Anda di halaman 1dari 3

SOAL TERSTRUKTUR II MANAJEMEN PENGELOLAHAN APOTEK

1. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab


kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Standar Pelayanan
Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Peraturan yang
mengatur standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit adalah . . . .
a. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
c. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016
e. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009

2. Perencanaan perbekalan farmasi adalah salah satu fungsi yang menentukan dalam
proses pengadaan perbekalan farmasi di rumah sakit. Tahap perencanaan ini
diantaranya meliputi evaluasi perencanaan yakni setelah dilakukannya perhitungan
kebutuhan perbekalan farmasi untuk tahun yang akan datang, dilakukan peninjauan
kembali terhadap hasil yang didapatkan. Cara atau teknik evaluasi yang dapat
dilakukan yakni...
a. Analisa nilai ABC, untuk evaluasi aspek ekonomi
b. Pertimbangan atau kriteria VEN, untuk evaluasi medik/terapi
c. Kombinasi ABC dan VEN
d. Revisi daftar perbekalan farmasi
e. Semua benar

3. Seorang dokter di RS menemukan penyakit yang obat-obatnya tidak tercantum dalam


Formularium Rumah Sakit dan obatnya juga tidak tersedia. Apa yang harus dilakukan
dokter tersebut agar obat-obat tersebut bisa tersedia?
a. Berkoordinasi dengan kepala IFRS untuk pengadaan obat langsung
b. Langsung menghubungi PBF untuk pemesanan obat
c. Berkoordinasi dengan pejabat pengadaan obat, alkes dan BMHP di rumah sakit
untuk membeli obat di e-katalo
d. membuat amprah dan mengisi surat berformat khusus, ditandatangani dokter
bersangkutan, diseujui dan ditanda tangani KFT dan Komisi Komite Medik, baru
dilakukan pemesanan langsung.
e. berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk pengadaan obat tersebut

4. Didalam suatu rumah sakit dikenal dengan adanya sistem formularium. Sistem
formularium adalah metoda yang digunakan oleh staf medik di rumah sakit yang
bekerja melalui Tim Farmasi dan Terapi untuk mengevaluasi, menilai, dan memilih
dari berbagai bahan obat dan sediaan obat yang ada, yang paling efektif bagi
pengobatan penderita. Sistem formularium yang dikelola dengan baik memberikan
keuntungan bagi rumah sakit, antara lain :
a. Merupakan pendidikan terapi obat yang tepat bagi staf medik
b. Memberikan manfaat dalam pengurangan biaya dengan sistem pembelian dan
pengendalian persediaan yang efisien
c. Pembatasan jumlah obat dan produk obat yang secara teratur tersedia di apotek
akan memberikan keuntungan bagi pelayanan penderita dan keuntungan secara
ekonomi
d. Membantu menyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat dalam rumah sakit
e. semua benar

5. Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan rumah sakit karena merupakan pelayanan langsung yang
bertanggungjawab penuh terhadap pasien terkait dengan sediaan farmasi dan orientasi
kesembuhan pasien melalui ketepatan pemberian obat. Sebagai pedoman bagi tenaga
kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian maka dibuatlah standar
pelayanan kefarmasian. Standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit meliputi . . . . .
a. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
b. Pelayanan farmasi klinik
c. Pengelolaan sediaan farmasi; alat kesehatan; bahan medis habis pakai dan
pelayanan farmasi klinik
d. Pelayanan resep, PIO, PTO, konseling dan visite
e. Semua jawaban benar

6. Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan menyalurkan/menyerahkan sediaan


farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dari tempat penyimpanan sampai
kepada unit pelayanan/pasien. Salah satu cara pendistribusian obat di RSUD dr.
Rasidin Padang adalah dengan penyediaan persediaan obat diruang perawatan dan
seorang apoteker harus melakukan pengawasan dan pengendalian mengenai obat
tersebut. Sistem distribusi apakah yang digunakan oleh RSUD dr. Rasidin tersebut?
a. Sistem resep perorangan
b. Sistem unit dosis
c. Sistem Floor stock
d. Sistem kombinasi
e. Sistem stok perawat

7. Pelayanan kefarmasian terdiri diri dua aspek, yakni yang bersifat manajerial berupa
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan
kegiatan pelayanan farmasi klinik. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada
aspek manajerial di Apotek terdapat tujuh kegiatan, adapun di rumah sakit terdapat
sembilan jenis kegiatan. Kegiatan manajerial yang manakah yang ditidak dilakukan di
Apotek....
a. Pemilihan
b. Perencanaan
c. Pengadaan
d. Penerimaan
e. Penyimpanan

8. Menurut UU No. 44 2009 Tentang Rumah Sakit, sistem pengelolaan alat kesehatan,
sediaan farmasi, dan bahan medis habis pakai di rumah sakit yang dilakukan instalasi
farmasi harus menggunakan ...
a. metoda konsumsi
b. metoda epidemiologi
c. standar pelayanan kefarmasian
d. sistem satu pintu
e. sistem dua pintu
9. Salah satu kegiatan pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai adalah pemilihan. Pemilihan merupakan kegiatan untuk menetapkan
jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
kebutuhan. Berikut ini yang bukan pertimbangan dalam Pemilihan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
a. formularium dan standar pengobatan/pedoman diagnosa dan terapi;
b. harga
c. efektifitas dan keamanan;
d. ketersediaan di rumah sakit
e. pola penyakit

10. Menurut Permenkes RI No.72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di
Rumah Sakit, pemusnahan untuk sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai dapat dilakukan apabila produk tidak memenuhi persyaratan mutu, telah
kadaluarsa, tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
dan dicabut izin edarnya.
RSUD dr. Rasidin Padang belum pernah melakukan pemusnahan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan kesehatan, dan bahan medis habis pakai semenjak 13 tahun yang lalu
dan akan direncakan untuk dilakukan pada tahun 2018 ini, maka hal pertama yang
harus dilakukan oleh Apoteker penanggungjawabnya adalah....
a. Membuat daftar sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan media habis pakai yang
akan dimusnahkan
b. Menyiapkan berita acara pemusnahan
c. Mengkoordinasikan jumlah,metode dan tempat kepada pihak yang terkait
d. Menyiapkan tempat pemusnahan
e. Melakukan pemusnahan

11. Kondisi penyimpanan untuk obat/bahan obat harus sesuai dengan rekomendasi dari
industry farmasi yang memproduksi obat/bahan obat. Untuk barang-barang CCP
(Cold Chain Product) disimpan pada chiller dengan suhu…
a. 2-80 C
b. -1 0 C
c. -150 C
d. 10-150 C
e. -80 C

Anda mungkin juga menyukai