicabut. Salah satu faktor penyebab pencabutan surat izin apotek adalah
a. Apoteker tidak terlibat dalam pemberian Informasi Obat
b. Sistem pelayanan apotek tidak prima
c. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan
d. Apotek tidak menyediakan stok obat yang cukup
22. Apoteker sebagai “A Life Long Learner” Sebagai tenaga kesehatan profesional,
Apoteker harus terus menerus meningkatkan keilmuan baik di bidang farmasi pada
khususnya maupun bidang kesehatan pada umumnya. Karakteristik yang secara
umum dimiliki oleh life long learner dalam melakukan kegiatan termasuk belajar kita
harus memiliki pikirang seperti seorang ahli adalah
a. Memiliki pola pikir yang tertata
b. Fleksibel dan dapat beradaptasi dengan baik
c. Selalu mempelajari sesuatu ●
d. Penuh rasa keingintahuan
e. Menjadi sumber ilmu
23. Pelanggaran disiplin Apoteker adalah pelanggaran terhadap aturan-aturan dan/ atau
ketentuan penerapan keilmuan Apoteker. Bentuk pelanggaran “Tidak memberikan
informasi, dokumen dan alat bukti lainnya yang diperlukan MEDAI untuk
pemeriksaan atas pengaduan dugaan pelanggaran disiplin”. Yang termasuk ke dalam
pelanggaran disiplin adalah :
a. Seorang Apoteker memberikan data rahasia Rumah Sakit ke Medai
b. Bertindak acuh bahkan bersikap tidak semestinya dalam menyediakan informasi,
dokumen dan alat bukti lainnya pada pemeriksaan yang dilakukan oleh MEDAI ●
c. Apoteker menjadi jujur dan terbuka
d. Menganggap dirinya benar, tidak bersalah dan lain sebagainya
24. PMK no dan tahun berapakah Regulasi yang mengatur perobahan penggolongan
narkotika
a. PMK 44 tahun 2019 ●
b. PMK 43 tahun 2019
c. PMK 42 tahun 2019
d. PMK 41 tahun 2019
e. PMK 41 tahun 2018
25. Perangkat hal-hal yang dapat diterima dan hal-hal yang tidak dapat diterima dalam
masyarakat, dikenal dengan :
a. Nilai ●
b. Etika
c. Moral
d. Norma
e. Moralitas
26. Apoteker yang sedang menderita flu berat datak ke apotek, namun mendelegasikan
tugas kepada Tenaga Teknis Kefarmasian untuk melayani resep obat keras.
Berdasarkan ketentuannya berhak melayani dan menyerahkan obat keras daftar G
ataupun obat keras daftar W adalah seorang Apoteker. Bagaimana penyelesaiannya
…?
a. Tetap melaksanakan tugas dengan keterbatasan
b. Pendelegasian wewenang kepada Tenaga Teknis Kefarmasian
c. Minta bantuan sejawat Apoteker lain
d. Melaksanakan tugas kefarmasian dengan metode Phisical Distance
e. Melaksanakan tugas setelah minum obat flu
28. Pasien mendapatkan resep dari poliklinik Rumah Sakit X tetapi informasi obat yang
diberikan Apoteker kepada pasien belum jelas dan benar sehingga dapat memberi
efek yang fatal atau buruk, karena seorang Apoteker harus menjadi sumber
informasi sesuai dengan profesinya. Penyelesaian yang baik dan benar :
a. Terlaksananya praktik KIE dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit
b. Ada kebijakan kegiatan riset dan pengembangan secara menyeluruh
c. Adanya kebijakan tentang pelayanan farmasi klinis dari pimpinan rumah sakit
bersangkutan
d. Adanya auditing sebagai proses evaluasi dari bahan eksternal
e. Melaksanakan peningkatan sumber daya rumah sakit secara umum
29. Seorang pasien datang ke apotek dengan membawa resep concor 5mg, sedangkan
persediaan di apotek adalah bentuk generiknya yaitu bisoprolol 5mg. apa yang harus
dilakukan seorang Apoteker berdasarkan peraturan pemerintah no. 51 tahun 2009?
a. Mengganti obat tanpa sepengetahuan pasien dan dokter
b. Mengganti obat dengan persetujuan pasien ●
c. Mengganti obat dengan obat lain yang segolongan
d. Mengganti obat dengan obat lain yang sama harganya
e. Menyarankan pasien untuk pulang
30. Secara umum Apoteker diharapkan dapat mengakualisasikan prinsip etika profesi
dengan derajat yang lebih tinggi dibanding orang lain. Memahami dan perhatian
terhadap masalah orang lain, merupakan hal yang pokok dalam praktek pengobatan,
hal ini dikenal dengan Prinsip etika profesi :
a. Belas kasih ●
b. Kompetensi
c. Otonomi
d. Profesional
e. Profesionalitas
31. Mempunyai fungsi regulasi yang penting untuk perlindungan dan penguatan pada
anggota profesi dan masyarakat, merupakan fungsi dari :
a. Undang Undang
b. Peraturan Presiden
c. Peraturan Profesi
d. Aturan dan Fungsi Organisasi Profesi ● dari soal a dan b yg dibahas
e. Kode Etik dari Organisasi Profesi
32. Pelayanan farmasi klinik di Apotek salah satunya adalah kegiatan pengkajian resep.
Bentuk dan kekuatan sediaan, stabilitas, dan kompatibilitas (ketercampuran obat)
merupakan kegiatan pengkajian resep dalam tahapan :
a. Kajian administrative
b. Kajian penulisan resep
c. Kajian kesesuaian farmasetika ●
d. Kajian pertimbangan klinis
e. Kajian penyelesaian resep
33. Etik adalah usaha atau pandangan hidup dan pedoman tentang bagaimana
seyogyanya berperilaku. Jika perbuatan manusia yang dilakukan dengan sengaja
yang tidak sesuai dengan aturan organisasi diberi sanksi oleh :
a. Tuhan
b. Diri sendiri
c. Masyarakat secara resmi
d. Masyarakat secara tidak resmi
e. Organisasi itu sendiri ● dari soal a dan b yg dibahas
36. Tugas dan Fungsi Apotek adalah tempat Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian
harus menjamin ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
yang aman, bermutu, bermanfaat, dan terjangkau dan tempat Pelayanan Farmasi
Klinik. Kegiatan Pengelolaan sediaan farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis yang
tidak atau jarang dilakukan di Apotek adalah kegiatan :
a. Perencanaan
b. Pemilihan ●
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan
37. Manakah pernyataan berikut yang sesuai dengan Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA)
menurut PMK RI NO 889/MENKES/PER/2011 …
a. SIKA untuk APA hanya diberikan untuk 1 (satu) tempat fasilitas kefarmasian
b. SIKA dapat diperoleh jika sudah memiliki SIA
c. SIKA merupakan izin yang diberikan oleh organisasi profesi ●
d. SIKA Tidak terbatas
e. SIKA yang dikeluarkan oleh BPOM
38. Toko Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk menyimpan obat bebas terbatas
dan obat bebas untuk dijual secara eceran. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia tentang Pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik
Sektor Kesehatan, adalah :
a. PMK Nomor 24 tahun 2016
b. PMK Nomor 25 tahun 2019
c. PMK Nomor 26 tahun 2020 ●
d. PMK Nomor 26 tahun 2018
e. PMK Nomor 24 tahun 2019
39. Bila terjadi pelanggaran disiplin dan etika. Pencabutan SIPA atau SIKA dilakukan oleh
….
a. Pengadilan
b. Badan POM
c. Menteri Kesehatan
d. Kepala Dinas Kesehatan Kota / Kabupaten ●
e. Organisasi Profesi IAI
41. Norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan
di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya bermasyarakat,
disebut :
a. Kode etik
b. Kode Etik Profesi ● soal A dan B
c. Perilaku Profesi
d. Kompetensi Etik
e. Kemahiran
43. Sebagai salah satu profesi kesehatan sudah seharusnya berperan sebagai pemberi
informasi (drug informer) khususnya untuk obat-obat yang digunakan dalam
swamedikasi. Siapa yang mempunyai peran peran di atas :
a. Direktur
b. Dokter
c. Apoteker ●
d. Perawat
e. Bidan
44. Setiap Tenaga Kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk memenuhi
Standar Profesi Tenaga Kesehatan, yang tidak termasuk Standar terkait Profesi
Apoteker adalah
a. Standar Kompetensi
b. Kode Etik
c. Standar Administrasi
d. Standar Pendidikan
e. Standar / Pedoman Praktik Apoteker
45. Adanya pengetahuan khusus, biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat
Diklat & pengalaman yang bertahun-tahun, merupakan ciri-ciri dari :
a. Profesi
b. Ahli
c. Profesional ● dari soal A dan B
d. Kompeten
e. Mahir
46. Pekerjaan Kefarmasian harus didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperoleh dalam pendidikan termasuk pendidikan berkelanjutan maupun
pengalaman serta etika profesi disebut juga dengan :
a. Nilai ilmuwan
b. Nilai ilmiah ●
c. Nilai nilai ilmu pengetahuan
d. Temuan ilmiah
e. Nilai ilmiah dalam bentuk terapan
47. Jika apotek tetap buka tanpa ada APA, apoteker pendamping ataupun apoteker
pengganti, memungkinkan praktik kefarmasian didelegasikan kepada tenaga yang
tidak memiliki kewenangan. Praktik kefarmasian yang dilaksanakan oleh tenaga yang
tidak memiliki kewenangan dapat meningkatkan kejadian medication error.
Peraturan yang dilanggar oleh Apoteker / Apotek jika dilihat dari peraturan
perundang-undangan :
a. PMK No. 74 Tahun 2016 ●
b. Kode Etik Apoteker
c. Pedoman Disiplin
d. UU No. 44 tahun 2009
e. UU No. 8 tahun 1998
48. Surat tanda pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan
pendidikan profesi sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Tenaga
Kesehatan adalah :
a. Surat Keterangan Tanda lulus
b. Uji kompetensi
c. Sertifikat kompetensi
d. Sertifikat sumpah Profesi
e. Sertifikat Profesi ●
49. Menurut PMK 919 tahun 1993 pasal 2 Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus
memenuhi kriteria sebagai berikut, kecuali …
a. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
b. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
c. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko pada
kelanjutan penyakit
d. Dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia
tahun dan lansia ●
e. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah
usia tahun dan lansia
50. Pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan denagan
sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien yang dilakukan untuk pasien. Yang tidak termasuk pada
keadaan ini, adalah..
a. Informasi obat
b. Penyerahan obat
c. Sarana dan prasarana kesehatan
d. Peracikan obat
e. Penerimaan resep.