Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3 (STANDAR PELAYANAN FARMASI KLINIS DI RUMAH SAKIT)

1. Anisa Febriana 12. Ika Nur Jannah 23. Rifath Afandi


2. Anisa Ladira 13. Ika Suci Rahayu 24. Riski Restu A
3. Anita Sinurtaida S 14. Intan Dameria 25. Ruth Rotua S
4. Biodi Anggraini N 15. Hairul Akbar 26. Sendy Prima N
5. Chrisantus Oktavian 16. Lailatul Kasanah 27. Septia Wenila
6. Dhelvia Br Napitulu 17. Maria Marenti Selni S 28. Seri Indah J
7. Dhita Puspita S 18. May Shine Debora P 29. Sheren Ariesta G
8. Dina Afriliyunza 19. Muhammad Handi A 30. Sherly Oktalivia P
9. Farashantika 20. Nisa Miftahul K 31. Sepri Andika P
10. Frelin Gicela A 21. Noni Rahma A 32. Yulia Karunia N
11. Fitri Wulandari 22. Raffi Adriansyah

Membuat 50 soal objektif

1. Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, diatur berdasarkan…


a. PMK No.72 tahun 2016
b. PMK No.72 tahun 2014
c. PMK No.28 tahun 2014
d. PMK No.72 tahun 2015
e. PMK No.28 tahun 2015

2. Pelayanan Farmasi Klinik Yang Dilakukan Di RS Meliputi, kecuali…


a. PIO
b. PTO
c. MESO
d. EPO
e. PKOR

3. Tuntutan masyarakat terkait pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit mengharuskan adanya


perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada ….. menjadi paradigma baru yang
berorientasi pada ….. dengan filosofi Pelayanan Kefarmasian.
a. Tradisonal menjadi modern
b. Produk (drug oriented) menjadi pada pasien (patient oriented)
c. Lama menjadi baru
d. Tradisional menjadi teknologi
e. Biasa saja menjadi luar biasa

4. Persyaratan administrasi dalam Pengkajian dan Pelayanan Resep meliputi…


a. ROTD
b. Kontra indikasi
c. Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien
d. Interaksi obat
e. Nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan

5. Persyaratan klinis dalam Pengkajian dan Pelayanan Resep meliputi…


a. Nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter
b. Tanggal Resep
c. Ruangan/unit asal Resep
d. Ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat
e. Kadar selama penyimpanan

6. Persyaratan farmasetik dalam Pengkajian dan Pelayanan Resep meliputi…


a. Bentuk sediaan dan jumlah total
b. Informasi untuk label paket
c. Inisial atau tanda tangan prescriber
d. Nama dan alamat pasien; usia (untuk anak-anak dan orang tua)
e. Aturan dan cara penggunaan

7. Pengkajian dan pelayanan Resep Dalam PMK No. 58 tahun 2014, pelayanan resep dimulai dari…
a. Penerimaan
b. Pemeriksaan ketersediaan
c. Pengkajian resep
d. Penyiapan sediaan farmasi
e. Alat kesehatan dan BMHP

8. Arti dari medication error, yaitu….


a. Terjadinya kesalahan pemberian obat
b. Kekurangan tenaga teknis kefarmasian, apoteker
c. Resep terlalu banyak
d. Stok obat habis

9. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan


farmasetik, dan persyaratan….
a. Lulus uji apoteker
b. SNI
c. Klinis
d. Dari dokter

10. Tujuan dilakukannya rekonsiliasi obat adalah….


a. Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien
b. Melakukan verifikasi riwayat penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain
dan memberikan informasi tambahan jika diperlukan
c. Mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi obat
d. Mengidentifikasi terapi lain, misalnya suplemen dan pengobatan
e. Memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap obat dan alat bantu kepatuhan minum obat
(concordance aids)
11. PMK No.58 Tahun 2014 kegiatan PIO meliputi, kecuali…
a. Menjawab pertanyaan
b. Menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter
c. Menyediakan informasi bagi tim farmasi dan terapi sehubungan dengan penyusunan
formularium rumah sakit
d. Mendokumentasikan adanya alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
e. Bersama dengan tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melakukan kegiatan
penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap.

12. PIO bertujuan untuk…


a. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan
rumah sakit dan pihak lain di luar rumah sakit.
b. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasinya instruksi dokter.
c. Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi dokter.
d. Memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan pasien.
e. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lainnya.

13. Secara khusus konseling obat ditujukan untuk, kecuali…..


a. Meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dan pasien
b. Menunjukkan perhatian serta kepedulian terhadap pasien
c. Menunjang penggunaan obat yang rasional
d. Membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obat
e. Membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan penggunaan obat dengan
penyakitnya

14. Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap di semua fasilitas kesehatan dapat
dilakukan atas inisitatif apoteker, rujukan dokter, keinginan pasien atau….
a. Saran dari ustadz
b. Keinginan dari seorang guru
c. Keluarganya
d. Saran dari seorang ulama

15. Pemantauan Terapi Obat (PTO) dalam PMK No.58 Tahun 2014 merupakan suatu proses yang
mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang ….. bagi pasien.
a. Aman, efektif dan rasional
b. Mahal dan bagus
c. Murah, dan rasional
d. Biasa, murah dan rasional

16. Tujuan PTO adalah….


a. Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
b. Meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko ROTD
c. Meningkatkan kemampuan pasien memecahkan masalahnya dalam hal terapi
d. Mengerti permasalahan dalam pengambilan keputusan
e. Membimbing dan mendidik pasien dalam penggunaan obat

17. Kegiatan dalam PTO menurut PMK No.58 Tahun 2014 meliputi, kecuali…..
a. Pengkajian pemilihan obat, dosis
b. Cara pemberian obat, respons terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
c. Pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat
d. Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya
e. Pemantauan efektivitas dan efek samping terapi obat.

18. Kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang tidak dikehendaki, yang terjadi pada
dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi,
merupakan pengertian dari….
a. PTO
b. PIO
c. MESO
d. ROTD
e. EPO

19. Reaksi obat yang tidak dikehendaki yang terkait dengan kerja farmakologi, disebut…..
a. Efek samping obat
b. PTO
c. PIO
d. MESO
e. ROTD

20. Tujuan EPO yaitu berikut ini, kecuali…..


a. Mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat
b. Membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu
c. Memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat
d. Meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan
e. Menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat

21. Menurut PMK No. 58 Tahun 2014 dispensing sediaan steril harus dilakukan di….
a. Apotik
b. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
c. Musholla
d. BPOM
e. PBF

22. Dispensing sediaan steril dalam PMK No.58 Tahun 2014 bertujuan, kecuali….
a. Menjamin agar pasien menerima obat sesuai dengan dosis yang dibutuhkan
b. Menjamin sterilitas dan stabilitas produk
c. Melindungi petugas dari paparan zat berbahaya
d. Mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien dan memeriksa terapi obat dari rekam
medik atau sumber lain
e. Menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat

23. Suatu kegiatan yang dilakukan di instalansi farmasi RS, dengan teknik aseptik untuk menjamin
sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta
menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat disebut….
a. PTO
b. PIO
c. Dispensing sediaan steril
d. MESO
e. PBF

24. Interpretasi hasil pemeriksaan kadar Obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat
karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari Apoteker kepada dokter, disebut….
a. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
b. ROTD
c. Konseling
d. Visite
e. PTO

25. Kegiatan PKOD meliputi….


a. Mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan obat
b. Membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu
c. Memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat
d. Menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat
e. Melakukan penilaian kebutuhan pasien yang membutuhkan PKOD

26. Farmasi klinik bertujuan mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah terkait….
a. Obat
b. BMHP
c. Alkes
d. Pelayanan
e. Kesabaran

27. Pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan
outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan
keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin,
merupakan….
a. Pelayanan apotik
b. Pelayanan farmasi klinik
c. Pelayanan resep
d. Pelayanan administrasi
e. Pelayanan EPO

28. Aktifitas farmasi klinik terpusat kepada pasien, bekerjasama dan berkolaborasi antar profesi
dengan dokter dan perawat dalam tim pelayanan….
a. Administrasi
b. Resep
c. Kesehatan
d. PIO
e. Konseling

29. Setidaknya dalam resep memuat informasi ini, maka kemungkinan kecil terjadi kesalahan….
a. Nama dan kekuatan obat
b. Duplikasi pengobatan
c. Alergi dan Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
d. Kontra indikasi
e. Interaksi obat

30. Tahapan penelusuran riwayat penggunaan obat sebagai berikut, kecuali….


a. Membandingkan riwayat penggunaan obat dengan data rekam medik/pencatatan
penggunaan obat untuk mengetahui perbedaan informasi penggunaan obat
b. Melakukan verifikasi riwayat penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain
dan memberikan informasi tambahan jika diperlukan
c. Mendokumentasikan adanya alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
d. Mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi obat
e. Membaca resep

31. Suatu proses yang menjamin informasi terkait penggunaan obat yang akurat dan komprehensif
dikomunikasikan secara konsisten setiap kali terjadi perpindahan pemberian layanan kesehatan
seorang pasien, disebut….
a. MESO
b. Rekonsiliasi obat
c. Dispensing sediaan steril
d. Visite
e. Konseling

32. Dalam PMK No.58 Tahun 2014 rekonsiliasi obat merupakan….


a. Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien
b. Proses untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh obat/sediaan farmasi lain yang
pernah dan sedang digunakan
c. Kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat,
tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter
d. Aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari apoteker (konselor) kepada
pasien dan/atau keluarganya
e. Kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau
bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung

33. Visite juga dapat dilakukan pada pasien yang sudah keluar rumah sakit baik atas permintaan
pasien maupun sesuai dengan program rumah sakit yang biasa disebut dengan….
a. Konseling
b. MESO
c. Rekonsiliasi obat
d. Dispensing sediaan steril
e. Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care)

34. Kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama
tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji
masalah terkait obat, memantau terapi obat dan ROTD, meningkatkan terapi obat yang rasional,
dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya
disebut dengan….
a. Rekonsiliasi obat
b. Dispensing sediaan steril
c. Visite
d. PIO
e. PTO

35. Suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari apoteker (konselor) kepada
pasien dan/atau keluarganya disebut….
a. PIO
b. Konseling obat
c. PTO
d. MESO
e. BPOM

36. Pemberian konseling yang efektif memerlukan….pasien dan/atau keluarga terhadap apoteker.
a. Uang
b. Jabatan
c. Kepercayaan
d. Sertifikat tanah
e. Kendaraan

37. Monitoring efek samping obat yang benar adalah dicatat pada lembar MESO yang kemudian
akan ditandatangani oleh….
a. Dokter
b. Perawat
c. Apoteker
d. TTK
e. Bidan
38. Pencampuran sediaan steril harus memperhatikan perlindungan produk dari kontaminasi…..
a. NaOH
b. Mikroorganisme
c. KOH
d. HCl
e. NaCl

39. Salah satu tujuan dari dispensing sediaan steril dalam PMK No.58 Tahun 2014, yaitu…
a. Membandingkan pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu
b. Memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat
c. Menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat
d. Menjamin sterilitas dan stabilitas produk
e. Mendapatkan hasil pemeriksaan kadar obat tertentu didalam darah

40. PKOD kepanjangan dari…


a. Pemantauan Kadar O2 dalam Darah
b. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah
c. Pemantauan Kadar Oksigen dalam Darah
d. Pemantauan Penggunaan Obat
e. Pemantauan Terapi Obat

41. Sebuah rumah sakit melakukan perencanaan pengadaan eritromisin gel. Metode yang
digunakan adalah dengan melakukan analisis dan berdasarkan penggunaan periode
sebelumnya. System pengadaan yang dilakukan yaitu…
a. Epidemiologi
b. Konsumsi
c. Analisis ABC
d. Analisis VEN
e. Kombinasi ABC dan VEN

42. Berikut adalah kriteria pemilihan obat dalam menetapkan formularium rumah sakit, kecuali…
a. Memiliki rasio manfaat-resiko (benefit-risk ratio) yang paling menguntungkan penderita
b. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan
c. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan
d. Konsep penggunaannya bukan berdasarkan obat yang paling dibutuhkan pasien
e. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien

43. Obat-obatan tertentu pada pusat pelayanan kesehatan yang jumlahnya dilebihkan, dikenal
dengan istilah...
a. Butter stock
b. Buffing shock
c. Buffer stock
d. Buffer shock
e. Baffer stock

44. Jika suatu rumah sakit baru dibangun, maka sistem pengadaan perbekalan farmasi
menggunakan metode....
a. Konsumsi
b. Epidemiologi
c. Kombinasi konsumsi dan epidemiologi
d. Formularium
e. Epidemiologi dan formularium

45. Yang tidak termasuk dalam pengelolaan obat di fasilitas kesehatan adalah…
a. Pengadaan
b. Perencanaan
c. Pemasaran
d. Distribusi
e. Penyimpanan

46. Bagian pengadaan barang di apotek atau rumah sakit dalam  membuat pilihan PBF/distributor
harus memperhatikan hal-hal di bawah ini, kecuali…
a. PBF  memiliki ijin resmi
b. Jangka  waktu pembayaran
c. Tanggal Kadaluarsa sediaan farmasi yang ditawarkan
d. Harga yang ditawarkan lebih rendah dari PBF lain tetapi tanggal kadaluarsa sediaan farmasi
tersebut dekat
e. Pengembalian atau penukaran sediaan farmasi yang mendekati tanggal kadaluarsa tidak
dipersulit

47. Setiap rumah sakit harus memiliki pusat sterilisasi mandiri yang mampu memberikan pelayanan
sterilisasi dirumah sakit dengan baik. Tujuan pusat sterilisasi antara lain adalah….
a. Memberikan pelayanan sterilisasi bahan dan alat medik untuk kebutuhan unit-unit dirumah
sakit selama 24 jam.
b. Membunuh mikroorganisme melalui denaturasi dan koagulasi sel protein secara reversibel.
c. Melakukan kultur atau uji sterilitas dari setiap produk yang disterilkan.
d. Memonitor proses sterilisasi yang dilakukan untuk memberi jaminan bahwa parameter-
parameter yang ditentukan dalam proses sterilisasi sudah dipenuhi dengan baik.
e. Melindungi pekerja yang bersentuhan langsung dengan alat-alat kesehatan yang sudah
melalui proses dekontaminasi.

48. Metode penyimpanan obat dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan, jenis
sediaan farmasi dan pembekalan kesehatan dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan
prinsip First Expired First Out (FEF0), First in first Out ( FIFO) atau Last In first Out (LIFO) disertai
sitem informasi manajemen. Metode apakah yang digunakan ketika Obat yang datang
kemudian diletakan dibelakang obat yang terdahulu.?
a. FEFO
b. LIFO
c. FIFO
d. LEFO

49. Instalasi farmasi rumah sakit dipimpin oleh...


a. Dokter
b. Asisten apoteker
c. Apoteker
d. Perawat
e. Tenaga medis lainya

50. Suatu unit dirumah sakit tempat penyelenggaraan semua kegatan pekerjaan kefarmasian yang
ditujukan untuk keperluan rumah sakit dan pasien adalah….
a. Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS)
b. Pelayanan informasi obat (PIO)
c. Farmasi klinik
d. Puskesmas
e. Gudang farmasi

Anda mungkin juga menyukai