TP. 2023/2024
NAMA :
KELAS : XII
BIDANG STUDI : SIMULASI APOTEK
MATERI :
- KIE
- PERHITUNGAN BIAYA OBAT DALAM RESEP
- INSTALASI FARMASI KAB/KOTA
- PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI DI PUSKESMAS
PILHIHAN GANDA.
2. Pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud untuk mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
merupakan pengertian dari :
a. Pelayanan kefarmasian
b. Perbekalan farmasi
c. Pekerjaan kefarmasian
d. Perbekalan kesehatan
e. Sediaan farmasi
5. Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian terdiri dari :
a. Apoteker, dokter dan perawat
b. Dokter dokter gigi dan apoteker
c. Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan perawat
d. Apoteker, Asisten apoteker dan ahli madya farmasi
e. Dokter, apoteker dan Ahli madya farmasi
10. Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan pasien maupun profesi kesehatan lainnya
sehubungan dengan terapi pasien disebut :
a. Pemberi layanan
b. Komunikator
c. Pemimpin
d. Pengambil keputusan
e. Peneliti
11. Apoteker diharapkan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin, serta kemampuan
mengkomunikasikan dan mengelola hasil keputusan disebut :
a. Pemberi layanan
b. Komunikator
c. Pemimpin
d. Pengambil keputusan
e. Peneliti
12. Apoteker harus selalu menerapkan prinsip/kaidah ilmiah dalam mengumpulkan informasi sediaan
farmasi dan pelayanan kefarmasian serta memanfaatkannya dalam pengembangan dan pelaksanaan
pelayanan kefarmasian disebut :
a. Pemberi layanan
b. Komunikator
c. Pemimpin
d. Pengambil keputusan
e. Peneliti
13. Di bawah ini yang bukan termasuk ke dalam pelayanan farmasi klinis di apotek adalah:
a. Pengkajian dan pelayanan resep
b. Pemantauan terapi obat (PTO)
c. Pelayanan informasi obat (PIO)
d. Pemantauan kadar obat dalam darah (PKOD)
e. Konseling
15. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menunjang pelayanan kefarmasian di Apotek meliputi
di bawah ini, kecuali :
a. Ruang penerimaan resep
b. Ruang penyerahan obat
c. Ruang konseling
d. Ruang arsip
e. Ruang pemantauan obat
17. Pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dilakukan apabila:
a. Telah kadaluwarsa
b. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan
c. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
d. Dicabut izin edarnya
e. Semua benar
18. Kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim
tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung disebut:
a. Visite
b. Konseling
c. Pemantauan kadar obat dalam darag (PKOD)
d. Evaluasi penggunaan obat (EPO)
e. Monitoring efek samping obat (MESO)
19. Pemenuhan kebutuhan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di puskesmas sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat merupakan tujuan dari:
a. Perencanaan kebutuhan
b. Permintaan
c. Pernerimaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
20. Jumlah apoteker di Puskesmas jika dilihat dari rasio kunjungan pasien adalah:
a. Satu apoteker untuk 25 pasien per hari
b. Satu apoteker untuk 50 pasien per hari
c. Satu apoteker untuk 75 pasien per hari
d. Satu apoteker untuk 100 pasien per hari
e. Satu apoteker untuk 150 pasien per hari
21. Penanggung jawab dalam pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan di Puskesmas
adalah:
a. Dokter
b. Dokter gigi
c. Apoteker
d. Perawat
e. Tenaga Teknis Kefarmasian
23. Memeriksa dan mengendalikan sediaan farmasi yang mendekati waktu kadaluwarsa merupakan
pelayanan tenaga teknis kefarmasian dalam bidang:
a. Pengelolaan resep
b. Pengelolaan nonresep
c. Pengelolaan sediaan farmasi
d. Pengelolaan dokumen
e. Pengelolaan ruangan
24. Memberi pilihan harga obat bebas, bebas terbatas, dan komoditi lain merupakan pelayanan tenaga
teknis kefarmasian dalam bidang:
a. Pengelolaan resep
b. Pengelolaan nonresep
c. Pengelolaan sediaan farmasi
d. Pengelolaan dokumen
e. Pengelolaan ruangan
25. Penyimpanan surat pesanan obat merupakan pelayanan tenaga teknis kefarmasian dalam bidang:
a. Pengelolaan resep
b. Pengelolaan non resep
c. Pengelolaan sediaan farmasi
d. Pengelolaan dokumen
e. Pengelolaan ruangan
26. Pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada
dosis normal disebut:
a. Visite pasien
b. Konseling
c. Pemantauan kadar obat dalam darag (PKOD)
d. Evaluasi penggunaan obat (EPO)
e. Monitoring efek samping obat (MESO)
27. Resep perorangan disiapkan dalam dosis unit tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali
dosis/pasien dan digunakan pada pasien rawat inap merupakan:
a. Sistem resep perorangan
b. Sistem unit dose
c. Sistem kombinasi
d. Sistem unit dose dispensing (UDD)
e. Sistem floor stock