Anda di halaman 1dari 10

UAS UNDANG-UNDANG DAN ETIKA FARMASI DESEMBER 2019

PSPA KELAS D ANGKATAN 38

1. Menteri kesehatan menetapkan standar pelayanan kefarmasian di RS tidak sama dengan


standar pelayanan kefarmasian di Apotik ataupun puskesmas. Salah satu aspek yang
dijadikan standar khusus untuk RS adalah?
a. Pengelolaan obat
b. Pengelolaan barang medis habis pakai
c. Pelayanan informasi obat
d. Pendidikan dan Pelatihan
e. Sumber daya kefarmasian
2. Seorang pasien datang ke apotik untuk memperoleh obat melalui resep yang berisi
amlodipin. Apoteker bermaksud melaksanakan pelayanan kefarmasian. Hasil utama
berupa outcome yang dapat diperoleh pasien dalam aspek?
a. Tekanan darah
b. Kenyamanan pasien
c. Kualitas hidup pasien
d. Informasi obat
e. Pemahaman pasien
3. Pada saat praktik di Apotik, seorang Apoteker menyampaikan informasi kepada
penderita diabetes yang memakai insulin. Informasi yang diberikan adalah tentang
pentingnya mengatur jenis makanan, jarak waktu makan dan jumlah makanan yang
dikonsumsi penederita tersebut. Kegiatan pelayanan ini termasuk dalam pelayanan?
a. Preventif
b. Promotif
c. Kuratif
d. Rehabilitatif
e. Paliatif
4. Pada saat seseorang datang ke apotik, kemudian meminta Apoteker memberikan
rekomendasi untuk penyakit yang dideritanya berupa gangguan saluran pencernaan.
Setelah menanyakan beberapa hal terkait kondisi pasien, apoteker bermaksud
memberikan rekomendasi. Obat yang tersedia pilihan berupa famotidin dan ranitidin.
Menurut anda, jika ingin mempertimbangkan data keamanan obat, maka parameter apa
yang sebaiknya dijadikan dasar pertimbangan?
a. Bentuk sediaan
b. Efek samping LLD 50
c. Dosis lazim
d. Indikasi
5. Menurut PP 51/2009, seorang apoteker diharuskan menjaga rahasia kedokteran/
kefarmasian pada saat praktik di RS/ apotik dalam rangka melayani pasien yang
menderita penyakit kelsmin. Data apa yang harus dirahasiakan oleh Apoteker terkait
pelayanan kefarmasian?
a. Nama pasien
b. Indikasi obat yang diberikan
c. Demografi pasien
d. Efeksamping obat
e. Cara penyimpanan
6. PM 72/ 2016 mengamanatkan seorang apoteker yang akan melaksanakan pelayanan
kefarmasian di RS dalam bentuk pemantauan kadar obat, maka harus mengikuti
ketentuan terkai standar yang berlaku. Apakah yang dijadikan standar yang dipakai
dalam kegiatan pemantauan tersebut?
a. GMP
b. GLP
c. GDP
d. GSP
e. GPP
7. Pelayanan kefarmasian di beberapa negara luar negeri, terutama negara maju berbeda
dengan pelayanan kefarmasian yang ada di Indonesia. Perbedaan mencolok di Indonesia
dengan negara lain adalah dalam hal?
a. Jenis pelayanan
b. Petugas pelayanan
c. Sarana pelayanan
d. Masyarakat yang dilayani
e. Jenis sediaan farmasi
8. Dalam rangka pelaksanaan pelayanan kefarmasian di RS apoteker diwajibkan melakukan
pencatatan terhadap mutasi sediaan farmasi dan barang medis habis pakai yang
dikelolanya. Catatan apakah yang harus dimiliki?
a. Rekam medis
b. Catatan pengobatan pasien
c. Rekapitulasi resep
d. Buku defekta
e. Kartu stok
9. Pendirian sebuah apotik memerlukan persyaratan dan proses perizinan. Menurut PMK
26/2018. Jenis izin apakah yang diberikan pemerintah agar apotik dapat memulai
pelaksanaan pelayanan kefarmasian?
a. NIB
b. SIA
c. STRA
d. SIK
e. SIP
10. Apoteker memiliki resep dokter berisi krim hidrokuinon yang obatnya sudah diserahkan
kepada pasien, kemudian melanjutkan membuat dalam jumlah banyak, menyimpannya,
beberapa hari kemudian, menjual krim tersebut kepada pasien lain yang memerlukan.
Pelanggaran apakah yang dapat didakwakan kepada apoteker tersebut?
a. Peraturan per-uu-an
b. Pedoman disiplin
c. Kode etik
d. Pedoman praktik
e. Standar praktik
11. Peraturan atau keputusan menteri kesehatan mengatur golongan obat keras yang disebut
Daftar Obat Wajib Apotik agar dapat dipakai oleh apoteker dalam pelayanan
kefarmasian di apotek. Apakah yang dimaksud dengan kata “wajib” dalam ketentuan
tersebut?
a. Jenis obat harus sesuai daftar
b. Harus memberikan informasi obat yang baik
c. Obat dalam daftar harus tersedia
d. Jumlah obat harus sesuai ketentuan
e. Obat dapat diserahkan tanpa resep dokter
12. Obat terdapat dalam DOWA dapat diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter untuk
penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Data apa yang diperukan untuk
menentukan penyakit mana saja yang memiliki prevalensi tinggi?
a. Etiologi
b. Patofisiologi
c. Jumlah penderita
d. Sebaran wilayah penderita
e. Kegawatan penyakit
13. Jika apoteker melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan pelayanan kefarmasian di
apotik/ RS, namun tidak memiliki keahlian dan kewenangan akan dikenakan pidana .
berapakan pidana denda yang dapat dikenakan menurut UU 36/2008?
a. 100 juta rupiah
b. 500 juta rupiah
c. 1 miliar rupiah
d. 1,5 miliar rupiah
e. 2 miliar rupiah
14. Kementerian kesehatan/BPOM melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai regulator
terkait kefarmasian, khususnya dalam bidang obat. Bentuk kegiatan apa yang harus
dilakukan Kementrian Kesehatan/BPOM untuk menjalankan tugas dan fungsinya
tersebut?
a. Menyusun rencana anggaran
b. Pembinaan pelaku praktik kefarmasian
c. Penyediaan obat
d. Penetapan peraturan
e. Melayani tenaga kefarmasian
15. Seorang apoteker pengelola apotik yang sedang berada di Apotiknya, melaksanakan
swamedikasi. Kegiatan apa yang dilakukan apoteker tersebut dan dapat terlihat?
a. Memilihkan obat untuk pasien
b. Pemberian informasi
c. Dispensing
d. Compounding
e. Meminum obat
16. Dinas kesehatan dikabupaten/kota yang diharuskan melaksanakan pelayanan kesehatan
berdasarkan ketentuan dan standar yang diamanatkan oleh pemerintah pusat. Dalam bentuk
apa standar tersebut ditetepkan ?
a. Standar Prosedur Operasional
b. Standar Profesi Tenaga Kesehatan
c. Standar Kompetensi Manajerial
d. Standar Pelayanan Minimal
e. Standar pemerintah yang Baik
17. Badan BPOM melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengawas obat dan makanan sejak
dari hulu sampai hilir. Aspek apakah yang menjadi fokus dalam pengawasan obat oleh
BPOM ?
a. Pengelolaan obat
b. Pelayanan
c. Tenaga Pelayanan
d. Mutu dan keamanan obat
e. Ketersediaan Obat
18. Badam BPOM melaksanakan pengawasan obat melalui kegiatan yang disebut pengawasan
Post Market. Jika seorang Apoteker diminta melaporkan / menyampaikan data terkait
kegiatan tersebut kepada BPOM. Data apakah yang harus disampaikan.?
a. Hasil uji toksisitas
b. Hasil studi literatur
c. Hasil MESO
d. Laporan Mutasi Obat
e. Laporan produksi
19. Pelaksanaan prkatik kefarmassian mengharuskan Apoteker memperhatikan pedoman disiplin
Profesi Apoteker. Apa bentuk ketentuan yang harus ddiperhatikan sesuai dengan pedoman
disiplin tersebut.?
a. Ketentuan terhadap pihak yang dilayani
b. Bentuk pelangaran dalam praktik
c. Ketentuan melaksanakan praktik
d. ketentuan tentang kompetensi
e. ketentuan tentang standar praktik
20. Apoteker diharuskan melaksanakan kewajiban yang dibebankan sesuai peraturan, standar dan
prosedur yang ditetapkan, dan melakukan pencatatan/dokumentasi praktik. Apa istilah yang
dijeleskan tersebut.?
a. Apoteker beretika
b. Apoteker bertanggung jawab
c. Apoteker berdisiplin profesi
d. Apoteker bermartabat
e. Apoteker kompeten
21 Dalam rangka pelaksanaan praktik diapotik yang harus melayani pasien yang ramai, apoteker
memerlukan pendelegasian kepada teman sejawat dan/atau tenaga teknis kefarmasian yang
sesuai. Apa aspek yang penting diperhatiakn terkait penerimaan delegasi untuk melaksanakan
praktik.?
a. Pengetahuan
b. Keterampilan
c. Sikap profesi
d. Disiplin profesi
e. Kewenangan profesi
22. Selama berkarir atau berpraktek apoteker diharuskan berupaya untuk senantiasa menjalani
kompetensinya melalui pemeliharaan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan
prilaku secara sistematis. Dalam bentuk apa kegiatan tersebut harus dilaksanakan.?
a. Peningkatan praktik kefarmasian
b. Pendidikan berkelanjuatan
c. Meningkatka resertifikasi profesi
d. Pengembangan Profesional berkelanjutan
e. Mengikuti perkembangan IPTEK
23. Diperlukan upaya oleh piihak rumah sakit untuk menentukan kelayakan Apoteker agar dapat
diberi penugasan dan kewenangan praktik kefarmasian dalam lingkungan rumah sakit
tersebut. Apa yang harus dilakukan rumah sakit untuk mengetahui kelayakan apoteker
tersebut.?
a. Sertifikasi
b. Resertifikasi
c. Kredensialisasi
d. Akreditasi
e. Penilaian
24. Pada saat seorang pasien datang ke sarana pelayanan kefarmasian untuk memperoleh
informasi yang sesuai, relavan dan “up to date” dengan cara yang mudah dimengerti tentang
bagaimana cara menyimpan supositoria bisakodil. Namun apoteker tidak memberikannya.
Ketentuan apakah yang dilanggar oleh apoteker tersebut.?
a. Preturan per-uu-an
b. Pedoman disiplin
c. Kode etik
d. Pedoman praktik
e. Standar praktik
25. Apoteker diapotik memperoleh keluhan dari seorang ibu yang baru saja menerima obat anti
TBC pada fase selanjutnya yang dilayani berdasarkan resep dokter. Keluhannya adalah
terjadinya perbedaan dosis yang sudah dianjurkan oleh dokter penulis resep. Ketentuan
apakah yang dilanggar oleh apoteker tersebut.?
a. Pedoman Disisplin
b. Kode etik
c. Pedoman praktik
d. Peraturan per-uu-an
e. Standar Praktik
26. Semua apoteker yang akan berpraktik menjalankan pelayanan kefarmasian diapotik,
diharuskan memiliki kewenangan yang sah. Dalam bentuk apa kewenagan tersebut harus
dibuktikan.?
a. STRA
b. Ijazah Apoteker
c. Sertifikat kompetensi
d. SIPA
e. SIA
27. Jika anda sebagai Apoteker berada di apotik, dihadapkan kepada pengambilan keputusan
dalam pelayanan resep milik pasien berisi obat amoksisilin nama dagang dengan harga yang
cukup mahal sehingga tidak disanggup ditebus oleh pasien tersebut sehingga anda berniat
mengganti dengan obat generik. Langkah apa yang akan anda laksanakan.?
a. Minta pasien kembali kedokter
b. Langsung memberikan obat generik
c. Meminta persetujuan pasien
d. Menyarankan untuk menebus obat separuh
e. Memberikan nama dagang lain yang lebih murah
28. Apoteker menyarankan dan menjual obat KB berupa tablet Levonorgestrel-etinil eestradiol
keada seorang pesien yang telah dikenalnya dan mengalami oedem/pembengkakan pada
pergelangan kaki karena gangguan ginjal. Pelanggatan apakah yang dapat didakwa kepada
apoteker tersebut.?
a. Peraturan per-uu-an
b. Pedoman disiplin
c. Kode etik
d. Pedoman praktik
e. Standar praktik
29. Poteker yang telah memiliki SIP sebagai apoteker pengelola apotek dan SIA untuk satu
Apotek di Kab.X, mengajukan kembali menjadi APA dikabupaten tetangganya. Hal ini
merupakan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan. Peraturan apa yang
dilanggar.?
a. Permenkes 889/2011 tentang registrasi dan izin praktik
b. Permenkes 31/2016 tentang izin praktik apoteker
c. Permenkes 26/2018 tentang perizinan online
d. Permenkes 9/2017 tentang Apotik
e. PP 51/2009 tentang pekerjaan kefarmasian
30. pada saat mendirikan sebuah Apotik, Apoteker diharapkan menyediakan obat dalam jenis dan
jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan yang anda diwilaayah sekitar tempat didirikan
apotik tersebut. Kegiatan apakah yang harus dilakukan untuk itu sesuai dengan standar
pelayanan kefarmasian di Apotik.?
a. Perencanaan
b. Perumusan kebutuhan
c. permintaan
d. pemesanan
e. pembelian
31. Permenkes tentang standar pelayanan kefarmasian diturunkan atau dijabarkan berdasarkan
peraturan perundangan yang lebih tinggi. Peraturan perundangan apakah yang di maksud ?
a. UU 8/1999
b. UU 36/2009
c. UU 35/2009
d. UU 44/2001
e. UU 36/2014
f. Yang lainnya
32. Permenkes tentang standar pelayanan kefarmasian dalam bidangfarmasi klinis rumah
sakit. Apa yang di atur dalam permenkes tersebut sesuai dengan defenisis praktik
kefarmasian?
a. PIO
b. PTO
c. PKOD
d. MESO
e. EPO
33. Menurut PMK 72/2016, kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit memerlukan
dukungan uraian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi terkait apakah
kegiatan tersebut?
a. Perencanaan
b. Pengawasan
c. Personalia
d. Pengorganisasian
e. Pengarahan
34. Rumah sakit X yang melakukan pelayanan kesehatan berupa pelayanan kesehatan
spesialis dan super spesialis, didukung oleh 15 orang apoteker termasuk sebagai
kepala instalasi farmasi dan petugas di UGD, unit rawat inap dan rawat jalan, dll.
Menurut Permenkes 56/2014 tentang klasifikasi rumah sakit, termasuk kelas apakah
rumah sakit X tersebut?
a. RS A
b. RS B
c. RS C
d. RS D
e. RS khusus
35. WHO memberikan arahan, agar apoteker melaksanakan praktik kefarmasian di sarana
pelayanan kefarmasian berdasarkan prinsip Good Pharmacy Prktice. Dalam bentuk
apakah arahan WHO tersebut ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan di indonesia?
a. PMK 9/2014
b. PMK 56/2014
c. PMK 75/2014
d. PMK 73/2016
e. PMK 26/2018
36. PMK 73/2016 mengamanatkan agar Apoteker wajib melaksanakan pengembangan
sumber daya manusia, termasuk untuk dirinya. Dalam bentuk apa tanggung jawab
tersebut dilakukan oleh apoteker?
a. Continuing Education
b. Continuous Professionalsm Development
c. Certification
d. Credentialiing
e. Re-certification
37. Pelayanan swamedikasi pada dasarnya adalah melaksanakan pelayanan kefarmasian
melalui penggunaan obat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Obat tersebut memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri. Parameter apakah yang dipakai
untuk menentukan rasio tersebut?
a. Dosis obat
b. LD 50
c. Margin of safety
d. Lama kerja
e. Indeks terapi
38. Jika seorang apoteker akan menyerahkan obat yang termasuk dalam DOWA, maka
Apoterker diwajibkan melaksanakan praktik kefarmasian khusus untuk penyerahan
obat dalam DOWA sesuai dengan Permenkes/Keputusan Menkes terkait DOWA. Apa
kewajiban Apoteker tersebut?
a. Memilih obat sesuai kebutuhan pasien
b. Memilihkan obat yang berharga murah
c. Memilihkan obat dengan nama generik
d. Memilihkan obat yang diminta pasien
e. Melakukan pemberian obat
39. Seorang sopir angkutan umum datang ke Apotek pada suatu pagi hari pada saat
sedang bekerja sebagai sopir, kemudian menyampaikan keluhan bahwa yang
bersangkutan mengalami gatal-gatal pada kulitnya. Apoteker yang melayani
bermaksud memberikan antihistamin dengan kategori obat bebas terbatas yang
memiliki kemungkinan mempunyai efek samping mengantuk. Kewajiban apoteker
sebelum menyerahkan obat tersebut adalah memberikan penjelasan sebelum
persetujuan pasien. Apakah istilah tersebut?
a. Three Prime Question
b. Informed consent
c. Drug information
d. Medication record
e. Adverse reaction
40. Apoteker diharuskan patuh terhadap aturan-aturan dan/atau ketentuan penerapan
keilmuan jika praktek sebagai Apoteker, baik dalam pembuatan distribusi maupun
pelayanan sediaan farmasi. Ketentuan tersebut ditetapkan dalam
a. Kode Etik Apoteker
b. Pedoman Disiplin Apoteker
c. Undang-undang Tentang Kefarmasian
d. Standar Pelayanan Kefarmasian
e. Pedoman Praktik Apoteker
41. Apoteker berpraktik diharuskan mengikuti proses yang sistematis dalam
mengumpulkan bukti-bukti, kemudian membandingkan bukti-bukti tersebut dengan
standar kompetensi dan membuat keputusan apakah telah mencapai kompeten.
Melalui kegiatan apakah hal tersebut harus dilakukan?
a. Pengembangan diri
b. Kredensialisasi
c. Evaluasi diri
d. Akreditasi diri
e. Mawas diri
42. Sebagai Apoteker Pengelola Apotek, anda merasa apotek yang dikelola semakin hari
semakin menurun pendapatannya, dan mulai terganggu dengan persaingan apotek
yang tidak jauh berada dari apotek anda. Anda bermaksud ingin menutup apotek
tersebut. Tindakan apa yang paling tepat anda lakukan adalah :
a. Langsung menutup apotek
b. Menjual apotek
c. Mengembalikan izin
d. Menyerahkan pengelolaan kepada apoteker lain
e. Melakukan pemasaran
43. Jika apoteker ingin berpraktik, diharuskan melaksanakan Standar Prosedur
Operasional sebagai Pedoman kerja bagi seluruh personisebagai Pedoman kerja bagi
seluruh personil disarana praktik kefarmasian sesuai dengan kewewenangannya.
Siapakah yang harus menetapkan dan menyerahkan Standar Prosedur Operasional
tersebut di rumah sakit?
a. Apoteker praktik
b. Kepala IFRS
c. Dinkes kab./kota setempat
d. BPOM setempat
e. Pimpinan Rumah Sakit
44. Mutu obat adalah salah satu hal yang sangat penting dijaga dan diamati oleh Apoteker
di tempat praktiknya. Banyak aktivitas yang dapat menyebabkan penurunan mutu
obat. Kegiatan apakah yang paling berpotensi untuk hal tersebut?
a. Perumusan kebutuhan
b. Seleksi
c. Penyimpanan
d. Pengawasan mutu
e. Pengendalian persediaan
45. Apoteker dikatakan melanggar pedoman disiplin, jika membuat keterangan farmasi
yang tidak didasarkan pada hasil pekerjaan yang diketahuinya secara benar dan patut.
Bentuk keterangan tesebut adalah:
a. Patient Medication Record
b. Stock Card
c. Batch Record
d. Certificate Of Analysis
e. Informed Consent
46. Salah satu kewajiban apoteker dalam praktik kefarmasian adalah melaksanakan Kode
Etik. Kewajiban terhadap siapakah “mengormati hak asasi” dilaksanakan?
a. Pasien
b. Keluarga pasien
c. Teman sejawat
d. Tenaga kesehatan lain
e. Bawahan
47. Jika sebagai Apoteker Pengelola Apotek yang sedang menderita flu berat, menerima
seorang pasien yang akan berkonsultasi dengan anda tentang urinnya berwarna merah
karena pernah menembus resep ditempat anda dan meminum obatnya. Tindakan
apakah yang sebaiknya anda lakukan ?
a. Melayani pasien
b. Mendelegasikan kepada TTK
c. Menolak pasien
d. Mendelegasikan kepada Apoteker yang ada
e. Merujuk ke dokter
48. Seorang pasien datang ke Apotek untuk memperoleh obat antibiotik melalui resep
yang dibawanya. Pada saat memperoleh obat, Apoteker memberikan penjelasan
tentang manfaat obat yang diberikan dan lupa memberikan penjelmemberikan
penjelasan tentang manfaat obat yang diberikan dan lupa memberikan penjelasan
yang lengkaptentang cara penggunaan obat tersebut . ternyata obat yang diberikan
adalah obat yang salah. Kemudian pasien tersebut menuntut haknya sebagai
konsumen. Masuk kategori apakah hak konsumen yang dapat dituntut oleh pasien
tersebut?
a. Keadilan
b. Produk yang berkhasiat
c. Advokasi
d. Kerahasiaan
e. Ganti rugi

Anda mungkin juga menyukai