Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Indah Krisnawati

NPM : 21340093
KELAS : B-Reguler
Tugas: Undang-Undang Etika
1. cari dan tulis rekapitulasi data : nama produk, produsen untuk tiap npp yang beredar
diindonesia
jawaban:
REKAPITULASI DATA : NAMA PRODUK & PRODUSEN UNTUK TIAP NPP
YANG BEREDAR DI INDONESIA

DAFTAR NAMA OBAT DAN NAMA PRODUSEN PSIKOTROPIKA

NO. NAMA OBAT PRODUSEN


1. Asabium (Klobazam 10 mg) Otto
2. Librium (Chiordiazepoxide) Valean/Combiphar
3. Calmet (Alprazolam 0,25 mg ; 0,5 mg ; 2 Sunthi sepuri
mg)
4. Serenal-10 (Oxazolam) Sankyo
5. Ativan (Lorazepam 0,5 mg ; 1 mg ; 2 mg) Sunthi sepuri
6. Valdimex (Diazepam 5 mg) Mersi Farma
7. Decazepam (Diazepam 5 mg) Harsen
8. Diobrium (Klordiazepoksid hidroklorida) Cendo
9. Frisium (Klobazam 10 mg) Aventis
10. Atarax (Alprazolam 0,5 mg) Mersi
11. Merlopam (Lorazepam 0,5 mg ; 2 mg) Mersi
12 Merlopam 2 mg Mersifarma
13. Ritalin (10 mg) Novartis
14. Prohiper (10 mg) Mersifarma
15. Dormicum 15 mg Roche
16. Stilnox Sanovi aventis
17. Analgak (alprazolam 0,25 mg ; 0,50 mg ; Guardian pharmatama
1 mg)

DAFTAR NAMA OBAT DAN NAMA PRODUSEN NARKOTIKA

NO. NAMA OBAT NAMA PRODUSEN


1. Codein 15 mg PT. Kimia Farma
2. Pethidin 50 mg PT. Kimia Farma
3. Codipront sirup PT Kimia Farma
4. Coditam PT. Kimia Farma
5. Fentanyl 2 mL PT. Kimia Farma
6. Kalxetin 10 mg, 20 mg PT. Kalbe Farma
7. Methadone PT. Kimia Farma
8. Morfina 10 mg/mL PT. Kimia Farma
9. Morphine 10 mg PT. Kimia Farma
10. Sufenta PT. Kimia Farma
18. Renaquil Fahrenheit
19. Teronac Novartis
20. Alvis (alprazolam 0,5 mg ; 1 mg) Pharos, Altana Pharma

DAFTAR NAMA OBAT DAN NAMA PRODUSEN PREKURSOR

NO. NAMA OBAT NAMA PRODUSEN


1. Anakonidin PT. Konimex
2. Alpara PT. Molex Ayus Pharmaceutical
3. Anadex PT. Interbat
4. Decolgen PT. Medifarma Lab Inc
5. Decolsin PT. Medifarma Lab Inc
6. Intunal PT. Meprofarm
7. Inza PT. Konimex
8. Ikadryl PT. Ikapharmindo
9. Nalgestan PT. Medifarma Lab Inc
10. Antiza Coronet Crown
11. Colfin Nurfarindo
12. Pospargin PT. Kalbe Farma
13. Fexofed tablet PT. Kalbe Farma
14. Tremenza tablet PT. Sanbe
15. Telfast plus Sanofi Aventis
16. Methergin Novartis Indonesia
17. Clarinase tablet Bayer Indonesia
18. Aerius D Merck Sharp dan Dohme
19. Trifed tablet PT. Interbat
20. Asmasolon Darya-Varia

2. Cari dan buat format pencatatan npp disarana produksi, distribusi dan pelayanan
kefarmasian
Jawaban:
FORMAT PENCATATAN NPP DI SARANA PRODUK, DISTRIBUSI DAN
PELAYANAN KEFARMASIAN

Pencatatan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2015 tentang Peredaran,


Penyimpanan,Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi Pasal 43 ayat 1 menyatakan bahwa Industri Farmasi, PBF, Instalasi
Farmasi Pemerintah, Apotek, Puskesmas, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi
Farmasi Klinik, Lembaga Ilmu Pengetahuan, atau dokter praktik perorangan yang
melakukan produksi, penyaluran, atau penyerahan Narkotika, Psikotropika, dan
Prekursor Farmasi wajib membuat pencatatan mengenai pemasukan dan/atau
pengeluaran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi. Pencatatan tersebut
paling sedikit terdiri atas:
➢ nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi;
➢ jumlah persediaan;
➢ tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan
➢ jumlah yang diterima;
➢ tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran/penyerahan;
➢ jumlah yang disalurkan/diserahkan;
➢ nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran/penyerahan; dan
➢ paraf atau identitas petugas yang ditunjuk.

3. Cari dan buat format pelaporan npp disarana produksi distribusi dan pelayanan
kefarmasian
Jawaban:
Pelaporan
Pada Pasal 45 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 tahun 2015 tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor
Farmasi disebutkan bahwa:

1. Industri Farmasi yang memproduksi Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi


wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan produksi dan penyaluran
produk jadi Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi setiap bulan kepada
Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Badan.

2. PBF yang melakukan penyaluran Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi


dalam bentuk obat jadi wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan
pemasukan dan penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi dalam
bentuk obat jadi setiap bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan
tembusan Kepala Badan/Kepala Balai.

3. Instalasi Farmasi Pemerintah Pusat wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan


laporan pemasukan dan penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
dalam bentuk obat jadi kepada Direktur Jenderal dengan tembusan Kepala Badan.

4. Instalasi Farmasi Pemerintah Daerah wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan


laporan pemasukan dan penyaluran Narkotika, Psikotropika, dan
5. Prekursor Farmasi dalam bentuk obat jadi kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsiatau
Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Balai setempat.

Pelaporan tersebut paling sedikit terdiri atas :


a) nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan/atau
PrekursorFarmasi;

b) jumlah persediaan awal dan akhir bulan;

c) tanggal, nomor dokumen, dan sumber penerimaan;

d) jumlah yang diterima;

e) tanggal, nomor dokumen, dan tujuan penyaluran;

f) jumlah yang disalurkan; dan

g) nomor batch dan kadaluarsa setiap penerimaan atau penyaluran dan persediaan
awal dan akhir.
Pelaporan Narkotika Rumah Sakit berkewajiban menyusun dan mengirimkan laporan
obat Narkotikatiap bulannya. Dalam laporan tersebut diuraikan mengenai
pembelian/pemasukandan penjualan/pengeluaran narkotika yang ada dalam tanggung
jawabnya, danditandatangani oleh penanggung jawab instalasi farmasi/apotek rumah
sakit.Laporan tersebut ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kotasetempat dengan tembusan :
1. Dinas Kesehatan Provinsi setempat
2. Kepala Balai POM setempat
3. Penanggung jawab narkotika di Rumah Sakit
4. ArsipLaporan penggunaan narkotika tersebut terdiri dari:
a) Laporan pemakaian bahan baku narkotika.
b) Laporan penggunaan sediaan jadi narkotika.
c) Laporan khusus penggunaan morfin dan petidin.B.
Pelaporan Psikotropika suatu laporan yang dibuat Rumah Sakit untuk mencatat
pembelian/pemasukan dan penjualan/pengeluaran obat Psikotropika berdasarkan
pelayanan resep doktersetiap bulannya yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kota dengan tembusan:
1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
2. Kepala Balai POM3.
Arsip yg di tanda tangani oleh Apoteker penanggung jawab di sertai namaterang,
SIK, dan cap Rumah Sakit/Apotek.Pelaporan psikotropika dibuat satu bulan sekali
tetapi dilaporkan satu tahun sekali(awal Januari sampai Desember).
Pada pasal 45 ayat 6 disebutkan bahwa Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit,
Instalasi Farmasi Klinik, Lembaga Ilmu Pengetahuan, dan dokter praktik perorangan
wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan
penyerahan/penggunaan Narkotika dan Psikotropika, setiap bulan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Balai setempat. Pelaporan
tersebut paling sedikit terdiri atas:
a) nama, bentuk sediaan, dan kekuatan Narkotika, Psikotropika, dan/atau Prekursor
Farmasi;
b) jumlah persediaan awal dan akhir bulan;
c) jumlah yang diterima; dan
d) jumlah yang diserahkan.

Sedangkan, Puskesmas wajib membuat, menyimpan, dan menyampaikan laporan


pemasukan dan penyerahan/penggunaan Narkotika dan Psikotropika sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelaporan untuk tiap sarana dapat dilakukan
secara elektronik di sipnap.kemenkes.go.id. Berikut merupakan contoh format
dokumen pelaporan:

Anda mungkin juga menyukai