II
Dosen : Apt. Suci Fitriani Sammulia, S. Farm, M. Sc
Program Studi Sarjana Farmasi
Institut Kesehatan Mitra Bunda
Batam
2022
KELOMPOK 4
DEFINISI JENIS
Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel 1. Squamous cell carcinoma
abnormal pada jaringan leher rahim yaitu jenis kanker yang berawal pada
(serviks). dinding bagian luar leher rahim dan
Kanker serviks merupakan kanker primer mengarah ke vagina. Ini merupakan
yang berasal dari serviks (kanalis jenis kanker pada leher rahim yang
servikalis dan atau porsio). paling sering terjadi.
Serviks adalah bagian ujung depan rahim
yang menjulur ke vagina. 2. Adenocarcinoma
Sel-sel abnormal tersebut bisa berkembang yaitu kanker yang berawal pada sel
dengan cepat sehingga mengakibatkan tumor glandular, terdapat pada dinding
pada serviks. kanal serviks.
Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi
penyebab kanker serviks
EPIDEMIOLOGI
Menurut data Departemen Kesehatan RI, penyakit
kanker leher rahim saat ini menempati urutan pertama daftar
kanker yang diderita kaum wanita. Saat ini di Indonesia ada
sekitar 100 kasus per 100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus Kanker leher rahim (serviks) atau
setiap tahunnya. Kanker serviks yang sudah masuk ke karsinoma serviks uteri merupakan kanker
stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah
waktu relatif cepat. Selain itu, lebih dari 70% kasus yang kanker payudara. Setiap tahunnya, terdapat
datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium kurang lebih 500.000 kasus baru kanker leher
lanjut. rahim (cervical cancer), sebanyak 80% terjadi
pada wanita yang hidup di negaraberkembang.
Selama kurun waktu 5 tahun, usia penderita Sedikitnya 231.000 wanita di seluruh dunia
antara 30 – 60 tahun, terbanyak antara 45- 50 tahun. meninggal akibat kanker leher rahim. Dari
Periode laten dari fase prainvasif untuk menjadi jumlah itu, 50% kematian terjadi di negara-
invasif memakan waktu sekitar 10 tahun. Hanya 9% negara berkembang.10-12 Hal tersebut terjadi
dari wanita berusia dibawah 35 tahun menunjukkan karena pasien datang dalam stadium lanjut.
kanker serviks yang invasif pada saat didiagnosis,
sedangkan 53% dari KIS (karsinoma in-situ)
terdapat pada wanita diatas usia 35 tahun.
ETIOLOGI
Penyebab kanker serviks diketahui adalah virus HPV (Human
Papilloma Virus) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18.
Perjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model
karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari
karsinogenesis awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga menjadi
kanker invasif. Studi menunjukkan lebih dari 90% kanker serviks
dihubungkan dengan jenis Human Papiloma Virus (HPV).
Beberapa bukti menunjukkan kanker dengan HPV negatif ditemukan
pada wanita yang lebih tua dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk.
HPV merupakan faktor inisiator kanker serviks. Onkoprotein E6 dan E7
yang berasal dari HPV merupakan penyebab terjadinya degenerasi
keganasan. Onkoprotein E6 akan mengikat p53 sehingga TSG (Tumor
Supressor Gene) p53 akan kehilangan fungsinya. Sedangkan onkoprotein E7
akan mengikat TSG Rb, ikatan ini menyebabkan terlepasnya E2F yang
merupakan faktor transkripsi sehingga siklus sel berjalan tanpa kontrol.
PATOFISIOLOGI
Kanker Serviks adalah kanker yang berasal dari sel
epitel skuamosa yang terjadi jika sel-sel pada serviks
tumbuh tidak terkendali. Sebelum kanker terjadi, akan
didahului dengan suatu keadaan yang disebut lesi
prakanker atau Cervical Intraephiteal Neoplasia (CIN).
Fase prakanker ini sering disebut dengan dysplasia
yang merupakan perubahan prakeganasan dari sel-sel
rahim. Terdapat tiga tahap utama prakanker yang
dimulai dengan infeksi pada sel dan berlanjut menjadi
intraephitelia neoplasia (perkembangan sel-sel abnormal
pada serviks) dan pada akhirnya berubah menjadi sel
kanker pada serviks.
Pertumbuhan Sel Kanker Serviks Atau Karsinoma Serviks Uteri
Secara Histopatologi
1. Displasia 3. Karsinoma
Displasia adalah pertumbuhan sel yang aktif Mikroinvasif perubahan derajat pertumbuhan sel
disertai gangguan pada proses pematangan epitel pada stadium ini semakin meningkat. Sel tumor
serviks uteri yang dimulai dari bagian basal 8 sampai menembus membran basalis dan terjadi invasi pada
ke lapisan superfisial. Displasia dibagi dalam 3 stroma sejauh tidak lebih dari 5 mm dari membran
bagian berdasarkan derajat pertumbuhannya, yaitu: basalis. Pada pemeriksaan fisik, stadium ini biasanya
displasia ringan, sedang, dan berat. tidak terlihat, tetapi jika menggunakan kolposkopi,
biasanya dapat dideteksi adanya prakarsinoma.
4. Karsinoma Invasif
2. Karsinoma Pada stadium ini derajat pertumbuhan sel semakin
In situ Karsinoma in situ terlihat menonjol, besar, memiliki bentuk yang
menyebabkan terjadinya perubahan bervariasi, inti gelap, dan kromatin berkelompok tidak
sel epitel di seluruh lapisan merata serta susunan sel semakin teratur. Karsinoma
epidermis menjadi karsinoma sel invasif dibagi menjadi 3 subtipe, yaitu: karsinoma sel
skuamos, tetapi membran basalis skuamos dengan keratin, karsinoma sel skuamos tanpa
masih dalam keadaan utuh. keratin, dan karsinoma sel kecil.
KLASIFIKASI KANKER SERVIKS
Stadium 0 Stadium III
Stadium 0 disebut juga karsinoma in situ Pada stadium ini, kanker serviks telah
yang berarti kanker belum menyerang bagian menyebar
yang lain. Pada stadium ini, perubahan sel kejaringan lunak sekitar vagina dan
abnormal hanya ditemukan pada permukaan serviks sepanjang dinding
serviks. Ini termasuk kondisi prakanker yang bisa panggul. Kemungkinan dapat
diobati dengan tingkat kesembuhan mendekati menghambat aliran urine ke
100%. kandung kemih.
Stadium I
Stadium I kanker telah tumbuh dalam
serviks, namun belum menyebar Stadium IV
kemanapun Kanker servik stadium IV adalah
Stadium II tingkatan kanker yang paling parah.
Pada stadium II, kanker telah menyebar Pada stadium ini kanker telah
diluar serviks (leher rahim) tetapi tidak menyebar ke organ- organ tubuh
kedinding panggul atau hanya sepertiga diluar serviks dan rahim.
bagian bawah vagina
FAKTOR RESIKO
1. Usia Reproduksi 2. Hubungan Seks Pada Usia Muda
Usia pasien sangat menentukan kesehatan umur antara 15- 20 tahun merupakan periode yang
maternal dan berkaitan erat dengan kondisi rentan. Periode rentan ini berhubungan dengan kiatnya
kehamilan, persalinan, dan nifas. Proses reproduksi proses metaplasia pada usia pubertas, sehingga bila
sebaiknya berlangsung pada saat ibu berumur 20–35 ada yang mengganggu proses metaplasia tersebut
tahun, sebab pada saat itu penyulit kehamilan jarang misalnya infeksi akan memudahkan beralihnya proses
terjadi. menjadi displasia yang lebih berpotensi untuk
terjadinya keganasan.
3. Jumlah Paritas
Paritas tinggi merupakan salah satu faktor 4. Penggunaan Kontrasepsi Oral
risiko terkena kanker serviks. Bukhari L dan Hadi Jangka Panjang
A menyebutkan bahwa golongan wanita yang Risiko noninvasif dan invasif
bersalin 6 kali atau lebih mempunyai kanker serviks telah
resikomenderita kanker serviks 1,9 kali lebih menunjukkan hubungan
besar dari pada golongan wanita yang bersalin dengan kontrasepsi oral.
antara 1-5 kali.
6. Defisiensi Zat Gizi
5. Riwayat Kanker Serviks Pada Keluarga Ada beberapa penelitian yang
Bila seorang wanita mempunyai saudara kandung menyimpulkan bahwa defisiensi
atau ibu yang mempunyai kanker serviks, maka ia asam folat dapat meningkatkan
mempunyai kemungkinan 2-3 kali lebih besar untuk risiko terjadinya displasia ringan
juga mempunyai kanker serviks dibandingkan dengan dan sedang, serta mungkin juga
orang normal. Beberapa peneliti menduga hal ini meningkatkan risiko terjadinya
berhubungan dengan berkurangnya kemampuan untuk kanker serviks pada wanita yang
melawan infeksi HPV. makanannya rendah beta karoten
dan retinol (vitamin A).
7. Merokok
Wanita perokok memiliki risiko 2 kali 8. Berganti-ganti Pasangan Seksual
lebih besar terkena kanker serviks Perilaku seksual berupa berganti pasangan seks
dibandingkan dengan wanita yang tidak akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.
merokok. Penelitian menunjukkan, lendir Penyakit yang ditularkan seperti infeksi Human
serviks pada wanita perokok mengandung Papilloma Virus (HPV) telah terbukti dapat
nikotin dan zat-zat lainnya yang ada di alam meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis
rokok. Zat-zat tersebut akan menurunkan dan vulva. Risiko terkena kanker serviks menjadi
daya tahan serviks di samping merupakan 10 kali lipat pada wanita yang mempunyai
ko-karsinogen infeksi virus. partner seksual 6 orang atau lebih.
9. Imunosupresan
Imunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan untuk
menekan respon imun seperti pencegah penolakan trasplantasi organ pada
tubuh, mengatasi penyakit autoimun (lupus) dan mencegah hemolisis
rhesus pada neonatus. Imunosupresan dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh sehingga rentang terserang HPV.
10. Diethylstilbestrol
Diethylstilbestrol (DES) adalah bentuk sintetis dari hormon estrogen
wanita. DES digunakan untuk wanita hamil antara tahun 1940 dan 1971
guna mencegah keguguran, persalinan prematur, dan komplikasi
kehamilan terkait. DES dikenal sebagai bahan kimia yang mengganggu
endokrin, alah satu dari sejumlah zat yang mengganggu sistem endokrin
menyebabkan kanker, cacat lahir, dan kelainan perkembangan lainnya
GEJALA Bila Kanker Sudah Mengalami
Progresivitas Atau Stadium
Lanjut
4. Terapi Target